Anda di halaman 1dari 14

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMY

TERKAIT PRAKTIK MANDIRI PERAWAT

NASKAH PUBLIKASI

MUHAMMAD ADE LUTFIL HANAN

20130320120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMY
TERKAIT PRAKTIK MANDIRI PERAWAT

Muhammad Ade Lutfil Hanan1, Fitri Arofiati2


1
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2Dosen Ilmu
Keperawatan UMY
e-mail: adelutfihanan5@gmail.com

Intisari

Latar Belakang. Pada tahun 2014 bulan Oktober adalah sejarah baru bagi perawat
Indonesia karena telah disahkannya undang-undang keperawatan yang menjadi jaminan
untuk menjaga hak perawat dan hak klien dalam kegiatan pelayanan keperawatan, Hal diatas
perlu ditindak lanjuti supaya dalam pelaksanaan praktik mandiri keperawatan seorang
perawat terhindar dari jeratan hukum yang berlaku dan dapat memberikan asuhan
keperawatan yang tepat.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa
PSIK UMY terkait praktik mandiri perawat.
Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel adalah
proportional cluster sampling sebanyak 217. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang
dibuat sendiri oleh peneliti dan telah dilakukan uji validitas pearson product moment pada
30 orang dengan angka r tabel 0,361 dan reliabilitas menggunakan cronbach’s alpha dengan
hasil 0,856. Penelitian dilakukan pada mahasiswa PSIK FKIK UMY.
Hasil. Tingkat pengetahuan yang baik pada semua dimensi yang ada terkait praktik
mandiri perawat, meliputi pengertian praktik mandiri, tujuan praktik mandiri, kewajiban
praktik mandiri, hak dalam praktik mandiri, penyelenggaraan praktik mandiri, dan izin
terkait mendirikan praktik mandiri perawat.
Kesimpulan. Tingkat pengetahuan mahasiswa PSIK FKIK UMY tentang praktik
mandiri perawat dalam kategori baik.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Praktik Mandiri Perawat.


THE KNOWLEDGE LEVEL OF BACHELOR DEGREE NURSING STUDENT
UMY RELATED TO NURSE’S INDEPENDENT PRACTICE

Muhammad Ade Lutfil Hanan1, Fitri Arofiati2


1
Nursing Science Course University Muhammadiyah Yogyakarta, 2Teachers Nursing Science
UMY
e-mail: adelutfihanan5@gmail.com

Abstract

Background. In October 2014, it is a new history for Indonesian nurses because of the
legalization of nursing law which is guaranteed to keep the nurses and client rights in nursing
service activities. That thing need to be followed up so that in the implementation of nursing
self-care practice of a nurse to avoid the law. That apply and can provide the right nursing care.
Research purposes. This study aims to determine the level of knowledge of nursing
student in University Muhammadiyah Yogyakarta related to the indpendent practice of nurses.
Methodology. This research is a quantitative research using descriptive design with cross
sectional approach. Sampling method is proportional cluster, sampling as much as 217. This
research uses questionnaires made by the researchers and have tested the validity of Pearson
product moment on 30 people with r table value 0.361 and reliability using Cronbach's Alpha
with the result is 0.856. The research was conducted on nursing students in the medical and
health sciences faculty of University Muhammadiyah Yogyakarta.
Results. A good level of knowledge in all of the available dimensions of nurse self-
employment, including the notion of independent practice, the goals of independent practice,
independent practice obligations, self-employment rights, self-organization practices, and related
permits establish self-employed nurses
Conclusion. The level of knowledge of PSIK FKIK UMY students about the nurse's
independent practice in good category.

Keywords: Level of Knowledge, Self Nurse Practice.


Pendahuluan praktik perawat. Seorang perawat bisa
Perkembangan praktik mandiri membuka praktik pada fasilitas pelayanan
keperawatan di Indonesia beraneka ragam kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan
dan penyebaran praktik mandiri keperawatan di luar praktik mandiri maupun praktik
belum bisa dipastikan setelah disahkannya mandiri itu sendiri. Hal di atas memberikan
UU nomor 38 tahun 2014 tentang gambaran bagi perawat untuk selalu mencari
keperawatan. Berdasarkan undang-undang informasi baru agar dapat menjalankan
tersebut praktik mandiri bertujuan praktik mandiri keperawatan sesuai dengan
meningkatkan pembangunan dan sumber prosedur, supaya dalam pelaksanaan praktik
daya manusia yang produktif baik sosial mandiri keperawatan seorang perawat
maupun ekonomi (Purnama dan Ditto, 2014). terhindar dari jeratan hukum yang berlaku
Hal tersebut memberi manfaat bagi dan dapat memberikan asuhan keperawatan
negara yaitu dapat menunjang pembangunan yang tepat
nasional pada masa perkembangannya saat Dari uraian di atas peneliti tertarik
ini, praktik mandiri keperawatan juga dapat meneliti tentang bagaimana gambaran tingkat
meningkatkan pendapatan sehingga beban pengetahuan mahasiswa S1 keperawatan
ekonomi perawat yang menjalankan praktik terkait praktik mandiri perawat.
menurun, oleh sebab itu praktik mandiri Metode Penelitian
menjadi alternatif perawat untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mendongkrak perekonomian (Taukhit, kuantitatif yang menggunakan desain
Margawati, & Ardani 2015). Peraturan deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
terkait praktik mandiri keperawatan sudah Metode pengambilan sampel adalah
ditetapkan berdasarkan UU nomor 38 tahun proportional cluster sampling sebanyak 217
2014 tentang keperawatan, sehingga responden. Penelitian ini menggunakan
pelaksanannya harus sesuai dengan peraturan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti
yang ada di dalam undang-undang tersebut dan telah dilakukan uji validitas pearson
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan product moment pada 30 orang dengan angka
RI Nomor 17 Tahun 2013 yang merupakan r tabel 0,361 dan reliabilitas menggunakan
pengganti dari Peraturan Menteri Kesehatan cronbach’s alpha dengan hasil 0,856.
Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 di Penelitian dilakukan pada mahasiswa PSIK
dalamnya berisi izin dan penyelenggaraan FKIK UMY.
Hasil Penelitian pengetahuan yang baik tentang pengertian
a. Karakteristik data demografi
praktik mandiri perawat yaitu sebanyak 217
responden.
mahasiswa (100%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Karakteristik Data Demografi
c. Tingkat pengetahuan mahasiswa
Responden(n=217)
Karakteristik n % PSIK UMY tentang tujuan praktik
Umur mandiri perawat.
Remaja Akhir
(17-20 Tahun) 108 49,8 Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat
Dewasa Awal pengetahuan mahasiswa keperawatan
(21-23 Tahun) 109 50,2 tentang tujuan praktik mandiri perawat
Total 217 100 (n=217)

Jenis Kelamin Tingkat n %


Perempuan 157 72.3 Pengetahuan
Laki-laki 60 27.7 Baik 217 100
Total 217 100 Kurang Baik - -
Sumber :Data Primer (2017)
Berdasarkan tabel 4. Distribusi frekuensi Total 21 100
karakteristik responden, dapat diketahui Sumber: Data Primer (2017)
responden sebagian besar masuk ke dalam Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui
kategori remaja akhir yaitu berumur 17-20
tahun sebanyak 108 responden (49,8%) dan bahwa seluruh responden memiliki tingkat
sebagian besar responden berjenis kelamin pengetahuan yang baik tentang tujuan
perempuan yaitu sebanyak 157 mahasiswa
(72.3%). praktik mandiri perawat yaitu sebanyak
b. Tingkat pengetahuan mahasiswa PSIK 217 repsonden (100%).
UMY tentang pengertian praktik mandiri
perawat. d. Tingkat pengetahuan mahasiswa
PSIK UMY tentang kewajiban
Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang perawat dalam praktik mandiri
pengertian praktik mandiri perawat (n=217) keperawatan.
Tingkat n % Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat
Pengetahuan pengetahuan mahasiswa keperawatan
Baik 217 100 tentang kewajiban perawat dalam
Kurang Baik - - praktik mandiri perawat (n=217)

Total 21 100 Tingkat n %


Sumber: Data Primer (2017) Pengetahuan
Baik 217 100
Berdasarkan tabel 2. Dapat diketahui bahwa Kurang Baik - -
seluruh responden memiliki tingkat
Total 21 100
Sumber: Data Primer (2017) Total 21 100
Sumber: Data Primer (2017)
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui
Berdasarkan tabel 6. dapat diketahui
bahwa seluruh responden memiliki tingkat
bahwa seluruh responden memiliki tingkat
pengetahuan yang baik tentang kewajiban
pengetahuan yang baik tentang
perawat dalam praktik mandiri perawat
penyelenggaraan praktik mandiri perawat
yaitu sebanyak 217 mahasiswa (100%).
yaitu sebanyak 217 mahasiswa (100%).
e. Tingkat pengetahuan mahasiswa
g. Tingkat pengetahuan mahasiswa
PSIK UMY tentang hak perawat
PSIK UMY tentang izin mendirikan
dalam praktik mandiri perawat.
praktik mandiri perawat.
Tabel 5. Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan mahasiswa keperawatan Tabel 7. Distribusi frekuensi tingkat
tentang hak perawat dalam praktik pengetahuan mahasiswa keperawatan
mandiri perawat (n=217) tentang izin mendirikan praktik mandiri
Tingkat n % perawat (n=217)
Pengetahuan
Baik 217 100 Tingkat n %
Kurang Baik - - Pengetahuan
Baik 217 100
Total 21 100 Kurang Baik - -
Sumber: Data Primer (2017)
Total 21 100
Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui Sumber: Data Primer (2017)
bahwa seluruh responden memiliki tingkat Berdasarkan tabel 7. dapat diketahui
pengetahuan yang baik tentang hak bahwa seluruh responden memiliki tingkat
perawat dalam praktik mandiri perawat pengetahuan yang baik tentang izin
yaitu sebanyak 217 mahasiswa (100%). mendirikan praktik mandiri perawat yaitu
f. Tingkat pengetahuan mahasiswa PSIK sebanyak 217 responden (100%).
UMY tentang penyelenggaraan praktik h. Tingkat pengetahuan mahasiswa
mandiri perawat. PSIK UMY tentang praktik mandiri
Tabel 6. Distribusi frekuensi tingkat perawat secara umum.
pengetahuan mahasiswa keperawatan
tentang penyelenggaraan praktik mandiri Tabel 8. Distribusi frekuensi tingkat
perawat (n=217) pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang
praktik mandiri perawat secara umum
Tingkat n % (n=217)
Pengetahuan Tingkat Tingkat n %
Baik 217 100 Pengetahuan Pengetahuan
Kurang Baik - - Praktik Mandiri
Perawat sendiri maupun orang lain meskipun
tidak secara menyeluruh. Menurut Potter
Angkatan 2013 Baik 56 25,8
Angkatan 2014 Baik 52 23,9 & Perry, (2009) pertumbuhan fisik pada
Angkatan 2015 Baik 51 23,5 fase dewasa muda telah berhenti namun
Angkatan 2016 Baik 58 26,7
Total 217 100 perubahan kognitif, sosial, perilaku terus
Sumber: Data Primer (2017) terjadi dalam hidupnya. Tingkah laku
Berdasarkan tabel 8. Dapat diketahui pada dewasa awal memliki erat
bahwa sebagian besar mahasiswa dari PSIK hubungannya dengan lingkungan sosial
UMY memiliki tingkat pengetahuan yang karena pada usia tersebut sesorang akan
baik tentang praktik mandiri perawat yaitu mencari sesuatu hal untuk menjadi
sebanyak 217 (100%) dari semua angkatan. pegangan dalam hidupnya, serta

Pembahasan menjadikan peraturan sebagai hal yang

a. Karakteristik data demografi wajib di taati (Hurlock, 1994).

responden. 2. Jenis Kelamin

1. Umur Menurut Hollup (2009) dalam

Secara keseluruhan usia responden Prananingrum (2015), praktik

dalam penelitian ini berkisar antara 17- keperawatan merupakan praktik yang

23 tahun dan dikelompokkan menjadi 2 berhubungan erat mengenai gender dan

kelompok yaitu usia 17-20 ke dalam dipengaruhi tradisi serta budaya. Hollup

kelompok remaja akhir (Soetjiningsih menyatakan bahwa dalam menjalankan

(2012) dan usia 21-23 tahun termasuk ke peran yang profesional seharusnya tidak

dalam kelompok usia dewasa muda mementingkan masalah gender, karena

(Potter & Perry, 2009). Remaja akhir profesi keperawatan tidak membedakan

adalah remaja mulai memandang dirinya jenis kelamin untuk menjadi seorang

sebagai seseorang yang sudah dewasa perawat profesional. Perempuan erat

dan menunjukan sikap, pikiran dan kaitannya dengan profesi keperawatan

perilaku yang bertambah dewasa karena persepsi mengenai perempuan

(Paramitasari dan Alfian 2012). Remaja yang mendominasi dunia keperawatan

akhir mampu mengambil sebuah masih kental. Menurut peneliti, profesi

keputusan dengan cara yang bijak dan keperawatan lebih disenangi oleh

belajar bertanggung jawab untuk diri perempuan dibandingkan laki-laki,


walaupun dalam ilmu keperawatan tidak jawabnya sebagai perawat, perawat
pernah membedakan jenis kelamin untuk dapat melakukan kolaborasi dengan tim
menjadi seorang perawat professional kesehatan lain, serta mengevaluasi
b. Tingkat pengetahuan mahasiswa setiap tindakan yang telah dilakukan
PSIK UMY tentang pengertian terhadap pasiennya.
praktik mandiri perawat. c. Tingkat pengetahuan mahasiswa
Menurut konsorsium ilmu PSIK UMY tentang tujuan praktik
kesehatan dalam Taukhit (2015) mandiri keperawatan.
pengertian praktik mandiri perawat Menurut Kozier & Erb dalam
merupakan bentuk tindakan mandiri syaiful (2015) praktik mandiri perawat
perawat profesional dalam bekerjasama mempunyai 5 area praktik keperawatan
dengan cara kolaborasi baik dengan yang terkait dengan kesehatan yaitu
klien maupun tenaga kesehatan untuk peningkatan kesehatan, pencegahan
memberikan asuhan keperawatan yang penyakit, pemeliharaan kesehatan,
menyeluruh berdasarkan wewenang dan pemulihan kesehatan, perawatan pasien
tanggung jawabnya sebagai perawat. Hal menjelang ajal. Perawat dalam
tersebut akan meningkatkan kinerja menjalankan praktik mandiri perawat
peran perawat karena peran merupakan harus mengembangkan dan memelihara
rangkaian perilaku yang dilakukan derajat kesehatan klien maupun
seseorang sesuai dengan apa yang masyarakat, hal ini juga dapat
menjadi pekerjaanya, serta dilandasi oleh menunjukan bahwa perawat memiliki
keadaan sosial dan bersifat abadi sikap dan perilaku caring. Menurut
(Kusnanto dalam Hapsari, 2013). Begitu Amaliah (2013) Tujuan dari praktik
juga dengan profesi perawat dalam mandiri adalah seorang perawat dapat
menjalankan perannya harus sesuai berperan penting dalam memotivasi
dengan standar praktik asuhan pasien untuk mendukung proses
keperawatan yang ditetapkan dalam UU penyembuhan pasien, sehingga pasien
no.38 tahun 2014. Perawat dalam praktik mempunyai rasa optimis dalam
mandiri perawat dapat memberikan menjalankan proses pengobatannya.
asuhan keperawatan secara menyeluruh Perawat merupakan mitra untuk
berdasarkan wewenang dan tanggung mencapai tujuan yaitu untuk mencapai
keadaan yang lebih baik bagi pasien, tersebut sesuai dengan penelitian
apabila perawat belum mengetahui Natasia, dkk (2014) bahwa fakor
tujuan dari praktik mandiri maka praktik motivasi dalam diri dapat menjadikan
mandiri tidak akan berjalan dengan baik. kepatuhan seseorang dalam menjalankan
Undang-undang keperawatan no.38 SOP (Satuan Operasional Prosedur)
tahun 2014 juga menyebutkan bahwa sehingga praktik mandiri dapat berjalan
praktik mandiri perawat juga dapat sesuai prosedur.
meningkatkan perilaku hidup sehat di e. Tingkat pengetahuan mahasiswa
masyarakat. PSIK UMY tentang hak perawat
d. Tingkat pengetahuan mahasiswa dalam praktik mandiri perawat.
PSIK UMY tentang kewajiban Pada hakikatnya hak dapat
perawat dalam praktik mandiri membuat profesi yang dijalankan
perawat. seorang perawat bisa meningkatkan
Menurut Rifiani dan Sulihandari kinerja dari perawat tersebut, menurut
(2013) kewajiban perawat dalam praktik Rifiani dan Sulihandari (2013) hak
mandiri perawat yaitu kewajiban perawat dalam praktik mandiri
perawat terhadap pasien, kewajiban berhubungan dengan profesi, klien, dan
perawat terhadap institusi, kewajiban organisasi. Perawat yang tidak
terhadap profesi. Perawat harus mengetahui akan hak nya akan berakibat
menghormati hak klien dengan menjaga terhadap kualitas dalam menjalankan
identitas klien, setelah itu perawat profesinya, termasuk kinerja terhadap
meminta persetujuan sebelum tindakan profesi, klien, dan organisasi.
keperawatan dilakukan dan memberikan Mengetahui hak dari profesi dapat
informasi yang lengkap terkait keadaan meningkatkan kualitas layanan
klien yang kemudian di catat dalam kesehatan dan mengembangkan potensi
rekam medis, seorang perawat yang diri dalam bersosialisasi, seorang
bekerja di sebuah institusi tertentu wajib perawat berhak menerima informasi
mematuhi aturan agar terhindar dari secara lengkap dan jujur serta menolak
sanksi serta wajib berkolaborasi dengan keinginan klien di luar kewenangan
tenaga medis lain untuk memberikan perawat termasuk privasi diri, dan ikut
layanan darurat apabila dibutuhkan. Hal serta menyusun kemudian menetapkan
sebuah kebijakan dalam sebuah layanan profesionalisme tinggi karena tindakan
kesehatan Rifiani dan Sulihandari keperawatan sudah mempunyai standar
(2013). dan aturan dalam sebuah sistem regulasi
f. Tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan (Tribowo & Cecep, 2012).
PSIK UMY tentang penyelenggaraan Seorang perawat dalam membuka
praktik mandiri perawat. praktik mandiri keperawatan harus
Praktik mandiri perawat di dalam melalui tahapan dan syarat legal seperti
peraturan menteri kesehatan no.17 tahun registrasi, sertifikasi perizinan yang
2013 dapat dilaksanakan dalam berbagai selengkapnya diatur dalam UU RI nomor
layanan kesehatan yang diarahkan pada 38 tahun 2014 pasal 18-22. Dalam
individu, keluarga, kelompok dan praktik keperawatan terdapat pembinaan
masyarakat. Penyelenggaraan praktik dan pengawasan yang dilakukan menteri
mandiri yang meliputi upaya promotif, kesehatan yang memiliki tujuan
preventif, pemulihan, dan pemberdayaan memonitor perawat dalam melaksanakan
masyarakat dapat tercapai (Syaiful tugas sesuai dengan profesinya supaya
2015). Penelitian Natasia, dkk (2014), penerima jasa layanan kesehatan seperti
mengatakan bahwa ada pengaruh masyarakat merasa nyaman dan aman
motivasi terhadap kepatuhan perawat (Syaiful, 2015). Adanya pembinaan dan
dalam pelaksanaan SOP (Satuan pengawasan dapat meningkatkan
Operasional Prosedur), Supaya perawat pelayanan kesehatan dan menjaga hak
dapat mengetahui tata cara klien dari tindakan keperawatan yang
penyelenggaraan sesuai dengan tidak sesuai dengan standar (UU nomor
peraturan yang sudah ditetapkan agar 38 tahun 2014 pasal 56). Selain itu
tidak terjerat dalam kasus hukum dan sanksi administratif akan diberikan
tidak mendapat sanksi administratif. kepada perawat dalam praktik mandiri
g. Tingkat pengetahuan mahasiswa yang melanggar ketentuan dan akan
PSIK UMY tentang izin mendirikan dikenai sanksi berupa teguran lisan,
praktik mandiri perawat. peringatan tertulis, denda administratif,
Keperawatan profesional dalam pencabutan izin (UU nomor 38 tahun
melakukan tindakan keperawatan kepada 2014 pasal 5).
klien harus dilakukan dengan
h. Tingkat pengetahuan mahasiswa Kesimpulan
PSIK UMY tentang praktik mandiri a. Sebagian besar mahasiswa memiliki
perawat secara umum. tingkat pengetahuan yang baik
Pengetahuan adalah hasil tahu dari tentang pengertian praktik mandiri
seseorang setelah menggunakan panca perawat.
indera baik itu indra penglihatan, b. Sebagian besar mahasiswa memiliki
pendengaran, penciuman, perabaan tingkat pengetahuan yang baik
terhadap suatu objek (Notoatmodjo, tentang tujuan praktik mandiri
2010). Pengetahuan juga mempunyai perawat.
beberapa tingkatan yang di dalamnya c. Sebagian besar mahasiswa memiliki
terdapat proses yang dilakukan individu tingkat pengetahuan yang baik
untuk menginterpretasikan sesuatu yang tentang kewajiban perawat dalam
didengar, dilihat, dan dirasakan. praktik mandiri perawat.
Interpretasi setiap individu terhadap d. Sebagian besar mahasiswa memiliki
sesuatu akan berbeda-beda sesuai tingkat pengetahuan yang baik
dengan pengalaman yang pernah mereka tentang hak perawat dalam praktik
alami (Schiffman dalam Azzizah, 2015). mandiri perawat.
Tidak ada perbedaan di setiap e. Sebagian besar mahasiswa memiliki
angkatannya meskipun materi yang tingkat pengetahuan yang baik
didapatkan saat pembelajaran tidak tentang penyelenggaraan praktik
sama, karena pengetahuan seseorang mandiri perawat.
dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, f. Sebagian besar mahasiswa memiliki
tingkat pendidikan, informasi (Mubarak tingkat pengetahuan yang baik
dan Chayatin 2009). Dari beberapa tentang izin mendirikan praktik
faktor yang mempengaruhi tingkat mandiri perawat.
pengetahuan, faktor pengalaman dan g. Sebagian besar mahasiswa memiliki
informasi merupakan hal yang tingkat pengetahuan yang baik
menjadikan seluruh angkatan di PSIK tentang praktik mandiri perawat.
UMY memiliki tingkat pengetahuan
Saran
baik, karena ditunjang oleh fasilitas yang
1. Bagi mahasiswa keperawatan
telah disediakan disana.
Mencari informasi yang update 3. Black, B.P. (2014). Professional
tentang praktik mandiri keperawatan agar Nursing Concepts & Challenges.
Elsevier: Nort Carolina.
dalam menjalankan profesi dimasa
4. Budiman, A. R. (2013). Kapita
mendatang bisa sesuai dengan preosedur Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan
yang berlaku. Sikap dalam Penelitian. Jakarta:
Salemba Medika.
2. Ilmu keperawatan
5. Hapsari, R. W. (2013). Hubungan
Memberi informasi kepada Peran Perawat Sebagai Edukator
mahasiswa dan staf akademik Dengan Pemenuhan Kebutuhan Rasa
Aman Pasien di Ruang Rawat Inap
keperawatan seperti materi di perkuliahan
Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi
sehingga para pendidik bisa meningkatkan Kabupaten Bondowoso.
pengetahuan mahasiwa tentang undang- 6. Mubarak, I.W., & Chayatin, N.
undang yang berlaku bagi perawat. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Salemba medika.
3. Bagi PPNI 7. Natasia, Ahas, dan Janik. (2014).
Menggiatkan program sosialisasi Faktor yang mempengaruhi
tentang praktik mandiri perawat agar para kepatuhan pelaksanaan SOP Asuhan-
keperawatan di ICU-ICCU RSUD
perawat Indonesia dapat mendapatkan
Gambiran Kota Kediri. Naskah
informasi dengan mudah. Publikasi : Program Magister
Manajemen Rumah Sakit Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya
Daftar Pustaka
Malang.
1. Amaliah, R. (2013). Sikap Perawat 8. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu
dalam Memotivasi Pasien Kanker Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
sebagai salah Satu Upaya Cipta.
Penyembuhan di Rumah Sakit Kanker 9. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Dharmais Jakarta. Naskah Publikasi : Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Program Studi Bimbingan dan Cipta.
Penyuluhan Islam. 10. Notoatmodjo, S. (2012). Etika dan
2. Azizah, Rahmi. (2015). Gambaran hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka
Persepsi Pasien tentang Kualitas Cipta.
Pelayanan Keperawatan di Ruang 11. Nursalam. (2008). Konsep dan
Rawat Inap RS PKU Penerapan Metodologi Penelitian
Muhammadiayah Yogyakarta Unit II. Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
Tesis Universitas Muhammadiyah Salemba Medika.
Yogyakarta, Yogyakarta.
12. Nursalam. (2013). Metodologi 19. Ruswadi, I., & Kusnanto, H (2010).
Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Evaluasi Praktik Mandiri
3. Jakarta: Salemba Medika. Keperawatan Berdasarkan Kaidah
13. Oharella, N. (2011). Pengaruh Kajian Asuhan Keperawatan Di Kabupaten
Islam Terhadap Tingkat Kecemasan Indramayu.
Mahasiswa Keperawatan di Stikes 20. Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar
Surya Global. Skripsi strata satu, Keperawatan Keluarga. Jakarta:
Universitas Muhammadiyah Trans Info Media.
Yogyakarta. 21. Syaiful. (2015). Fungsi dan Peran
14. Potter, A.P., & Perry, A.G. (2005). Perawat dalam Menyelenggarakan
Buku Ajar Fundamental Praktik Mandiri di Kota Makassar.
Keperawatan: Konsep, Proses & Makassar: Universitas Hasanuddin.
Praktek, Vol. 1. Edisi 4. Ahli bahas, 22. Taukhit, T., Margawati, A., &
Yasmin asih., (et al). Jakarta: EGC. Ardani, M. H. (2015). Pengalaman
15. Priharjo, (2008). Konsep dan Perawat dalam Membuka Praktik
Perspektif Praktik Keperawatan Mandiri Keperawatan Di Kabupaten
Profesional. EGC. Jakarta. Badung Provinsi Bali (Doctoral
16. Purnama, D. D. (2014). Pengaturan dissertation, Diponegoro University).
Perizinan Praktik Mandiri Perawat 23. Tribowo, Cecep (2012). Home Care
Di Kabupaten Lampung Konsep Kesehatan Masa kini.
Tengah. Jurnal Hima Han, 1(3). Penerbit Nuha Medika : Yogyakarta.
http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/h 24. Republik Indonesia.2014. Undang-
an/article/view/259/220. Undang No.38 Tahun 2014 Tentang
17. Rifiana, N., & Hartati, S. (2013). Keperawatan. Lembaran Negara
Prinsip-Prinsip Dasar Keperawatan. Republik Indonesia Nomor 5612.
Penerbit Dunia Cerdas : Jakarta 25. Republik Indonesia.2009. Undang-
Timur. Undang No.36 Tahun 2009 Tentang
18. Riyanto, A. (2011). Aplikasi Kesehatan. Lembaran No. 114.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai