Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PERANCANGAN BELT CONVEYOR

A. Belt Conveyor
Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah pesawat pengangkut yang
digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan,
dengan arah horizontal atau membentuk sudut dakian/inklinasi dari suatu
sistem operasi yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu line proses
produksi, yang menggunakan sabuk sebagai penghantar muatannya.
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup
sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan
benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari
berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang
tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut.
Belt Conveyor (konveyor sabuk) memiliki komponen utama berupa
sabuk yang berada diatas roller-roller penumpu. Sabuk digerakkan oleh motor
penggerak melalui suatu pulley, sabuk bergerak secara translasi dengan
melintas datar atau miring tergantung kepada kebutuhan dan perencanaan.
Material diletakkan diatas sabuk dan bersama sabuk bergerak kesatu
arah. Pada pengoperasiannya konveyor sabuk menggunakan tenaga
penggerak berupa motor listrik dengan perantara roda gigi yang dikopel
langsung ke puli penggerak. Sabuk yang berada diatas roller-roller akan
bergerak melintasi roller-roller dengan kecepatan sesuai putaran dan puli
penggerak.
Ada beberapa pertimbangan yang mendasari dalam penelitian pesawat
pengangkut :
1. Karakteristik pemakaian, hal ini menyangkut jenis dan ukuran material,
sifat material, serta kondisi medan atau ruang kerja alat.
2. Proses produksi, mengngkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas
pemindahan, metode penumpukan material dan lamanya alat beroperasi.
3. Prinsip-prinsip ekonomi, meliputi ongkos pembuatan, pemeliharaan,

1
pemasangan, biaya operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal alat
tersebut.

B. Kelebihan dan Kelemahan Belt Conveyor


1. Kelebihan Belt Conveyor
a. Mampu membawa beban berkapasitas besar.
b. Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang
dipindahkan persatuan waktu
c. Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator
yang mengoperasikannya
d. Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya
e. Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi
yang rendah.
f. Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor.
g. Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu
Belt conveyor adalah mesin pemindah yang paling universal karena
kapasitascukup besar (500 s.d 5000 m3/jam atau lebih), sanggup
memindahkan material pada jarak relatif besar (500 s/d 1000 m atau lebih),
desain yang sangat sederhana dan pengoperasian yang baik.
Beltconveyordapat digunakan untuk memindahkan berbagai unit material
sepanjangarah horizontal atau pada suatu kemiringan tertentu pada
berbagai industri.Contohnya pada industri pengecoran logam, tambang
batubara, produksi beton, industri makanan dan lain-lain.
Berdasarkan perencanaan belt conveyor dapat dibedakan sebagai :
a. Stationary conveyor
b. Portable (mobile) conveyor
Berdasarkan gerak belt conveyor diklassifikasikan sebagai :
a. Horizontal.
b. Inklinasi
c. Kombinasi horizontal-inklinasi

2
2. Kelemahan Belt Conveyor
Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul
kerusakan pada pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena
batuan yang keras dan tajam atau lepasnya sambungan sabuk.
a. Biaya perawatannya sangat mahal.
b. Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor
hanya bisa dipasang untuk jalur lurus.
c. Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.

C. Geometri Belt Conveyor


Geometri dari belt conveyor dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang
memperlihatkan lintasan dari belt conveyor

Gambar 3.1 Geometri belt conveyor


Sudut kemiringan terhadap garis horizontal (β) tergantung pada faktor
gesekan antara material yang dibawa dengan belt yang bergerak, sudut
kemiringan tetap dari tumpukan material dan bagaimana cara material
dibebankan keatas belt. Kemiringan yang dapat diizinkan pada belt conveyor
dapat dilihat pada Tabel 3.1.

3
Tabel 3.1 Sudut kemiringan maksimum yang diizinkan pada
geometri beltconveyor untuk beberapa jenis material.
Maximum Maximum
Material angle of Material angle of
incline β incline β
(º) (º)
Coal briquetted 12 Sand, dry 18
Gravel, washed and sized 12 Sand, clamp 27
Grain 18 Ore, large-lumped 18
Foundry sand, shaken out 24 Ore, crushed 25
(burnt)
Foundry sand,
damp 26 Anthracite, pebbles 17
(ready)
Crushed stone, unsized 18 Coal, run of mine 18
Coke, sized 17 Coal, sized, small 22
Coke unsized 18 Cement 20
Sawdust, fresh 27 Slag, anthraciote, 22
Lime, powdered 23 damp
Sumber : Charles G. Wilson head Agronomist 1964.

D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja pada belt conveyor mentrasport material yang ada diatas
belt dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan
setelah sampai di head material di tumpahkan akibat belt berbalik arah.
Belt digerakan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor
penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut.
E. Komponen-komponen Belt Conveyor
Komponen-komponen utama konveyor sabuk dapat dilihat pada gambar

Gambar 3.2 Konstruksi Belt Conveyor


Belt conveyor sederhana terdiri dari :
1. Rangka (Frame)
2. Pulli penggerak (Drive pulley)
3. Pulli yang digerakkan (Tail pulley)
4. Pulli Pengencang (Snub pulley)
5. Sabuk (Belt)
6. Rol pembawa (Carrying roller idler)
7. Rol kembali (Return roller idler)
8. Rol pemuat
9. Motor penggerak
10. Unit pemuat (Chutes)
11. Unit pengeluar
12. Pembersih sabuk (Belt cleaner)
13. Pengetat sabuk (Belt take-up)
F. Komponen Utama Belt Conveyor
1. Belt
Belt merupakan pembawa material dari satu titik ke titik lain dan
meneruskan gaya puar. Belt ini di letakan diatas roller sehingga dapat
bergerak dengan teratur.
2. Head Pulley
Head pulley pada belt conveyor dapat juga dikatakan sebagai pulley
penggerak dari system BC. Pada head pulley dipasang system penggerak
untuk menggerakan belt conveyor. Head pulley juga dapat dikatakan
sebagai titik dimana material akan dicurahkan untuk dikirim ke BC
selanjutnya.

Gambar 3.3 Head pulley


3. Tail Pulley
Merupakan pulley yang terletak pada daerah belakang dari system
conveyor. Dimana pulley ini merupakan tempat jatuhnya material untuk
dibawa ke bagian depan dari conveyor. Konstruksinya sama denga head
pulley nemun tidak dilengkapi penggerak.
4. Carrying Roller
Merupakan roller pembawa karena terletak dibawah belt yang
membawa muatan.Berfungsi sebagai penumpu belt dan sebaai landasan
luncur yang dipasang dengan jarak tertentu agar belt tidak meluncur
kebawah.
Gambar 3.4 Carrying roller
5. Return Roller
Merupakan roller balik atau roller penunjang belt pada daerah yang
tidak bermuatan yang dipasang pada bagian bawah farm.

Gambar 3.5 Return Roller


Berfungsi untuk menggerakan pulley pada BC.System penggerak ini
biasanya terdiri dari motor listrik, trasmisi, dan rem.
6. Take-up pulley
Perangkat yang mengencangkan belt yang kendur dan memberikan
tegangan pada belt pada start awal.
7. Snub pulley
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tegangan belt pada drive
pulley.
8. Chute/hopper
Merupakan corong yang terletak diujung depan dan belakang belt
conveyor untuk membuat dan mencurahkan material.
9. Skirt Rubber
Berfungsi sebagai penyekat agar material tidak tertumpah keluar dari
ban berjalan pada saat muat.

Gambar 3.6 skirt rubber


10. Drive (penggerak)
Berfungsi untuk menggerakan pulley pada BC.System penggerak ini
biasanya terdiri dari motor listrik, trasmisi, dan rem.
11. Chip Cleaner
Berfunsi sebagai pembersih material yang terbawa oleh belt conveyor
setelah dicurahkan.

Gambar 3.7 chip cleaner

G. Syarat-syarat Belt
Belt terbuat dari bahan tekstil, baja lembaran atau jalinan kawat baja.
Belt yang terbuat dari tekstil berlapis karet paling banyak ditemukan
dilapangan. Syarat-syarat belt:
1. Tahan terhadap beban tarik.
2. Tahan beban kejut.
3. Perpanjangan spesifik rendah.
4. Harus fleksibel.
5. Tidak menyerap air.
6. Ringan.
Belt yang digunakan pada belt conveyor terdiri dari beberapa tipe
seperti bulu unta, katun dan beberapa jenis belt tekstil berlapis karet. Belt
harus memenuhi persyaratan, yaitu kemampuan menyerap air rendah,
kekuatan tinggi, ringan, lentur, regangan kecil, ketahanan pemisahan lapisan
yang tinggi dan umur pakai panjang.
Untuk persyaratan tersebut, belt berlapis karet adalah yang
terbaik.Belttekstil berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal
dengan plies.Lapisan- lapisan tersebut dihubungkan dengan menggunakan
(vulkanisasi) atau dengan karet alam maupun sintetis.
Belt dilengkapi dengan cover karet untuk melindungi tekstil dari
kerusakan- kerusakan. Karena beberapa jenis material yang dibawa
mempunyai sifat abrasif. Bentuk penampang belt diperlihatkan pada Gambar
3.8.

Gambar 3.8 Penampang belt


1. Cover
2. Lapisan
H. Idler
Belt disangga oleh idler. Jenis idler yang digunakan kebanyakan adalah
roller idler. Berdasarkan lokasi idler di conveyor, dapat dibedakan
menjadiidleratas dan idler bawah.Gambar susunan idler atas dapat dilihat
pada Gambar 3.9.Sudut antara idler bawah dan idler atas dapat divariasikan
sesuai keperluan.

Gambar 3.9.Idler bagian atas


Idleratas menyanggabeltyang membawa beban.Idleratas bisamerupakan
idler tunggal atau tiga idler.Sedangkan untuk idler bawah digunakan idler
tunggal.Gambar idler bawah dapat dilihat pada Gambar 3.10 di bawah ini.

Gambar 3.10 Idler bagian bawah


Idler dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibongkar
pasang.Inidimaksudkan untuk memudahkan perawatan.Jika salah satu
komponen idler rusak, dapat dilakukan penggantian secara cepat. Kontruksi
idler dapat dilihat pada Gambar 3.11
Gambar 3.11 Kontruksi roller Idler
Komponen-komponen roller idler diatas adalah:
1. Selubung bagian luar, yang langsung berfungsi untuk menopang belt.
2. Selubung bagian dalam.
3. Bantalan.
4. Karet perlindung, yang berfungsi untuk melindungi bantalan dari debu
atau kotoran lainnya.
5. Pengunci bantalan.
6. Poros idler.
7. Baut.
8. Bantalan

I. Unit Penggerak
Daya penggerak pada belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui
gesekan yang terjadi antar belt pulli penggerak yang digerakkan dengan
motor listrik. Unit penggerak terdiri dari beberapa bagian yaitu puli, motor
serta roda gigi transmisi antara motor dan puli.

Gambar 3.12 Motor penggerak


J. Proses Perancangan Belt
Pengencang belt dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu screw take up dan
gravity take up, atau sering juga disebut pengencang horizontal dan vertical.
Gravity take up terdiri dari tiga puli seperti pada gambar 3.13

Gambar 3.13 Berbagai cara pengencangan sabuk/belt

K. Penekuk Belt
Belt ditekuk dengan puli atau roller pembelok. Penggunaan
rollerpembelok adalah untuk merubah kemiringan sistem seperti dari arah
horizontal menjadi seperti miring. Tekukan belt dapat dibedakan atas dua
macam yaitu tekukan kearah pembalik dan tekukan kearah pembebanan,
kedua jenis tekukan tersebut mempunyai jari-jari tekukan minimum yang
berbeda.

Gambar 3.14 Pembelokan belt


(a). Tekukan kearah pembalik ,(b )Tekukan kearah pembebanan
L. Conveyor Frame
Struktur penyangga (frame) terbuat dari susunan baja batangan atau
besi siku yang disambung dengan menggunakan las listrik.Frame dibuat kaku
(rigit). Atruktur tersebut terbuat dari batangan membujur, tegak dan
menyilang. Tinggi dari frame biasanya 400 s/d 500 mm dan jarak batang
tegak/tiang adalah 2 s/d 3,5 meter.

M. Bagian-bagian Belt Conveyor


Jika belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa
training roller tidak masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus
arus, untuk menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt
dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus.
1. Feed hopper berfungsi untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk
melebihi kapasitas pada waktu inlet.
2. Outlet chuter berfungsi untuk pengeluaran material
3. Idle drum berfungsi mengikuti putaran drum yang lain
4. Take up berfungsi untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada
drum, karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau
tidak diatur ketegangannya ban akan menjadi kendor.
5. Belt cleaner berfungsi untuk membersikan belt agar belt selalu dalam
keadaan bersih.
6. Skrapper depanberfungsi agar jangan sampai ada material masuk pada idle
drum dengan belt
7. Impact roller (rol penyangga utama), berfungsi agar menjaga kemungkinan
belt kena pukulan beban, misalnya , beban yang keras, maka umumnya
bagian depan sering diberi sprocket dari karet sehingga belt bertahan lama.

Gambar 3.16 Roll penyangga utama


Banyaknya roll penyangga utama :
1. Roll tunggal, berfungsi untuk mengangkut material berupa unit.

2. Roll ganda, berfungsi supaya pengangkutan mencapai beban maksimum


dan material tidak menjadi tumpah.
a. Untuk ukuran lebar belt yang cukup kecil.
b. Untuk ukuran lebar belt yang cukup lebar.

Semakin kecil ukuran lebar belt, maka semakin kaku, karena tebal
belt lebih besar. Kalau semakin luas lebar belt, maka semakin lemas,
sehingga sering digunakan 5 roll, agar kelengkungan roll sesuai dengan
keadaannya.
Untuk diving unit, drum seringkali dilapisi :
a. Dengan bahan karet, sehingga bahan ini yang menyebabkan angka
gesek besar.
b. Dengan alur atau parit-parit, fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang
terjebak didalam drum, bila didalam drum terdapat udara, maka
koefisien gesek rendah dan dapat menyebabkan slip.
Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak diberi
lapisan, untuk kecepatan tinggi daya berbentuk cembung. Bentuk drum
dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan yang melekat pada
drum, sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter
yang lebih besar.
a. Take Up, berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor.
Bentuk dari take up ini bermacam-macam, misalnya :
1) Screw take up, take up ini masih menggunakan system manual, saat
belt mengalami kendor maka dengan cara manual untuk
mengencangkannya. Take up ini hanya berlaku untuk jarak
jangkauan belt yang pendek, itu antara 5 meter sampai 10 meter.
2) Gravity take up, take up ini digerakan secara otomatis, dan jarak
jangkauan medium.
3) Counter weighted vertical gravity take up, take up yang bergerak
secara otomatis.
N. Komponen-komponen Pendukung
Dalam pengoperasian belt conveyor dilapangan, ada
beberapa komponen pendukung yang ditambahkan pada sistim tersebut
seperti :
1. Hopper, berfungsi untuk mencurahkan bebas keatas belt
conveyor.Kapasitas beban dapat diatur dari curahan hopper tersebut.
2. Peralatan pembongkar (discharging device), berfungsi
untuk membongkar muatan belt conveyor.
3. Rem penahan otomatis (automatic hold back brakes) berfungsi untuk
mematikan sistem seketika jika ada gangguan.
4. Pembersih belt, yang dipasangkan pada puli bagian depan. Alat ini
dipasang untuk conveyor yang membawa material basah dan lengket.
Feeder, sebagai pengumpan dari hopper ke belt, feeder ini
memiliki dua bentuk yaitu sudu dan screw.

Anda mungkin juga menyukai