Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pendidikan Pancasila

Pengaruh Media Sosial di Indonesia dalam Sudut Pandang Pancasila sebagai Sistem
Etika dan Relevansinya terhadap Moral Bangsa

OLEH :
Muhammad Marsha Dwiananto
20/462478/PN/16908

DOSEN
Dra. Jirzanah, M. Hum

DEPARTEMEN PERIKANAN
FALKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengaruh Media
Sosial di Indonesia dalam Sudut Pandang Pancasila sebagai Sistem Etika dan Relevansinya
terhadap Moral Bangsa. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada
Dra. Jirzanah, M.Hum selaku dosen pembimbing dan pihak lain yang telah membantu.

Saya menyadari tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dalam pembuatan makalah
ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, saya
sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga sarannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….……………….….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah……………………………………………………………......1


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….…….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengaruh media sosial terhadap moral bangsa……………………………...…………2


B. Pendapat para pakar……………………………………………………………………3

BAB III KAJIAN TEORI

A. Media Sosial……………………………………………………………………………4
B. Moral…………………………………………………………………………………...4
C. Etika……………………………………………………………………………………4

BAB IV ANALISIS…………………………………………………………………………….5

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………….....6
B. Saran………………………………………………………………………………..….6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Media sosial digunakan sebagai alat komunikasi bagi masyarakat saat ini. Media sosial
memberikan berbagai informasi dan kemudahan kepada penggunanya. Bahkan semua yang kita
butuhkan dapat ditemukan di media sosial. Dapat dikatakan media sosial sebagai salah satu
kebutuhan yang mendasar manusia. Manusia tidak terlepas dari ada media sosial. Media sosial
dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial. Saat sekarang ini media
sosial tidak digunakan sebagai mana mestinya. Banyak masyarakat yang mempergunakan media
sosial sebagai alat kejahatan, perjudian, pelecehan seksual melalui media sosial, penghinaan atau
pencemaran nama baik, penyebar berita hoax, penyebar kebencian atau permusuhan individu dan
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan.

Jika penyimpangan tersebut terus terjadi dan dibiarkan saja dapat mengancam terhadap moral
bangsa. Perlunya menyikapi dan menelaah mana perkembangan media sosial yang baik dan mana
perkembangan media sosila yang buruk. Cara menyikapi media sosial yang baik dengan memilih
media sosial yang sesuai dengan kebutuhan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apa itu media sosial?


2. Apakah faktor penyebab munculnya penyimpangan dari media sosial?
3. Apakah dampak yang ditumbulkan dari media sosial dan pengaruhnya terhadap moral
bangsa?
4. Bagaimana cara menanggulangi dampak dari media sosial?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGARUH MEDSOS TERHADAP MORAL BANGSA


Media sosial digunakan sebagai alat komunikasi bagi masyarakat saat ini. Media sosial
memberikan berbagai informasi dan kemudahan kepada penggunanya. Bahkan semua yang kita
butuhkan dapat ditemukan di media sosial. Dapat dikatakan media sosial sebagai salah satu
kebutuhan yang mendasar manusia. Manusia tidak terlepas dari ada media sosial. Besarnya
dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak
negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat ini telah di
pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu pola budaya
yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat seseorang menjadi
ketergantungan terhadap media sosial. Saat sekarang ini media sosial tidak digunakan sebagai
mana mestinya. Banyak masyarakat yang mempergunakan media sosial sebagai alat kejahatan,
perjudian, pelecehan seksual melalui media sosial, penghinaan atau pencemaran nama baik,
penyebar berita hoax, penyebar kebencian atau permusuhan individu dan kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dapat
merusak moral bangsa. Masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi yang diterimanya di
media sosial dapat mempengaruhi pola pemikirannya. Penggunaan media sosial yang berlebihan,
dapat memperparah kepribadian negatif seseorang seperti narsisme, rasa tidak aman, dan perilaku
kompulsif. Mereka yang menggunakan media sosial lebih cenderung memiliki sikap hedonisme,
suka ketenaran, dan membangun pencitraan. Hal ini mengungkapkan orang yang sering
menggunakan media sosial memiliki moral yang kurang dan cenderung memiliki tujuan hidup
yang dangkal.

Jika penyimpangan tersebut terus terjadi dan dibiarkan saja dapat mengancam terhadap moral
bangsa. Perlunya menyikapi dan menelaah mana perkembangan media sosial yang baik dan mana
perkembangan media sosila yang buruk. Cara menyikapi media sosial yang baik dengan memilih
media sosial yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk menyikapi media sosial yang kurang baik
harus dapat menyaring informasi yang didapatkan tersebut agar tidak memberikan dapak negatif
terhadap penggunanya. Serta perlunya pengawasan dari orang tua dan masyarakat lingkungan
sekitar terhadap pengaruh media sosial ini terhadap anak-anaknya. Perlunya bimbingan sejak dini
dalam menggunakan media sosial secara baik dan benar.

B. PENDAPAT PARA PAKAR


Para peneliti mengungkapkan orang yang sering menggunakan media sosial memiliki moral yang
kurang dan cenderung memiliki tujuan hidup yang dangkal. Penemuan berlanjut pada media sosial
seperti Twitter dan Facebook sering digunakan untuk meledakkan amarah. Misalnya, diketahui
pengguna lebih sering terlibat dalam memaparkan pemikiran secara reflektif tentang tindakan
mereka dan dunia di sekitar mereka. Kemudian muncul kekhawatiran mengenai penggunaan
media sosial yang berlebihan, dapat memperparah kepribadian negatif seseorang seperti narsisme,
rasa tidak aman dan perilaku kompulsif.

Ditulis dalam Personality and Individual Differences, dia dan timnya mengemukakan penggunaan
yang sering dari sosial media dapat berpengaruh buruk pada pemikiran reflektif dan indikator
moral. Penelitian berfokus melihat ciri-ciri kepribadian, lewat perilaku SMS dan penggunaan
media sosial dari 149 mahasiswa dengan meminta mereka melakukan kuesioner online. Sekitar 95
persen dari peserta memiliki akun Facebook, sementara 68 persen menggunakan Twitter dan 64
persen menggunakan Instagram. Lebih dari setengah mengaku menggunakan media sosial kurang
dari 10 menit tetapi dengan penggunaan berkali-kali.

Mereka yang menggunakan media sosial lebih sering cenderung memiliki sikap hedonisme, suka
ketenaran, dan membangun pencitraan. Penelitian ini digambarkan sebagai ‘pendangkalan moral’.
Dia memprediksi jika penelitian lebih lanjut benar-benar menunjukkan dampak ini, hal tersebut
akan menimbulkan ancaman untuk perkembangan intelektual, sosial dan moral.
BAB III
KAJIAN TEORI

A. MEDIA SOSIAL
Menurut Antony Mayfield (2008), yang memberikan gagasannya berupa definisi media sosial
dimana menurutnya pengertian media sosial adalah media yang penggunanya mudah
berpartisipasi, berbagai dan menciptakan peran, khususnya blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia
online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).

B. MORAL
Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena
dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi lingkungan tersebut.
Moral dihasilkan dari perilaku intelektual, emosi, atau hasil berfikir setiap manusia yang pada
hakekatnya merupakan aturan dalam kehidupan untuk menghargai dan dapat membedakan
tentang benar dan yang salah berlaku dalam suatu masyarakat. Bila orang membicarakan moral
seseorang maka yang dibicarakan ialah kebiasaan, tingkah laku atau perbuatan orang atau
kelompok masyarakat.

Moralisasi dimaksudkan usaha menyampaikan ajaranajaran moral tersebut, sehingga aturan-


aturan, tingkah laku dan perbuatan yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat untuk dihayati
dan dilestarikan oleh anggota masyarakat maupun penerusnya, maka hal-hal yang dianut dan
dijadikan aturan tingkah laku tersebut dinamakan nilai-nilai moral.

C. ETIKA
Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas standar moral dan penilaian. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
BAB IV
ANALISIS

Pancasila sebagai dasar falsafah merupakan moral bangsa yang telah mengikat negara sekaligus
mengandung arti telah menjadi sumber tertib negara dan menjadi sumber tertib hukum serta jiwa
seluruh kegiatan dalam segala aspek kehidupan negara maupun masyarakat. Pancasila merupakan
nilai moral, sekaligus mengandung arti sebagai norma. Pancasila sebagai moral mengikat seluruh
bangsa Indonesia karena nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat
universal. Pancasila yang merupakan moral negara sekaligus menjadi moral individu, sebagai
moral individu mengatur sikap dan tingkah laku manusia.

Era digital saat ini adalah era dimana terjadi pengaplikasian internet di segala bidang. Hal ini
menuntut manusia berbagai usia utamanya generasi muda untuk melek teknologi. Era digital ini
menyebabkan digitalisasi semua bidang, sehingga terjadi rotasi tentang rara cara kehidupan
masyarakat. Dari awalnya konvensional menjadi digital. Salah satunya tata cara dalam
bersosialisasi.

Generasi muda saat ini identik dengan sosial media. Dari whatsapp, line, instagram, dan lain
sebagainya. Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai trend dan permasalahan dengan sosial
media sebagai poros sumbernya. Masalah masalah itu diantaranya hoax, penyebaran isu isu
kebencian, hal hal ini semakin memuncak utamanya ketika ada event event . Milenial
menganggap sosial media merupakan suatu platform dalam dalam mewujudkan budaya
demokrasi. Faktanya, perubahan budaya ini menyebabkan munculnya kebiasaan membesar
besarkan masalah. Imbasnya muncul isu isu perpecahan yang dapat mengganggu integrasi bangsa.

Menyikapi kondisi demikian penting halnya bagi kita sebagai masyarakat pancasila untuk kembali
kepada kepribadian pancasila. Utamanya mengenai demokrasi yang adil beradab dan damai.
Pancasila sebagai dasar negara memuat budaya dan tata cara berperilaku khas orang indonesia
yang sudah ada sejak dahulu. Pancasila yang dinamis mengikuti perkembangan zaman dapat
memenuhi kebutuhan warga negara. Oleh karna itu dalam menyikapi permasalahan ini kita
haruslah kembali dan berpegang teguh terhadap pancasila. Maka dari itu diperlukan penanaman
pondasi awal berupa nilai nilai dan ideologi pancasila terhadap warga negara utamanya kepada
generasi milenial sebagai penerus bangsa.

Dengan tetap berpegang teguh pada nilai nilai pancasila, maka kehidupan bernegara tetap
terjamin. Dan integrasi bangsa tetap kokoh. Mengingat pancasila sebagai sumber ideologi dengan
nilai nilai yang terkandung didalamnya memuat penyelesaian dari permasalahan di Indonesia.
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Media sosial adalah suatu media komunikasi yang banyak digunakan orang saat sekarang ini.
Media sosial memungkinkan orang dapat memperoleh berbagai informasi baik negative maupun
positif. Sedangkan moral adalah suatu hal yang dinilai baik atau buruknya dalam kehidupan
dampak negatif terhadap masyarakat yg tidak dapat memfilter setiap informasi yang di terimanya.
Sehingganya dapat mempengaruhi moral seseorang menjadi buruk. Oleh karena itu perlunya
pemahaman dini kepada masyarakat untuk bermasyarakat. Dengan mudahnya partisipasi dan
peranan dari pengguna media sosial di beberapa blog, jejaring sosial, dan forum-forum maya,
dapat mengakibatkan beberapa dapat membedakan informasi yang benar dan salah.

B. SARAN
Sebaiknya masyarakat dapat lebih pintar dalam menggunakan media sosial dan dapat
menggunakannya dengan sebagaimana mestinya, sesuai dengan kebutuhan. Dapat menggunakan
media sosila untuk hal-hal yang berguna dan memberikan manfaat untuk orang banyak.
Sehingganya media sosial tidak lagi menjadi sarana untuk kejahatan dan merugikan orang banyak
yang dapat merusak moral bangsa. Dan kepada pemerintah agar dapat memperhatikan perihal
media sosial ini terhadap masyarakatnya dengan memberikan hukuman yang tegas kepada
masyarakat yang melakukan pelanggaran dalam penggunaan media sosial.

Anda mungkin juga menyukai