Anda di halaman 1dari 5

3.

1 Alat
a. Peralatan Elektrokoagulasi
1. Beaker glass 1 liter (total 2 liter) (2 buah)
2. Plat aluminium, karbon, atau platina (5 x 15 cm) (minimal 2 buah)
3. Seperangkat alat listrik (jepitan, kabel, dll) (1 set)
4. Power Supply (1 buah)
5. Corong gelas kecil (1 buah)
6. Kertas saring
7. Gelas sample (10 buah)
8. Pipet ukur 25 ml (1 buah)
b. Peralatan Analisis TSS
1. Cawan Gooch kapasitas 25 ml
2. Pompa vakum dengan selangnya
3. Penjepit untuk mengambil kertas pada oven
4. Oven
5. Bejana isap (Suction Flask) kapasitas 500 ml
6. Neraca analitik
7. Desikator
c. Peralatan Analisis pH
1. pH indicator
2. Beaker glass
d. Peralatan Analisis Turbidity (Kekeruhan)
1. Turbidimeter
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
e. Peralatan Analisis Konsentrasi Logam Tertentu

3.2 Bahan
a. Bahan Elektrokoagulasi
Air limbah tahu
b. Bahan Analisis TSS
1. Larutan sampel limbah yang dianalisis
2. Aquadest
3. Kertas saring
c. Bahan Analisis pH
1. Larutan sampel limbah yang dianalisis
2. Kertas lakmus
d. Bahan Analisis Turbidity (Kekeruhan)
1. Larutan sampel limbah yang dinalisis
2. Aquadest
Prosedur
A. Tahap persiapan
a. Dilakukan pengecekan pada peralatan travo dan elektroda ( jarak antara elektroda, luas,
berat, dan jenisnya)

B. Prosedur Praktikum Elektrokoagulasi


a. Diisi air limbah sebanyak 4,5 L ke bak elektrokoagulator
b. Ditambahkan air biasa 4,5 L untuk pengenceran 2 kali
c. Diatur pH air limbah pada pH = 7 dengan penambahan NaOH jika pH lebih dari 7, dan H 2SO4
jika pH kurang dari 7
d. Diuji TSS dan Turbidity sebanyak 50 ml sampel air limbah
e. Dihubungkan dengan arus DC, kutub + pada katoda (stainless steel) dan kutub – pada anoda
(aluminium)
f. Dinyalakan tombol ON dengan indikator lampu menyala dan diatur besaran volt (3;4,5;6
volt)
g. Diamati proses elektrokoagulasi
h. Dilakukan sampling pada bagian tengah bak setiap 10 menit selama 1 jam proses
i. Dilakukan pengukuran pH, TSS, Turbidity, dan konsentrasi logam tertentu pada sampel
j. Dimatikan alat dengan menekan tombol OFF di travo
k. Dilepas sambungan kabel pada elektroda dan air limbah
l. Dilakukan pengulangan percobaan lain

C. Analisa Kadar Padatan Tersuspensi (TSS)


a. Menyiapkan peralatan
1. Cawan gooch kapasitas 25 ml
2. Pompa vakum dengan selangnya
3. Penjepit untuk mengambil kertas pada oven
4. Bejana isap (suction flask) kapasitas 500 ml
5. Neraca analitik
6. Desikator
b. Menyiapkan bahan untuk analisis
1. Larutan sampel limbah yang dianalisis
2. Aquadest
3. Kertas saring
c. Tahap Persiapan
1. Menimbang kertas saring
2. Tahap selanjutnya mengoven kertas saring selama 15 menit pada suhu 105 oC
3. Setelah mengoven yaitu menimbang kertas saring
4. Memasukan kertas saring yang sudah dioven sebelumnya ke dalam desikator selama
15 menit
5. Menimbang kertas saring yang sudah dari proses desikator
6. Mengulangi langkah tersebut sampai didapatkan massa kertas saring konstan.
Biasanya pemanasan total dilakukan selama 1 jam
d. Tahap prosedur
1. Pertama memasang karet dan cawan Gooch pada bejana hisap
2. Menghubungkan selang vakum pada bejana hisap
3. Meletakkan kertas saring pada corong hisap serta membasahi kertas saring dengan
sedikit air akuades agar
4. Menyalakan pompa pada alat TSS
5. Menuangkan 30 mL sampel limbah yang diambil setiap 10 menit pengolahan limbah
secara elektrokoagulas
6. Membiarkan semua cairan sampel habis terhisap
7. Matikan pompa dengan menekan tombol off jika proses telah selesai
e. Tahap Perhitungan
1. Menimbang kertas saring yang sudah digunakan untuk menyaring limbah dengan
alat TSS
2. Mengoven kertas saring tersebut selama 1 jam pada suhu 105 o
3. Menimbang kertas saring yang sudah diove
4. Memasukkan kertas saring yang sudah dioven sebelumnya ke dalam desikator
selama 15 menit
5. Menimbang kertas saring yang sudah didesikator
6. Mengulangi langkah di atas sampai massa kertas saring konstan biasanya
membutuhkan pemanasan total selama 1 jam
7. Langkah selanjutnya menghitung nilai TSS sampel dengan perhitungan sebagai
( a−b ) x 1000
berikut Zat tersuspensi total =
c
D. Analisa pH
a. Menyiapkan peralatan dan bahan
1. Kertas lakmus atau pH indicator
2. Beaker glass
3. Sampel air limbah
b. Tahap Proedur
1. Ambil sedikit sample air limbah kurang lebih 50 ml
2. Masukkan dalam beaker glass
3. Setelah itu masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator ( untuk ph indikator
sampai warna indikator pada kertas tercelup ) kedalam air limbah tadi (sekitar 1
menit)
4. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya
5. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH
indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya
6. Kita akan segera tahu pH air limbah kita berapa
E. Analisis Kekeruhan (Turbidity)
a. Persiapan
1. Tombol power dinyalakan
2. Alat dibiarkan menyala selama 5 menit
3. Sampel dituangkan ke dalam kuvel kurang lebih 5 ml dan ditutup rapat
4. Kuvet dimiringkan untuk membersihkan bagian dalam kuvet dan bagian dalam tutup
kuvet
5. Cairan sampel di dalam kuvet kemudian dibuang
6. Dilakukan percobaan seperti awal sebanyak 1 kali untuk pencucian kuvet
7. Kuvet diisi dengan cairan sampel
8. Kuvet ditutup dengan rapat sebelum dibersihkan bagian luarnya
9. Bagian luar kuvet atau dinding kuvet dibersihkan dengan kain halus dan alcohol
b. Kalibrasi dengan Standar Primer
1. Set tombol range pada 0-2 NTU. Disiapkan kuvet dengan standar primer 0.5 NTU
2. Alat dibiarkan menyala selama 5 menit
3. Dituangkan
c. Kalibrasi dengan standar sekunder
1. Set tombol range pada range yang sudah diinginkan
2. Dimasukkan botol sampel ke dalam tempat uji
3. Botol ditutup dengan tabung penghalang cahaya
4. Set tombol range pada 0-2 NTU
5. Digunakan tombol SET/CAL untuk set nilai sesuai dengan nilai kalibrasi yang sudah
tercatat
6. Standar dikeluarkan
d. Penentuan Sampel
1. Sampel dikocok dengan baik dan gelembung udara dibiarkan menghilang terlebih
dahulu
2. Cairan sampel dituang melalui dinding kuvet untuk menghindari terjadinya
pembentukan gelembung udara
3. Cairan sampel diisi hingga tanda batas
4. Kuvet ditutup dengan rapat
5. (Jika memungkinkan) Setelah sampel dituang ke dalam kuvet, kuvet ditempatkan
pada ultrasonic bath selama 1-2 detik untuk menghilangkan semua gelembung
udara yang ada
6. Bagian luar kuvet dibersihkan dengan tissue atau kain bebas serat dan alcohol
7. Set range 0-200 NTU, kemudian kuvet sample dimasukkan pada lubang sampel dan
ditutup dengan tabung perisai cahaya
8. Tombol range diputar yang terkecil
9. Pembacaan pada layar akan mucul, kemudian dibaca dan dicatat nilai NTU sampel
NAMA : KUKUH WHISNU PRIANGGORO
NIM : 1841420022
SKEMA EFFLUENT ANALISA PH
 Menggunakan Kertas Lakmus dan pH indikator
Menyiapkan beberapa peralatan dan bahan seperti :

Kertas lakmus merah atau PH indicator


Ambil sedikit sampel air limbah yangglass
Beaker sudah diproses kurang lebih 30 ml

Masukkan
Sampeldalam beaker glass
air limbah

Setelah itu masukkan ujung kertas lakmus kedalam limbah (1 menit)

Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau PH indicator berubah warna

Setelah warna stabi;,cocokkan warna dengan bagian warna petunjuk

Kita akan segera tahu PH air limbah berapa


Tahap Prosedur

Anda mungkin juga menyukai