Disusun Oleh:
Chenny Mustika
P05140118085
3A
KONSEP KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari :
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm.(Manuaba, 2010 ; 84)
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan kehamilan
280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.(Sarwono, 2007; 84)
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
e. Payudara tegang
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah
itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
i. Epulis
j. Pigmentasi
- Striae albican
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Goodel
C.
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris.
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk,
2010:72-75)
C. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e. Dinding perut
f. Payudara
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.(Sarwono,2007:94-100)
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh
maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita
yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu
– waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir
atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan
ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan
menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki
atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk
bayi mereka.(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
a. Mual
Mual terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan
oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal),
lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi
yang lain.puncak mual dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
Cara meringankan:
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang
semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena perubahan
sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan
dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Cara penanganan :
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada
kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan
dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
Penyebab :
Cara penanganan :
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh
2) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya
3) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
4) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos
usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
h. Kram tungkai
Cara penanganan :
1) Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya ( dorso
fleksikan kakinya )
2) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
3) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
4) Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
Cara penanganan :
1. Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%.
Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan
diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-
paru berkurang 5%).
2. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi
karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi
dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4. Kebutuhan eliminasi
5. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko
cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan
berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang
lebih tinggi.
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan
8-11 jan pada malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu
dan bayi.
1. Support Keluarga
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga
berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
4. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan
untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan
terhadap kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.
B. KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL
I. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan
Umur : Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
wanita usia reproduksi (20-35 tahun)
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan
ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas
perawatan bayinya.
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai
tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu yang
tidak bekerja
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk
kunjungan rumah jika diperlukan.
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.
3. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan
III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan
III)
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat
serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada kehamilan antara lain:
- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin
dalam kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan
postpartum.
- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan
menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat
terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan
postpartum
- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/ lahir mati
- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam
kandungan.
- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI
dan ibu mudah terinfeksi.
5. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
- Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur,
dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
- Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan
secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan
pervaginam. Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika
insisi uterus berada dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi
diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
- Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan
7. Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya
sekitar 12 – 16 tahun), lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih),
siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya
darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran) keluhan saat
haid.
8. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.
9. Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I : Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat
yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa
merasakan gerakan janin(gerakan pertama fetus pada
primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat.
Trimester III : Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
10. Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB
jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah
kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak.
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor
2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan
komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi, satu potong
daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan
buah.
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak
ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil
utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas
akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya
perdarahan dan abortus.
e. Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga. adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada
trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
tubuhnya.
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi
– kondisi:
· Diperlukan tanda pasti hamil
· Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
· Mencari sebab dari hidraamnion
· Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
· Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
· Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
· Mengetahui posisi plasenta
· Mengetahui adanya IUFD
· Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaa ibu dan janin baik dengan kehamilan normal
Ds : Ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia
kehamilan....HPHT....
Do : Kesadaran : Composmentis
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 60-96x/menit
RR : 12-20x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
TB : ...
BB hamil : ...
TP : ...
LILA : cm
Leopold I : ...
Leopold II : ...
Leopold III : ...
Leopold IV : ...
Masalah
Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat
banyak
Do: - Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut
Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala
III. Intervensi
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaa ibu dan janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
- Keadaa nibu dan janin baik
Do : kesadaran : baik
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 80-90x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
Lila : ...
TFU : Sesuai usia kehamilan
DJJ : 120 – 160x/menit
Intevensi.
1. Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya
dan janin sehingga lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2. Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester I/II/III
R : adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan – perubahan yang
terjadi dapat mengurangi kecemasan dan dapat beradaptasi dengan
perubahan – perubahan yang terjadi.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang
sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin
4. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester I/II/III seperti
perdarahan, sakit kepala yang hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari
pertolongan segera jika hal itu terjadi
5. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu
menonjol
6. Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan
kehamilan
Masalah
1. Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1.Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan sering
terjadi pada ibu hamil
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
dapat mengurangi kecemasan pada ibu
2.Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
R: dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3.Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
R: penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat
sehingga daerah genitalia tak lembab
4.Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
R: penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin
terlalu lama, sebagai tempat berkembangnya bakteri
2. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
dapat mengurangi kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu
seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat
sehingga mempermudah penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang
cukup dapat mencegah timbulnya reabsorbsi yang berlebihan.
IV. Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.
V. Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
DAFTAR PUSTAKA