!6. Kajian Pustaka-Kerangka Teroritis-Kerangka Pikir-Hipotesis
!6. Kajian Pustaka-Kerangka Teroritis-Kerangka Pikir-Hipotesis
KERANGKA TEORITIS,
KERANGKA PIKIR
DAN HIPOTESIS
AR DJAELANI
03/16/202 1
KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka atau kajian penelitian terdahulu
adalah kajian empiris hasil penelitian / pengem-
bangan inovasi terdahulu yang relevan, menunjuk
kan sejauh mana masalah yang akan diteliti telah
diteliti oleh pihak lain, temuan atau kesimpulan
apa yang pemah diajukan dan apa yang masih
merupakan sisi kelemahan penelitian terdahulu.
Sebuah rancangan awal dari Model Penelitian,
atau Kerangka Pemikiran Teoretis atau dipaparkan
disini berdasarkan telaah pustaka yang sudah
dilakukan untuk memecahkan masalah penelitian.
Jadi, bagian ini terdiri dari telaah kritis
berdasarkan pustaka/hasil penelitian terdahulu
dan model teoritis dimana kesemuanya itu
menunjukkan nilai tambah yang akan
disumbangkan oleh penelitian ini dibanding
penelitian‑penelitian terdahulu
2
KERANGKA TEORITIS
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak,
definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena secara sistematis Misalnya masalah yang
akan diteliti adalah kesiapan kerja atau minat
berwirausaha. Pertanyaan yang muncul adalah:
Mengapa siswa-siswa yang menerima pelajaran yg
sama kesiapan kerja atau minat berwirausaha tidak
sama, padahal materi / praktik yang diberikan serta
akses mereka terhadap pelajaran adalah sama.
Dicoba mencari teori dan proposisi yang dapat
dijadikan pegangan untuk penelitian kesiapan kerja
atau minat berwirausaha siswa .... Dari penelusuran
literatur ditemukan bahwa … teori kesiapan kerja “
merupakan kemampuan, keinginan dan untuk
melakukan kegiatan tertentu yang tergantung pada
tingkat kemasakan pengalaman-pengalaman
sebelumnya serta kondisi mental …..” secara teoritis
yg mempengaruhi kesiapan kerja …. dan seterusnya
3
FUNGSI KAJIAN PUSTAKA
Mengetahui sejarah masalah penelitian
Aspek masalah, cara memecahkan, hasil penelitian, dan
hambatan
Membantu pemilihan prosedur
Berdasarkan pengalaman peneliti lain, dengan penyesuaian
terhadap masalah
Memahami latar belakang teoretis masalah
Memperoleh gambaran kedudukan masalah terhadap scope
pengetahuan yang lebih luas
Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya
mengingat teori dan memperluas wawasan manfaat
Menghindari duplikasi
Memberikan pembenaran pemilihan masalah
penelitian
Kajian tentang manfaat, keterbatasan, kemungkinan hasil,
memberikan pembenaran pemilihan masalah yang diteliti
03/16/2021 4
SYARAT KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA TEORITIS
6
Langkah-langkah yang diperlukan :
1. Menetapkan mana variabel yang akan diteliti dan
jumlah variabelnya
2. Mencari sumber-sumber bacaan sebanyak-
banyaknya
3. Melihat daftar isi buku, memilih topik yang relevan
4. Mencari definisi setiap variabel dan membanding
kan, kemudian memilihnya
5. Membaca isi topik yang sesuai dengan variabel
yang diteliti, melakukan analisis, merenungkan
dan membuat rumusan dengan bahasa sendiri
6. Mendeskripsikan dan mengulas hasil kajian yang
telah dibaca dari berbagai sumber dengan bahasa
sendiri (bukan sekedar deretan kutipan dari buku,
jurnal atau laporan penelitian).
KERANGKA PIKIR / KONSEP
Kerangka Pikir / Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah hubungan antara konsep
yang dibangun berdasarkan hasil-hasil studi
empiris terdahulu sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian.
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh
generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh karena
konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak
dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya
dapat diamati dan diukur melalui konstruk yang
dikenal dengan istilah variabel.
8
Kerangka teoritis/kerangka konsep adalah
identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai
landasan berfikir untuk melaksanakan suatu
penelitian atau untuk mendiskripsikan kerangka
teori yg digunakan untuk mengkaji permasalahan.
Kerangka konsep dapat berpijak pada kerangka
teori yang dibentuk yg biasanya lebih kompleks
dari kerangka konsep, karena tidak semua variabel
dalam kerangka teori diangkat menjadi variabel
penelitian. Oleh karena itu sebelum gambar
kerangka konsep penelitian dipaparkan, peneliti
wajib menjustifikasi mengapa variabel lain tidak
diteliti. Alasan yang disampaikan harus ilmiah,
buka sekedar keterbatasan waktu, dana, tenaga
dan kemampuan penelitia saat itu.
9
CONTOH KUTIPAN:
Menurut Sardiman (2015: 99) Aktivitas Belajar adalah
aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Pada kegiatan
belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkaitan
X1
Y
X2
X1 Y
12
JENIS HIPOTESIS
1. Hipotesis nol / Hipotesis Nihil (Ho ):
yaitu tidak terdapat perbedaan / hubungan
/ pengaruh antar variable;
2. Hipotesis alternative / Hipotesis Kerja (Ha):
yaitu terdapat perbedaan / hubungan /
pengaruh antar variable.
Catatan :
Untuk penelitian dengan metode deskriptif,
histories, filosofis, pelacakan, evaluasi, dan
tindakan tidak memerlukan hipotesis. Adapun
untuk penelitian yang menggunakan satu
variable boleh menggunakan atau tidak
menggunakan hipotesis.
13
JENIS HIPOTESIS
1. DESKRIPTIF
Kesiapan Kerja Siswa SMK Ampuh Semarang
Tinggi
2. KOMPARATIF
Ada Perbedaan antara Kompetensi Praktek
Industri Siswa SMK Negeri Kota Semarang dengan
Kompetensi Praktek Industri Siswa SMK Swasta
Kota Semarang
3. ASSOSIATIF
Ada Pengaruh Literasi Dalam Pembelajaran dan
Kompetensi Praktek Industri terhadap Kesiapan
Kerja Siswa SMK Swasta Kota Semarang
14
CARA MEMBUAT HIPOTESIS
Hipotesis harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Merupakan jawaban sementara dengan kalimat deklaratif
Dapat dibuktikan secara empiris
Berkaitan dengan teori-teori yang ada
Konsisten dengan pertanyaan penelitian
Hipotesis hanya dibuat untuk penelitian analitik : Korelasi /
hubungan antara dua atau lebih variabel
Hipotesis hanya dibuat untuk pertanyaan utama
Menyebutkan variabel secara spesifik
Hipotesis boleh mengandung beberapa variabel bebas /
independen, dan satu atau beberapa, variabel terikat
Hipotesis dapat dibuat dalam bentuk Hipotesis positif dan
hipotesis negatif
Hipotesis dapat terdiri dari dua arah dan satu arah
15
KEGUNAAN HIPOTESIS
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis berguna untuk :
Menuntun arah penelitian : hubungan dua variabel
atau lebih dari dua variabel
Identifikasi variabel yang digunakan: Misalnya
untuk meneliti status gizi dengan mengukur berat
badan yang dibandingkan dengan usia
menggunakan KMS.
Menentukan disain penelitian: analitik vs
deskriptif; Potong lintang vs eksperimental
Petunjuk jenis analisis statistik yang digunakan :
satu arah atau dua arah
16
BAB II. KAJIAN PUSTAKA / KERANGKA TEORITIS,
KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Kaji penelitian lain yang relevan dan mendukung
keterkaitan dg masalah yang akan diteliti
B. Kerangka Teoritis
Kemukakan teori yang mendukung keterkaitan
dengan masalah. Usahakan untuk
mempertimbangkan kemutakhiran dan relevansi
bahan pustaka.
C. Kerangka Pikir
Paparkan kerangka pikir dalam uraian dan gambar
D. Hipotesis
Rumusan hipotesis hendaknya menyatakan
intervensi yang akan dilaksanakan dan hasil
yang akan diperoleh
03/16/202 17
DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus
sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang
hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk
dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan.
Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar
rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan. Unsur yang ditulis
secara berurutan meliputi:
1. Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal,
nama tengah, tanpa gelar akademik, dg urut abjad.
2. Tahun penerbitan
3. Judul, termasuk subjudul
4. Kota tempat penerbitan, dan
5. Nama penerbit.
18
DAFTAR PUSTAKA
20
20
E. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang
diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa
lembaga
Undang – Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta : PT Armas Duta Jaya
21
I. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam
seminar
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian Untuk Jurnal.
Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat dasar
bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV. Pusat
Penelitian IKIP Malang, 12 Juli
23
CARA MERUJUK
Perujukan dilakukan dng menggunakan
nama akhir dan tahun
Jika terdapat dua pengarang, perujukan
dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua pengarang tersebut
Jika ada tiga pengarang atau lebih,
penulisan rujukan dilakukan dg cara
menulis nama pertama dari pengarang
tersebut diikuti dengan dkk. Atau et al.
24
Merujuk Kutipan Langsung Kurang dari
40 kata
Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan
dan nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
( Soebronto, 1990 : 13 ).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip
tunggal.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
25
Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda
kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai
pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik
dengan spasi tunggal:
26
Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di
sekolah …. Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “
( Manan, 1995 : 278 )