Keselarasan Tujuan
Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin sebisa mungkin
adanya keselarasan tujuan dari masing-masing anggota ke arah tercapainya tujuan
perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti tindakan-tindakan yang
mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan pribadinya masing-masing sesuai
dengan kepentingan perusahaan. Tentu saja keselarasan tujuan secara sempurna antara
individu dan perusahaan itu tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang bekerja
biasanya menginginkan kompensasi (dalam bentuk uang tentunya) sebesar mungkin.
Sementara dari sudut pandang perusahaan, ada batas tertentu kompensasi yang bisa
diberikan, sehingga minimal sistem pengendalian manajemen hendaknya tidak mendorong
anggota organisasi bertindak tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Peraturan (Rules)
lstilah rules dalam hal ini menunjukkan semua bentuk pengendalian dan instruksi
formal. Peraturan atau rules disini termasuk: instruksi-instruksi yang ada, praktik-praktik
yang dilakukan, job diskripsi, prosedur-prosedur operasi standar, petunjuk pelaksanaan
(manual), dan kode etik. Beberapa bentuk dari peraturan (rules) seperti yang telah
disebutkan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengawasan Secara Fisik (Physical Controls). Termasuk didalamnya adalah Penjaga
Keamanan, Password di Komputer, TV monitor, atau alat fisik lain yang bertugas
mengawasi setiap orang.
2. Petunjuk Pelaksanaan (Manual). Adalah aturan-aturan tertentu yang harus
dijalankan. Biasanya di pemerintahan banyak mempunyai aturan tertulis yang harus
dijalankan oleh pegawainya. Dengan berlalunya waktu beberapa aturan mungkin saja
ketinggalan zaman sehingga secara periodik perlu dievaluasi kembali untuk diadakan
perbaikan.
3. Sistem Pengaman (Safeguard System). Berbagai bentuk pengawasan secara
sistematis menjamin arus informasinya akurat dan mencegah kesalahan atau
kekurangan. Termasuk di dalamnya cross-check terhadap bukti transaksi seperti tanda
tangan dan bukti lainnya. Juga termasuk pengecekan sistem yang dibuat oleh internal
auditor ataupun eksternal auditor.
4. Pengendalian Tugas (Task Control System). Pengendalian tugas adalah proses yang
menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Beberapa dari tugas-tugas tersebut dikendalikan dengan menggunakan rules. Jika
sebuah tugas merupakan tugas yang otomatis, maka sistem akan bekerja scndiri secara
otomatis melakukan pengendalian.
Proses pengendalian formal pada dasarnya meliputi tahap-tahap tertentu yang secara terus-
menerus bekerja dari tahun ke tahun. Tahap ini dimulai dengan penentuan tujuan perusahaan
dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana strategik (Strategic Plan) disiapkan
untuk mengimplementasikan strategi tersebut, dan semua informasi yang tersedia digunakan
untuk membuat rencana ini. Strategic Plan kemudian diubah menjadi anggaran tahunan
yang difokuskan pada perencanaan pendapatan dan biaya untuk pusat pertanggungjawaban
secara individual. Pusat – pusat pertanggungjawaban juga diatur dengan sejumlah rules
(peraturan) dan informasi lainnya. Pusat pertanggungjawaban ini kemudian beroperasi
melakukan kegiatan, dan hasil kegiatan tersebut diukur dan dilaporkan. Hasil sesungguhnya
kemudian dibandingkan dengan rencana untuk menentukan keberhasilan pusat
pertanggungjawaban ini dalam melakukan tugasnya. Jika pusat pertanggungjawaban
tersebut berhasil, maka umpan balik berupa hadiah atau penghargaan akan diberikan kepada
pusat pertanggungjawaban. Tetapi jika tidka berhasil, maka umpan balik digunakan untuk
melakukan perbaikan pada pusat pertanggungjawaban tersebut, dan perbaikan yang
memungkinkan terhadap rencana.
3. ORGANISASI MATRIX
Dalam organisasi matrik, manajer suatu proyek selain bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proyeknya, juga bertanggung jawab terhadap unit-unit fungsional.
Masalah pengendalian manajemen pada organisasi matrik jelas lebih sulit dibandingkan
dengan bentuk organisasi lainnya. Perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan
program atau proyek dan disesuikan pula dengan sumber daya yang tersedia pada
unitunit fungsional. Koordinasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan jadwal
kegiatan dari beberapa unit sehingga proyek-proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan
tidak ada orang yang tidak bekerja. Pengendalian akan sulit manakala tingkat
keberhasilan suatu proyek atau program merupakan tanggung jawab dari beberapa
manajer.
V. Fungsi Kontroler
Untuk menjamin keberhasilan sistem pengendalian manajemen diperlukan seorang yang
mengawasi kegiatan kearah pemaparan tujuan. Biasanya disebut Controller. Fungsi
Controller ini adalah:
1. Mendesain dan menjalankan informasi dan mengawasi sistem.
2. Menyiapkan laporan keuangan dan pelaporan keuangan kepada pemegang saham atau
pihak lain.
3. Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan untuk memahami
laporan, menganalisis proposal anggaran dan program, mengkonsolidasikan rencana
anggaran masing-masing bagian untuk dijadikan anggaran tahunan.
4. Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk menjamin validitas data.
5. Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing orang dengan cara pelatihan
yang berhubungan dengan fungsi controller.