Oleh:
1830912310105
Pembimbing:
tidak terduga telah menyebabkan penyakit yang berkisar dari gagal napas, acute
populasi paling rentan yang berisiko terkena infeksi parah adalah pasien dengan
orang yang tidak selamat.2,3 Proses patofisiologi di paru tidak diragukan lagi
pesat pada hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien yang tidak selamat. 2,3
dengan adanya deep vein thrombosis dalam keadaan koagulopati yang diinduksi
jantung bagian kanan, dan hipoperfusi organ (misalnya ginjal). 5 Risiko cedera
perawatan saat ini, yang dapat menunda identifikasi dengan tepat waktu
mortalitas. Kateter arteri pulmonalis (PAC) dapat mengukur tekanan atrium atau
ventrikel kanan, tekanan arteri paru, dan continuous mixed venous oxygen
saturation (SvO2), selain itu, alat tersebut juga memiliki kemampuan untuk
dapat memberikan informasi yang penting tentang status volume dan fungsi
jantung. Pasien yang menderita hipertensi pulmonal atau disfungsi jantung kanan
kegagalan ventrikel kanan dan kiri berbasis PAC berdasarkan data dari PVR,
fraksi ejeksi ventrikel kanan (RVEF), dan SvO2.5,8 PVR tinggi, RVEF rendah, dan
dari stroke volume juga dapat membantu mencegah cedera pre-renal. Namun,
penulis mengenali kateterisasi arteri pulmonal itu bukan tanpa kekurangan dan
oksigenasi pada ARDS dapat menyebabkan perkiraan volume ventrikel kiri yang
berlebihan berdasarkan tekanan diastolik arteri pulmonal. PEEP yang tinggi juga
secara teoritis dapat meningkatkan risiko perforasi arteri pulmonal, salah satu
mengenai efektivitas dari PAC dapat secara signifikan mengubah hasil klinis
masih belum jelas.9 Namun, penulis mengusulkan penggunaan PAC agar dapat
jantung pasien, dan dapat mengurangi resiko paparan pada petugas, dan
arteri dari kateter arteri. Monitor ini dapat mengukur fungsi jantung melalui
estimasi curah jantung, selain itu teknologi tersebut juga dapat mengevaluasi
status volume intravaskular dan respon terhadap fluid challenge through stroke-
volume variation (SVV) dan variasi tekanan nadi (PPV) .10 Contoh dari teknologi
tersebut adalah pulse index contour cardiac output (PiCCO), lithium dilution
cardiac output (LiDCO), dan perangkat FloTrac. Keunikan dari sistem PiCCO
diastolik akhir total) dan edema paru (cairan paru ekstravaskular, indeks
dukungan pernapasan yang lebih pendek dan pemulihan rasio PaO2-ke-FiO2 yang
sebanding dengan PAC, tetapi tidak seperti PiCCO, sistem ini belum dicoba untuk
digunakan pada pasien ARDS yang diberikan tatalaksana PEEP tinggi, selain itu
LiDCO juga tidak dapat diandalkan dalam pengaturan relaksasi otot, karena agen
berbasis ion amonium kuaterner dapat mengganggu reseptor litium pada otot. 10,14
cardiac output yang dihasilkan dari FloTrac tetap samar. 15 Selain itu, tidak seperti
monitor PiCCO dan LiDCO, sistem FloTrac mungkin tidak dapat diandalkan pada
pasien sepsis dengan SVR rendah, penilaian SVV yang diturunkan dari FloTrac
juga tidak dapat digunakan untuk optimasi cairan, karena sistem ini tidak dapat
dalam tegangan impuls listrik yang melewati antara elektroda di kedua sisi tubuh,
sistem ini memberikan nilai cardiac output yang akurat pada pasien dengan
keduanya juga dapat diandalkan dalam penilaian cardiac output dan respon cairan
dari respon volume, seperti variasi pernapasan dalam ukuran venocaval dan
ventrikel kiri, dan tekanan pengisian ventrikel kiri.10,16 Namun, jenis monitor ini
dibatasi oleh sifat intermiten nya dan kebutuhan akan keahlian dalam penggunaan
alat ultrasound secara tepat ke struktur atau arah aliran darah yang diinginkan.
populasi yang rentan terhadap cedera multi-organ. PAC adalah pilihan yang
yang telah dipelajari dalam uji coba pasien ARDS sebelumnya, sementara monitor
lain masih memiliki akurasi dan/atau penerapan yang masih belum jelas dalam
berfungsi sebagai tempat untuk uji coba terkontrol secara acak untuk
prognosis pasien.
B. Tabel perbandingan
Perangkat Metode
Parameter Kelebihan Kekurangan
monitoring pengukuran
PAC Termodilusi Pengukura Menyediaka PEEP yang
SVR, di dalam
: dibandingka
GEDV, n PAC;
EVLW, dapat
PVPI memberikan
data
mengenai
GEDV dan
edema paru
(EVLW,
PVPI);
berkaitan
dengan
prognosis
ARDS yang
baik
LiDCO Transpulmon CO, SV, Pemantauan Tidak bisa
dibandingka diberikan
n PAC; dalam
memerlukan manajemen
tanpa
disertai CVC
FloTrac analisa CO, SV, Mudah Akurasi CO
operator pengaturan
SVR rendah;
SVV adalah
penilaian
respon volume
yang kurang
baik
menerus dan
akurat yang
berkorelasi
dengan
respon
cairan,
terlepas dari
ketidakstabil
an
hemodinami
k atau
aritmia;
perangkat
non-invasif
yang
menggunaka
n elektroda
Esophageal Menggunakan CO, SV Penilaian Dibutuhkan
penting kesalahan
tentang pengukuran
afterload,
dan
kontraktilitas
Echocardiogra Imaging 2 Curah Mendeteksi Tidak ada
l) dari s, diperlukan
variasi gerakan ya
pernafasan dinding,
dalam diastolik
venokaval, disfungsi,
perubahan perikardial
ukuran
ventrikel,
LVOT,
VTI, dan
tekanan
pengisian
LV
Singkatan: CO (cardiac output); CVC (central venous catheter); EVLW
https://doi.org/10.1001/jamacardio.2020.1017.
6. Matthay MA, Aldrich JM, Gotts JE. Treatment for severe acute respiratory
S2213-2600(20)30127-2.
9. Thakkar AB, Desai SP. Swan, Ganz, and their catheter: Its evolution over
10. Marik PE. Noninvasive cardiac output monitors: A state-of the-art review. J
stay in patients with severe thoracic trauma and acute respiratory distress
13. Phillips CR, Chesnutt MS, Smith SM. Extravascular lung water in
14. Montenij LJ, de Waal EE, Buhre WF. Arterial waveform analysis in
16. Porter TR, Shillcutt SK, Adams MS, et al. Guidelines for the use of
Echocardiogr 2015;28:40–56.