Anda di halaman 1dari 42

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Artritis Gout (Asam Urat)


Sasaran : Keluarga Tn. W
Hari/Tanggal : 27 Agustus 2020
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Tn. W

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Artritis Gout
(Asam Urat) di rumah Tn. W selama 20 menit, para peserta
diharapkan dapat mencegah penyakit Asam Urat serta mengetahui
jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan dibatasi untuk
dikonsumsi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Artritis Gout
(Asam Urat)di rumah Tn. W selama 20 menit, diharapkan seluruh
peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Artritis Gout (Asam Urat)
2. Gejala – Gejala dari Artritis Gout (Asam Urat)
3. Penyebab dari Artritis Gout (Asam Urat)
4. Penanganan dari Artritis Gout (Asam Urat)
5. Pencegahan dari Artritis Gout (Asam Urat) serta
mengetahui jenis makanan apa saja yang dibatasi untuk
dikonsumsi.

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
a. Materi SAP
b. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

1
a. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 1. Memberi salam salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan

2 Pelaksanaan:
 Menjelaskan materi
penyuluhan:
 Pengertian Artritis
5 menit Gout (Asam Urat) Menyimak dan
 Gejala – Gejala dari memperhatikan
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Penyebab dari
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Diagosis dari Artritis
Gout (Asam Urat)
 Penanganan dari
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Pencegahan dari
Artritis Gout (Asam
Urat) serta
mengetahui jenis
makanan apa saja
yang dibatasi untuk
dikonsumsi.

3 Evaluasi:
5 menit 1. Memberi Menyimak dan
kesempatan kepada mendengarkan
peserta untuk
mengulang

2
penjelasan dari
materi yang telah
disampaikan.
2. Memberi
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
1. Menyimpulkan
materi penyuluhan
5 menit yang telah Menjawab
disampaikan.
salam
2. Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
3. Mengucapkan
salam

3. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn.
W
b. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
c. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar.
c. Evaluasi hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta
penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan
yang diberikan sesuai dengan tujuan.

Lampiran 1
MATERI GOUT ATRITIS

3
1. Pengertian Artritis Gout (Asam Urat)

Gout merupakan istilah yang digunakan untuk sekelompok gangguan


metabolik yang ditandai oleh meningakatnya konsentrasi asam urat
(hiperurisemia).Penyakit gout disebabkan karena pembentukan asam
urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang mengalami
penurunan
2. Gejala – Gejala dari Artritis Gout (Asam Urat)

Tanda dan gejala gout arthritis hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan
sering terjadi di malam hari. Gejalanya termasuk:
 Nyeri sendi yang berat
 Ketidak-nyamanan yang tidak kunjung berakhir.
 Nyeri,bengkak, dan meradang pada bagian sendi terutama pada
bagian kaki
 Tingkat gerak terbatas

3. Penyebab dari Artritis Gout (Asam Urat)


Penyakit gout arthritis disebabkan oleh kelebihan asam urat dalam
darah atau hiperurisemia. Asam urat diproduksi dalam tubuh selama
pemecahan purin – senyawa kimia yang ditemukan dalam jumlah
tinggi pada makanan tertentu seperti daging, unggas, dan makanan
laut. Biasanya, asam urat dilarutkan dalam darah dan dikeluarkan
dari tubuh melalui urine melalui ginjal. Jika terlalu banyak
memproduksi asam urat, atau tidak cukup diekskresikan, asam urat
dapat menumpuk dan membentuk kristal tajam yang memicu
peradangan dan nyeri pada sendi dan jaringan di sekitarnya
4. Penanganan dari Artritis Gout (Asam Urat)

Hindari makanan mengandung banyak purin, Sangat penting untuk


menghindari banyak makanan yang mengandung purin tinggi, untuk
memastikan bahwa kadar asam urat dalam darah tidak menjadi terlalu
tinggi. Berikut adalah daftar makanan purin tinggi yang harus dihindari :
 Protein Hewani : Yang Mengandung tinggi purin . Kadar purin
antara 150 – 800 mg/100 gr bahan makanan seperti :
Hati,ginjal,jantung, limpa,otak, ham,sosis,babat,usus,
paru,sarden,kaldu daging,bebek ,burung,angsa, remis dan ragi
(tape dan hasil olahannya).
 Minuman : Semua minuman yang mengandung alkohol dan
minuman bersoda.

4
Makanan yang mengandung purin yang bisa dikonsumsi namun harus
dibatasi :
 Protein hewani : Daging,ayam,ikan tongkol, tenggiri,
bawal,bandeng kerang, dan udang.
 Protein Nabati : Tempe, tahu, dan kacang-kacangan
 Sayuran : Bayam,buncis,daun/biji melinjo , kapri,kacang polong
,kembang kol,asparagus,kangkung dan jamur
 Minuman : Kopi dan Teh
 Lain – Lain : Makanan yang berlemak dan penggunaan santan
kental dan makanan yang digoreng.

Makanan yang dianjurkan :


 Sumber Karbohidrat : Nasi
,bubur,bihun,roti,gandum,makaroni,pasta,jagung,kentang,ubi,tala
s, singkong, dan havermout.
 Sumber protein hewani : Telur,susu skim/susu rendah lemak
 Sumber Sayuran : Wortel,labu siam, kacang
panjang,terong,pare,oyong,ketimun, labu air,selada air,tomat
,selada dan lobak.
 Buah-buahan : Semua Jenis Buah-buahan
 Minuman : Semua macam minuman yang tidak beralkohol dan
tidak bersoda
 Lain – Lain : Semua macam bumbu secukupnya .

Rajin berkonsultasi dan Periksakan di dokter setiap saat kadar asam


urat dan akan diperiksa hasil laboratoriumnya .
5. Pencegahan dari Artritis Gout (Asam Urat)

Beberapa faktor penyebab gout arhtitis bisa dihindari yaitu dengan cara
menghindari sumber makanan yang tinggi purin. Selain itu :
 Minum banyak air (sekitar 2-4 liter sehari)
 Menghindari minuman beralkohol dan bersoda
 Menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
 Beraktifitas fisik seperti berolahraga
 Mengonsumsi buah-buahan
 Turunkan berat badan. Banyak penderita gout yang memiliki
kelebihan berat badan. Jika berat badan mereka dikurangi, maka

5
kadar asam urat dalam darah biasanya akan kembali normal atau
mendekati normal.
 Kurangi mengkonsumsi seperti gula.

Lampiran 2

Lefleat

6
PENGERTIAN ??

Institut Teknologi Sains dan


Kesehatan RS dr. Soepraoen TANDA GEJALA....

ArtritisGout atau asam urat Kemerahan dan rasa panas pada


adalah suatu penyakit yang kulit
menyerang bagian sendiri yang
disebabkan karena
meningkatnya kadar asam urat
ARTIRIS GOUT dalam darah.
ASAM URAT

Nyeri hebat pada sendi

PENYEBAB!!!

Peningkatan kadar asam urat yang


disebabkan karena konsumsi
makanan yang mengandung purin
tinggi dan kurangnya pengeluaran
Bengkak pada sendi
asam urat dari ginjal

7
PENCEGAHAN !!!!!!

 Pemeriksaan cairan sendi


LOKASI SENDI
TERSERING ditemukan kristal yang

mengendap pada sendi


Sendi kecil di pangkal
.  Hindari makanan tinggi purin:
jempol kaki, sendi jari
KOMPLIKASI AKIBAT LANJUT - Daging berwarna merah
tangan, lutut, dan siku
- Jeroan (Hati, otak, dll)
- Kacang-kacangan (kacang
tanah, kacang merah)
PEMERIKSAAN - Seafood (ikan sarden,
PENUNJANG kerang, tuna, udang)
Penyakit Jantung
- Sayuran seperti bayam,
buncis, kangkung, daun
 Pada pemeriksksaaaan singkong

laboboraratotorium  Menurunkan berat badan


 Hindari alkohol
didapapatkan kadadar asam  Perbanyak minum air putih
urat yang tinggi dalam darah

yaitu lebih dari 6,5 mg/dL untuk

wanita dan lebih dari ,5 mg/dL

untuk pria.

8
PENATALAKSANAAN

Mengatasai serangan akut


dengan obat-obatan seperti anti
nyeri atau anti radang.
Mengelola peningkatan asam
urat dengan obat penurun asam
urat dan mengubah pola hidup
terutama pola makan. Memakan
makanan yang mengandung
purin rendah dan hindari
makanan dengan purin lagi.

9
2

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Hipertensi
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat :

4. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Hipertensi di rumah Tn. W
selama 20 menit, para peserta diharapkan mengetahui perawatan tentang
penyakit Hipertensi
d. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi peserta mampu :

1.  Mengetahui definisi dari  penyakit hypertensi


2.  Mengetahui penyebab hypertensi
3.  Mengetahui kriteria hypertensi
4.  Mengetahui keluhan pokok dan tanda penting hypertensi
5.  Mengetahui komplikasi hypertensi
6.  Mengetahui penatalaksanaan/perawatan yang menderita  hypertensi

5. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
c. Materi SAP
d. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

b. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 3. Memberi salam salam,
4. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
3

memperhatikan

2 Pelaksanaan:

1.  Mengetahui definisi
dari  penyakit hypertensi
2.  Mengetahui penyebab
5 menit Menyimak dan
hypertensi
memperhatikan
3.  Mengetahui kriteria
hypertensi
4.  Mengetahui keluhan
pokok dan tanda penting
hypertensi
5.  Mengetahui komplikasi
hypertensi
6.  Mengetahui
penatalaksanaan/perawatan
yang menderita  hypertensi

3 Evaluasi:
5 menit 3. Memberi kesempatan Menyimak dan
kepada peserta untuk mendengarkan
mengulang penjelasan
dari materi yang telah
disampaikan.
4. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
4. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
5 menit disampaikan. Menjawab salam
5. Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
6. Mengucapkan salam

6. EVALUASI
d. Evaluasi Struktur
c. Peserta hadir ditempat penyuluhan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn. W
e. Evaluasi Proses
e. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
f. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
g. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
h. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
4

f. Evaluasi hasil
b. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan.

Lampiran 1
MATERI GOUT ATRITIS

1. Pengertian Artritis Gout (Asam Urat)


Tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah Keadaan dimana tekanan Sistole
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastole lebih dari 90 mmHg atau
tekanan sistole dan diastole orang tersebut lebih dari 20 mmHg dari
biasanya

2. Penyebab
ð  Hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebabnya belum diketahui dan
merupakan 95 % penyebab dari tekanan darah tinggi. Ada faktor resiko yang
meliputi ada riwayat keluarga yang terkenan penyakit, Suku/ras, Kegemukan,
merokok, kandungan lemak atau garam yang tinggi dalam tubuh
ð  Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya sudah diketahui dan
merupakan 5 % penyebab hipertensi. Hipertensi sekunder dihubungkan dengan
suatu penyakit misalnya gangguan pada  ginjal, penyakit ginjal, endokrin,
gangguan metabolisme, gangguan sistem saraf pusat, gangguan pembuluh darah
besar

Kriteria tekanan darah


Kategori Tekanan Tekanan darah (mmHg)
darah Sistole Diastole
Optimal <120 <80
Normal <139 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Hipertensi
 Ringan 140-159 90-99
 Sedang 160-179 100-109
>180 >110
 Berat
3.  Keluhan Pokok
ð  Pusing
ð  Sakit kepala sebelah
ð  Susah tidur
ð  Rasa berat di tengkuk
ð  Perdarahan hidung
ð  Pengelihatan berkunang-kunang
ð  Tangan bergetar
ð  Sering marah
4. Tanda penting
5

ð  Sulit ditentukan
ð  Tekanan darah lebih dari normal
5. Komplikasi
ð  Payah jantung
ð  Perdarahan otak
ð  Kelainan mata, ginjal dan otak
ð  Penyakit pada pembuluh darah
ð  Stroke
ð  Gagal gnjal
6. Penatalaksanaan
1. Istirahat
2. Diet dan olahraga

ð  Diet rendah garam


ð  Penurunan  berat badan
ð  Olahraga teratur
ð  Menghindarkan faktor resiko
Ø   Rokok
Ø   Alkohol
Ø   Makanan berminyak dan berlemak
 Ø   Stres
3. Penggunaan obat-obatan
6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Diabetes Mellitus


Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat :

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Diabetes Melitus di (…)
selama 20 menit, para peserta diharapkan mengetahui perawatan tentang
penyakit Diabetes Melitus.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus peserta
mampu :

1.  Mengetahui definisi dari  penyakit Diabetes Mellitus


2.  Mengetahui klasifikasi dan penyebab Diabetes Mellitus
3.  Mengetahui tanda gejala Diabetes Mellitus
4.  Mengetahui faktor risiko terkena Diabetes Mellitus
5.  Mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
6.  Mengetahui pengobatan dan pencegahan Diabetes Mellitus

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
a. Materi SAP
b. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 1. Memberi salam salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan
7

2 Pelaksanaan:

1.  Mengetahui definisi
dari  penyakit Diabetes
Mellitus
5 menit Menyimak dan
2.  Mengetahui klasifikasi dan
memperhatikan
penyebab Diabetes Mellitus
3.  Mengetahui tanda gejala
Diabetes Mellitus
4.  Mengetahui faktor risiko
terkena Diabetes Mellitus
5.  Mengetahui komplikasi
Diabetes Mellitus
6.  Mengetahui pengobatan
dan pencegahan Diabetes
Mellitus

3 Evaluasi:
5 menit 1. Memberi kesempatan Menyimak dan
kepada peserta untuk mendengarkan
mengulang penjelasan dari
materi yang telah
disampaikan.
2. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
5 menit disampaikan. Menjawab salam
2. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
3. Mengucapkan salam

5.EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn. W
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
3. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
4. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
c. Evaluasi hasil
8

1. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan


mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan
sesuai dengan tujuan.

Lampiran 1

MATERI DIABETES MELLITUS


A.    Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme
dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya
(Francis & John 2000).Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang
disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner &
Sudart 2001) Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di
dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan
insulin.
B.     Macam DM dan Penyebabnya
Klasifikasi Diabetes Mellitus

1.      DM Tipe I (IDDM)


Penderita sangat bergantung terhadap proses autoimun yang menyerang
insulinnya. IDDM merupakan jenis DM yang diturunkan (inherited).
2.      DM Tipe II (NIDDM)
Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan.
Seseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita NIDDM jika orang
tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah.
3.      DM Gestasional
DM jenis ini cenderung terjadi insulin karena terjadi pada wanita hamil dan dalam
keluarganya terdapat anggota yang juga menderita DM. Faktor risikonya adalah
kegemukan atau obesitas.
4.      DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pancreatitis,
kelainan hormonal, dan obat-obatan).

Secara umum penyebab DM adalah:


1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan
9

C.    Tanda dan Gejala DM

1. Berat badan menurun


2. Banyak makan banyak minum
3. Banyak kencing
4. Luka sulit sembuh
5. Cepat lelah & mengantuk
6. Kesemutan pada jari
7. Penglihatan kabur
8. Impotensi pada pria

D.    Faktor Resiko terkena DM

1.      Gaya hidup yang salah


2.      Kurang olah raga
3.      Obesitas

E.     Komplikasi DM

1.      Penyakit jantung
2.       Penyakit stroke
3.      Gangguan saraf
4.      Gangguan mental
5.       Kerusakan ginjal
6.      Infeksi pada kulit
7.      Kebutaan
8.      Sirkulasi darah pada kaki menjadi buruk.

F.     Pengobatan Dan Pencegahan DM

1.      Mengatur makanan yang sehat


2.      Menjalani pemeriksaan gula darah
3.      Berolah raga secara teratur
4.      Menjaga keseimbangan berat badan
5.      Menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

G.    Gizi Seimbang Untuk Penderita DM

1.      Makanlah aneka ragam makanan


a. Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
b. Sumber zat pembangun ( Protein )
c. Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral)
2.      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3.      Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4.      Batasi konsumsi lemak
5.      Gunakan garam beryodium 1 sendok the perhari
6.      Makanlah sumber zat besi
7.      Biasakan makan pagi
8.      Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9.      Olahraga teratur
10.   Makanlah makanan yang aman kesehatan
11.   Hindari minuman alkohol dan merokok
10

Cara Mengatur Diet.


a.      Makanlah secara teratur.
b.      Aturlah penggunaan makanan sumber karbohidrat kompleks.
c.       Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak-banyaknya.
d.      Semua macam buah boleh dimakan.
e.       Gunakanlah daftar bahan makanan penukar.
Makanan Yang Diperbolehkan.
a.       Karbohidrat (nasi, roti, mie, singkong) dll). Protein (ikan,ayam tanpa kulit,
tempe, tahu, kacang-kacangan).
b.      Lemak (makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, atau dibakar).
c.       Buah-buahan tinggi serat (jeruk, papaya, mangga, dll).
d.      Sayur-sayuran (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, dll).

Makanan yang dibatasi.


a. Bergula (gula pasir, gula merah, sirup, jelly, susu kental manis, dodol, dll).
b. Lemak (makanan siap saji, gorengan, martabak, dll).
c. Banyak garam (ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, dll) jika ada
hipertensi.
Contoh Menu 1 Hari
Contoh menu:
Pagi:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Telur 1 butir (50 gr)
Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)
Minyak ½ sendok makan (5 gr)
Siang:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)
Sore :
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Ayam 1 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Buah 1 buah apel malang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


11

Topik : Kolesterol
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat :

4. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Kolesterol di (…) selama 20
menit, para peserta diharapkan mengetahui perawatan tentang penyakit
Kolesterol.
d. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Koleterol peserta mampu :

1.  Mengetahui definisi dari  penyakit Kolesterol


2.  Mengetahui klasifikasi dan penyebab Kolesterol
3.  Mengetahui tanda gejala Diabetes Kolesterol
4.  Mengetahui faktor risiko terkena Kolesterol
5.  Mengetahui komplikasi Diabetes Kolesterol
6.  Mengetahui pengobatan dan pencegahan Kolesterol

5. MATERI
Terlampir

6. MEDIA
c. Materi SAP
d. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
3. Memberi salam salam,
12

2 menit 4. Menjelaskan tujuan mendengarkan


penyuluhan dan
memperhatikan

2 Pelaksanaan:

1.  Mengetahui definisi
dari  penyakit Kolesterol
2.  Mengetahui klasifikasi dan
5 menit Menyimak dan
penyebab Kolesterol
memperhatikan
3.  Mengetahui tanda gejala
Kolesterol
4.  Mengetahui faktor risiko
terkena Kolesterol
5.  Mengetahui komplikasi
Kolesterol
6.  Mengetahui pengobatan
dan pencegahan Kolesterol

3 Evaluasi:
5 menit 3. Memberi kesempatan Menyimak dan
kepada peserta untuk mendengarkan
mengulang penjelasan dari
materi yang telah
disampaikan.
4. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
4. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
5 menit disampaikan. Menjawab salam
5. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
6. Mengucapkan salam

5.EVALUASI
c. Evaluasi Struktur
3. Peserta hadir ditempat penyuluhan
4. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn.......
d. Evaluasi Proses
5. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
6. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
7. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
8. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
13

d. Evaluasi hasil
1. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan
sesuai dengan tujuan.

Lampiran 1

MATERI KOLESTEROL
A.    Pengertian
Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk lemak. Di
dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat trigliserida,
fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga kolesterol. Secara umum, kolesterol
berfungsi untuk membangun dinding didalam sel (membran sel) dalam tubuh.
Bukan hanya itu saja, kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi
hormon seks, vitamin D, serta berperan penting dalam menjalankan fungsi
saraf dan otak (Mumpuni & Wulandari, 2011).
Menurut Stoppard (2010) kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat
didalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Jika terlalu tinggi kadar
kolesterol dalam darah maka akan semakin meningkatkan faktor resiko
terjadinya penyakit arteri koroner. Kolesterol sendiri memiliki beberapa
komponen, yang dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu berdasarkan jenis dan kadar
kolesterolnya.
B.     Macam Kolesterol dan Penyebabnya
a. Jenis Kolesterol
1)Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL atau sering juga disebut sebagai kolesterol jahat, LDL lipoprotein deposito
kolesterol bersama didalam dinding arteri, yang menyebabkan terjadinya
pembentukan zat yang keras, tebal, atau sering disebut juga sebagai plakat
kolesterol, dan denganseiring berjalannya waktu dapat menempel didalam
dinding arteri dan terjadinya penyempitan arteri (Yovina, 2012).

2) High Density Lipoprotein (HDL)


HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh manusia, fungsi dari HDL
yaitu mengangkut LDL didalam jaringan perifer ke hepar akan membersihkan
lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah yang kemudian akan
dikeluarkan melalui saluran empedu dalam bentuk lemak empedu (Sutanto,
2010).
14

Pengelompokan Kadar Kolesterol


Kadar Kolesterol Kategori Kolesterol
Total Total
Kurang dari 200 Bagus
mg/dl
200-239 mg/dl Ambang Batas Atas
240 mg/dl dan Tinggi
lebih

Kadar Kolesterol Kategori Kadar


LDL Kolesterol LDL
Kurang dari 100 Optimal
mg/dl
100-129 mg/dl Hampir optimal / diatas
optimal
130-159 mg/dl Ambang batas atas
160-189 mg/dl Tinggi
190 mg/dl dan Sangat tinggi
lebih

Kadar Kolesterol Kategori


HDL Kolesterol HDL
Kurang dari 40 Rendah
mg/dl
60 mg/dl Tinggi
Sumber :NationalInstitutes of Health, Detection,
Evaluation, dan Treatment of High Blood Cholesterol in
Adults III (Mumpuni & Wulandari, 2011)
b. Penyebab
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah
yaitu sebagai berikut:
1. Makanan
Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing,
meskipun tidak sedikit pula yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan
minyak kelapa. Telur juga termasuk makanan yang mengandung kolesterol
yang tinggi. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol,
15

seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan mentega juga juga
memiliki lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol (Yovina,
2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Restyani (2015)
menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak
jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol total.
2. Kurang aktivitas fisik
Faktor pemicu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah
yaitu kurangnya aktivitas fisik ataupun olahraga, hal tersebut telah
dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Tunggul, Rimbawan dan
Nuri (2013) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dalam darah dengan nilai p<0.05.
3. Kurang pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kadar kolesterol, hal tersebut dibuktikan oleh penelitian
yang dilakukan oleh Winda, Rooije & Tinny (2016) bahwa pengetahuan
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kadar kolesterol seseorang
dan mempengaruhi tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam
mengendalikan kadar kolesterol.
4. Kepatuhan
Kepatuhan berpengaruh besar terhadap kadar kolesterol dalam darah,
hal tersebut telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Din
(2015) yang didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan terjadinya peningkatan kolesterol yaitu seperti diet kaya
lemak, kurangnya olahraga, stress serta faktor ketidakpatuhan pasien
dalam mengontrol kolesterolnya. Dan hal tersebut didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Putri (2016) bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara kepatuhan diet dengan kadar kolesterol dalam
darah.
16

C.    Tanda dan Gejala Kolesterol


Kadar kolesterol yang tinggi biasanya tidak memunculkan gejala
apapun. Akan tetapi kadang-kadang jika kadar kolesterol sudah sangat
tinggi maka endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang
sering disebut juga sebagai xantoma di dalam tendon (urat daging) dan di
dalam kulit. Kadar trigliserida yang cukup tinggi (sampai dengan 800
mg/dl atau lebih) dapat menyebabkan pembesaran pada hati dan limpa
serta timbulnya gejala-gejala dari pakreatitis (misalnya nyeri perut yang
hebat) (Dewanti, 2010). Untuk memantau tanda dan gejala yang muncul,
maka diperlukan pengukuran kadar kolesterol agar dapat mengontrol
kadar kolesterol dalam tubuh.

D.    Faktor Resiko terkena Kolesterol

1. Punya diet yang buruk, seperti sering makan makanan olahan atau
cepat saji yang mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans.
Makanan tinggi kolesterol seperti daging merah dan produk susu tinggi
lemak bisa meningkatkan kadar kolesterol totalmu.

2. Jika kamu obesitas atau memiliki indeks massa tubuh pada angka
30 atau lebih bisa berisiko tinggi kolesterol.

3. Lingkar pinggang yang lebar, yakni kurang lebih 102 sentimeter


pada laki-laki atau 89 sentimenter pada wanita.

4. Kurang olahraga, karena olahraga bisa mendorong High-density


lipoprotein (HDL) atau kolesterol 'baik' dan menurunkan kolesterol
'jahat' sehingga tidak terlalu berbahaya.

5. Merokok menjadi faktor risiko terbesar karena dapat merusak


dinding pembuluh darah dan membuat mereka lebih mungkin
mengakumulasi deposit lemak. Merokok juga bisa menurunkan level
kolesterol HDL atau kolesterol 'baik'.

6. Pada orang yang mengidap diabetes atau kadar gula darah yang
tinggi biasanya juga memiliki kadar kolesterol yang tinggi, dan berisiko
merusak dinding arteri.

7. Orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.


17
8. Ada riwayat keluarga terhadap penyakit jantung atau serangan
jantung.

E.     Komplikasi Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat mengendap dinding arteri (aterosklerosis). Endapan


atau plak ini dapat menghambat aliran darah menuju arteri. Melansir
dari Mayo Clinic, berikut ini kondisi yang bisa muncul akibat endapan
kolesterol, yaitu:

 Nyeri dada. Jika arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner)
terhambat, seseorang dapat mengalami sakit dada (angina) dan gejala
penyakit arteri koroner lainnya.

 Serangan jantung. Jika plak robek atau pecah, gumpalan darah terbentuk di
area pecahnya plak. Kondisi ini menghalangi aliran darah atau menyumbat
arteri di hilir. Jika aliran darah ke bagian jantung terhenti, maka seseorang
bisa mengalami serangan jantung.

 Stroke. Mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika gumpalan darah


menghalangi aliran darah ke bagian otak.

F.     Pengobatan Dan Pencegahan Kolesterol

a. Pengobatan Kolesterol

Ada beberapa jenis obat penurun kolesterol dengan fungsi yang berbeda-
beda. Salah satu obat penurun kadar kolesterol dalam darah yang bisa
diresepkan oleh dokter adalah obat golongan statin yang menghambat enzim
dalam hati untuk membentuk kolesterol.
Beberapa jenis obat statin yang dapat diberikan dokter
adalah simvastatin, atorvastatin, atau rosuvastatin. Namun ada sebagian
orang yang intoleran terhadap statin dan mengalami efek samping setelah
mengonsumsi obat tersebut, antara lain sakit maag, nyeri otot, serta sakit
kepala. Statin bisa dikombinasikan dengan ezetimibe yang menghambat
penyerapan kolesterol dari makanan dan cairan empedu dalam usus. Namun
bagi penderita kolesterol tinggi yang tidak bisa mengonsumsi statin karena
efek sampingnya, maka ezetimibe dapat dikonsumsi tanpa statin.
Obat lain yang dapat diberikan pada penderita kolesterol tinggi adalah obat
pengikat asam empedu. Kolesterol digunakan dalam pembuatan asam
empedu, yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Apabila asam empedu
diikat, tubuh akan menggunakan kolesterol berlebih untuk membentuk lebih
banyak asam empedu, sehingga kadar kolesterol dalam darah akan
berkurang. Contoh obat penghambat asam empedu adalah cholestyramine.
Untuk menurunkan kadar trigliserida yang tinggi, dokter dapat
memberi fibrate dan niacin. Fibrate menunurunkan kerja hati dalam
memproduksi lipoprotein dengan kepadatan sangat rendah, sehingga
menurunkan kadar trigliserida. Sedangkan niacin menghambat kemampuan 18
hati memproduksi kolesterol jahat. Saat ini, niacin hanya direkomendasikan
untuk orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi statin. Pengobatan lain yang
dapat menurunkan kadar trigliserida adalah suplemen asam lemak omega-3
yang dapat dibeli secara bebas.
Selain obat-obatan penurun kolesterol, aspirin dapat diberikan pada pasien
berusia di atas 40 tahun untuk menurunkan risiko penyakit aterosklerosis.
Konsumsi aspirin bisa dimulai dalam dosis rendah, dan penderita dianjurkan
melakukan tes darah secara berkala untuk memantau fungsi ginjal.

b. Pencegahan Kolesterol

 Batasi asupan makanan yang tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans;
 Pilih sumber protein tanpa lemak, seperti ayam, ikan, dan kacang-kacangan;
 Pilih makanan yang berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-
bijian;
 Hindari mengonsumsi makanan yang digoreng. Pilih atau masak makanan
dengan cara dipanggang, direbus atau dikukus;
 Hindari terlalu banyak makanan cepat saji dan junk food.

Hindari makanan yang tinggi kolesterol, lemak jenuh, atau lemak trans
meliputi:

 Daging merah, jeroan, kuning telur, dan produk susu tinggi lemak;
 Makanan olahan dibuat dengan cocoa butter, minyak sawit, atau minyak
kelapa;
 Makanan yang digoreng, seperti keripik kentang, onion ring, dan ayam
goreng;
 Makanan panggang tertentu, seperti beberapa kue dan muffin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) 19

Topik : Stroke
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat :

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Stroke di (….) selama
20 menit, para peserta diharapkan dapat mencegah penyakit Stroke
serta mengetahui jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan
dibatasi untuk dikonsumsi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Stroke selama 20
menit, diharapkan seluruh peserta dapat mengetahui tentang:
a. Pengertian Stroke
b. Penyebab Stroke
c. Faktor Resiko
d. Tanda dan gejala Stroke
e. Perawatan kluarga pada lansia Stroke
f. Pencegahan Stroke
g. Komplikasi Stroke

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
e. Materi SAP
f. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 5. Memberi salam salam, 20
6. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan

2 Pelaksanaan:
 Menjelaskan materi
penyuluhan:
 Pengertian Stroke
5 menit  Faktor resiko Stroke Menyimak dan
 Penyebab Stroke memperhatikan
 Gejala Stroke
 Diagnosis Stroke
 Komplikasi Stroke
 Pengobatan Stroke
 Pencegahan Stroke
3 Evaluasi:
5 menit 7. Memberi kesempatan Menyimak dan
kepada peserta untuk mendengarkan
mengulang penjelasan
dari materi yang telah
disampaikan.
8. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
7. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
5 menit disampaikan. Menjawab
8. Menyampaikan
salam
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
9. Mengucapkan salam

 EVALUASI
g. Evaluasi Struktur
e. Peserta hadir ditempat penyuluhan
f. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn. W
h. Evaluasi Proses
i. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
j. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
k. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
l. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 21
secara benar.
i. Evaluasi hasil
e. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta
penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan tujuan.

Lampiran 1
Pengertian Stroke 22

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak


terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian
area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang
dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya,


karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan
penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan
otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Faktor Risiko Stroke

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain


stroke, faktor risiko ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Faktor-faktor tersebut meliputi:

Faktor kesehatan, yang meliputi:

 Hipertensi.
 Diabetes.
 Kolesterol tinggi.
 Obesitas.
 Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan,
infeksi jantung, atau aritmia.
 Sleep apnea.
 Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.

Faktor gaya hidup, yang meliputi:

 Merokok.
 Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
 Konsumsi obat-obatan terlarang.
 Kecanduan alkohol.

Faktor lainnya:

 Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah


mengalami stroke, berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama juga.
 Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih
tinggi dibandingkan orang yang lebih muda.

Penyebab Stroke
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu: 23

 Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri


yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan,
sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini
disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2
jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.

 Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di


otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu
oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut
meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh
darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri
dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

Gejala Stroke

Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda,


sehingga gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan
tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi
pada tiap pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara tiba-tiba. Ada
tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:

 Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu
tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
 Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas
atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan
tersebut juga mengalami kelemahan.
 Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama
sekali meskipun penderita terlihat sadar.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

 Mual dan muntah.


 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada
leher dan pusing berputar (vertigo).
 Penurunan kesadaran.
 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

Diagnosis Stroke

Bila mengalami gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk


mendapat penanganan. Agar bisa menentukan jenis penanganan yang paling
tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mengevaluasi terlebih dahulu jenis
stroke dan area otak yang mengalami stroke.
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau 24
anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:

 Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang
pasien lakukan ketika gejala tersebut muncul.
 Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
 Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
 Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga pengidap terkait
penyakit jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.

Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara


keseluruhan, yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak
jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan
menggunakan stetoskop.

Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes


darah, CT scan, MRI, elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan
ekokardiografi.

Komplikasi Stroke

Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian


besar komplikasi tersebut berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang
mungkin muncul, antara lain:

 Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami


penggumpalan darah di tungkai yang mengalami kelumpuhan. Kondisi
tersebut dikenal sebagai deep vein thrombosis. Kondisi ini terjadi akibat
terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran di dalam pembuluh darah
vena tungkai terganggu. Hal ini meningkatkan risiko untuk terjadinya
penggumpalan darah. Deep vein thrombosis dapat diobati dengan obat
antikoagulan.
 Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus,
yaitu menumpuknya cairan otak di dalam rongga jauh di dalam otak
(ventrikel). Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak
untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.
 Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks
menelan, akibatnya makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran
pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut dikenal sebagai disfagia.
Disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

Pengobatan Stroke

Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke tergantung


pada jenis stroke yang dialaminya, stroke iskemik atau stroke hemoragik.
 Pengobatan stroke iskemik. Penanganan awal akan berfokus untuk 25
menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran
darah.
 Pengobatan stroke hemoragik. Pada kasus stroke hemoragik,
pengobatan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan
mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan terhadap stroke
hemoragik, antara lain dengan mengonsumsi obat-obatan dan operasi.
 Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack). Pengobatan TIA
bertujuan untuk menurunkan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya
stroke, sehingga penyakit jantung tersebut dapat dicegah. Obat-obatan akan
diberikan oleh dokter untuk mengatasinya. Dalam beberapa kasus, prosedur
operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak
pada arteri karotis.

Pencegahan Stroke

Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup
sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran
dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

 Menjaga pola makan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin


dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko
menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke. Hindari
konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang ideal adalah
sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari. Makanan yang disarankan
adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan
serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh,
dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.
 Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat
jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga
dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan
darah pada tingkat yang sehat.
 Berhenti merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena
stroke, karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat
darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti juga mengurangi risiko
berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras
mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang
rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan
hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat
detak jantung menjadi tidak teratur.
 Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA dapat
menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Bahaya Merokok


Sasaran :
Hari/Tanggal : 26
Waktu : 20 menit
Tempat :

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok di
(….) selama 20 menit, para peserta diharapkan dapat mengetahui
tentang bahaya kebiasaan merokok bagi kesehatan dan lingkungan.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Bahaya Merokok
selama 20 menit, diharapkan seluruh peserta dapat mengetahui
tentang:
a. Pengertian Merokok
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. Bahaya merokok
d. Cara Mencegah Merokok
e. Kiat-kiat berhenti Merkok
f. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
g. Materi SAP
h. Leaflet

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta

1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 1. Memberi salam salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan
2 Pelaksanaan: 27
 Menjelaskan materi
penyuluhan:
 Pengertian merokok
5 menit  Zat-zat yang Menyimak dan
terkandung dalam memperhatikan
rokok
 Bahaya merokok
 Cara mencegah
merokok
 Kiat-kiat berhenti
merokok
 Pengaruh rokok
terhadap lingkungan
3 Evaluasi:
5 menit 3. Memberi kesempatan Menyimak dan
kepada peserta untuk mendengarkan
mengulang
penjelasan dari materi
yang telah
disampaikan.
4. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
5. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
5 menit disampaikan. Menjawab salam
6. Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
7. Mengucapkan salam

5. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn. W
b. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
 Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
 Peserta dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 28
secara benar.
c. Evaluasi hasil
 Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta
penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan tujuan.

Lampiran 1

1. Pengertian Merokok

Merokok adalah kegiatan menghisap tembakau dan zat-zat yang


membahayakan dalam tubuh.

a. Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap 29
lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan
kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga
menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka.

b. Perokok Pasif

Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang


menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok
pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti
perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.

2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia
berbahaya bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun,
sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah
sebagaian dari contoh-contohnya :
a. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan)
dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin
bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang
mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat
merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun,
apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan
melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin
yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon
ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja
lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari
biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan
lebih tinggi.
b. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap
kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas
yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi
lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya
karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah,
maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen
ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan
bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit
saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta
daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun.
Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya
gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya
pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat
endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal
ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati
mendadak.
c. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila 30
terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-
angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya
adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
d. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk
membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
e. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa
dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
f. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin,
digunakan untuk mengawetkan mayat.
g. Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat
pada accu atau aki kendaraan bermotor.
h. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering
digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya
kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan
arsenik ini.
i. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih
lantai.
j. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang
mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan
struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa
menyebabkan kanker.
k. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun
dalam bentuk gas.
l. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat
pembasmi serangga.
 

3. Bahaya Merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan


bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang
ditimbulkan oleh rokok, yaitu :
1) Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih 31
rentan terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan
mulut ,dll.
2) Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat
menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan
dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah
dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan
degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit
mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol
kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan
warna dan melihat objek secara detail.
3) Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena
rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit,
terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi
kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4) Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada
dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke
dalam telinga bagian dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran
lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah
kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras.
Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat
mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan
Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang
tidak merokok.
5) Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok
mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus
Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak
merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok.
6) Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut
membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan
terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7) Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
karbondioksida. Pada kasus yang parah digunakan Tracheotomy untuk
membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu sayatan untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-
paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus 32
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.
8) Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang
menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
9) Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru
dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar daripada yang tidak
merokok.
10)Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak
terdapat pada gas buangan mobil dan asap rokok lebih mudah terikat
pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk
mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada
perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak
dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok juga menjadi lebih
rentan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan
bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri
punggung setelah terjadi trauma.
11)Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang
penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-
negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan
darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan
arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12)Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga
sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13)Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan
kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
14)Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan
berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi.
Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi 33
dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan masalah kesehatan
sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar
pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran
atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta
yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan
Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden
Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang
menyebabkan terjadinya menopause dini.
15)Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNA-nya sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi
ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah
sperma dan infertilitas (ketidaksuburan) banyak terjadi pada perokok.
16)Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki,
yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan
tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh)
sehingga pasien perlu diamputasi.

4. Cara mencegah merokok


 Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
  setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada
saat itu. Hal ini agar dilakukan setiap merokok dalam satu hal.
  Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari.
 Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap
dimana kita menikmati.
 Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh,
konsentrasi penuh, istirahat, minum dengan teman, dan sesudah
makan?
 Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain
pada situasi tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok
pada saat itu.
 Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda.
 Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
 Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok
dan mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
 Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.
5. Kiat-kiat berhenti merokok
 Tidak membeli rokok
 Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat
atau merokok
 Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk
mengingatkan agar tidak merokok setiap kali kita akan
mulai merokok
 Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 34
menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam kepalan
tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok
akan hilang.
6. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap
hal itu dan menganggap merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya
erokok bukan merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori
udara sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang
merokok  terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh
dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang
menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-
ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang yang bukan
perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di
dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar,
mengandung zat kimia yang lebih tinggi  daripada asap yang dihirup oleh perokok
sendiri.
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama
bayi dan anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang
dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai