Anda di halaman 1dari 6

Mengenal Pengertian, Sejarah, Peraturan, dan Teknik Lari Estafet

LARI ESTAFET – Pernah melihat perlombaan lari jenis ini? Yap, olahraga yang satu ini
merupakan bagian dari cabang olahraga atletik. Olahraga yang terdiri dari empat orang dalam
satu timnya ini memerlukan teknik, kecepatan, dan ketangkasan.
Jadi jika kamu ingin memainkannya, maka kamu harus mengetahui ilmunya terlebih
dahulu. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian, sejarah, teknik, dan
peraturan lari estafet. Yuk, simak dengan seksama.

Pengertian Lari Estafet


Lari lari estafet adalah salah satu lomba lari cabang perlombaan atletik  yang dilakukan secara
bergantian atau beranting. Dalam satu tim lari estafet terdapat empat orang pelari, yakni pelari
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada lari estafet ada kekhususan tersendiri yang tidak akan
dijumpai di cabang lari lain, yakni memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya menuju pelari berikutnya.

Sejarah Lari Estafet


Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa. Ketiga
bangsa tersebut antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa Inka, dan yang terakhir
adalah suku bangsa Maya.

Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi dengan
menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini. Tujuan
misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar penting yang sudah lama diketahui.

Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari estafet juga pernah
dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala itu pernah menggunakan obor
sebagai benda yang diberikan secara bersambung-sambung.

Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani bukan menjadikan
estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno menggunakan estafet dalam rangka
melakukan pemujaan spiritual.

Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana estafet mereka. Api
keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-jajahan baru untuk melakukan
pemujaan kepada para leluhur mereka.

Karena tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai menjadi
olahraga yang diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan, olimpiade lari estafet
dinamakan tradisi api olimpiade.

ada tahun 1992 silam di Stockholm, olimpiade lari estafet mulai diselenggarakan . Lari estafet
yang diolimpiadekan adalah kategori 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter yang diperuntukan untuk
pria dengan teknik yang sama seperti saat ini.

Teknik Lari Estafet


Teknik Pemberian Tongkat

Dari bawah, jika pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kanan, maka penerima
menerimanya dengan tangan kiri.
Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bagian
bawah. Sementara tangan si penerima sudah siap di belakang dengan telapak tangan menghadap
bawah.

Kemudian Ibu jari terbuka lebar, sedangkan jari-jari yang lainnya dirapatkan. Dan perlu diingat,
tangan penerima berada di bawah pinggang. Dari atas, jika si pemberi memberikan tongkat
menggunakan tangan kiri maka penerima juga menggunakan tangan kanan. Ketika akan
memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari depan melalui bagian atas.

Teknik Menerima Tongkat Estafet


 Cara visual, yakni dengan melihat atau menoleh ke belakang dan cara ini hanya
digunakan untuk lari estafet yang berjarak 4×400 meter.
 Cara non visual, cara ini digunakan dengan tidak melihat atau menoleh ke belakang
karena jarak yang dipakai terlalu pendek yakni 4×100 meter.
Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari
 Pelari ke 1 di area start pertama menggunakan lintasan tikungan.
 Pelari ke 2 di area start kedua menggunakan lintasan lurus.
 Pelari ke 3 di area ketiga dengan menggunakan tikungan.
 Pelari ke 4 di area start keempat menggunakan lintasan lurus dan berakhir di garis finish
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan 3 memegang tongkat
dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2 dan 4 memegang atau menerima tongkat
dengan tangan kiri.
 Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan dari masing- masing pelari.
Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih yang unggul dalam tikungan. Sedangkan pelari 2 dan 4
adalah pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat seperti dalam waktu latihan.
 Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.

Peraturan Perlombaan

Sekilas Informasi Tentang Lari Estafet


 Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 m, lebar 1,2 m dan bagi pelari estafet
4×100 m ditambab 10 m pra-zona. Pra-zona merupakan suatu area dimana pelari yang
akan berangkat bisa mempercepat larinya, namun di sini tidak terjadi penggantian
tongkat.
 Jarak tempuh lari estafet : 4×100 m dan 4×400 m (putra/putri). Start yang sering
digunakan dalam lari estafet adalah start jongkok yang sering digunakan pada pelari
pertama. Sedangkan start berlari sering digunakan oleh pelari kedua, ketiga, dan
keempat.
Ketentuan Perlombaan
 Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter. Namun hal
ini tentu beresiko bisa membuat tim tersebut kalah dalam perlombaan.
 Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter. Namun hal
ini mempunyai resiko bahwa tim tersebut bisa langsung di diskualifikasi dari perlombaan.

Tongkat

Tongkat yang dipergunakan dalam lari estafet mempunyai karakteristik dengan panjang 30 cm,


diameter untuk dewasa 4 cm dan anak-anak 2 cm, sedangkan untuk berat tongkat adalah 50 gr.

Demikian sedikit penjelasan mengenai lari estafet. Semoga bermanfaat ya. Sekian dan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai