LANDASAN TEORI
A. KEPUTUSAN PEMBELIAN
tentang merek mana yang dibeli. Konsumen dapat membentuk niat untuk
penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian (Kotler
tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan
pembelian atau pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan
15
hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa”. Kotler (2005)
telah dipilih atau ditunjuk akan digunakan dan konsumen akan melakukan
akan melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap
apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu
a. Faktor budaya
nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya
b. Faktor sosial
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial masyarakat.
1) Kelompok Acuan
2) Keluarga
c. Faktor pribadi
pembeli.
(Kotler, 2007).
2) Pekerjaan
3) Gaya Hidup
2007).
4) Kepribadian
d. Faktor psikologis
arti. Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang
1) Motivasi
2) Persepsi
(Kotler, 2007).
3) Pembelajaran
disukai konsumen.
a. Faktor eksternal
lain :
1) Budaya
teknis
2) Kelas sosial
3) Demografi
wilayah.
produk.
4) Pengaruh kelompok
5) Keluarga
a. Pengenalan masalah
konsumen.
b. Pencarian informasi
pajangan di toko.
konsumen.
produk.
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan pembelian
ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat
atau karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari
dalam proses pembelian dalam sebuah produk. Menurut Kotler & Keller
rangsangan eksternal.
dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang
kelompok, yaitu :
tampilan
pentingnya.
diandalkan sepenuhnya.
(2005) :
a. Pemrakarsa (Initiator)
membelinya.
d. Pembeli (Buyer)
e. Pemakai (User)
pertimbangkan.
dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer harus
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini,
a) Pilihan Produk
pertimbangkan.
b) Pilihan Merek
merek.
beda dalam hal menentukan cara yang mana yang paling efektif
d) Waktu Pembelian
sebagainya.
e) Jumlah Pembelian
f) Metode Pembayaran
B. CITRA MEREK
atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika
dalam benak konsumen harus dilakukan secara terus – menerus agar citra
merek yang tercipta menjadi semakin positif bagi konsumen. Saat suatu
merek mempunyai suatu citra yang positif maka merek tersebut akan
mereka pikirkan mengenai sebuah merek dan apa yang mereka rasakan
serta pengalaman masa lalu terhadap merek. Wells, dkk dalam Novita dan
salah satu hal yang penting. Sebab tanpa citra yang kuat dan positif,
mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama meminta
kelompok sosial yang lebih besar, dipandang terhormat oleh orang lain,
yang harus dibangun dalam jangka panjang tidak akan sempat terbentuk
jika dalam waktu singkat produk itu rusak atau berkinerja rendah.
cara, yaitu :
asosiasi.
hal tersebut, ada dua aspek dari citra merek yang harus dijadikan
terlihat (Roger Griffin, 2006). Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa
sesuatu, dalam hal ini merek. Sedangkan dari sudut pandang produsen,
itu yang menjadi tolak ukur baik tidaknya citra suatu merek dapat diukur
yaitu :
demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga
desain, kemasan, logo, nama merek, fungsi, dan kegunaan produk dari
merek itu.
produk dari merek tersebut. Citra merek sangat erat kaitannya dengan
berikut:
yang dikonsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
konsumennya.
e. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi
f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau
panjang.
g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
produk tertentu.
sebagai berikut :
a. Product Attributes
b. Consumer Benefit
tersebut.
c. Brand Personality
d. User Imagery
e. Organizational Association
konsumennya.
akibat dari citra merek dalam penilaian perluasan merek konsumen. Lebih
lanjut dijelaskan aspek citra merek terkait dengan unsur pribadi dan unsur
sosial dari citra merek. Citra merek memiliki empat aspek, yaitu :
kompetensi.
stimulasi.
a. Brand Association
b. Brand Values
merek.
c. Brand Positioning
yang baik dalam suatu pemasaran agar mendapatkan posisi yang jelas
a. Attributes (Atribut)
dapat berfungsi.
b. Benefits (Keuntungan)
masalah.
Kotler (2003) bahwa citra merek adalah suatu symbol rumit yang
tertentu.
(2003) yang dikutip oleh Puji Isyanto (2012) dengan indikator atribut,
(1994); Cobb Walgren et al. (1995); Agarwal and rao (1996); Huttpn
image.htm)
perdagangan.
dalam menanggapi serangan dari para pesaing, dan lebih kuat dalam
PEMBELIAN
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Makin positif citra
merek maka akan baik pula citra sebuah perusahaan. Jadi makin positif citra
merek dari DBL akan meningkatkan citra perusahaan dari DBL tersebut
merupakan identitas tersendiri bagi suatu produk. Penetapan merek yang baik
akan menimbulkan citra merek yang kuat dibenak konsumen. Karena merek
yang sudah melekat di hati konsumen merupakan asset yang paling berharga
tersebut sehingga menimbulkan sikap puas akan merek tersebut dan juga
suatu produk dan akan tercipta suatu nilai dalam benak konsumen dan secara
psikologi, dan pembeli itu sendiri. Salah satu faktor psikologis yang
begitupula sebaliknya.
perguruan tinggi Islam swasta di Jawa Timur Indonesia. Uji hipotesis yang
antara citra merek dan keputusan pembelian ulang produk Pizza Hut di Kota
Padang. Ini berarti semakin positif citra merek maka akan berpengaruh
D. LANDASAN TEORITIS
memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara
uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa. Kotler (2005) juga menjelaskan yang dimaksud
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri individu mapun faktor dari
luar diri individu. Faktor dari luar individu meliputi faktor budaya dan faktor
sosial. Sedangkan faktor dari dalam diri individu meliputi faktor pribadi yang
E. HIPOTESIS
data yang terkumpul, dimana teori sementara ini masih harus diuji