Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengapa media pembelajaran dilandasi teori behavioristik dan kerangka pikir belajar adalah proses
komunikasi atau interaksi dua arah?

Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya saya harus membahas tentang sejarah perkembangan
media pembelajaran, hal ini dirasa cukup efektif untuk membuat penjelasan yang berurutan.

Jawaban:

Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh
pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya
buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang
pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657.
Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia,
tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan.

Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan
rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama
indera pandang – dengar. Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran
hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (Teaching Aids). Alat
bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau
benda nyata lain. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit,
memotivasi serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar dan daya ingat siswa dalam belajar.
Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual kurang memperhatikan aspek
disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Jadi, dengan masuknya
pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini
dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA).
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa
melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mengkin terjadi kalau
hanya digunakan alat bantu visual semata.

Sekitar pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan
audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha-usaha untuk membentuk
pembelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan.

Pada tahun 1965-70, pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya
dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media
sebagai bagian intregal dalam proses pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat
bantu guru, melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan
bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai
mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau
informasi belajar.

Pada tahun 1960-1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang
penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F
Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah
mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya media yang dapat
mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.

Pada tahun 1965-1970 , pendekatan system (system approach) mulai menampakkan


pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong
digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Setiap program pembelajaran
harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa.

2. Jelaskan manfaat media dalam pembelajaran!

Jawaban

- pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam
kegiatan mengajar (Teaching Aids).

- memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar
dan daya ingat siswa dalam belajar

3. Jelaskan efektivitas penggunaan media pembelajaran powerpoint, infografis, media video dan media
animasi dalam pembelajaran geografi!

Jawaban

Powerpoint: efektif sebagai media pembelajran yang mampu meringkas materi yang panjang, hal ini
karena powerpoit berisikan intisarinya saja dari suatu bahasan materi.

infografis, efektif sebagai media pembelajran yang mudah untuk dibaca dan dipahami karena dilengkapi
gambar dan uraian yang padat dan jelas.

Media vifeo dan animasi: merupakan media pembelajaran yang paling modern dan mampu
menyampaikan banyak informasi menarik tergantung dari kreatifitas dan inovasi pembuatnya.
Dikatakan sangat efektif karena media video dan animasi dilengkapi oleh visual dan audio yang mampu
menjelaskan materi abstrak menjadi lebih konkrit.

ITU SAJA JAWABAN yang dapat saya sampaikan terkait dengan uts kali ini. Terimakasih atas
perhatiannya, dan baik buruknya, serta kurang lebihnya saya mohon maaf, wabillahi taufik wal hidayah
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai