Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULAN WAHAM

KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh:

FATATI ULFATUSSA’ADAH

NIM: 206410018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2021
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. Konsep Dasar Waham


1. Pengertian
Waham adalah suatu keadaan di mana seseorang individu
mengalami sesuatu kekacauan dalam pengoperasian dan aktivitas –
aktivitas kognitif (Townsend, 2010)
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan
walaupun walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan
dengan realita normal (Stuart dan Sundeen, 2012).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan
penilaian realitas yang salah , keyakinan yang tidak konsisten dengan
tingkat intelektual dan latar belakang budaya , ketidakmampuan merespon
stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi / informasi secara
akurat (Yosep , 2009).
2. Rentang Respon Neurobiologi

Respon Adaptif Respon Maladaptif

- Pikiran logis - distorsi pikiran - gangguan proses piker

- Persepsi akurat - ilusi - waham

- Emosi konsisten - reaksi emosi berlebihan - perilaku disorganisasi

dengan pengalaman atau kurang


- Perilaku sesuai - perilaku aneh atau tidak biasa - isolasi sosial

- Berhubungan sosial - perilaku sesuai - sulit bersepon emosi

- menarik diri

3. Etiologi

Keadaan yang timbul sebagai akibat dari pada proyeksi dimana


seseorang melemparkan kekurangan dan rasa tidak nyaman ke dunia luar.
Individu itu biasanya peka dan mudah tersinggung , sikap dingin dan
cenderung menarik diri. Keadaan ini sering kali disebabkan karena merasa
lingkungannya tidak nyaman , merasa benci , kaku , cinta pada diri sendiri
yang berlebihan angkuh dan keras kepala. Dengan seringnya memakai
mekanisme proyeksi dan adanya kecenderungan melamun serta
mendambakan sesuatu secara berlebihan , maka keadaan ini dapat
berkembang menjadi waham. Secara berlahan – lahan individu itu tidak
dapat melepaskan diri dari khayalannya dan kemudian meninggalkan
dunia realitas.
Kecintaan pada diri sendiri, angkuh dan keras kepala , adanya rasa
tidak aman , membuat seseorang berkhayal ia sering menjadi penguasa dan
hal ini dapat berkembang menjadi waham besar.
Secara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang mengancam
harga diri dan keutuhan keluarga merupakan penyebab terjadinya
halusinasi dan waham. Selian itu kecemasan , kemampuan untuk
memisahkan dan mengatur persepsi mengenai perbedaan antara apa yang
dipikirkan dengan perasaan sendiri menurun sehingga segala sesuatu sukar
lagi dibedakan , mana rangsangan dari pikiran dan rangsangan dari
lingkungan (Keliat, 1998)
Ada dua factor yang menyebabkan terjadinya waham (Keliat,
1998)yaitu :
a. Factor predisposisi
Meliputi perkembangan sosial kultural , psikologis , genetik ,
biokimia. Jika tugas perkembangan terhambat dan hubungan
interpersonal terganggu maka individu mengalami stress dan
kecemasan.

b. Factor presipitasi
Rangsangan lingkungan yang sering menjadi pencetus terjadinya
waham yaitu klien mengalami hubungan yang bermusuhan , terlalu
lama diajak bicara , objek yang ada dilingkungannya dan suasana sepi
(isolasi). Suasana ini dapat meningkatkan stress dan kecemasan.
4. Tanda dan Gejala
Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi
perilaku berikut ini :
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus ,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “saya
punya tambang emas”
b. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan / mencederai dirinya , diucapkan berulang kali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh : “saya tahu… seluruh saudara ingin mneghancurkan hidup
saya karena merasa iri dengan kesuksesan saya.”
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan ,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “kalau saya masuk surge saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari.”
d. Waham somatic
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu / terserang
penyakit , diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “saya sakit kanker” , setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda – tanda kanker namun pasien terus mengatakan
bahwa ia terserang kanker.
e. Waham nihilistic
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal ,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ini kana lam kubur ya , semua yang ada adalah roh – roh”.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat perawat gunakan
sebagai panduan untuk mengkaji pasien waham.
a. Apakah pasien memiliki pikiran / isi pikiran yang berulang – ulang
diungkapkan dan menetap ?
b. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu , atau apakah
pasien cemas berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya ?
c. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda – benda disekitarnya
aneh atau tidak nyata ?
d. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada di luar tubuhnya ?
e. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau di bicarakan oleh orang
lain ?
f. Apakah pasien berfikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh
orang lain atau kekuatan dari luar ?
g. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca
fikirannya ?
Isi pengkajian gangguan orientasi realita yang terfokus pada klien
waham yaitu :

Alasan masuk / di rawat


Umumnya klien dengan gangguan orientasi realita bahwa ke rumah
sakit karena mnegungkapkan kata – kata ancaman , mengatakan benci
dan kesal pada seseorang. Klien suka membentak dan menyerang
orang yang mengusiknya jika sedang kesal , marah atau merusak
barang – barang dan tidak mampu mengendalikan diri.

Klien juga mengungkapkan sesuatu yang tidak realistic ,flight of


ideas , kehilangan asosiasi , pengulangan kata – kata yang di dengar.
Serta klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama ,
kebesaran , kecurigaan , keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. Biasanya klien tampak tidak
mempunyai orang lain , curiga , bermusuhan , merusak (diri , orang
lain , lingkungan) , takut , kadang panic , sangat waspada , tidak dapat
menilai lingkungan / realitas , ekspresi wajah klien tegang , mudah
tersinggung.

Format / data focus pengkajian pada klien dengan waham (Keliat dan
Akemat, 2009)

Berikan tanda V pada kolom yang sesuai data klien


Proses pikir
[ ] sirkumtansial [ ] tangensial
[ ] flight of idea [ ] bloking
[ ] kehilangan asosiasi [ ] pengulangan bicara
Isi pikir
[ ] obsesi [ ] fobia
[ ] depersonalisasi [ ] ide terkait
[ ] hipokondria [ ] pikiran magis
Proses pikir
[ ] agama [ ] somatic [ ] kebesaran [ ] curiga
[ ] nihilistic [ ] sisip pikir [ ] siap pikir [ ] control pikir

Masalah keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Ganggguan proses pikir : waham
c. Harga diri rendah kronik

Pohon masalah

Kerusakan komuikasi verbal


effect

Perubahan proses pikir : waham


Core problem
Harga diri rendah kronik
causa

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan klien dengan waham berdasarkan pohon masalah :

a. Kerusakan komunikasi verbal

b. Gangguan proses pikir : waham

c. Harga diri rendah kronik

3. Rencana Keperawatan Klien Gangguang Proses Pikir : Waham

No Diagnosa
Tgl Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
(Umum dan Tindakan Keperawatan
Khusus)
1 2 3 4 5
Gangguan 1. Klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan klien:
proses pikir : dapat beri salam terapeutik (panggil nama klien),
waham membina sebutkan nama perawat, jelaskan tujuan
hubungan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
saling buat kontrak yang jelas (topik yang
percaya dibicarakan, waktu dan tempat).

1.2 Jangan membantah dan mendukung waham


klien :
- Katakan perawat menerima keyakinan
klien “saya menerima keyakinan anda”
disertai ekspresi menerima
- Katakan perawat tidak mendukung
“sukar bagi saya untuk mempercayainya”
disertai ekspresi ragu tapi empati
- Tidak membicarakan isi waham klien

1.3 Yakinkan klien berada dalam keadaan aman


dan terkindung :
- Anda berada di tempat aman, kami akan
menemani anda.
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran.
- Jangan tinggalkan klien sendirian
1.4 Observasi apakan waham klien mengganggu
aktifitas sehari-hari dan perawatan diri

2.1 Beri pujian pada penampilan dan


2. Klien kemampuan klien yang realistis
dapat 2.2 Diskusikan dengan klien tentang
menidentif kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
ikasikan dan saat ini yang realistis (hati-hati terlibat
kemempua diskusi tentang waham).
n yang 2.3 Tanyakan apa yang bisa klien lakukan
dimiliki (kaitkan dengan aktifitas sehari-hari dan
perawatan diri) kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini.
2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan waham tidak
ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa
klien penting.

3.1 Observasi kebutuhan klien sehari-hari


3.2 Diskusikan kebutuhan klien yang tidak
3. Klien terpenuhi baik selama dirumah atauppun
dapat dirumah sakit (rasa takut, ansietas, marah).
mengidenti 3.3 Hubungan kebutuhan yang tidak terpenuhi
fikasi dengan waham
kebutuhan 3.4 Tingkatkan aktifitas yang dapat terpenuhi
yang tidak kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan
terpenuhi tenga (aktifitas dapat dipilih bersama klien,
jika mungkin buat jadwal).
3.5 Atur situasi agar klien mempunyai waktu
untuk menggunakan wahmnya.

4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks


realitas (realitas diri, realitas orang lain,
4. Klien realitas tempat dan realitas waktu).
dapat 4.2 Sertakan klien dalam terapi aktifitas
berhubung kelompok: orientasi realitas
an dengan 4.3 Berikan pujian pada setiap kegiatan positif
realistis yang dilakukan klien

5.1 Diskusikan dengan keluarga dengan :


- Gejala waham
5. Klien - Cara merawatnya
mendapat - Lingkungan keluarga
dukungan - Folow-up obat
keluarga 5.2 Anjurkan keluarga melaksanakan 5.1.
Dengan bantuan perawat

6.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga


tentang obat, dosis, frekuensi, dan efek
6. Klien samping akibat penghentian.
dapat 6.2 Diskusikan perasaan klien setelah makan
mengguna obat
kan obat 6.3 Berikan obat dengan prinsip 5 (lima) benar.
dengan
benar

Contoh Rencana Keperawatan Gangguan Proses Pikir : Waham dalam Bentuk


Strategi Pelaksanaan

Klien Keluarga
NO
SP1P SP1K
1. Membantu orientasi realita. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluar
dalam merawat pasien.
2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan jenis
terpenuhi. waham yang dialami pasien serta proses terjadinya.

3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya Menjelaskan cara merawat pasien waham


Menganjurkan pasien memasukkan dalam
4. jadwal kegiatan harian
SP2P SP2K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang pasien dengan waham
dimiliki Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
3. Melatih kemampuan yang dimiliki langsung kepada pasien waham

SP3P SP3K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang rumah termasuk minum obat
penggunakan obat secara teratur Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

4. Implementasi dan Evaluasi


No. Diagnosa Rencana Tindakan
Tgl Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Keperawatan Keperawatan
1 2 3 4 5 6

1 Gangguan SP1P Melakukan S:


proses pikir : Gangguan SP1P
waham proses pikir : gangguan “saya hanya mau
waham proses pikir : berbincang10 menit saja”
waham
“mereka tidak percaya kalau
- Membant saya ini presiden”
u
orientasi “presiden kan enak bisa
realita ngatur dan perintah, saya gak
- Mendisku senang kalau diatur”
sikan
kebutuha “bapak saya yang suka
n yang ngatur”
tidak
terpenuhi “saya ingin ikut teman-teman
pergi ke ruang rehabilitasi
- Membant terus bisa main tenis meja”
u klien
memenuh “saya mau latihan setiap pagi
i pukul 09:00”
kebutuha O:
nnya
- Pembicaraan cepat
- Menganj
urkan - Afek labil
klien
memasuk - Klien memasukkan
kan latihan tenis meja
dalam kedalam jadwal harian
jadwal setiap hari pukul 09:00”
kegiatan
harian A:
klien
SP1P tercapai

P:

Perawat : lanjutkan SP2P


pukul 09:30 diteras depan
ruang rehabilitasi

Klien: motivasi klien untuk


latihan olahraga tenis meja
pada pukul 09:00 sesuai
jadwal harian.

09:3 1 Gangguan SP2P Melakukan S:


0 proses pikir : Gangguan SP2P
waham proses pikir : gangguan “sekarang kita berbincang 15
waham proses pikir: menit yah”
waham
“saya tadi main tenis meja
- Mengevalu loh, dan menang”
asi jadwal
kegiatan “saya juga bisa main gitar
klien lho, waktu SMA saya punya
band sama teman-teman”
- Berdiskusi
tentang “mari saya tunjukkan
kemampua kehebatan saya main gitar”
n yang “karena jadwal main musik
dimiliki disini setipa hari selasa dan
kamis pukul 09.00 saya akan
latihan sesuai jadwal”

O:

- Klien kooperatif

- Kontak mata baik

- Klien membuat jadwal


latihan main gitar sesuai
jadwal di rumah sakit

A:

SP2P tercapai

P:

Perawat: lanjutkan SP3P


pukul 11:00 di ruang
perawatan klien

Klien : motivasi klien latihan


memainkan gitar setiap hari
Selasa dan Kamis pukul
09.00

11:0 Gangguan SP3P Melakukan S:


0 proses pikir : Gangguan SP3P
waham proses pikir : gangguan “kita berbincang 10 menit
waham proses pikir : ya”
waham
“saya dapat obat 3 macam
- Mengeval dari dokter”
uasi
jadwal “oh, berarti yang warnanya
kegiatan orange itu CPZ gunanya
harian untuk menenangkan”
klien “terus yang warna putih itu
- Memberi supaya saya rileks dan tidak
kan tegang ya disebut THP”
pendidika “yang warna merah jambu itu
n disebut HPL supaya saya
kesehatan tenang juga kan?”
tentang
pengguna “semua obatnya harus saya
an obat minum sehari 3kali kan?”
secara
teratur “saya akan minum obat
sesuai jadwal dan teratur,
- Menganj baik di rumah sakit sekarang
urkan atau sudah pulang ke rumah
klien nanti”
memasuk
kan “saya akan minum obat
dalam setiap hari pukul 7pagi,
jadwal 1siang, dan 7malam”
kegiatan
harian O:

- Kontak mata baik

- Klien kooperatif

- Klien memasukkan
kedalam jadwal harian
minum obat setiap pukul
7pagi, 1siang dan 7malam

A:

SP3P tercapai

P:

Perawat : lanjutkan SP
budaya gangguan proses
pikir : waham

Klien : motivasi klien untuk


minum obat sesuai dengan
jadwal

Anda mungkin juga menyukai