Anda di halaman 1dari 13

No. 46 / Th.

XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT PADA


BANK UMUM YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Wiwik Radar Harmayati* & Dwi Rahayu**


STIE Dharmaputra Semarang

ABSTRACT
This research aims to empirically examine the effect of NPL, CAR, LDR, DPK and ROA on lending
to commercial banks going public in IDX 2014-2017. The research population is 41 public banks
and 25 samples selected using purposive sampling method. The research data is in the form of
secondary data processed with SPSS Version 19, and analyzed by multiple linear regression. The
results of this study indicate that Non-Performing Loans (NPL) have no effect on lending, Capital
Adequacy Ratio (CAR) has no effect on lending, Loan to Deposit Ratio (LDR) has a positive effect
on lending, and Third Party Funds significant positive effect on lending to commercial banks that
went public on the IDX in 2014-1017.

Keywords: NPL, CAR, LDR, TPF, ROA and credit distribution

ABSTRAK
Penelitiani ni bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh NPL, CAR, LDR, DPK dan ROA
terhadap penyaluran kredit pada bank umum go publicdi BEI tahun2014-2017. Populasi penelitian
adalah 41 bank umum dan sempel sebanyak 25 yang dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling. Data penelitian berupa data sekunder yang diolah dengan SPSS Versi 19, dan
dianalisis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Non Performing
Loan (NPL) Tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit, Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
berpengaruh terhadap penyaluran kredit, Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif
terhadap penyaluran kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) ber pengaruh positif signifikan terhadap
penyaluran kredit pada bank umum yang go publik di BEI tahun 2014-1017.

Kata Kunci : NPL, CAR, LDR, DPK, ROA dan penyaluran kredit

PENDAHULUAN yang tidak konsisten. (Pratiwi dan


Jasa bank dan lembaga keuangan Hindasah, 2014).
merupakan bentuk kontribusi dalam Risiko kredit adalah risiko yang
perekonomian sebuah negara (Yuliana, terjadi akibat kegagalan pihak lawan
2014). Bank merupakan sarana inter (counterparty) untuk memenuhi
mediasi antara pihak yang kelebihan dana kebutuhannya dalam melakukan
dengan pihak yang membutuhkan dana. pembayaran. Risiko kredit dapat
Bank akan menerima dana dari bersumber dari berbagai aktivitas
masyarakat (DPK) dalam bentuk fungsional bank seperti pembiayaan,
simpanan dan menyalurkannya kembali treasury atau investasi yang tercatat
kepada masyarakat (Taswan, 2010). dalam pembukuan bank. .Bank berupaya
Peran Bank Umum dengan fungsi maksimal untuk meminimalkan risiko
intermediasinya menjadi poin penting yang ditimbulkan akibat kredit yang
untuk dibahas. Di samping, masih banyak disalurkan kepada masyarakat. Oleh
penelitian dengan variabel yang sama karena itu, bank melakukan analisis
namun menunjukkan hasil penelitian terhadap risiko kredit agar bank terhindar
dari kerugian akibat kegagalan pihak
* Mahasiswa STIE Dharmaputra Semarang
** Dosen STIE Dharmaputra Semarang
119
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

lawan untuk memenuh ikewajibannya hasilnya yaitu ditemukan oleh


dalam melakukan pembayaran bank Ganggarani dan Budiasih (2014) serta
sehingga pada akhirnya bank akan lebih Pujiati dkk (2013) dengan hasil
berhati-hati (prudent) untuk memberikan menunjukkan bahwa CAR tidak
kredit bagi debitur. Analisis risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap
ini terkait dengan kebijakan penyaluran penyaluran kredi. LDR berpengaruh
kredit Bank Umum sebab kebijakan positif terhadap penyaluran kredit
penyaluran kredit yang tepat akan (Yuliana 2014). Namun berbeda hasilnya
menghasilkan keuntungan bagi bank dengan penelitian yang dilakukan oleh
tersebut. Risiko kredit ini berkaitan Nugraheni dan Meiranto (2013) dengan
dengan faktor internal maupun faktor hasil menunjukkan bahwa LDR tidak
eksternal. Faktor eksternal seperti debitur berpengaruh signifikan terhadap
yang tidak mampu membayar pinjaman, penyaluran kredit.
keadaan ekonomi di negara. Sedangkan
faktor internal dapat diukur dengan KAJIAN TEORI
jumlah dana pihak ketiga (DPK), capital Fungsi, Peranan, Jenis dan Kegiatan
adequacy ratio (CAR), non performing Usaha Bank
loan (NPL), return on assets (ROA), dan Fungsi Bank menurut Totok B (2006)
Loan to deposit ratio (LDR). Penyaluran dibagi menjadi tiga, yaitu :
kredit perlu memperhatikan berbagai 1. Agent of Trust
faktor tersebut. Bank sebagai lembaga keuangan yang
Terdapat beberapa penelitian dasar utama kegiatannya adalah
dengan variabel yang sama namun kepercayaan (trust) dari masyarakat,
memperoleh menunjukkan hasil baik dalam penghimpunan dana
penelitian yang tidak konsisten. (Pratiwi maupun penyaluran dana. Masyarakat
dan Hindasah, 2014). Penelitian tentang akan mau menyimpan uangnya di
pengaruh NPL terhadap penyaluran bank apabila dilandasi dengan adanya
kredit menunjukkan hasil yang signifikan unsur percaya. Masyarakat percaya
positif menurut (Yuliana 2014). Namun bahwa uang mereka yang ada di bank
hasil lainnya menunjukkan ada pengaruh itu aman atau tidak akan
negatif ditemukan (Pratiwi dan Hindasah disalahgunakan, uang mereka akan
2014, Nugraheni dan Meiranto, 2013). dikelola dengan baik, bank tidak akan
Sedangkan menurut Ganggarani dan bangkrut, dan pada saat yang telah
Budiasih (2014) serta Pujiati, dkk (2013), ditentukan simpanan tersebut dapat
Akbar dan Munawaroh (2014) ditarik kembali dari bank.
menemukan bahwa NPL tidak 2. Agent of Development
berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Kegiatan perekonomian masyarakat
Adanya pengaruh positif CAR terhadap meliputi sektor moneter dan sektor
penyaluran kredit ditemukan oleh riil, keduanya tidak dapat dipisahkan
(Pratiwi dan Hindasah, 2014, Yuliana, dan berinteraksi saling
2014 serta Nugraheni dan Meiranto, mempengaruhi. Tugas bank sebagai
2013). Namun temuan lainnya berbeda penghimpun dan penyalur dana

120
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

sangat diperlukan untuk kelancaran Kredit dalam hal ini adalah kredit
kegiatan perekonomian disektor riil. bermasalah. Kredit bermasalah
Kegiatan bank tersebut digolongkan menjadi kredit dengan
memungkinkan masyarakat kualitas kurang lancar, diragukan dan
melakukan kegiatan investasi, macet (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).
distribusi, serta konsumsi barang dan
jasa. Capital Adequacy Ratio (CAR)
3. Agent of Services CAR merupakan salah satu
Selain kegiatan penghimpun dan indikator kesehatan permodalan bank.
penyalur dana, bank juga memberikan Penilaian permodalan merupa kan
bermacam-macam jasa yang penilaian terhadap kecukupan modal
ditawarkan kepada masyarakat, antara bank untuk mengcover eksposur risiko
lain berupa jasa pengiriman uang, saat ini dan mengantisipasi eksposur
jasa penitipan barang berharga, jasa risiko dimasa mendatang. CAR
pemberian jaminan bank, dan jasa memperlihatkan seberapa besar jumlah
penyelesaian tagihan. seluruh aktiva bank yang mengandung
resiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
Penyaluran Kredit tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
Menyalurkan dana merupakan modal sendiri disamping memperoleh
kegiatan menjual dana yang berhasil dana-dana dari sumber-sumber diluar
dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini bank (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).
dikenal dengan nama kegiatan Lending. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Penyaluran dana yang dilakukan oleh Bank Umum, semakin tinggi nilai CAR
bank dilakukan melalui pemberian menunjukkan semakin sehat bank
pinjaman yang dalam masyarakat lebih tersebut.
dikenal dengan nama kredit (Kasmir,
2007). Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Menyalurkan dana dalam bentuk (ATMR)
kredit berarti melemparkan kembali dana Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
yang telah dihimpun bank melalui mencakup aktiva neraca pada bank yang
simpanan masyarakat kepada masyarakat masing-masing pos-pos tersebut
dalam bentuk kredit atau pinjaman. diberikan bobot resiko yang terkandung
pada aktiva itu sendiri atau bobot resiko
Non Performing Loan (NPL) yang didasarkan pada golongan nasabah,
NPL merupakan salah satu penjamin atau sifat barang jaminan.
indikator kesehatan kualitas aset bank. Langkah-langkah perhitungan
NPL yang digunakan adalah NPL neto penyediaan modal minimum bank adalah
yaitu NPL yang telah disesuaikan. sebagai berikut:
Mulyaningrum (2008) mengatakan a. ATMR aktiva neraca dihitung dengan
penilaian kualitas aset merupakan mengalikan nilai nominal masing-
penilaian terhadap kondisi aset Bank dan masing aktiva yang bersangkutan
kecukupan manajemen risiko kredit.

121
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

dengan bobot resiko dari masing- pendanaan aktivitas sektor riil melalui
masing pos. penyaluran kredit (Oktaviani, 2012).
b. ATMR administrative dihitung Dengan kata lain semakin tinggi dana
dengan mengalikan nominal nilai pihak ketiga maka semakin banyak kredit
rekening administratif yang yang disalurkan. Secara umum kegiatan
bersangkutan dengan bobot menghimpun dana ini dibagi kedalam
resikonya. tiga jenis, yaitu: giro, tabungan, dan
c. Total ATMR = ATMR aktiva neraca deposito.
+ ATMR aktiva administratif.
Setiap bank memiliki cara sendiri dalam Return On Asset (ROA)
mengelola permodalannya, apakah bank Laba merupakan tujuan utama yang
tersebut termasuk risk averse yaitu ingin dicapai dalam sebuah usaha,
cenderung memilih cara yang aman termasuk juga bagi usaha Bank Umum.
seperti menyalurkannya lewat SBI atau Laba yang tinggi membuat bank
risk taker yaitu dengan memilih mendapat kepercaya an dari masyarakat
menggunakan modalnya untuk sesuatu yang memungkin kan bank untuk
lebih beresiko seperti kredit (Triasdini, menghimpun modal yang lebih banyak
2010). untuk dapat disalurkan kembali dalam
bentuk kredit. Pendapatan terbesar bank
Loan Deposit Ratio (LDR) diperoleh dari usaha bank dalam
Rasio LDR yang tinggi menyalurkan kreditnya. Tingkat laba atau
menunjukkan bahwa suatu bank profitability yang diperoleh oleh bank
meminjamkan seluruh dananya (loan-up) biasanya diproksikan dengan Return On
atau dalam arti relative tidak likuid Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk
(illiquid). Dalam Kasmir (2007) rasio mengukur kemampuan manajemen bank
LDR merupakan rasio perbandingan dalam memperoleh keuntungan atau laba
antara jumlah dana yang disalurkan keseluruhan. Semakin besar nilai ROA
kepada masyarakat (nasabah) dalam suatu bank, maka semakin besar pula
bentuk kredit dengan jumlah dana tingkat keuntungan bank tersebut dan
masyarakat dan modal sendiri yang semakin baik pula posisi bank tersebut
digunakan. dari penggunaan asset. Rasio ini
diperoleh dengan cara membagi laba
Dana Pihak Ketiga (DPK) bersih dengan total aktiva (Surat edaran
Menurut Kasmir (2007), yang Bank Indonesia No.6/23/DPNP, 2004).
dimaksud sumber dana bank adalah usaha
dana bank dalam menghimpun untuk Kerangka Penelitian
membiayai operasinya. Dana Pihak Berdasarkan konsep-konsep dasar
Ketiga merupakan sumber dana/total teori dan hasil-hasil penelitia terdahulu
dana yang berhasil dihimpun oleh bank tersebut maka faktor-faktor yang dapat
yang berasal dari masyarakat. Umumnya digunakan untuk memprediksi
dana yang dihimpun olehBank Umum penyaluran kredit adalah NPL, CAR,
dari masyarakat akan digunakan untuk LDR, DPK dan ROA. Atas dasar analisis

122
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

faktor-faktor tersebut maka pengaruh dari Penyaluran Kredit dapat digambarkan


masing-masing variabel tersebut terhadap dalam kerangka teoritis sebagai berikut :

Kerangka Penelitian
Non Performing Loan (X1)
H1

Capital Adequacy Ratio (X2)


H2

H3 Penyaluran Kredit
Loan Deposit Ratio (X3)
(Y)
H4
Dana Pihak Ketiga (X4)
H5

Return On Asset (X5)

Hipotesis penyaluran kredit. Dari pernyataan


Pengaruh NPL terhadap Penyaluran tersebut maka hipotesis pertama
Kredit penelitian ini yaitu :
Non performing loan atau kredit H1= NPL berpengaruh terhadap
bermasalah adalah banyaknya pinjaman penyaluran kredit Bank Umum yang
yang mengalami kesulitan dalam Go Publik di BEI Tahun 2014-2017
pelunasannya. Ini diakibatkan karena
kesengajaan debitur atau karena sesuatu Pengaruh CAR terhadap Penyaluran
diluar kendali debitur.Tingginya non Kredit
performing loan akan mengurangi Capital yang Adequacy Ratio
kemampuan bank dalam menyalurkan (CAR) merupakan rasio permodalan yang
kredit hal ini disebabkan dana yang akan menunjukkan kemampuan bank dalam
disalurkan akan berkurang, begitu juga menyediakan dana untuk keperluan
sebaliknya jika NPL menurun maka pengembangan usaha dan menampung
kredit yang disalurkan akan meningkat. risiko kerugian dana diakibatkan oleh
Peningkatan NPL yang dialami oleh bank kegiatan operasi bank (Ali, 2004).
akan mengakibatkan tersendatnya Semakin besar nilai CAR maka
penyaluran kredit. memungkinkan bank untuk melakukan
Menurut Pratiwi dan Hindasah penawaran kredit yang lebih banyak.
(2014) dari hasil penelitiannya Tingginya CAR mencerminkan stabilnya
menemukan bahwa NPL berpengaruh jumlah modal dan rendahnya resiko yang
negatif terhadap penyaluran kredit. dimiliki oleh bank sehingga
Sedangkan penelitian yang dilakukan memungkinkan bank untuk bisa lebih
oleh Yuliana (2014) menunjukkan ada banyak menyalurkan kredit.
pengaruh positif antara NPL terhadap

123
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Menurut Pratiwi dan Hindasah H3= LDR berpengaruh terhadap


(2014) dan Yuliana (2014) serta penyaluran kredit Bank Umum yang
Nugraheni dan Meiranto (2013) Go Publik di BEI Tahun 2014-2017
menunjukkan hasil bahwa CAR
berpengaruh positif terhadap penyaluran Pengaruh DPK terhadap Penyaluran
kredit.Dari pernyataan tersebut maka Kredit
hipotesis kedua penelitian ini yaitu : Dana yang terhimpun dari
H2= CAR berpengaruh terhadap masyarakat (Dana Pihak Ketiga)
penyaluran kredit Bank Umum yang merupakan sumber dana terbesar yang
Go Publik di BEI Tahun 2014-2017 paling diandalkan oleh bank
(Dendawijaya, 2005). Setelah
Pengaruh LDR terhadap Penyaluran menghimpun dana dari masyarakat luas,
Kredit kegiatan bank menyalurkan kembali dana
Loan to deposit ratio (LDR) tersebut kepada masyarakat yang
merupakan faktor untuk mengukur membutuhkannya, dalam bentuk
tingkat kesehatan bank pada bagian pinjaman atau kredit. Semakin besar dana
likuiditas. Loan to deposit ratio (LDR) pihak ketiga yang dihimpun dari pihak
juga berkaitan dengan penyaluran kredit ketiga, maka peran bank untuk
sebab dari kegiatan kredit inilah bank meyalurkan dana dari pihakketiga dapat
dapat memenuhi kewajiban jangka semakin meningkat.
pendeknya, membayar kembali semua Menurut Pratiwi dan Hindasah
deposan yang mengambil dana sewaktu- (2014) serta Pujiati, dkk (2013)
waktu, serta memenuhi permintaan kredit menunjukkan hasil bahwa DPK
yang telah diajukan. Oleh karena itu, berpengaruh positif terhadap penyaluran
LDR juga dianggap berpengaruh kredit. Dari pernyataan tersebut maka
terhadap jumlah penyaluran kredit bank. hipotesis keempat penelitian ini yaitu :
Semakin tinggi Loan to deposit H4= DPK berpengaruh terhadap
ratiomaka kemampuan kredit yang telah penyaluran kredit pada Bank Umum
disalurkan oleh bank juga semakin yang Go Publik di BEI Tahun 2014-
tinggiguna membayar kewajiban jangka 2017
pendeknya seperti membayar
kembalipencairan dana deposan dari Pengaruh ROA terhadap Penyaluran
kreditur, bunga yang seharusnya Kredit
diberikan, danmemenuhi permintaan Return On Asset (ROA) merupakan
kredit oleh debitur. perbandingan laba sebelum pajak dengan
Menurut Pratiwi dan Hindasah total asset bank. ROA digunakan untuk
(2014) menunjukkan hasil bahwa LDR mengukur kemampuan manajemen bank
berpengaruh positif terhadap penyaluran dalam penggunaan asset dan mengelola
kredit. Dari pernyataan tersebut maka tingkat efisiensi usaha bank secara
hipotesis ketiga penelitian ini yaitu : keseluruhan. Rasio ini merupakan
indikator yang akan menunjukkan bahwa
apabila rasio ini meningkat maka aktiva

124
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

bank telah digunakan dengan Sampel adalah metode yang


optimaluntuk memperoleh pendapatan. digunakan untuk memilih atau
Semakin besar ROA menunjukkan mengambil unsur-unsur atau anggota-
tingkat rentabilitas usaha bank semakin anggota populasi untuk digunakan
baik atau sehat dan apabila rentabilitas sebagai sampel yang reprentatif atau
yang dimiliki bank meningkat maka mewakili (Singgih dan Tjiptono, 2001).
jumlah kredit yang mampu disalurkan Sampel yang digunakan adalah bank
juga ikut meningkat. Menurut Yuliana umum yang Go Publik di BEI selama
(2014) menunjukkan hasil bahwa ROA tahun 2014-2017. Sampel dalam
berpengaruh positif terhadap penyaluran penelitian ini ditentukan dengan teknik
kredit. Dari pernyataan tersebut maka Purposive sampling dengan kriteria
hipotesis kelima penelitian ini yaitu : sebagai berikut:
H5= ROA berpengaruh terhadap 1. Bank umum yang telah terdaftar di
penyaluran kredit Bank Umum yang BEI tahun 2014-2017.
Go Publik di BEI Tahun 2014-2017 2. Bank Umum melaporkan laporan
keuangan selama tahun 2014-2017.
METODE PENELITIAN 3. Bank Umum yang aktif menerbitkan
Populasi dan Sampel atau mempublikasi-kan laporan
Populasi adalah merujuk kepada keuangan dan data penelitian secara
sekumpulan orang atau objek yang lengkap di Bursa Efek Indonesia
memiliki kesamaan dalam satu atau tahun 2014-2017.
beberapa hal yang membentuk masalah Berdasarkan kriteria-kriteria di atas
pokok dalam suatu riset khusus (Singgih menunjukkan bahwa jumlah sampel
dan Tjiptono, 2001). Populasi dalam diperoleh sampel (n) se-banyak 25 × 4
penelitian ini mencakup seluruh Bank tahun = 100. Adapun nama-nama Bank
umum yang go publik di BEI periode Umum yang terdaftar di BEI yang
2014-2017. Populasi dalam penelitian ini menjadi sampel dapat dilihat pada tabel
sebanyak 41 bank umum. 3.1 sebagai berikut :

Sampel Penelitian (Bank Umum di BEI)

No. Kode Bank No. Kode Bank


1 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 9 MAYA Bank Mayapada Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Bank ICB Bumiputera Tbk
2 BBRI 10 BABP
Tbk
Bank Central Asia Tbk Bank Nusantara
3 BBCA 11 BBNP
Parahyangan Tbk
Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Capital Indonesia Tbk
4 BBNI 12 BACA
Tbk
Bank CIMB Niaga Tbk Bank Windu Kentjana
5 BNGA 13 MCOR
International Tbk
Bank Danamon Tbk Bank Himpunan Saudara
6 BDMN 14 SDRA
1906 Tbk
7 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 15 AGRO Bank Agroniaga Tbk
8 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 16 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

125
Definisi Operasional Variabel jumlah dana masyarakat dan modal
Variabel Dependen (Y) sendiri yang digunakan. Besarnya
Variabel Dependen dalam LDR menurut peraturan pemerintah
penelitian ini adalah Penyaluran Kredit. maksimum adalah 100% (Kasmir,
Menurut Pratiwi dan Hindasah, 2014. 2017)
Penyaluran Kredit adalah Kredit yang Total kredit
LDR = ------------------------ × 100%
disalurkan oleh bank. Rumus penyaluran Total DPK + Equity
kredit yaitu : Jumlah kredit bank umum
pada akhir periode tahunan . 4. DPK (Dana Pihak Ketiga)
DPK adalah jumlah dana pihak
Variabel Independen (X) keriga yang diperoleh dari dana
1. NPL (Non Performing Loan) masyarakat. Rumus DPK yaitu :
NPL adalah besarnya kredit (Harahap, 2016)
bermasalah yang digolongkan ke DPK = giro + tabungan + deposito.
dalam kredit yang kolektibilitas nya
kurang lancar, diragukan dan macet 5. ROA (Return On Asset)
terhadap total kredit yang ROA adalah Perbandingan laba
dikeluarkan. NPL dapat dihitung bersih sebelum pajak terhadap total
dengan rumus (SEBI No.6/23/DPNP, asset. ROA dapat dihitung dengan
2004): rumus (SEBI No.6/23/DPNP, 2004):
Kredit Bermasalah Laba Sebelum Pajak
NPL = -------------------------- × 100% ROA = --------------------------- × 100%
Total Kredit Total Asset

2. CAR (Capital Adequency Ratio) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS


CAR adalah besarnya jumlah modal Pengujian Hipotesis
yang dimiliki oleh bank terhadap Uji hipotesis dilakukan untuk
bobot risiko atas aktiva yang dimiliki mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
oleh bank. CAR dapat dihitung signifikan (baik positif atau negatif)
dengan rumus (Kasmir, 2017) antara variabel bebas : NPL, CAR, LDR,
Modal
CAR = -------------------- × 100%
DPK dan ROA dalam memprediksi
ATMR penyaluran kredit. Pengujian hipotesis
dengan uji t disajikan pada tabel 4.1
3. LDR (Loan Deposit Ratio) sebagai berikut :
LDR merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang
diberikan dibandingkan dengan
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Tabel
Uji t

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017

Pengujian H1 : NPL berpengaruh Pengujian H2: CAR berpengaruh


terhadap Penyaluran Kredit pada terhadap Penyaluran Kredit pada
Bank Umum yang Go Publik di BEI Bank Umum yang Go Publik di BEI
Tahun 2014 – 2017. Tahun 2014 – 2017.
Dengan melihat tabel diketahui Berdasarkan tabel di atas bahwa
bahwa nilai t hitung sebesar 0,769 lebih nilai t hitung sebesar -0,089 lebih kecil
kecil dari nilai t tabel sebesar 1,661 dan dari nilai t table sebesar 1.661 dan
mempunyai nilai signifikansi sebesar mempunyai nilai signifikansi sebesar
0,444 lebih besar dari 0,05. Hal ini 0,930 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa variabel NPL menunjukan bahwa variable CAR
mempunyai pengaruh yang tidak mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap penyaluran kredit. signifikan terhadap penyaluran kredit.
Dengan demikian hipotesis pertama Dengan demikian hipotesis kedua (H2)
(H1) ditolak. Tidak adanya pengaruh ditolak. Tidak adanya pengaruh yang
yang signifikan ini mengindikasikan signifikan ini mengindikasikan bahwa
bahwa tinggi rendahnya NPL tidak dapat tinggi rendahnya CAR (Capital
menjelaskan dan memprediksi Adequacy Ratio) tidak mempengaruhi
peningkatan penyaluran kredit. peningkatan penyaluran kredit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ganggrani penelitian yang dilakukan oleh
dan Budiasih (2014) bahwa NPL tidak Ganggarani dan Budiasih (2014) serta
berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Pujiati, dkk (2013) dengan hasil
Namun hasil penelitian ini tidak sesuai menunjukkan bahwa CAR tidak
dengan penelitian yang ditemukan oleh berpengaruh signifikan terhadap
Yuliana (2014) bahwa NPL berpengaruh penyaluran kredit. Namun hasil ini tidak
positif dan signifikan terhadap sesuai dengan hasil yang ditemukan oleh
penyaluran kredit. Pratiwi dan Hindasah (2014), Yuliana
(2014) dan Nugraheni dan Meiranto
(2013) CAR berpengaruh positif terhadap
penyaluran kredit.

13
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

mempunyai pengaruh yang signifikan


Pengujian H3: LDR berpengaruh dan positif terhadap penyaluran kredit.
terhadap Penyaluran Kredit Pada Dengan demikian hipotesis
Bank Umum yang Go Publik di BEI keempat (H4) diterima. Adanya
Tahun 2014 – 2017 pengaruh yang positif mengindikasi-kan
Pada tabel di atas bahwa nilai t bahwa semakin tinggi Dana Pihak Ketiga
hitung sebesar 2,030 lebih besar dari nilai (DPK) dapat menjelas-kan dan
t tabel sebesar 1,661 dan mempunyai memprediksi peningkatan penyaluran
nilai signifikansi sebesar 0,045 kurang kredit. Sebaliknya, semakin rendah Dana
dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Pihak Ketiga (DPK) maka akan semakin
variabel LDR mempunyai pengaruh yang rendah penyaluran kredit.
signifikan dan positif antara LDR Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap penyaluran kredit. Dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
demikian hipotesis ketiga (H3) dan Hindasah (2014), Pujiati,dkk (2013)
diterima. Adanya pengaruh yang dan Nugraheni dan Meiranto (2013)
signifikan dan positif ini menyebutkan bahwa DPK berpengaruh
mengindikasikan bahwa semakin tinggi positif terhadap penyaluran kredit.
(LDR) mempengaruhi peningkatan Namun temuan lainnya berbeda hasilnya
penyaluran kredit. Dan sebaliknya, yaitu ditemukan oleh Akbar dan
semakin rendah Loan Deposit Ratio Munawaroh (2014) dengan hasil
(LDR) mempengaruhi penurunan menunjukkan bahwa DPK tidak
penyaluran kredit. berpengaruh signifikan terhadap
Hasil penelitian ini sesuai dengan penyaluran kredit.
penelitian yang dilakukan oleh Yuliana
(2014) bahwa LDR berpengaruh positif Pengujian H5: ROA berpengaruh
terhadap penyaluran kredit. Namun terhadap Penyaluran Kredit pada
temuan lainnya berbeda hasilnya yaitu Bank Umum yang Go Publik Tahun
ditemukan oleh Nugraheni dan Meiranto 2014 - 2017
(2013) dengan hasil menunjukkan bahwa Pada tabel dapat diketahui bahwa
LDR tidak berpengaruh signifikan nilai t hitung sebesar 0,358 lebih kecil
terhadap penyaluran kredit. dari nilai t table sebesar 1,661 dan
mempunyai nilai signifikansi sebesar
Pengujian H4: DPK berpengaruh 0,721 lebih besar dari 0,05. Hal ini
terhadap Penyaluran Kredit pada menunjukkan bahwa variabel ROA
Bank Umum yang Go Publik di BEI mempunyai pengaruh yang tidak
Tahun 2014 - 2017 signifikan terhadap penyaluran kredit.
Dapat dilihat dari tabel diketahui Tidak adanya pengaruh yang signifikan
bahwa nilai t hitung sebesar 19,213 lebih ini mengindikasikan bahwa tinggi
besar dari nilai t table sebesar 1.661 dan rendahnya ROA (Return on Total Asset)
mempunyai nilai signifikansi sebesar tidak mempengaruhi peningkatan
0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini penyaluran kredit.
menunjukan bahwa variabel DPK

128
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Hasil penelitian ini sesuai dengan Persamaan Regresi Linier Berganda


penelitian oleh Nugraheni dan Meiranto Pada penelitian ini menganalisis
(2013) dengan hasil menunjukkan bahwa pengaruh NPL, CAR, LDR, DPK dan
ROA tidak berpengaruh signifikan ROA dalam memprediksi terhadap
terhadap penyaluran kredit. Namun hasil penyaluran kredit periode tahun 2014-
penelitian ini tidak sesuai dengan 2017 pada Bank Umum yang Go Public
penelitian yang dilakukan oleh Yuliana di BEI dimana hasil persamaan regresi
(2010) ROA berpengaruh signifikan dapat dilihat pada tabel berikut:
terhadap penyaluran kredit.

Tabel
Regresi Linier Berganda

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat dijabarkan rendahnya NPL tidak dapat


persamaan regresinya yaitu : menjelaskan dan memprediksi
Y = -2,823 + 0,083 X1 - 0,018 X2 + peningkatan penyaluran kredit.
1,109 X3 + 0,882 X4 + 0,034 X5 + e 2. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
berpengaruh terhadap penyaluran
KESIMPULAN kredit, yang dibuktikan dengan nilai t
1. Non Performing Loan (NPL) tidak hitung sebesar -0,089 lebih kecil dari
berpengaruh terhadap penyaluran nilai t tabel sebesar 1.661 dan nilai
kredit, yang dibuktikan dengan nilai t probabilitas sebesar 0,930 > taraf
hitung sebesar 0,769 lebih kecil dari signifikansi 5% atau 0,05. Dengan
nilai t tabel sebesar 1.661 dan nilai demikian H2 ditolak artinya tidak
probabilitas sebesar 0,444 > taraf ada pengaruh yang signifikan antara
signifikansi 5% atau 0,05. Dengan CAR terhadap penyaluran kredit. Hal
demikian H1 ditolak artinya tidak ini dikarenakan CAR lebih
ada pengaruh yang signifikan antara digunakan untuk menyediakan dana
NPL terhadap penyaluran kredit. Hal dalam keperluan pengembangan
ini mengindikasikan bahwa tinggi usaha dan menampung resiko

129
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

kerugian dana yang diakibatkan oleh ROA terhadap penyaluran kredit. Hal
kegiatan operasional bank karena ini mengindikasikan bahwa tinggi
penyaluran kredit banyak didanai rendahnya ROA tidak mempengaruhi
oleh DPK. peningkatan penyaluran kredit.
3. Loan to Deposit Ratio (LDR)
berpengaruh positif terhadap Keterbatasan Penelitian
penyaluran kredit, dengan nilai t Penelitian ini hanya menggunakan
hitung sebesar 2,030 lebih besar dari variabel bebas yang berpengaruh
nilai t tabel sebesar 1.661 dan nilai terhadap penyaluran kredit yang dibatasi
probabilitas sebesar 0,045 < taraf hanya variabel NPL, CAR, LDR, DPK,
signifikansi 5% atau 0,05.Dengan dan ROA.
demikian H3 diterima artinya ada
pengaruh yang signifikan dan positif Saran
antara LDR terhadap penyaluran Untuk penelitian mendatang agar
kredit. Semakin tinggi LDR maka memperbanyak variabel bebas yang
kemampuan kredit yang telah diteliti misalnya : kualitas aset, net profit
disalurkan oleh bank juga semakin margin, net interest margin, rasio BOPO,
tinggi. rasio likuiditas dan variabel bebas lainnya
4. Dana Pihak Ketiga (DPK) agar mendapatkan hasil yang maksimal.
berpengaruh positif signifikan
terhadap penyaluran kredit, dengan DAFTAR PUSTAKA
nilai t hitung sebesar 19,213 lebih Akbar dan Munawaroh, 2014. “Analisis
besar dari nilai t tabel sebesar 1.661 Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < Tingkat Suku Bunga Kredit, Non
Performance Loan (NPL), dan
taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran
Dengan demikian H4 diterima Kredit Bank Pemerintah di
artinya ada pengaruh yang signifikan Kalimantan Selatan”. Jurnal Spread
dan positif antara Dana Pihak Ketiga Vol. 4 No. 1 April.
(DPK) terhadap Penyaluran Kredit. Ali dan Mashud, 2004. “Asset Liability
Hal ini menyebabkan semakin besar Management: Menyiasati Risiko
DPK yang berhasil dihimpun maka Pasar dan Risiko Operasional”.
Jakarta: PT Gramedia.
semakin besar pula jumlah kredit
Almilia, dkk, 2005. “Analisa Rasio
yang disalurkan. Camel terhadap Prediksi Kondisi
5. Return On Assets (ROA) tidak Bermasalah pada Lembaga
berpengaruh terhadap penyaluran Perbankan Periode 2000-2002”.
kredit, yang dibuktikan dengan nilai t Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
hitung sebesar 0,358 lebih kecil dari Volume 7 Nomor 2, STIE Perbanas,
nilai t tabel sebesar 1.661 dan nilai Surabaya, hal 12.
Budisantoso dan Sigit. 2006. “Bank dan
probabilitas sebesar 0,721 > taraf
Lembaga Keuangan Lain”.Jakarta :
signifikansi 5% atau 0,05. Dengan Salemba Empat
demikian H5 ditolak artinya tidak Francisca dan Siregar, 2009. Menguji
ada pengaruh yang signifikan antara “Pengaruh Faktor Internal Bank

130
No. 46 / Th. XXVI / April 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Terhadap Volume Kredit”. SKRIPSI tentang “Sistem Penilaian Tingkat


Program Stata Satu Manajemen Kesehatan Bank Umum”.
USU. Pratama dan Arma. 2010. “Analisis
Ganggarani dan Budiasih, 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio Kebijakan Penyaluran Kredit
Dan Loan To Deposit Ratio Pada Perbankan”. (Studi pada Bank
Penyaluran Kredit Dengan Non Umum di Indonesia Periode Tahun
Performing Loan Sebagai Variabel 2005-2009). Jurnal Ekonomi
Pemoderasi”. e-Jurnal Akuntansi Manajemen Vol. 2 No. 1.
Universitas Udayana Vol. 6 No. 2. Pujiati, dkk, 2013. “Pengaruh Non
Ghozali, 2012. “Aplikasi Analisis Performing Loan Capital Adequacy
Multivariate Dengan Program IBM Ratio Dan Dana Pihak Ketiga
SPSS”. Edisi Keenam. Semarang: Terhadap Penyaluran Kredit Pada
Badan Penerbit Universitas PT. Bank Central Asia, Tbk.
Diponegoro. Proceeding PESAT” (Psikologi,
Kasmir, 2007. “Bank dan Lembaga Ekonomi, Sastra, Arsitektur &
Keuangan Lainnya”. Jakarta : PT. Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober.
Raja Grafindo Persada. Pratiwi dan Hindasah, 2014. “Pengaruh
Kasmir, 2017. “Analisis Laporan Dana Pihak Ketiga, Capital
Keuangan”. Jakarta : PT. Raja Adequacy Ratio, Return on Asset,
Grafindo Persada. Net Interest Margin dan Non
Marzuki, 2000, “Metodologi Riset”, Performing Loan Terhadap
Yogyakarta: BPFE-UII Penyaluran Kredit Bank Umum di
Nugraheni dan Meiranto, 2013. Indonesia. Jurnal Manajemen dan
“Pengaruh Faktor Internal Bank Dan Bisnis Vol. 5 No. 2 September.
Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Taswan, 2010,”Manajemen Perbankan”
Penyaluran Kredit Perbankan Di (Konsep,Teknik dan Aplikasi), Edisi
Indonesia”. Diponegoro Journal of Kedua, Yogyakarta : UPP STIM
Accounting Vol. 2 No. 4. YKPN.
Oktaviani. 2012. Pengaruh DPK, Triasdini dan Himaniar. 2010. “Pengaruh
ROA,CAR, NPL dan Jumlah SBI CAR, NPL dan ROA Terhadap
terhadap Penyaluran Kredit Penyaluran Kredit Modal Kerja
Perbankan (Studi pada Bank Umum (Studi pada Bank yang Terdaftar di
Go Public di Indonesia Periode Bursa Efek Indonesia Periode (2004-
2008-2011). Diponegoro Journal of 2009)”. Skripsi Sarjana Jurusan
Management Volume 1, Nomor 2, Manajemen pada Faklutas Ekonomi
Tahun 2012, Hal.430-438.Yuliana, Universitas Diponegoro, Semarang.
2014. “Pengaruh LDR, CAR, ROA Tjiptono, dkk, 2001. “Riset Pemasaran
DAN NPL terhadap Penyaluran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”.
Kredit Pada Bank Umum di Jakarta: PT. Elex Media
Indonesia Periode 2008–2013” (The Komputindo.
Influence of CAR, ROA, and NPL on
Credit Distributuin on Commercial
Bank at Periode of 2008 - 2013).
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 2
No. 3 Juli – September 2014.
Peraturan Bank Indonesia
No.6/10/PBI/2004 Tahun 2004,

131

Anda mungkin juga menyukai