Jakarta – Saya ingin menanyakan mengenai Cloud Computing
yang sedang berkembang di dunia cyber saat ini. Apakah regulasi hukum Indonesia (UU ITE dan sebagainya) sudah mengaturnya? Dan apakah UU ITE tersebut cukup melindungi data pelanggan yang memakai layanan Cloud Computing tersebut?
Jawaban :
UU ITE tidak secara khusus mengatur tentang Cloud Computing. UU
ITE lebih bicara tentang kepastian hukum atas segala transaksi dan komunikasi yang dihantarkan melaui media elektroni, khuusnya yang berbasiskan Internet Protocol (IP). Dengan kepastian hukum tersebut, maka jika dibutuhkan aspek legalitas ataupun pembuktian atas data/bukti suatu transaksi/komunikasi yang melalui Ineternet, bukti elektronis/digital sudah dapat daiakui oleh negara.
Selain itu, UU ITE juga bicara aktivitas-aktivitas apa saja secara
elektronis dan/atau melaui Internet yang dianggap dapat melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi. Selain UU ITE, kita jua memiliki UU Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah turunnya yang juga mengatur tentang aktifitas elektronis.
Tetapi yang harus diingat, adanya hukum dan
perundang-undangan adalah satu hal, tetapi implementasi dan penegakannya adalah lain hal. Perlindungan data pelanggan seharusnya adalah berdasarkan itikad baik dan upaya maksimal dari para pihak, dalam hal ini pihak penyenggelara layanan dan penggunaannya.
Karena meskipun data pelanggan adalah hak
privasi yang harus dilindungi dengan baik, kadangkala model bisnis atau layanan berbasiskan Internet yang abaikan atau tak sepenuhnya menghargai privasi tersebut.