Anda di halaman 1dari 4

Model Keperawatan

Model ini ditemukan oleh Dorothen Orem, John Rischl, Roy dan Martha Roger.
Dorothen Orem yang mempunyai pandangan bahwa asuhan keperawatan berfokus pada respons
indivisu terhadap masalah kesehatanyang actual dan potensial dengan model pendekatan
berdasarkan teori system, teori perkembangan, teori interaksi, pendekatan holistic dan teori
keperawatan.

1. Martha Rogers

Martha Rogers pertama kali menyampaikan ini pada tahun 1970. Teori ini terdiri atas
gagasan kompleks terkait berbagai disiplin ilmiah (mis, teori relativitas Einstein, teori
elektrodinamika hidup Burr dan Northrop, teori system umum von Bertalanffy; dan
banyak disiplin ilmu yang lain, seperti atropologi, psikologi, sosiologi, astronomi, agama,
filosofi, sejarah, biologi, dan literature).

Roger memang manusia sebagai kesatuan yang utuh, yang lebih besar dari jumlah
bagian-bagiannya. Utuh berbeda dan holistic, holistic sering digunakan sekedar
menjelaskan jumlah dari semua bagian. Ia menyatakan bahwa manusia merupakan medan
energy yang dinamis yang terus menerus saling bertukar dengan medan lingkungan, dan
keduanya tidak berhingga. Perspektif “citra medan manusia” melampaui batasan fisik
tubuh. Baik medan manusia maupun medan lingkunagn dicirikan dengan pola, alam
semesta dari suatu system yang terbuka, dan empat dimensi. Menurut Roger, kesatuan
manusia

 Tidak dapat dikurangi, medan energy empat dimensi yang dikenali berdasarkan
pola.

 Manusia cirri yang berbeda dari seluruh bagian bagiannya.

 Perilaku sebagai totalitas

 Sebagai makhluk dengan kesadaran, berpartisipasi secara kreatif dalam


perubahan.
Perawat yang menerapkan teori Rogers dalam praktik

a) Berfokus pada keutuhan seseorang

b) Mencari cara untuk meningkatkan interaksi yang selaras antara dua medan energy
(manusia dan lingkungan) untuk memperkuat hubungan dan integritas seseorang

c) Memadukan bidang manusia dengan integritas seseorang

d) Mengarahkan dan mengarahkan kembali pola interaksi antara dua medan energy
untuk mrningkatkan potensi kesehatan maksimal

Penggunaan sentuhan teraupetik nonkontak didasari atas konsep medan energy manusia.
Kualitas tersebut bervariasi antar individu dan dipengaruhi nyeri dan penyakit. Meski
dalam dapat “dirasakan” dengan amat jelas beberapa kaki dari tubuh. Para perawat yang
dilatih melakukan sentuhan terapi nonkontak mengatakan bahwa mereka dapat mengkaji
dan merasakan medan energy dan manipulasinya untuk meningkatkan
prosespenyembuhan pada orang sakit atau cidera

Konsep

Teori ini mempunyai pandangan bahwa asuhan keperawatan berfokus pada respon
individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial dengan model pendekatan
berdasrkan teori system, teori perkembangan, teori interaksi, pendekatan holistic dan teori
keperawatan.

Fokus pada :

1) Rentang sehat sakit


2) Teori dasar keperawatan
3) Tindakan keperawatan
4) Hasil tindakan keperawatan

Penyimpangan Perilaku
Dalam model ini manusia dipandang sebagai makhluk biopsikososisal cultural, yang utuh
berespon terhadap stress dengan cara-caranya sehingga gangguan tingkah laku, akan berakibat
kepda seseorang secara menyeluruh.

Respons yang adaptif terhadap stress menyebabkan sehat dan respons yang maladaptive
dan menyebabkan sakit terletak pada kontinum dari potensi tingkah laku. Artinya pada model ini
penyimpangan perilaku disebabkan karena adanya respons yang maladaptive.

Proses Terapeutik

Proses keperawatan meliputi pengumpulan data merumuskan diagnose keperawatan,


merencanakan, tindakan dan evaluasi. Rencana keperawatan dibuat bersama sama antara perawat
dank lien. Tujuan yang ditetapkan adalah tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Intervensi
keperawatan menggunakan terapi modalitas seperti terapi lingkungan, terapi individu dan
kelompok, terapi kerja dan terapi lainnya.

Peoses Terapi

1) Proses keperawatan
2) Terapi keperawatan : terapi modalitas

Peran Klien dan Terapist

Peran Klien bekerja dengan terapist dalam mengidentifikasi masalah, menyusun rencana,
melakukan tindakan, evaluasi dan modifikasi tindakan. Peran therapist bekerjasama dengan klien
dan anggota tim kesehatan lain dalam pengembangan rencana keperawatan dan modifikasi
rencana didasarkan oleh umpan balik klien dan hasil evaluasi.

1) Pasien : memerlukan masalah


2) Terapis : memfasiltasi dan membantu menyelesaikan
Kelebihan :
Pendekatan yang dilakukan dapat didasarkan pada bermacam-macam teori
Kekurangan :
Hanya berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan
Falsafah Keperawatan Jiwa

Beberapa keyakinan menasar dalam keperawatan jiwa meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu perlu dihargai.
2. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.
3. Masing-masing individu berpotensi untuk berubah.
4. Manusia adalah makhluk holistic yang berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungann
sebagai manusia yang utuh.
5. Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
6. Semua perilaku individu bermakna.
7. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan.
8. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi, dipengaruhi oleh kondisi genetic,
lingkungan, kondisi stress, dan sumber yang tersedia.
9. Sakit dapat menumbuhkan dan mengembangkan psikologis bagi individu.
10. Setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.
11. Kesehatan mental adalah komponen kritikal dan penting dari pelayanan kesehatan yang
komprehensif.
12. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan fisik dan
mentalnya.
13. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan memaksimalkan fungsi
(meminimalkan kecacatan/ketidakmampuan) dan meningkatkan aktualisas diri.
14. Hubungan interpersonal dapat menghasilka perubahan dan pertumbuhan individu.

Anda mungkin juga menyukai