Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Identitas Buku


Adapun identitas dari novel Hujan ini antara lain sebagai berikut :
1. Nama Pengarang : Tere Liye
2. Warna Sampul : Biru muda dan putih
3. Judul Novel : HUJAN
4. Tahun Terbit : 2018
5. Tempat Terbit / Cetakan : Jakarta / Cetakan Ketiga Puluh Januari 2018
6. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
7. Tebal Novel / Ukuran : 320 Halaman / 20 cm
8. ISBN : 9786020324784
9. Kelebihan dan Kekurangan Novel :
Kelebihannya topik yang diangkat dalam cerita dikemas dengan bahasa
yang ringan dan mudah dipahami. Meskipun cukup tebal halamannya namun
alurnya tetap bagus, sesuai jalan cerita, tidak dipanjang-panjangkan ataupun
diperlambat sehingga tidak membosankan. Ada beberapa bagian yang
ceritanya dipercepat. Jalan ceritanya sulit untuk ditebak sehingga membuat
pembaca penasaran. Banyak kejutan-kejutan menarik yang sebelumnya tidak
pernah terpikirkan. Contoh, terjadinya gunung meletus menyebabkan musim
dingin berlangsung panjang. Akibat campur tangan manusia, kini cuaca
berubah menjadi musim panas dan menimbulkan malapetaka. Tidak ada orang
yang tahu kapan musim panas akan berakhir.
Hujan pun tidak kunjung turun membasahi bumi. Hal-hal tersebut mampu
melambungkan imajinasi dari pembaca. Ditambah lagi kehadiran berbagai
teknologi canggih seperti anting-anting yang berfungsi untuk pemandu online,
kendaraan tanpa sopir, alat komunikasi yang ditanam di tangan dan masih
banyak lagi lainnya. Semua benda-benda tersebut tampak nyata dan seolah
benar-benar ada di masa depan. Ketiadaan sinopsis pada sampul belakang
dan daftar isi mengundang daya tarik pada novel karena sukses membuat
semua orang penasaran untuk mengikuti sampai akhir.
Kekurangannya Karakter Lail dalam cerita kurang kuat karena hanyalah
gadis cengeng yang lemah dan tidak memiliki inisiatif. Tanpa adanya Maryam,
Lail tidak mungkin mencapai keberhasilan. Alangkah baiknya, sebagai tokoh
utama, Lail digambarkan sebagai seorang inisiator bukan pengikut. Meskipun
dalam cerita ini hasilnya bagus. Semua aspek yang terkandung pada cerita
hanya seputar ilmu pengetahuan dan teknologi saja tanpa menyinggung
agama. Meskipun penulis telah menyebutkan bahwa secanggih apa pun
teknologi itu tidak bisa menandingi kekuasaan dari Tuhan.
Namun, sangat disayangkan tidak dijumpai aktivitas keagamaan seperti
berdoa maupun beribadah. Alhasil, pembaca tidak mampu menebak agama
dari masing-masing tokoh sehingga terasa ada yang janggal. Selain itu, masih
ditemukan adanya typo. Ada juga kalimat yang menjadikan pembaca bingung.
Contohnya pada halaman 120 ditulis bahwa Lail dan Maryam akan ditugaskan
pada Sektor 3. Sedangkan, di halaman 135 tertulis Lail dan Maryam akan
berangkat ke Sektor 4 untuk penugasan pertama. Semoga untuk kedepannya
bisa diperbaiki kembali sebelum dicetak.

2.2. Sinopsis
Adapun sinopsis dari novel ini antara lain :
Novel “Hujan” menceritakan kisah cinta dan perjuangan hidup seorang
gadis bernama Lail, saat berusia 13 tahun ia menjadi yatim piatu. Pada hari
pertamanya sekolah, bencana gunung meletus dan gempa dahsyat
menghancurkan kota tempat tinggalnya dan membunuh ibu serta ayahnya.
Letusan gunung api purba yang melebihi letusan Gunung Tambora dan
Gunung Krakatau. Beruntung ia diselamatkan oleh seorang anak berusia 15
tahun bernama Esok, ibu Esok tidak meninggal namun kedua kakinya terpaksa
diamputasi.
Selama hampir satu tahun Lail dan Esok tinggal di pengungsian, mereka
tidak terpisahkan, orang-orang mengenal Esok dan Lail. Mereka berdua juga
membantu para petugas pengungsian. Hingga akhirnya pemerintah
mengumumkan untuk menutup tempat pengungsian, hal ini membuat Esok
dan Lail berpisah. Lail akan ditinggal di panti sosial sedangkan Esok ternyata
di adopsi oleh salah satu keluarga. Tenyata di panti sosial Lail mendapat
teman sekamar yang ceria, lucu dan penuh semangat bernama Maryam,
Maryam memiliki rambut kribo yang halus. Di panti sosial terdapat beberapa
peraturan yang harus dilaksanakan oleh Lail dan Maryam.
Lail terkadang rindu pada Esok, hingga akhirnya mereka memiliki jadwal
pertemuan rutin, hanya sebulan sekali, namun bagi Lail itu sudah lebih dari
cukup. Mereka bertemu untuk berbagi cerita aktivitas mereka masing-masing.
Sayangnya jadwal rutin itu harus berubah saat Esok harus melanjutkan
pendidikannya di Ibu Kota, mereka hanya bisa bertemu saat liburan semester
saja.
Lail menyibukkan dirinya dengan aktivitas yang bermanfaatnya. Lail dan
Maryam mendaftar diri dalam Organisasi Relawan dan mereka merupakan
Relawan termuda, mereka juga mengukir prestasi salah satunya adalah
mereka ditempatkan di sektor 2, dimana terdapat dua kota kembar di hulu dan
hilir yang di pisahkan jarak 50km. Saat itu bendungan di hulu sungai retak dan
apabila bendungan itu jebol akan menghancurkan dua kota kembar itu, hanya
ada satu cara mencapai hilir saat itu yaitu berlari secepat mungkin menerjang
badai. Mereka berdua berhasil memperingatkan kota itu dan jasa mereka
ternyata membuat mereka memperoleh penghargaan.
Kesibukannya membuat Lail mampu mengalihkan rindunya. Esok selalu
datang mengunjungi Lail dengan membawa sepeda merah yang dulu saat
bencana selalu mereka pakai lengkap dengan topi yang Lail berikan. Esok
datang tanpa terduga. Sayangnya intensitas pertemuan mereka semakin
jarang. Mereka hanya dapat bertemu satu tahun sekali itupun kalau Esok tidak
sibuk. Lail tidak pernah menghubungi Esok, dia terkadang bertanya kabar Esok
pada Ibunya dan Esokpun demikian. Dan ternyata keluarga yang mengadopsi
Esok adalah keluarga Wali Kota.
Singkat cerita ternyata Esok tengah mengerjakan sebuah kapal luar
angkasa yang akan membawa penduduk bumi ke luar angkasa untuk
menghindari bencana yang lebih besar dari gunung meletus, bencana itu
adalah suhu bumi yang akan semakin lama semakin panas karena kerusakan
stratosfer yang diakibatkan oleh keegoisan manusia. Sejak bencana gunung
meletus, iklim di bumi tidak terkendali, para petinggi negara telah mengadakan
KTT untuk memecahkan hal ini, namun para petinggi negara sub tropis dan
tropis berlomba-lomba mengirimkan pesawat ulang-aling untuk
menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di lapisan stratosfer. Dalam jangka
waktu yang singkat, hal ini membuat iklim berangsur pulih namun masalah
baru muncul.
Kecerdasan Esok membuatnya terlibat dalam proyek pembuatan kapal ini.
penduduk yang dapat pergi meninggalkan bumi juga tidak semua, mereka
dipilih secara acak. Sayangnya Esok memiliki dua tiket dalam kapal tersebut,
suatu ketika Wali Kota datang pada Lail, memintanya untuk memberikan tiket
itu pada Claudia anak Wali Kota apabila Lail mendapatkan tiket itu dari Esok.
Terjadi kesalahpahaman dalam hal ini. Lail tumbuh dewasa dan ia seperti
mengerti perasaannya. Lail membutuhkan kepastian Esok, satu hari sebelum
pengumuman resmi dari pemerintah, Lail sama sekali belum mendapat kabar
dari Esok, perasaannya kalut. Hingga pada detik-detik menjelang
penerbangan kapal ini Lail justru memutuskan untuk masuk ke ruang
modifikasi ingatan, Lail ingin menghilangkan semua bebannya, menghapusnya
dari ingatannya. Esok yang ternyata tengah menjalani proses pemindahan
data hingga tak bisa menghubungi Lail, tak dapat menghentikan proses
operasi itu, sekalipun ia telah membuat banyak teknologi canggih diseluruh
dunia, Esok terlambat untuk mencegah Lail melakukan hal itu. Esok tak ingin
Lail melupakannya.
Namun akhirnya pada detik-detik terakhir, sebelum alat modifikasi itu
bekerja Lail memutuskan untuk memeluk erat semua kenangan
menyakitkannya. Benang merah yang menandakan kenangan menyakitkan
telah berubah menjadi benang berwarna biru. Lail tidak melupakan Esok. Hari
itu juga pemerintah mengumukan penerbangan kapal luar angkasa itu, Lail dan
Esok tetap tinggal di bumi bersama-sama, satu bulan kemudian mereka
menikah. Elijah, fasilitator Lail diruang operasi mengerti bahwa bukan
melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa
menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak
bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

2.3. Novel
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa
yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang
di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Dilansir
Encyclopaedia Britannica (2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang
diciptakan dengan panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu. Di mana
berhubungan dengan pengalaman manusia secara imajinatif. Biasanya melalui
serangkaian peristiwa yang berhubungan dan melibatkan sekelompok orang
dalam latar tertentu. Dalam kerangka luasnya genre novel telah mencakup
beragam jenis gaya, seperti romantis, atau sejarah.
Unsur-unsur novel Sebuah novel didukung oleh unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan semua unsur pembentuk novel yang
berasal dari dalam novel. Berikut unsur-unsur intrinsik:
1. Tema adalah dasar dari cerita, ide dasar dari sebuah karya. Ide dasar
biasanya digunakan untuk mengembangkan cerita.
2. Alur adalah pola pengembangan cerita yang dibentuk oleh sebab akibat.
Secara umum, alur dibagi menjadi beberapa bagian, seperti pengantar situasi
cerita, pengungkapan kejadian, konflik, klimaks atau penyelesaian konflik.
3. Latar merupakan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada novel. Di
mana berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana.
4. Tokoh merupakan para pelaku yang berperan di dalam novel.
5. Penokohan merupakan penyajian watak-watak tokoh dalam cerita tersebut. Di
mana bisa dilihat dari perilaku tokoh, dialog, pilihan-pilihan tokoh, deskripsi
atau penjelasan penulis. Dalam buku Mudahnya Menulis Novel 30 Hari (2019)
Panduan Menulis Novel untuk Pemula, karakter dalam novel adalah tokoh-
tokoh yang menggerakan cerita. Karakter tokoh meliputi nama, sifat, postur
dan segala hal yang berkaitan dengan sisi manusiawi sang tokoh. Secara
umum ada tiga jenis karakter tokoh, yakni: Protagonis Protagonis merupakan
tokoh baik dalam novel. Secara umum, tokoh protagonis adalah karakter
utama yang menarik simpati pembaca. Tokoh tersebut bisa saja sejak awal
diceritakan baik, bisa juga yang semula bersifat buruk namun berkembang
menjadi tokoh baik. Antagonis Antagonis adalah tokoh jahat dalam novel.
Dianggap sebagai tokoh yang menghalangi atau menganggu sebuah usaha
dari tokoh protagonis. Karakter pendukung Karakter pendukung disebut juga
figuran atau karakter sekunder. Karakter tersebut tidak memiliki peran yang
banyak dalam novel. Tugasnya hanya membantu dan mendukung cerita.
dalam novel. Biasanya menggunakan majas atau diksi tertentu.
6. Amanat merupakan pesan moral yang terdapat dalam sebuah novel. Unsur
ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari luar.
Berikut unsur-unsur ekstrinsik:
1. Latar belakang pengarang Dalam sebuah novel pastinya terdapat latar
belakang penulis. Latar belakang pengarang merupakan semua hal yang
terkait dengan pemahaman dan motivasi penulis. Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan segala hal di masyarakat yang
memengaruhi alur cerita novel.
2. Nilai yang terdapat pada novel Nilai yang terdapat pada novel merupakan nilai-
nilai sebuah novel, seperti nilai budaya, moral, sosial dan agama.

Anda mungkin juga menyukai