A. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Otak
pusat komputer dan semua alat tubuh, bagian dari syaraf sentral yang
terletak didalam rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak yang
kuat.
orang dewasa. Otak menerima 20% dan seluruh curah jantung dan
konstan karena jaringan otak sangat rapuh. Bila aliran darah ke otak
sudah akan hilang dan dalam beberapa menit saja dapat menimbulkan
1
kerusakan irreversibel yang kritis sebagai pusat integritas dan koordinasi
organ dan system efektor perifer tubuh dan berfungsi sebagai penerima
frontal terlihat dalam mental, emosi, dan fungsi fisik. Bagian anterior
fungsi motorik.
dirasakan pada satu sisi bagian tubuh yang lain diterjemahkna melalui
lobus pariental bagian kontra lateral. Sensasi somatic yang diterima dalah
2. Fisiologi otak
2
karotis interna dan arteri vertebralis. Dan dalam rongga
vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang
sama.
3
sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis,
berikut:
4
terhentinya fungsi neuronal, tetapi integritas sel-sel saraf
masih utuh
disintegrasi.
3) Ambang kematian sel, yaitu batas aliran darah otak yang bila
otak menurun.
perfusi otak.
b. Autoregulasi Otak
5
normotensi. Pembuluh darah serebral akan berkontraksi akibat
penurunan.
c. Metabolisme Otak
oksigen sekitar 3,5 ml/100 gr/menit dan aliran darah otak sekitar
6
B. Definisi
jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam
Single, Diameter lebih dari 3 cm, Perifer, Adanya pergeseran garis tengah.
sampai daerah kecil dapat terjadi pada luka tembak ,cidera tumpul.
7
C. Etiologi
Etiologi dari Intra Cerebral Hematom adalah :
a. Kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala
b. Fraktur depresi tulang tengkorak
c. Gerak akselerasi dan deselerasi tiba-tiba
d. Cedera penetrasi peluru
e. Jatuh
f. Kecelakaan kendaraan bermotor
g. Hipertensi
h. Malformasi Arteri Venosa
i. Aneurisma
j. Distrasia darah
k. Obat
l. Merokok
D. Epidemiologi
orang tua yang memiliki masalah berjalan dan sering jatuh. 60 % penderita
EDH adalah berusia dibawah 20 tahun, dan jarang terjadi pada umur
kurang dari 2 tahun dan di atas 60 tahun. Angka kematian meningkat pada
pasien yang berusia kurang dari 5 tahun dan lebih dari 55 tahun. Lebih
8
banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan
4:1.
E. Patofisiologi
putih yang relatif aseluler korona radiata. Pembuluh yang ruptur adalah
Lebih jarang perdarahan terjadi pada fossa posterior yang dimulai pada
pons atau hemisfer serebeler. ICH akut sering terjadi saat atau setelah
sakit. Penurunan kesadaran terjadi pada 60% dan dua per tiganya jatuh
kedalam koma. Nyeri kepala dan mual dengan muntah terjadi pada 20-
40% kasus. Gejala ini karena peninggian TIK akibat perdarahan. Kejang
kurang umum terjadi, sekitar 7-14%. Gejala dan tanda lainnya tergantung
ukuran dan lokasi spesifik dari bekuan darah. Tanda khas perdarahan
gaze ipsi lateral dengan perubahan sensori, visual dan tabiat. Perubahan
peninggian TIK dan pergeseran garis tengah. Gejala afasik bila hemisfer
9
dominan terkena. Perdarahan menyebabkan kerusakan neurologis melalui
1. Kerusakan otak yang nyata terjadi pada saat perdarahan. Ini terutama
5-20% lebih sering dari wanita dan 75-90% terjadi antara usia 45-75
tahun.
10
12%. Arteria yang paling sering menimbulkan perdarahan adalah
mencatu putamen.
atau tumor. Glioblastoma adalah tumor otak primer yang paling sering
perdarahan.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang dari Intra Cerebral Hematom menurut Sudoyo
(2006) adalah sebagai berikut :
a. Angiografi
b. Ct scanning
c. Lumbal pungsi
d. MRI
e. Thorax photo
f. Laboratorium
g. EKG
11
G. Colaborative Management
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien
medis.
2) Keluhan utama
12
riwayat penyakit sekarang yaitu riwayat dari awal kejadian
6) Riwayat psikososial
13
f) Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.
dan SMRS)
3) Pola eliminasi
diri
14
f) Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen,
c) Aktivitas menyenangkan
muskuloskeletal, neurologi)
umum, mengantuk)
15
6) Pola hubungan dan peran
teman, kerja
d) Pentingnya keluarga
sosial
psikologi
16
g) Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (mengurung diri,
komprehensif)
ketidaknyamanan)
reproduksi
psikologi
17
g) Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia,
payudara, rektum)
keefektifannya
kelompok budaya/etnik
d) Pentingnya agama/spiritualitas
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
18
Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar
bervariasi
2) Pemeriksaan integumen
sisi
4) Pemeriksaan dada
5) Pemeriksaan abdomen
19
6) Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
7) Pemeriksaan ekstremitas
8) Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan refleks
Pemeriksaan penunjang
9) Pemeriksaan radiologi
stroke.
20
yang kecil biasanya warna likuor masih normal (xantokhrom)
A. Diagnosa Keperawatan
(TIK)
B. Intervensi Keperawatan
21
Kriteria hasil: untuk menambah pasien
tapi dengan
pengawasan
perawat
fisik latihan
ROM.
Gangguan Tujuan : setelah 1. Observasi kondisi 1. Inspeksi kondisi
dengan kelemahan waktu 6X24 jam latihan yang efisien porsi latihan
22
tonus otot diharapkan pasien bila perlu untuk
melakukan perawat
dengan
dammpingan
perawat
23
tindakan yang menambah
6. Berikan HE 6. Memberi
24
emergensi
7. Observasi 7. Monitoring
dirasakan dilakukan
tindakan
keperawatan
Defisit perawatan Tujuan : setelah 1. Observasi kondisi 1. Obsevasi
keluarga keperawatan
25
yang dilakukan tindakan yang
sudah
dilakukan
7. Beri HE 7. Membantu
pentingnya memberikan
secara jelas.
C. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Price. A & Wilson. L. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 Edisi IV.
Jakarta: EGC
26
Suharyanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
27