Adkl Laporan Annisaw 18401002 New
Adkl Laporan Annisaw 18401002 New
NIM : 18401002
2. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan-kegiatan dalam proses pengolahan kelapa sawit yang menimbulkan bahaya atau masalah terhadap kesehatan :
Proses pengolahan kelapa sawit dibagi menjadi beberapa tahapan dan stasiun, yaitu sebagai berikut :
a. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)
Stasiun penerimaan buah berfungsi sebagai tempat penerimaan buah (TBS) dari perkebunan sebelum diolah. Pada stasiun ini dapat diketahui jumlah
TBS dari masing-masing kebun. Pada stasiun penerimaan buah ini meliputi :
1) Jembatan timbang (weight bridge)
2) Sortasi tandan buah segar.
3) Tempat pemindahan buah (loading ramp).
4) Lori Buah.
13) Sludge Drain Tank. Tangki ini dilengkapi dengan sistem pemanas injeksi untuk tujuan pemanasan. Minyak yang terapung dibagian atas dialirkan
ke tangki penampung minyak (reclaimed oil tank) sedangkan sludge dibuang ke bak fat pit.
14) Reclaimed Oil Tank. Cairan dengan kadar minyak tinggi dari tangki minyak kutipan ditampung dalam tangki ini untuk kemudian dipompa ke
tangki pemisah.
15) Decanter. Decanter berfungsi untuk memisahkan fraksi minyak dengan fraksi air dan fraksi padat atau fraksi padat dengan cairan. Pemisahan
antara kotoran dan minyak dilakukan dengan dasar perbedaan berat jenis pada dua kecepatan putaran yang berbeda antara scroll dan bowl
decanter, dimana pada proses ini terdapat 3 keluaran yang berbeda yaitu : cairan ringan keluar dari bowl-exis, cairan kaya solid keluar dari bowl
shell dan solid akan keluar pada bagian decanter.
16) Fat Pit. Fat pit digunakan untuk menampung cairan yang masih mengandung minyak yang berasal dari air kondensat dari stasiun perebusan dan
stasiun klarifikasi. Minyak yang dikutip akan dipompakan kembali ke reclaimed oil tank.
3. Tujuan
a. Mengetahui Risiko Bahaya Kesehatan Masyarakat yang ditimbulkan oleh PT. Sari Dumai Sejati pada lingkungan.
b. Mengetahui Rencana Pengelolaan Risiko Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Sari Dumai Sejati.
c. Mengetahui Rencana Pemantauan Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Sari Dumai Sejati.
B. PENAPISAN
Penapisan dampak adanya PT Sari Dumai Sejati terhadap kualitas kesehatan masyarakat:
1. Peningkatan emisi debu sumber tidak bergerak pada proses pembuatan semen dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan.
2. Peningkatan emisi gas buang sumber emisi tidak bergerak (PM 10, PM25, SO2, NO2, CO, O3, HC, Pb) pada proses pengolahan minyak kelapa sawit
memiliki potensi untuk meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara.
3. Penurunan kualitas udara ambien (kadar debu) pada kegiatan transportasi bahan baku di dalam lokasi pabrik dapat menimbulkan peningkatan
kadar debu di udara dan gangguan terhadap kesehatan akibat kandungan debu di udara.
4. Peningkatan kebisingan pada proses pembuatan semen memiliki potensi bahaya kesehatan seperti gangguan pendengaran pada karyawan.
5. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat
memungkinkan timbulnya pencemaran terhadap badan air dan ekosistem perairan.
6. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal
untuk kegiatan operasional pabrik minyak kelapa sawit.
7. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. Sari Dumai Sejati.
Nama : Annisa Wahdania
NIM : 18401002
C. PERLINGKUPAN
1. Identifikasi Dampak Penting
Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi
ü Pressing Station
Peningkatan emisi debu sumber tidak Proses pengolahan minyak kelapa ü Clarification Station
bergerak sawit ü Kernel Station
Ø Sterilization Station
Ø Pressing Station
Proses operasional pabrik dan
Peningkatan kebisingan Ø Clarification Station
kegiatan laboratorium
Ø Kernel Station
Penurunan kualitas air buangan dan air Proses operasional pabrik dan Ø Sterilization Station
limbah kegiatan laboratorium Ø Pressing Station
Sikap dan persepsi masyarakat Kegiatan Operasioanal pabrik Ø Masyarakat disekitar pabrik
ü Peningkatan kadar
Peningkatan emisi gas
parameter polutan di udara
buang sumber emisi tidak Proses pengolahan ü Sterilizer Station
ü Peningkatan risiko
bergerak (PM10, PM25, SO2, minyak kelapa sawit ü Clarification Station
kesehatan akibat kandungan
NO2, CO, O3, HC, Pb)
parameter polutan di udara
Ø Sterilization Station
Proses operasional pabrik Ø Pressing Station Ø Peningkatan gangguan
Peningkatan kebisingan
dan kegiatan laboratorium Ø Clarification Station pendengaran pada karyawan
Ø Kernel Station
Penurunan kualitas air Proses operasional pabrik Ø Sterilization Station Ø Timbulnya pencemaran
buangan dan air limbah dan kegiatan laboratorium Ø Pressing Station badan air dan ekosistem air
Sikap dan persepsi Kegiatan Operasioanal Ø Masyarakat disekitar Ø Adanya ketidak puasan
masyarakat pabrik pabrik masyarakat terhadap
perusahaan dalam hal
Nama : Annisa Wahdania
NIM : 18401002
Kadar emisi Penurunan Proses § Sampling udara § Di dalam Setiap 3 bulan Dapat
debu dan gas kualitas udara pembuatan ambien lokasi pabrik sekali selama menyebabkan
buang ambien semen § Metode analisis : § Di luar kegiatan sesak
metode dust fall, debu lokasi pabrik operasional napas, ispa
tersedimentasi, di kawasan pabrik batuk pilek dan
metode gravimetri permukiman berlangsung penyakit
untuk debu penduduk pernafasan
tersuspensi. lainya
§ Metode analisis
udara sesuai dengan
PP No. 41 tahun 1999
Nama : Annisa Wahdania
NIM : 18401002
tentang pencemaran
udara
§ Pengukuran
langsung di lapangan
§ Di dalam
dengan sound level Setiap 3 bulan Dapat
lokasi pabrik
meter sekali selama menyebabkan
Proses § Di luar
Peningkatan § Membandingkan kegiatan ketulian dan
Kebisingan pembuatan lokasi pabrik
kebisingan hasil pengukuran operasional gangguan
semen di kawasan
dengan baku mutu pabrik pendengaran
permukiman
tingkat kebisingan berlangsung lainya
penduduk
(Kep Men LH No. 48
Tahun 1996)
§ Pengambilan
Dapat
sampel air buangan
menyebabkan
§ Analisis Setiap 3 bulan
turunya
Penurunan laboratorium § Saluran sekali selama
Kualitas air Kegiatan ekosistem air dan
kualitas air § Membandingkan pembuangan kegiatan
buangan dan operasional gangguan
buangan dan air hasil pengukuran air limbah operasional
air limbah pabrik kesehatan pada
limbah dengan pabrik
manusia bila
Perda No.10 Tahun berlangsung
mengkonsumsi
2004 Tentang Baku
air yang tercemar
Mutu Air Limbah
Setiap 6 bulan
Pengambilan sampel
sekali selama
Densitas dan Penurunan Kegiatan air (plankton) dan Ekosistem air
Perairan kegiatan
diversitas keanekaragaman operasional sedimen (bentos) jadi terganggu
sekitar pabrik operasional
biota air biota air pabrik kemudian dianalisis di keseimbanganya
pabrik
laboratorium
berlangsung
Kesehatan Angka kesakitan Kegiatan § Pengambilan data Di klinik PT. Setiap 3 bulan Banyak
dan akibat gangguan operasional primer dengan Sari Dumai sekali selama terjadinya
keselamatan kesehatan yang pabrik melakukan Sejati. Pabrik kegiatan penyakit Ispa,
kerja dialami wawancara PT Sari Dumai operasional Pneumoni dan
masyarakat § Pengumpulan data Sejati, pabrik penyakit
Puskesmas
sekunder puskesmas pernafasan
Sungai berlangsung
setempat lainya
Sembilan
E. ANALISIS RESIKO
1. IDENTIFIKASI BAHAYA
a. Proses pembuatan minyak kelapa sawit
Kegiatan pada proses ini diperkirakan akan meningkatkan kadar debu di udara dan meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang
semakin tinggi disamping itu juga meningkatkan resiko gangguan pendengaran akibat kebisingan yang dihasilkan selama proses produksi.
b. Transportasi bahan baku, bahan bakar dalam lokasi pabrik
Kegiatan pada proses ini diperkirakan dapat menurunkan kualitas udara ambien serta dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang
semakin tinggi, pada tahap ini juga menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat menimbulkan gangguan pada system pendengaran baik pekerja maupun masyarakat disekitar
pabrik.
c. Proses operasional pabrik dan kegiatan laboratorium
Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap biota air dan pada tahap selanjutnya dapat
menyebabkan turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini dipakai sebagai sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan
gangguan gangguan lain pada manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air tersebut dikonsumsi akan menimbulkan dapat negative pada kesehatan.
3. PENGUKURAN PEMAJANAN
SIMPUL 3
SIMPUL 1 SIMPUL 2 SIMPUL 4
No (Pemajanan pada
(Sumber Pencemar) (Media Lingkungan) (Dampak Kesehatan)
manusia)
Kebisingan
Terpapar bising saat menyebabkan gangguan
b. Kebisingan Kebisingan ditempat kerja operasional mesin dalam pendengaran (ketulian
pabrik sementara maupun
ketulian permanen)
1. PENETAPAN RESIKO
Evaluasi Faktor
Potensi Dampak Baku mutu Dampak
dampak
Peningkatan emisi gas KepMen LH No 13 Tahun 1995, ü Penurunan kualitas udara ü Peningkatan kadar
buang sumber emisi tidak tentang Baku Mutu Emisi Sumber ü Gangguan pada system parameter polutan di
bergerak (PM10, PM25, Tidak Bergerak pernafasan udara
ü Peningkatan risiko
SO2, NO2, CO, O3, HC, kesehatan akibat
Pb) kandungan parameter
polutan di udara
Ø Peningkatan kadar
ü Penurunan kualitas udara debu di udara
Penurunan kualitas udara PP No. 41 Tahun 1999 tentang
Ø Gangguan pada system Ø Peningkatan risiko
ambien (kadar debu) Pengendalian pencemaran udara
pernafasan kesehatan akibat
kandungan debu di udara
Ø Penurunan indek
keaneka ragaman hayati
Membandingkan hasil pegukuran Ø Timbulnya pencemaran
Penurunan kualitas air Ø Terganggunya ekosistem
dengan Perda Tahun 2004 tentang badan air dan ekosistem
buangan dan air limbah perairan
baku mutu limbah air
Ø Gangguan kesehatan
pada manusia
Ø Angka kesakitan
Peningkatan angka Ø Peningkatan angka
Angka kesakitan pada masyarakat dan penyakit tertentu pada
kesakitan dan angka kesakitan dan kecelakaan
angka kecelakaan yang terjadi akibat masyarakat dan angka
kecelakaan yang terjadi kerja karyawan dan pada
kerja kecelakaan yang terjadi
akibat kerja masyarakat sekitar pabrik
akibat kerja pada karyawan
Dampak
Peningkatan
emisi gas
buang sumber ü Penurunan kualitas ü Mengintensifkan perawatan mesin mesin pabrik.
KepMen LH No 13 Tahun 1995,
emisi tidak udara ü Optimalisasi penggunaan alat kontrol dan alat monitoring emisi ü Managemen
tentang Baku Mutu Emisi Sumber
bergerak ü Gangguan pada ü Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan ü Pekerja
Tidak Bergerak
(PM10, PM25, system pernafasan ü Optimalisasi proses operasi
SO2, NO2, CO,
O3, HC, Pb)
ü Penurunan kualitas
Ø Menanam pohon sebagai sound barrier di sekitar pabrik
Peningkatan Kep Men LH No 48 tahun 1996 udara ü Managemen
Ø Pemakaian APD yang sesuai bagi karyawan
kebisingan tentang baku mutu kebisingan ü Gangguan pada ü Pekerja
Ø Optimalisasi peredam pada mesin pabrik
system pendengaran
Ø Penurunan indek
Penurunan keaneka ragaman hayati
Membandingkan hasil pegukuran
kualitas air Ø Terganggunya Ø Setling Pond dan netralisasi air limbah ü Managemen
dengan Perda Tahun 2004 tentang
buangan dan ekosistem perairan Ø Bak penangkap minyak /pengendap ü Pekerja
baku mutu limbah
air limbah Ø Gangguan kesehatan
pada manusia
Ø Masyarakat disekitar Memberikan kesempatan bagi penduduk lokal untuk ikut serta ü Managemen
Sikap dan Adanya ketidakpuasan masyarakat
pabrik menjadi resah terlibat sebagai tenaga kerja dalam kegiatan operasional pabrik ü Pekerja
persepsi terhadap perusahaan dalam hal
dankecemburuansocial sesuai dengan kualifikasi dan jumlah tenaga kerja yang ü Masyarakat sekitar
masyarakat kesempatan kerja penduduk lokal
semakin tinggi dibutuhkan pabrik
Peningkatan
Ø Angka kesakitan
angka
penyakit tertentu pada Ø Penyuluhan kesehatan ü Managemen
kesakitan dan Angka kesakitan pada masyarakat
masyarakat dan angka Ø Peningkatan pelayanan kesehatan ü Pekerja
angka dan angka kecelakaan yang terjadi
kecelakaan yang terjadi Ø Penggunaan alat pelindung kerja ü Masyarakat sekitar
kecelakaan akibat kerja
akibat kerja pada Ø Pemeriksaan kesehatan karyawan secara pabrik
yang terjadi
karyawan
akibat kerja
Penurunan kualitas air buangan Proses pengolahan Ø Penurunan indek keaneka Masyarakat sekitar merasa
dan air limbah kelapa sawit dan ragaman hayati tergangu dengan adanya
aktifitas laboratorium Ø Terganggunya ekosistem penurunan kualitas air
perairan dibadan air di lingkungan
Nama : Annisa Wahdania
NIM : 18401002
Proses pengolahan
ü Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara ambien kelapa sawit serta
Ø Gangguan pada system Biasa
(kadar debu) transportasi hasil dan
pernafasan
bahan baku produksi
4. RENCANA PENGELOLAAN
A. KUALITAS UDARA
Peningkatan
emisi gas Ø Mengintensifkan perawatan Ø Optimalisasi mesin
buang Ø Meminimalkan kadar mesin mesin pabrik. utama
KepMen LH No 13
sumber parameter polutan diudara Ø Optimalisasi penggunaan alat Ø Optimalisasi alat
Proses Tahun 1995, Selama kegiatan
emisi tidak Ø Meminimalkan resiko kontrol dan alat monitoring Di lokasi pabrik PT Sari penyerap debu
pengolahan tentang Baku Mutu operasional pabrik
bergerak kesehatan akibat emisi Dumai Sejati Ø Karyawan sudah
kelapa sawit Emisi Sumber berlangsung
(PM10, PM25, kandungan parameter Ø Pemakaian alat pelindung diri memakai APD yang
Tidak Bergerak
SO2, NO2, polutan diudara bagi karyawan sesuai
CO, O3, HC, Ø Optimalisasi proses operasi Ø Efisiensi proses operasi
Pb)
B. KEBISINGAN
C. HIDROLOGI
Penurunan Proses Membandingkan Mengendalikan atau Ø Setling Pond dan netralisasi Di lokasi pabrik PT Sari Selama kegiatan Ø Settling pond dan water
JENIS SUMBER TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN PERIODE
TOLOK UKUR LOKASI HASIL PELAKSANAAN
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN
kualitas bua
ngan dan air
operasional hasil pegukuran
limbah air limbah
pabrik dan dengan Perda meminimalkan air limbah operasional pabrik pool tersedia
(parameter Ø Bak penangkap minyak/peng Dumai Sejati
kegiatan Tahun 2004 tentang yang dibuang berlangsung Ø Terdapat Oil trap
fisika, kimia endap
laboratorium baku mutu limbah
an organik,
biolgi)
D. BIOLOGI
Ø Pembuatan dan
pengoperasian settling pond Ø Settling pond beroperasi
Penurunan
Kegiatan Ø Pembuatan dan Selama kegiatan Ø Oil trap selalu dicek dan
densitas dan Indek Menjaga kestabilan Didalam pabrik dan
operasional pengoperasian bak penangkap operasional pabrik dibersihkan
diversitas biota Keanekaragaman ekosistem perairan diluar pabrik
pabrik minyak / pengendap berlangsung Ø Radiator di water pool
air
Ø Netralisasi air pendingin dijalankan
dengan deviasi 3o C
E. KOMPONEN SOSIAL
Adanya
Memberikan kesempatan bagi
ketidakpuasan
penduduk lokal untuk ikut serta
masyarakat Secara periodik Membantu memberikan
Sikap dan Kegiatan Meredam gejolak sosial di terlibat sebagai tenaga kerja
terhadap selama kegiatan kenaikan tingkat derajat
persepsi operasional dalam masyarakat sekitar dalam kegiatan operasional PT. Sari Dumai Sejati
perusahaan dalam pabrik ekonomi dengan kegiatan
Masyarakat pabrik lokasi pabrik pabrik sesuai dengan kualifikasi
hal kesempatan berlangsung Pembangunan dan sosial
dan jumlah tenaga kerja yang
kerja penduduk
dibutuhkan
lokal
F. KOMPONEN KESMAS
Ø Penyuluhan kesehatan
Ø Telah dilakukan
Ø Peningkatan pelayanan
Keselamatan Angka kesakitan Satu tahun sekali penyuluhan kesehatan
Kegiatan Menurunkan angka kesehatan Diklinik PT. Sari Dumai
dan dan angka selama Ø Selalu menggunakan
operasional kesakitan dan angka Ø Penggunaan alat pelindung Sejati dan Puskesmas
kesehatan kecelakaan yang operasional pabrik APD
pabrik kecelakaan kerja kerja Sungai Sembilan
kerja terjadi akibat kerja berlangsung Ø Pemeriksan kesehatan
Ø Pemeriksaan kesehatan
secara rutin
karyawan secara berkala
5. RENCANA PEMANTAUAN
TUJUAN METODE
SUMBER DAMPAK LOKASI KET
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULAN
INDIKATOR PEMANTAUA FREKUENSI
PARAMETER DAN ANALISIS
N
DATA
A. KUALITAS UDARA
Setiap 3 bulan
Ø Mengetahui kadar debu Ø Metode isokinetis sekali Selama
Kadar emisi debu Di lokasi pabrik
Peningkatan kadar Proses pembuatan minyak terukur untuk unit cerobong kegiatan
sumber tidak PT Sari Dumai
emisi debu kelapa sawit Ø Memantau peningkatan Ø Continous emission operasional
bergerak Sejati
kadar emisi debu total Monitoring pabrik
berlangsung
Emisi gas buang Peningkatan emisi Proses pengolahan kelapa Ø Meengetahui kadar Ø Metode isokinetis Di lokasi pabrik Setiap 3 bulan
sumber emisi tidak gas sawit parameter kualitas udara untuk unit cerobong PT Sari Dumai sekali Selama
bergerak (PM10, PM25, terukur Ø Metode analisis Sejati kegiatan
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
TUJUAN METODE
SUMBER DAMPAK LOKASI KET
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULAN
INDIKATOR PEMANTAUA FREKUENSI
PARAMETER DAN ANALISIS
N
DATA
Ø Memantau peningkatan
udara sesuai dengan PP operasional
SO2, NO2, CO, O3, kadar polutan udara
No 41 tentang pabrik
HC, Pb) (PM10, PM25, SO2, NO2,
Pencemaran Udara berlangsung
CO, O3, HC, Pb)
Ø Didalam
Setiap 3 bulan
Ø Mengetahui kadar Ø Sampling udara lokasi pabrik
Transportasi, Penyimpanan sekali Selama
parameter debu terukur ambien Ø Diluar lokasi
Penurunan kualitas dan bongkar muat bahan kegiatan
Kadar debu Ø Memantau peningkatan Ø Metode analisis : pabrik
udara ambien baku, bahan bantu dan operasional
kadar debu total diudara Metode dust fall dan dikawasan
bahan bakar pabrik
ambien Metode gravimetri pemukiman
berlangsung
penduduk
B. KEBISINGAN
Ø Pengukuran
langsung dilapangan
Ø Didalam
dengan sound level Setiap 3 bulan
lokasi pabrik
Ø Mengetahui tingkat meter sekali Selama
Ø Diluar lokasi
Peningkatan Proses pengolahan kelapa kebisingan terukur Ø Membandingkan kegiatan
Kebisingan pabrik
kebisingan sawit Ø Memantau peningkatan hasil pengukuran operasional
dikawasan
kebisingan diudara dengan baku mutu pabrik
pemukiman
tingkat kebisingan berlangsung
penduduk
(Kep Men LH No 48
tahun 1996)
C. HIDROLOGI
Kualitas air buangan Penurunan kualitas Proses operasional pabrik Memantau dan Ø Pengambilan air Di lokasi pabrik Setiap 3 bulan
dan air limbah air buangan dan air mengetahui perubahan Sampel air buangan PT Sari Dumai sekali Selama
Nama : Annisa Wahdania
NIM : 18401002
TUJUAN METODE
SUMBER DAMPAK LOKASI KET
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULAN
INDIKATOR PEMANTAUA FREKUENSI
PARAMETER DAN ANALISIS
N
DATA
Ø Analisis
laboratorium
kegiatan
Ø Membandingkan
kualitas air buangan dan operasional
limbah hasil Sejati
air limbah pabrik
Pengukuran dengan
berlangsung
baku
Mutu air limbah
D. BIOLOGI
E. KOMPONEN SOSIAL
Ø Pengamatan langsung di
Adanya ketidak
Memantau lapangan Setahun sekali
puasan masyarakat PT. Sari Dumai
jumlah kesempatan kerja Ø Pengumpulan data Selama
terhadap Sejati serta
Persepsi negatif Kegiatan operasional dan berusaha yang sekunder dari disnaker kegiatan
perusahaan dalam kecamatan
Masyarakat pabrik dapat diambil oleh kabupaten dan kantor operasional
hal kesempatan Sungai
masyarakat baik secara kelurahan pabrik
kerja bagi Sembilam
formal maupun informal Ø Data dianalisis dengan berlangsung
penduduk lokal
metode statistik deskriptif
Kesempatan kerja Jumlah penduduk Kegiatan operasional Memantau jumlah tenaga Ø Pengamatan PT. Sari Dumai Setahun sekali
dan berusaha lokal yang dapat pabrik kerja lokal yg terserap dan langsung dilapangan Sejati serta Selama
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
TUJUAN METODE
SUMBER DAMPAK LOKASI KET
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULAN
INDIKATOR PEMANTAUA FREKUENSI
PARAMETER DAN ANALISIS
N
DATA
F. KOMPONEN KESMAS
Ø Pengamatan
langsung di lapangan Diklinik PT.
Angka Setiap 3 bulan
Ø Pengumpulan data Sari Dumai
kesakitan akibat Memantau perkembangan sekali selama
Keselamatan dan Kegiatan operasional sekunder dari Sejati dan
gangguan kesehatan tingkat kesehatan operasional
kesehatan kerja pabrik Puskesmas setempat Puskesmas
yang dialami masyarakat pabrik
Ø Data dianalisis Sungai
masyarakat berlangsung
dengan metode statistik Sembilan
deskriptif