Anda di halaman 1dari 4

Armain

1102017039

Tugas
1. Jelaskan apa saja kebutuhan dasar anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal
2. Sebutkan apa saja yang dis ebut ranah perkembangan dan jelaskan masing masingnya
3. Tuliskan tahapan perkembangan anak sesuai umur pada masing masing ranah
perkembagan
Jawaban
1. kebutuhan dasar anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal:
a. Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan
penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak
satu ke sel otak yang lain.
b. Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak
baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama
adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA.
Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
c. Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang
kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin D  menjaga kesehatan tulang dan gigi.
DHA 224 mg/5 ml  membantu perkembangan sel-sel otak.

Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat
gizi yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh
hingga anak berusia dua tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita harus mengonsumsi
makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya. Aneka zat
gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, diantaranya adalah kelompok asam
lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).

1. Asam lemak tak jenuh


Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan
diketahui bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam
lemak tak jenuh itu adalah:
a. DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan
sel saraf, otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat mengganggu
perkembangan sistem saraf. Akibatnya, terjadi gangguan pada sistem daya tahan
tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.
b. AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu
pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu sebagai pengantar perintah
dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.

Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak
ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga
matahari.

2. Kalori dan protein


Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan
akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses
metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru,
termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur,
susu dan produk olahannya, minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.

3. Zat besi
Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana
mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam
pembentukan eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi
dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati,
daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.

4. Kelompok vitamin B
Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu
B1, B3, B6, dan B12. Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3
menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan
eritrosit, serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak;
B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi
sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan
meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu pembentukan
eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ayam,
daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.

5. Seng (Zn)
Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu,
seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak.
Kekurangan seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan
gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-
bijian, dan kacang-kacangan.

2. Ranah perkembangan dibagi menjadi empat:

• Motorik kasar: 
Kemampuan anak secara struktur yang melibatkan tulang, pergerakan dan sikap tubuh.
Misalnya belajar duduk sendiri, belajar berdiri sendiri, belajar berjalan sendiri, belajar
memanjat, dan lain-lain. 

• Motorik halus: 
Kemampuan dari otot-otot kecil. Seperti menggambar, memegang suatu benda,
menggengam, menjepit, kordinasi mata dengan tangan untuk mengambil benda-benda yang
posisinya yang kecil-kecil.

• Bahasa: 
Kemampuan merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Anak mulai
berkembang, pada saat baru lahir baru bisa menangis, di usia dua bulan sudah mulai
mengeluarkan suara seperti (a-u-a-u), usia 5 bulan suara babbling seperti (ba-ba-ba ma-ma-
ma pa-pa-pa) sampai bisa mengeluarkan kata-kata sebelum usia 10 tahun. 

• Sosial mandiri: 
Bersosialiasasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Bagaimana anak untuk berinteraksi
dengan lingkungan jadi tidak hanya kemampuan berbahasa tetapi juga non-verbal.
Bagaimana anak memahami apa maksud dari yang diisyaratkan oleh lingkungan. Bagaimana
anak memahami suasana mental emosional dari orang lain. 

3.tahapan perkembangan anak sesuai umur pada masing masing ranah perkembagan:

1.      Tahun prasekolah


Antara usia 2-5 tahun. Tantangan perkembangan dari periode sebelumnya diakhiri dalam
keadaan lingkungan sosial yang luas dan dibentuk kembali oleh pertambahan bahasa
yang rumit. Sebagai contoh adalah tantangan pengaturan diri sendiri dalam menghadapi
kemungkinan dorongan yang besar.
2.      Tahun awal sekolah
Anak usia antara 6-12 tahun, periode yang kadang disebut sebagai masa anak
pertengahan atau masa laten, mempunyai tantangan baru. Kekuatan kognitif untuk
memikirkan banyak faktor secara simultan memberikan kemampuan pada anak usia
sekolah untuk mengevaluasi diri sendiri dan merasakan evaluasi teman-temannya.
3.      Kedewasaan
Antara usia 10-20 tahun anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat pada
ukuran, bentuk, fisiologi tubuh dan fungsi psikologis serta sosialnya

Anda mungkin juga menyukai