Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan 1. Mengapa disediakan 3 posisi retina?

JAWABAN :
Karena akan dilihat (didemostrasikan) berbagai bentuk refraksi yang terjadi
pada mata saat terjadinya proses penglihatan, baik itu pada:
a. Mata emetrop tanpa akomodasi
b. Mata miopia
c. Mata hipermetropia

Pertanyaan 2. Bagaimana cara membedakan lensa sferis negatif dengan lensa


sferis positif?
JAWABAN :
Dengan menggerakkan lensa di atas deretan huruf, maka akan terlihat bahwa
pada lensa positif huruf akan bergerak ke arah yang berlawanan dengan gerakan
lensa, sedangkan pada lensasferis negatif huruf bergerak searah dengan gerakan
lensa.

Pertanyaan 3. Cara apakah yang lebih baik untuk menentukan jenis dan
kekuatan lensa?
JAWABAN :
Cara terbaik yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan alat yang
bernama lensometer/focimeter/ultimeter/vertometer. Lensometer sendiri ada
yang manual, dan ada yang digital. Selain menggunakan lensometer juga bisa
menggunakan auto refractometer untuk mengukur lensa yang tepat unutk
digunakan seorang pasien yang mengalami gangguan pada penglihatannya

Pertanyaan 4. Sebutkan sifat bayangan yang terbentuk!


JAWABAN :
Sifat bayangan yang terbentuk adalah terbalik, maya, tidak diperbesar atau
diperkecil (normal). Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk dari
perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul cahaya.1

Pertanyaan 5. Sebutkan analogi keadaan ini dengan mata sebenarnya!


JAWABAN :
Sifat bayangan yang terbentuk adalah terbalik, maya, tidak diperbesar atau
diperkecil (normal). Pada mata emetrop, sifat bayangan yang terbentuk
seharusnya nyata, terbalik, dan diperkecil. 1
Pupil adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya
yang masuk ke bola mata. Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola
mata. Lapisan itu paling banyak mengandung saraf penglihatan. Bayangan yang
ditangkap retina bersifat nyata dan terbaik. Fovea atau bintik kuning adalah
bagian retina, tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga
paling peka terhadap rangsang (impuls) cahaya.1
Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat
berasal langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan
oleh benda-benda yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea,
terus melewati lensa mata, dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh
tepat di bintik kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu
merupakan rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan
menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan ditafsirkan dan
barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.1
Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan
mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina.
Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan
mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi
maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan
berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi1

SOURCE:

Sembulingam K, Sembulingam P. Buku ajar: fisiologi kedokteran. 5th ed. Jilid 2.


Tangerang: Binarupa Askara Publisher; 2013. p. 486-494.

Anda mungkin juga menyukai