Anda di halaman 1dari 5

TOR POS SEHAT PEREMPUAN

“PROGRAM JKIA-SNGI”

Nama Lembaga Penginisiasi : Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa


Negara : Indonesia
Penanggung Jawab : dr. Yeni Purnamasari
Personal Kontak untuk Proposal : Sifing Lestari
0815-8539-3149
Alamat : Gedung Philantrophy
Jl. Warung Jati Barat No.14, RT.3/RW 5 Jati
Padang Pasar Minggu Jakarta Selatan
Telepon : 021-7416050

Bagian 1. Pendekatan Program

1.1 Latar Belakang

Program JKIA SNGI merupakan upaya pencegahan stunting melalui pengelolaan faktor resiko kesehatan
ibu hamil dan bayi pada 1000 HPK yang berbasis masyarakat, menyasar masyarakat marginal pada satu
kawasan tertentu, dengan model pemberdayaan, kerjasama lintas sektoral menggunakan intervensi berbasis
data yang dipantau melalui sistim informasi kesehatan berbasis komunitas.
Aplikasi SNGI ini dikembangkan untuk menjembatani komunikasi antara pelaku pelayanan kesehatan Ibu
anak di Fasyankes dengan Pendamping Kesehatan ibu anak di masyarakat dalam hal ini adalah kader Pos
Yandu dan Kader Sehat DD sehingga factor resiko yang teridentifikasi selama masa kehamilan sampai 1000
HPK dapat dikelola dan diintervensi secara tepat, akurat dan terpantau.
Kabupaten Garut merupakan memiliki angka Stunting cukup tinggi yaitu 43,2% (2018). Dompet Dhuafa
diperkuat oleh relawan spesialis menggandeng Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Pos Yandu di Wilayah Garut
Kota, membina Ibu – Ibu Di dua kelurahan yang memiliki kader cukup banyak, untuk menjadi lokasi Pilot Project
program SNGI.
Dengan latar belakang permasalahan di atas Dompet Dhuafa mengajak stakeholder setempat untuk
mengembangkan masyarakat yang sehat, mampu menciptakan ketahanan pangan yang sehat, memiliki usaha
maju berbasis rumah tangga. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memberikan dampak terhadap
meningkatnya indek pembangunan manusia di wilayah program tersebut

1.2 Tujuan
Tujuan Umum
 Mempertahankan perempuan dalam kondisi sehat sepanjang siklus hidupnya demi terwujudnya perempuan
yang berkualitas, mandiri dan berkepribadian

Tujuan Khusus

 Meningkatkan akses perempuan terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas secara komprehensif
 Menghasilkan kader cerdas, terlatih dan bersertifikat BNSP
 Meningkatkan cakupan pemberian tablet FE
 Meningkatkan keaktifan posyandu
 Meningkatkan peran serta masyarakat dan akademisi dalam mendukung kesehatan ibu hamil di
lingkungannya.
 Meningkatnya kepedulian mitra dalam dukungan program kesehatan perempuan

1.3 Output Program

Program ini diharapkan dapat mendukung beberapa goal SDGs yaitu:


SDGs 2: menurunkan pencegahan stunting melalui promosi kesehatan pada 1000 HPK, menurunkan angka anemia
pada ibu hamil, meningkatkan cakupan ASI Ekslusif.
SDGs 3, yaitu meningkatakn cakupan persalinan di faskes dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
1.4 Aktivitas Program

Pengembangan sistem informasi SNGI (Mobile Apps dan Web System)


Skrining kesehatan: pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar Hemoglobin, dan pemeriksaan USG
Program Edukasi: Kelas Edukasi Cerdas dan Kelas Edukasi Terpusat
Konseling Laktasi
Manajemen Kehamilan Risiko Tinggi
Kebun Gizi (Hidroponik)
Pengendalian Masalah Gizi
Prenatal Academy

1.5 Implementasi Program

 Melibatkan kader terlatih dan tertifikasi BNSP


 Melibatkan bidan, dokter umum, dokter spesialis anak dan dokter spesialis obsgyn.
 Program ini menyasar ibu hamil, bayi dan balita.
 Seorang Kader mengelola 3-5 ibu hamil, berperan sebagai pendamping
 Kader melakukan screening, penginputan data awal dan memantau kesehatan ibu melalui Aplikasi Saving
Next Generasi Inisiative (SNGI).
 Kader juga memastikan semua tatalaksana medis dan program lain dilaksanakan oleh ibu hamil di rumah.
 Hasil pemantauan Kader diinput kembali ke dalam Aplikasi SNGI dan dibaca oleh semua tenaga medis.
Melalui Aplikasi ini, pemberi pelayanan kesehatan mendapatkan notifikasi factor resiko kehamilan yang
dialami oleh setiap ibu hamil.
1.6 Tempat pelaksanaan

Program ini dilaksanakan di dua kelurahan, yaitu Keluarahan Sukamentri dan Kotawetan, Kecamatan Garut Kota,
Kabupaten Garut, Jawa Barat.

1.6 Rencana Anggaran Biaya dan Timeline Program

Rencana anggaran biaya (RAB) dan timeline program terlampir

1.7 Profil Wilayah Program

Jarak ke Ibukota Kabupaten Garut  : 0 KM 
Luas Wilayah Kecamatan  :  2.771 Ha 
Proporsi Wilayah Menurut Penggunaan Lahan 
No Penggunaan Lahan Proporsi
1 Perkampungan 39%
2 Industri 0%
3 Pertambangan 0%
4 Persawahan 32%
5 Tegalan/kering musiman 5%
6 Kebun campuran 9%
7 Perkebunan 0%
8 Padang semak 1%
9 Hutan 12%
10 Perairan darat 1%
11 Lain -lain 1%

Batas Wilayah Asministratif  :  Banyuresmi, Karangpawitan, Tarogong Kidul,


Cilawu, Kab. Tasikmalaya 
Data Wilayah Administratif Kecamatan 

No Desa/Kelurahan Rt Rw
1 Regol 86 20
2 Kota Kulon 141 29
3 Margawati 88 19
4 Cimuncang 55 16
5 Kota Wetan 101 22
6 Ciwalen 68 14
7 Sukamantri 103 21
8 Muarasanding 68 16
9 Paminggir 74 17
10 Pakuwon 54 11
11 Sukanegla 57 16

Demografi
No Uraian Keterangan
1 Jumlah Penduduk (Jiwa)  122.807
2 Penduduk Laki-laki(jiwa/%) 61.971
3 Penduduk Perempuan(jiwa/%) 60.836
4 Laju Pertambahan 0.16
Penduduk (LPP)
5 Jumlah Rumah Tangga  29.129
6 Kepadatan Penduduk 
 Jiwa per km 2  5 431,87
 Jiwa per Desa/Kelurahan 11 164
7 Mata Pencaharian   Perdagangan Barang Jasa 
8 Agama  Islam: 114.627, Khatolik:
1.373, Protestan: 1.442, Hindu: 184, B
udha: 1.271

Sumber daya alam


No Sektor Uraian
1 Pertanian Padi Padi, Kembang Kol
2 Peternakan Ternak Besar = 9.808, Unggas =
81.800 
3 Kehutanan   -
4 Perkebunan Cengkeh, Kopi, Tembakau
5 Perikanan  Produksi 2003 : 283,12 Ton
6 Kelautan -
7 Pertambangan Pasir

Sarana Kesehatan
No Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas DTP 1
2 Puskesmas Lengkap    3
3 Puskesmas Pembantu   5
4 Puskesmas Keliling    2
5 Balai Pengobatan 12
6 BKIA  3
7 Apotek  8
8 Toko Obat  12

Data Sarana Kesehatan


Nama Sarana Kesehatan : Puskesmas Siliwangi
Alamat Jl. Siliwangi Garut

Anda mungkin juga menyukai