Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN BANGSAL STASE JUNIOR

SUB BAGIAN GASTROENTEROHEPATOLOGI


Periode 1-31 Juli 2017

Oleh:
Ika Rara Rosita

Supervisor:
dr. Ninung Rose D.K, MSi.Med, Sp.A(K)

PPDS I ILMU KESEHATAN ANAK FK UNDIP


DEPARTEMEN KESEHATAN ANAK RSUP DR. KARIADI
SEMARANG
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

Diare masih merupakan masalah kesehatan utama anak usia di bawah 5


tahun di negara berkembang dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Setiap anak
mengalami diare 1,6-2 x setahun dan kematian yang berhubungan dengan diare
80% terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Di Indonesia, Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar
dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama
kematian balita di Indonesia. Diare juga merupakan kasus rawat inap terbanyak di
Bangsal Gastroenterohepatologi Anak RS Dr. Kariadi Semarang.
Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak
tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Pengeluaran cairan yang
melebihi asupannya menyebabkan defisit cairan dalam tubuh atau yang disebut
dehidrasi. Anak, terutama bayi, berisiko lebih besar mengalami dehidrasi
dibandingkan orang dewasa. Di samping sebagai penyebab kematian, diare juga
berhubungan erat dengan kejadian kekurangan gizi. Hal ini disebabkan adanya
anoreksia dan gangguan absorbsi makanan. Episode diare yang berkepanjangan
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan. Hubungan diare, gizi dan infeksi
merupakan lingkaran setan yang saling berinteraksi sebagai hubungan sebab
akibat.
Prioritas utama tatalaksana diare adalah pengelolaan klinis yang benar.
Pengelolaan tepat dapat mengurangi lebih dari 95 % kematian akibat diare akut.
Pemberian cairan dengan jenis dan jumlah yang tepat merupakan modal yang
utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan
frekuensi sesering mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh sendiri
(self limiting disease) asalkan dehidrasi dapat dicegah.
Dalam laporan ini akan disampaikan data pasien Divisi Gastroenterologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Undip/ SMF Ilmu Kesehatan Anak RS Dr.
Kariadi Semarang periode Juli 2017. Selain itu akan dilaporkan pula beberapa
kasus beserta pembahasannya, yaitu kasus diare, kolestasis, dan varices esofagus.

1
BAB II
DATA PASIEN

A. DATA PASIEN RAWAT INAP

Tabel 1. Distribusi pasien berdasarkan diagnosis masuk


0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 >24
No. Diagnosis Masuk bulan bulan Jumlah
L P L P L P L P
1. Penyakit saluran
cerna
- Diare akut tanpa
tanda dehidrasi
- Diare akut dehidrasi 2 1 1 1 5
tidak berat
- Diare akut dehidrasi
berat
- Diare persisten
- Diare Kronis
- Disentri
- Obs.muntah
2. - Obs.abdominal pain
- Obs. Meteorismus
- Gastritis
- GERD
3. Penyakit hati
-Obs.cholestasis 1 2 1 1 5
- Obs. Ikterik
- Obs. Hepatomegaly
- Sirosis hepatis
4. Obs. Perdarahan

2
saluran cerna 1 1
Obs. Ascites

Jumlah 3 2 2 1 1 1 1 11
Keterangan : L = laki-laki P= perempuan

Kasus paling banyak adalah diare akut dehidrasi tak berat sebnayak 5
kasus dan observasi kolestasis sebanyak 5 kasus.

Tabel 2. Distribusi pasien berdasarkan diagnosis keluar


0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 >24
No. Diagnosis Keluar bulan bulan Jumlah
L P L P L P L P
1. Penyakit saluran
cerna
- Diare akut tanpa
tanda dehidrasi
- Diare akut dehidrasi 2 1 1 1 5
tidak berat
- Diare akut dehidrasi
berat
- Diare persisten
- Diare Kronis
- Disentri
- Obs.muntah
2. - Obs.abdominal pain
- Obs. Meteorismus
- Gastritis
- GERD
3. Penyakit hati
-Obs.cholestasis 1 2 1 1 5
- Obs. Ikterik

3
- Obs. Hepatomegaly
- Sirosis hepatis
4. Obs. Perdarahan
saluran cerna 1 1
Obs. Ascites

Jumlah 3 2 2 1 1 1 1 11

Keterangan :
Diagnosis kerja/keluar adalah diagnosis selama perawatan atau pada saat
penderita pulang dari rumah sakit/meninggal.

Tabel 3. Distribusi Penderita Diare Berdasarkan Lamanya Diare


0–6 7 – 12 13 – 24 >24
No. Jenis Diare Bulan Bulan Bulan Bulan Jumlah
L P L P L P L P
1. Akut 2 1 1 1 - - 5

2. Persisten - - - - - - - - 0

3. Kronik - - - - - - - - 0
 SUB TOTAL 2 0 1 1 1 0 0 0 5

Keterangan :
1. Diare akut adalah diare yang berlangsung selama  7 hari
2. Diare berkepanjangan adalah diare yang berlangsung selama 8 – 14 hari
3. Diare kronik adalah diare yang berlangsung selama > 14 hari

Tabel 4. Keadaan penderita pada saat pulang


No. Diagnosis Sembuh/ Meninggal Pulang Alih Jumlah

4
perbaikan paksa kelola
1. Penyakit saluran 5 0 0 0 5
cerna
2. Penyakit hati 5 0 0 0 5
(kolestasis/ikterik)
3. Varises esofagus 1 0 0 0 1
4. Gastritis 0 0 0 0 0
5. IBD 0 0 0 0 0
Jumlah 11 0 0 0 11

Semua pasien mengalami perbaikan saat keluar dari rumah sakit.

BAB III
PEMBAHASAN

1. DIARE

A. Definisi Diare

5
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Diare merupakan buang air
besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah (IDAI, 2011).
B. Etiologi Diare
Diare disebabkan oleh faktor infeksi, malabsorbsi (gangguan
penyerapan zat gizi), makanan, dan faktor psikologis.
a. Faktor infeksi
- Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare
pada anak. Jenis - jenis infeksi yang menyerang antara lain:
- Infeksi oleh bakteri seperti Eschericia coli, Salmonella, Vibrio cholera,
Shigella, dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan
patogenik seperti pseudomonas,
- Infeksi basil (disentri),
- Infeksi virus rotavirus,
- Infeksi parasit oleh cacing (Ascaris lumbricoides)
- Infeksi amoeba (amebiasis)
- Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang
- tenggorokan, dan
- Keracunan makanan
b. Faktor malabsorpsi
Faktor malabsorpsi dibagi menjadi dua yaitu malabsorpsi
karbohidrat dan lemak. Pada bayi malabsorbsi karbohidrat dapat terjadi
karena kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula dapat
menyebabkan diare. Sedangkan malabsorbsi lemak terjadi bila dalam
makanan terdapat lemak yang disebut trigliserida. Jika tidak ada lipase dan
terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat muncul karena lemak tidak
terserap dengan baik.
c. Faktor makanan

6
Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar,
basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah, dan kurang matang. Makanan
yang terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak.
d. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat
menyebabkan diare kronis. Tetapi jarang terjadi pada anak balita
umumnya terjadi pada anak yang lebih besar.
C. Patofisiologi Diare
Berdasarkan gangguan fungsi fisiologis saluran cerna dan macam
penyebab diare, maka patofisiologi diare dapat dibagi dalam tiga macam
kelainan pokok yang berupa:16
a. Kelainan Gerakan Transmukosal Air dan Elektrolit
Gangguan reabsorbsi pada sebagian kecil usus halus sudah dapat
menyebabkan diare. Disamping itu peranan faktor infeksi pada patogenesis
diare akut adalah penting, karena dapat menyebabkan gangguan sekresi
(diare sekretorik), difusi (diare osmotik), malabsorbsi dan keluaran
langsung. Faktor lain yang cukup penting dalam diare adalah empedu,
karena dehidroksilasi asam dioksikolik dalam empedu akan mengganggu
fungsi mukosa usus, sehingga sekresi cairan di jejunum dan kolon serta
menghambat reabsorbsi cairan di kolon. Diduga bakteri mikroflora usus
turut memegang peranan dalam pembentukan asam dioksikolik tersebut.
Hormon-hormon saluran diduga juga dapat mempengaruhi absorbsi
air pada manusia, antara lain gastrin, sekretin, kolesistokinin dan glikogen.
Suatu perubahan pH cairan usus seperti terjadi pada Sindrom Zollinger
Ellison atau pada jejunitis dapat juga menyebabkan diare.
b. Kelainan Laju Gerakan Bolus Makanan dalam Lumen Usus
Suatu proses absorbsi dapat berlangsung sempurna dan normal bila
bolus makanan tercampur baik dengan enzim-enzim saluran cerna dan
berada dalam keadaan yang cukup tercerna. Juga waktu sentuhan yang
adekuat antara kim dan permukaan mukosa usus halus diperlukan untuk
absorbsi yang normal.

7
Motilitas usus merupakan faktor yang berperanan penting dalam
ketahanan lokal mukosa usus. Hipomotilitas dan stasis dapat menyebabkan
mikroba usus berkembang biak secara berlebihan, yang kemudian dapat
merusak mukosa usus. Kerusakan mukosa usus akan menimbulkan
gangguan digesti dan absorbsi, yang kemudian akan terjadi diare. Selain
itu hipermotilitas dapat memberikan efek langsung sebagai diare.
c. Kelainan Tekanan Osmotik dalam Lumen Usus
Dalam beberapa keadaan tertentu setiap pembebanan usus yang
melebihi kapasitas dari pencernaan dan absorbsinya akan menimbulkan
diare. Adanya malabsorbsi karbohidrat, lemak, dan protein akan
menimbulkan kenaikan daya tekanan osmotik intra lumen, yang akan
menimbulkan gangguan absorbsi air.
Malabsorbsi karbohidrat pada umumnya sebagai malabsorbsi laktosa,
yang terjadi karena defisiensi enzim laktase. Dalam hal ini laktosa
yang terdapat dalam susu mengalami hidrolisis yang tidak sempurna
sehingga kurang diabsorbsi oleh usus halus.
D. Tatalaksana diare
Secara teori, ada lima langkah tata laksana diare, yaitu :
1. Rehidrasi
Untuk terapi diare dengan dehidrasi ringan/sedang, dilakukan rencana
terapi sebagai berikut :
Jumlah oralit yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan dalam 3 jam
pertama.
 Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel di bawah ini:

Tabel 1.Kebutuhan Cairan pada Dehidrasi ringan/sedang


Umur Sampai 4 bulan 4 -12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun
Berat Badan < 6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
Jumlah cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400

 Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah.

8
 Bujuk ibu untuk meneruskan ASI.
 Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200
ml air masak selama masa ini.
 Untuk anak >6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali
ASI dan oralit.
 Beri obat zinc selama 10 hari berturut- turut.
Setelah 3-4 jam, nilai kembali keadaan anak dan berikan rencana
terapi rehidrasi sesuai dengan keadaannya. Pada kasus diare akut dengan
dehidrasi ringan-sedang diberikan tambahan cairan lebih banyak dari
biasanya. Pemberian ASI diberikan lebih sering dan lebih lama. Pemberian
makanan selama diare harus diteruskan dan ditingkatkan setelah sembuh,
tujuannya adalah memberikan makanan yang kaya nutrient sebanyak anak
mampu menerima. Sebagian besar anak dengan diare cair, nafsu makannya
timbul kembali setelah dehidrasi teratasi. Meneruskan pemberian makanan
akan mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk
kemampuan menerima dan mengabsorbsi berbagai nutrient, sehingga
memburuknya status gizi dapat dicegah atau paling tidak dapat dikurangi.
ASI memberikan imunitas atau kekebalan yang belum dapat dibuat sendiri
oleh bayi yang baru lahir.
2. Suplementasi Zinc
Zinc sulfat diberikan pada usia > 6 bulan sama dengan 20 mg per hari
yang dilarutkan sehingga dalam terapi yang diberikan pada kasus ini sudah
sesuai yaitu Zinc sirup yang mengandung zinc sulfat 10 mg, diberikan 1x2
sendok takar. Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc meningkatkan sistem kekebalan
tubuh sehingga mencegah resiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah
anak sembuh dari diare. Penggunaan zinc selama diare akut diperkirakan
akan mempengaruhi fungsi imun atau fungsi dan struktur intestinal serta
proses pemulihan epitel selama diare, sehingga akan mencegah diare lebih
lanjut atau mempercepat proses penyembuhan.
3. Antibiotik selektif

9
Pemberian antibiotik harus berdasarkan indikasi yang sesuai, seperti
diare berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit
lain.
4. Edukasi Orang Tua
Edukasi yang diberikan kepada orang tua pasien berupa
pemahaman tentang penyakit diare dan terapinya, meliputi cara
pemberian oralit, zinc, nutrisi yang cukup, kebersihan diri dan makanan.
Pada orang tua juga diberikan edukasi apabila menemukan tanda-tanda
pada anak seperti BAB cair lebih sering, muntah berulang, mengalami
rasa haus yang nyata, makan minum sedikit, demam, tinja berdarah atau
tidak membaik dalam 3 hari maka anak harus segera dibawa ke fasilitas
kesehatan terdekat.

2. KOLESTASIS

A. Definisi Kolestasis
Kolestasis merupakan sindrom klinik yang timbul akibat hambatan sekresi
dan/aliran empedu yang terjadi dalam hati.

B. Patofisiologi Kolestasis
Pada bayi terjadi dalam 3 bulan pertama kehidrupam disebut pula sindrom
hepatitis neonatal. Keadaan ini mengakibatkan akumulasi, retensi serta regurgitasi
bahan komponen empedu serta regurgitasi bahan empedu seperti bilirubin, asam
empedu serta kolesterol. Kolestasis ditandai dengan ikterus, tinja warna pucat atau
akolik dan urin warna kunign tua seperti teh. Apabila berjalan lama prisesnya
dapat bermanifestasi pruritus, gagal tumbuh akibat penumpukan zat yang
seharusnya diangkut oleh empedu untuk dibuang melalui usus. Secara klinis bayi
terlihat kuning dan parameter yang paling banyak serta praktis untuk digunakan
adalah kadar bilirubin direk yaitu kadar bilirubin direk serum: > 1,5 mg/dl atau
15% dari bilirubin total yang meningkat. Bila terjadi gangguan aliran bilirubin
baik pada saluran intra maupun ekstra hepatal berakibat meningkatnya bilirubin

10
yang terkonjugasi dalam darah yang menimbulkan perubahan urin yang menjadi
lebih tua dan tidak ada/sedikit bilirubin yang masuk dalam usus sehingga warna
feses menjadi pucat seperti dempul. Hambatan saluran empedu juga menyebabkan
rembesan cairan empedu dalam jaringan hati yang dapat merusak sel-sel hepatosit
yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya sirosis bilier.

C. Etiologi Kolestasis
Kolestasis dapat disebabkan oleh berbagai keadaan. Kemungkinan penyebab
terjadinya kolestasis adalah sebagai berikut:

Penyebab kolestasis pada anak yang lebih besar yaitu HVA, kelainan yang
diturunkan seperti penyakit wilson, fibrosis kistik, leukemia, limfoma, tumor hati,
leptospirosis, skistosomiasis dan lesi sekunder seperti hepatitis kronik, kolitis
ulerasiva, artritis rematoid. Kolestasis secara klinis dibedakan atas kolestasis
intrahepatik dan ekstrahepatik. Menghadapi bayi dengan kolestasis, yang pertama
kali perlu disingkirkan adalah kemungkinan atresia bilier. Insidens atresia bilier
adalah 1: 10.000-15.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor yang menentukan
prognosis atresia bilier adalah usia saat operasi portoenterostomi dilakukan. Bila

11
operasi dilakukan sebelum usia 8 minggu angka bebas ikterus dapat mencapai
80%. Bila dioperasi setelah usia 12 minggu angka bebas ikterus menurun menjadi
sekitar 20% karena umumnya sudah terjadi sirosis bilier yang irreversible.
Ikterus yang melanjut lebih dari 14 hari atau ikterus yang disertai
perubahan urin yang menjadi lebih tua atau feses yang berwarna pucat atau
dempul perlu pemeriksaan lebih lanjut dan perlu disingkirkan kemungkinan
kolestasis (hiperbilirubinemia terkonjugasi). Bila kolestasis, perlu evaluasi lebih
lanjut untuk mendeteksi atresia bilier sedini mungkin serta untuk mengetahui
etiologi lainnya.

D. Diagnosis Kolestasis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis berupa ikterus, warna urin yang
kuning gelap seperti teh, serta warna tinja yang pucat seperti dempul, dengan atau
tanpa hepatomegali. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan
kadar bilirubin direk serum, bilirubin urin +, serta sterkobilin feses -. Gambaran
klinis dan laboratoris dapat secara kasar membantu membedakannya, namun
secara pasti dapat diketahui dengan pemeriksaan kolangiografi intaoperatif. Perlu
pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis etiologis.

E. Tatalaksana Kolestasis
Pengobatan kolestasis meliputi pengobatan suportif, medikamentosa, dan bedah.
Terapi bedah berupa portoenterostomi biasanya dilakukan pada kolestasis
ekstrahepatal, misalnya atresia bilier. Sedangkan terapi medikamentosa umumnya
untuk kolestasis intrahepatik yang dapat diketahui penyebabnya. Selain
pemantauan keberhasilan terapi, penting juga untuk memantau tumbuh kembang
anak.

F. Prognosis Kolestasis
Prognosis tergantung deteksi dini dan penyebabnya, semakin dini ditemukan dan
dilakukan tatalaksana maka prognosisnya jauh lebih baik. Untuk kasus kolestasis
secara umum yang tidak menunjukkan perbaikan pada usia 1 bulan atau bayi telah

12
berusia 1 bulan saat pertama kali datang perlu dirujuk ke konsultan
gastrohepatologi.

BAB IV
RESUME PASIEN

1. Observasi Hematemesis Melena DD/ Ruptur Varices Oesopahagus


(Dewo Bimo Putro)

13
A. Identitas
Nama : DBP
Tanggal Lahir/Umur : 9 April 2011/ 6 tahun 3 bulan
No CM : C508375
Alamat : Semarang
MRS : 11 Juli 2017
B. Anamnesis (11 Juli 2017, 22.00)
Keluhan Utama
Muntah darah
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 1 hari SMRS anak demam tinggi, diberi paracetamol demam turun, kemudian
naik lagi. Sesak (-), batuk (-), pilek (-), biru (-).
+ 4 jam SMRS, anak BAB hitam 1x 00> dibawa ke RS Elisabeth. Di IGD RS
Elisabeth anak muntah darah + 200cc, anak sadar  dipasang infus, NGT,
diberikan injeksi asam tranexamat dan viamin K  rujuk RSDK
Riwayat Penyakit Dahulu
- Anak terdiagnosa PJB sejak lahir  TOF
- Riwayat muntah darah usia 5 tahun  rawat inap di RSDK
- Riwayat pengobatan propanolol, tapi tidak pernah kontrol
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga riwayat muntah darah
Riwayat Makan Minum
Susu : susu dancow
Sumber air : air galon
C. Pemeriksaan Fisik (11 Juli 2017, 22.15)
KU: sadar, kurang aktif
BB: 15 kg
TV: HR: 124 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 24 x/menit t: 36,9oC
Kulit : turgor kembali cepat
Kepala : mesosefal

14
Mata : cekung -, air mata +, edem palpebra -, conjunctiva palpebra pucat -,
sklera ikterik -, upslanting eye +
Wajah : dismorfik (-), saddle nose (-)
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis (+), stomatitis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesarannnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising ejeksi sistolik grade III/6 PM di ULSB,
gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar, venektasi (-)
A : BU + ↑
Pa : supel, H: ttb, L: S2
Genitalia: fimosis -
Extremitas : sianosis +/+ +/+
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”
Clubbing Finger +

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 11/7/17 12/7/17 17/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 12,6 9,8 10
Hematokrit 36 – 44 % 39,7 29,1 31,2
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 3,76

15
MCH 23.00 – 31.00 Pg 26,6
MCV 77 – 101 fL 83
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 32,1
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 40,3 11,4 7
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 101 61
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 106
Ureum 15 – 39 mg/dL 50
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,65
Natrium 136 – 145 mmol/L 143
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 5,5
Chlorida 98 – 107 mmol/L 105
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,26
Koagulasi
PPT 1,4 x
PPTK 1,24 x

E. Diagnosis
- Observasi Hematemesis Melena DD/ Ruptur Varices Oesophagus
- DE: PJB Sianotik
DA: TOF
DF: Tanpa Gagal Jantung
- Moderate Chronic Malnutrition
- Anemia (9,8)

F. Tatalaksana
- O2 nasal canul 2 lpm
- Infus RL 240/10/10 tpm
- Infus D10% 1200/50 ml/jam (GIR 5,5 BN : 1:150)
+ Nacl 3% (2 meq) 25 cc
+ KCl otsu (2 meq) 12,5 cc
- Infus Aminofusin 5% 300/12 ml/jam
- Inj. Ocreotid 15 mcg bolus dilanjutkan 15 mcg/jam
- Inj. Omeprazol 10 mg/12 jam
- Inj. Ceftriaxone 750 mg/12 jam
- Peroral : sukralfat 5 ml/8 jam

16
Propranolol 7,5 mg/12 jam
Lactulosa 1,5 cth/24 jam
- Diet : Tropic feeding 8x60 cc pregistimil
3 x ½ LLS
Program:
- Evaluasi KU, TV, tanda perdarahan, BC, diuresis/ 12 jam

2. Observasi Kolestasis (Heni Puji Lestari)


A. Identitas
Nama : HPL
Tanggal Lahir/Umur : 12 Juni 2000/ 17 tahun 1 bulan
No CM : C604162
Alamat : Semarang
MRS : 17 Juli 2017

B. Anamnesis (17 Juli 2017, 10.00)


Keluhan Utama
Pro biopsi hepar
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 4 tahun SMRS anak tampak terlihat kuning (terutama pada mata), kuning hilang
timbul. Mual (+), muntah (-), kadang mengeluh nyeri perut, BAB warna biasa,
BAK warna kuning,
+ 5 bulan SMRS, anak mondok di RST selama 5 hari karena nyeri perut dan mual,
dilakukan pemeriksaan lab dan USG, dikatakan anak sakit hepatitis kronik, anak
boleh pulang dan kontrol rutin tiap bulan ke poliklinik. Anak mendapat urdafalk
2x1 kapsul.
+ 20 hari SMRS anak mondok di RST karena BAB cair, nyeri perut, mual,
dirawat 2 hari, diperbolehkan pulang  dirujuk ke RSDK
Anak dengan kolestasis suspek sirosis hepatis ec hepatitis kronis, suspek kelainan
metabolik bawaan, pubertas delayed

17
Anak direncanakan biopsi hepar dan penegakan diagnosis kelainan metabolik
bawaan. Saat ini tidak ada keluhan, demam (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-),
BAK dan BAB tak.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sakit kuning
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga sakit kuning
- Tidak ada keluarga dengan kelainan bawaan
Riwayat Makan Minum
Susu :
Sumber air : air galon

C. PemeriksaanFisik (17 Juli 2017, 10.15)


KU : sadar, kurang aktif
BB: 26,5 kg TB:141 kg HAZ : -3,27 BMI : -3,83
TV: HR: 98 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 24 x/menit t: 36,4oC
Kulit : turgor kembali cepat
Kepala : mesosefal
Mata : cekung -, air mata +, edem palpebra -, conjunctiva palpebra pucat -,
sklera ikterik +/+
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-

18
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar
A : BU + normal
Pa : supel, H: tak teraba, L: S2
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”
Ikterik +/+ +/+

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 17/7/17 18/7/17 20/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 9,4 9,96 10,6
Hematokrit 36 – 44 % 30,5 30,6 34,3
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 3,35 3,91
MCH 23.00 – 31.00 Pg 29,7 27,1
MCV 77 – 101 fL 91,3 87,7
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 32,6 30,9
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 6,5 5,9 10,9
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 187 118 170
RDW 11.6 – 14.8 % 13 15
MPV 4.00 – 11.00 fL 9,17 11,7
Kimia klinik
Bilirubin total 0.3 – 1.2 mg/dL 4,73
Bilirubin direk 0.0 – 0.2 mg/dL 4,32
SGOT 15 – 34 U/L 55 60
SGPT 15 – 60 U/L 25 30
Albumin 3.4 – 5.0 g/dL 3,3 3,5
Alkali fosfatase 50 – 136 U/L 568
Gamma GT 5 – 85 U/L
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 125 117
Ureum 15 – 39 mg/dL 17
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,6
Natrium 136 – 145 mmol/L 133 134
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 3,2 3,9
Chlorida 98 – 107 mmol/L 99 101
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,08
Koagulasi
TT 17,20
PPT Detik 9,8 10,8

19
PPTK Detik 43,4 37,5
Imunoserologi
HBsAg Negatif
Anti HBs
HBeAg 0,00
Anti HBC
Anti HAV IgM 0,00
Hb electrophoresis dbn

E. Diagnosis
- Post Biopsi Laparoscopy hepar (H+2)
- Observasi Kolestasis
- Suspek sirosis hepatis
- Suspek kelainan metabolik bawaan
- Puberty delayed DD/ turner syndrome
- Short stature DD/ hormonal, nutritional
- Severe Chronic Malnutrition
- Anemia (10,6)

F. Tatalaksana
- Infus D5 ½ NS 960/40/10 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/24 jam
- Inj. Tramadol 50mg/6 jam jika nyeri
- Inj. Vit K 5 mg/12 jam
- Peroral : Urdafalk 150 mg/12 jam
- Diet: 3 x diet hepar (nasi)
3 x 200 ml hepatosol
Program:
- Tunggu hasil biopsi hepar
- Usul dari respirologi  work up TB
- Tunggu hasil profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL), trigliserid, asam urat,
GDP

20
3. DIARE (Farzan Ahza)

A. Identitas
Nama : FA
Tanggal Lahir/Umur : 21 Januari 2017/ 5 bulan
No CM : C643088
Alamat : Pati
MRS : 6 Juli 2017

B. Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien rujukan dari RS Soewondo Pati
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 10 hari SMRS os BAB cair (+), ampas (+), lendir (+), warna kuning kehitaman
+ 10x/hr, sekali BAB ¼ gelas belimbing, nyemprot (-), bau asam (+), demam (-),
batuk (-), pilek (+), anak masih aktif  periksa ke klinik kemudian di rujuk ke RS
Soewondo Pati  diberi infus, zinc, antibiotik, os sempat membaik lalu
memburuk.
+ 3 hari SMRS os BAB hitam 1x, muntah 1x, demam (+) 39,5 belum turun
dengan obat turun panas. BAB 7x/hr, warna hitam (-), ¼ gelas, lendir (-), BAB
tiap 4 jam sekali.
Saat ini anak BAB cair (+), ampas (+), lendir (-), sebanyak 7x/hr, demam (-),
muntah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Diare
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga diare
Riwayat Makan Minum
Susu : susu kental manis kadang - kadang
Sumber air : air galon

21
C. Pemeriksaan Fisik
KU: sadar, aktif
BB: 6,9 kg PB: 84 cm LK: 41,5 cm
WAZ: -1,00 SD WHZ: -5,82 SD BMI: -6,37 SD HC: -1,17 SD
TV: HR: 120 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 20 x/menit t: 36,8oC
Kulit : turgor kembali cepat
Kepala : mesosefal
Mata : cekung -, conjunctiva palpebra pucat -, sklera ikterik -,
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising (-), thrill (-), gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar
A : BU + N
Pa : supel, H: ttb, L: S0
Genitalia: fimosis -
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 5/7/17 7/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 11,6
Hematokrit 36 – 44 % 37,4

22
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 5,04
MCH 23.00 – 31.00 Pg 23
MCV 77 – 101 fL 74,2
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 31
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 19,6
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 394
RDW 11.6 – 14.8 % 15,6
MPV 4.00 – 11.00 fL 9,6
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 74
Ureum 15 – 39 mg/dL 19
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,5
Natrium 136 – 145 mmol/L 127 132
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 4,3 3,6
Chlorida 98 – 107 mmol/L 98 95
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2

Feses Rutin (6 Juli 2017)


Warna : Hijau, lembek pH : 6
Parasit (-) sisa lemak (+)
Kista (-) sisa protein (+)
Entamoeba (-) sisa karbohidrat (+)
Eritrosit (-)
Leukosit (-)
Epitel (-)
Bakteri (+)
Jamur (-)
E. Diagnosis
- Diare akut tanpa tanda dehidrasi (paska dehidrasi tak berat)
- Imbalance elektrolit (perbaikan)

F. Tatalaksana
- Inf D10% 480/20/5 tpm + NaCl 3% (2 meq) 28 ml
- Peroral : Oralit 50-100 ml/mencret
Zinc 10 mg/24 jam

23
- Diet : 12 x 40 ml LLM SGM
- Program : evaluasi KU, TV, tanda dehidrasi

4. KOLESTASIS (By. Ny. Ririn Anggraeni)

A. Identitas
Nama : By. Ny. RA
Tanggal Lahir/Umur : 21 Feburari 2017/ 4 bulan
No CM : C643078
Alamat : Tegal
MRS : 5 Juli 2017

B. Anamnesis
Keluhan Utama
Rujukan RS PKU Muhammadiyah Tegal dengan kolestasis dan hematemesis
Riwayat Penyakit Sekarang
± 5 hari SMRS anak batuk (+), pilek (+), rewel (+), gelusah (+).
± 3 hari SMRS anak sesak (+), batuk (+), pilek (+), demam (-), keluar darah dari
mulut, jumlah sedikit campur ludah, anak dibawa ke IGD RS PKU
Muhammadiyah Tegal, dikatakan kolestasis dan perdarahan saluran cerna.
Dirawat di PICU selama 3 hari. Selama di PKU anak mengeluarkan darah dari
mulut 2x, BAB kehitaman (+). Karena tidak ada perubahan, os dirujuk ke RSDK.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit kuning sejak umur 4 hari
RiwayatpenyakitKeluarga
- Tidak ada keluarga sakit kuning
Riwayat Makan Minum
Susu : ASI
Sumber air : -

C. Pemeriksaan Fisik

24
KU: sadar, ikterik
BB: 5 kg PB: 68 cm
TV: HR: 180 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 26 x/menit t: 37oC
Kulit : turgor kembali cepat
Kepala : mesosefal, UUB datar
Mata : cekung -, edem palpebra -, conjunctiva palpebra pucat -, sklera
ikterik +/+
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi (+) subcostal
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar, hernia umbilicus (+)
A : BU + N
Pa : supel, H: 4 cm BAC, L: S0
Genitalia: fimosis -
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 5/7/17 7/7/17 10/7/17 13/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 9 8,34 8,5
Hematokrit 36 – 44 % 28,4 25,1 27

25
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 3,5 2,83 3,16
MCH 23.00 – 31.00 Pg 25,7 29,4 26,9
MCV 77 – 101 fL 81,1 88,6 85,4
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 31,7 33,2 31,5
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 14,2 14,5 14,1
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 526 345 578
RDW 11.6 – 14.8 % 14,6 17,0 22,9
MPV 4.00 – 11.00 fL 10,8 9,28 10,5
Kimia klinik
Bilirubin total 0.3 – 1.2 mg/dL 21,72 19,6
Bilirubin direk 0.0 – 0.2 mg/dL 13,54 11,2
SGOT 15 – 34 U/L 306
SGPT 15 – 60 U/L 364
Alkali fosfatase 50 – 136 U/L 149
Gamma GT 5 – 85 U/L 1781
Albumin 3.4 – 5.0 g/dL 3,9
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 77
Ureum 15 – 39 mg/dL 31
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,6
Natrium 136 – 145 mmol/L 122 131 133
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 3,7 3,0 5,5
Chlorida 98 – 107 mmol/L 97 95 101
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,49 2,3
Koagulasi
TT
PPT Detik 12,2
PPTK Detik 23,1
Fibrinogen 154.3 – 397.9 mg/dL
D-Dimer 0 – 500 mg/dL
INR
Imunoserologi
Anti CMV IgG 48
Anti CMV IgM 0,3
Anti Rubella IgG
Anti Rubella IgM
Anti Toxoplasma IgG 7
Anti Toxoplasma IgM 0,03
Benzidine -

USG ABDOMEN (7/7/17)


Kesan:
 Hepatomegali dengan parenkim normal
 Mild splenomegali dengan parenkim normal

26
 Vesica felea berukuran kecil dan ireguler (prepandial ± 1,27 cm, post
prandial ± 1,27 cm disertai gambaran trianguler cord sign pada periporta)
 cenderung gambaran atresia bilier
 Ascites minimal
Feses Rutin (9/7/17)
Warna: putih, lembek. Parasit (-), entamoeba (-), sisa lemak (++), sisa protein (+),
sel (-), bakteri (+)

E. Diagnosis
- Observasi kolestasis DD/ extrahepatal DD/ atresia bilier
intrahepatal
- Paska perdarahan saluran cerna
- Paska potensial respiratory failure
- Anemia normositik normokromik (8,34)
- Gizi baik perawakan normal (catch up growth)
- Disfungsi hepar
- Hiponatremia (133)
- Hipernatremi (5,5)

F. Tatalaksana
- O2 nasal 0,5 lpm
- Inf. D10% 240/10/10 tpm mikro
+ NaCl 3% (3 meq) 67 ml
+ KCl otsu (3 meq) 34 ml dalam 500 ml D10%
- Inf. Ampicilin 150 mg/6 jam
- Inj. Omeprazole 5 mg/12 jam
- Peroral : Urdafalk 25 mg/12 jam
- Diet: tropic feeding 4-6 x/5 ml pregistimil, naik bertahap
- Program :
o Pro Skintigrafi (31/7/17)

27
5. HEMATEMESIS dan KOLESTASIS (M. RAFKA PUTRA )

A. Identitas
Nama : MRP
Tanggal Lahir/Umur : 5 Oktober 2016/ 9 bulan
No CM : C639569
Alamat : Semarang
MRS : 8 Juli 2017

B. Anamnesis (8 Juli 2017, 06.00)


Keluhan Utama
Muntah darah
Riwayat Penyakit Sekarang
Anak datang dengan keluhan muntah darah berupa darah segar bercampur
gumpalan agak kehitaman, muntah 1x sebanyak ½ - ¾ gelas belimbing. Terlihat
kuning (+), perut membesr (+), demam (-), batuk (-), BAB warna hitam (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat kolestasis (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga muntah darah dan kuning
Riwayat Makan Minum
Susu : SGM
Sumber air : air galon

C. Pemeriksaan Fisik (8 Juli 2017, 06.15)


KU: sadar, cukup aktif, ikterik
BB: 7,1 kg
TV: HR: 118 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 24 x/menit t: 36,6oC
Kepala : mesosefal
Mata : cekung -, conjunctiva palpebra pucat -, sklera ikterik +/+

28
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : cembung, venektasi (+), umbilicus menonjol (+)
A : BU + N
Pa : supel, H: 5 cm BAC, tepi tajam L: S2, pekak alih & sisi (+)
Genital : edema scrotum (+)
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 8/7/17 10/7/17 11/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 8,67 8,6 11,5
Hematokrit 36 – 44 % 25,7 27,5 35,4
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 2,99 3,23 4,21
MCH 23.00 – 31.00 Pg 29,0 26,6 27,3
MCV 77 – 101 fL 85,8 85,1 84,1
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 33,8 31,3 32,5
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 10,1 7,5 7,7
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 104 45 79
RDW 11.6 – 14.8 % 22,1 22,6 20,6
MPV 4.00 – 11.00 fL 4,76
Kimia klinik
Bilirubin total 0.3 – 1.2 mg/dL 18,07
Bilirubin direk 0.0 – 0.2 mg/dL 13,38
SGOT 15 – 34 U/L 198
SGPT 15 – 60 U/L 110

29
Alkali fosfatase 50 – 136 U/L 307
Gamma GT 5 – 85 U/L 429
LDH 629
Albumin 3.4 – 5.0 g/dL 2,7
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 65
Ureum 15 – 39 mg/dL 27
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,4
Natrium 136 – 145 mmol/L 126 140
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 5,4 3,4
Chlorida 98 – 107 mmol/L 107 104
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,19
Koagulasi
TT
PPT 9,4 – 11,3 Detik 13,9
PPTK 27,7 – 40,2 detik 61,4
Fibrinogen 154.3 – 397.9 mg/dL
D-Dimer 0 – 500 mg/dL
INR

Hasil PA (7 Juli 2017)


Kolestatic syndrome yang memberi kesan extrahepatic biliari atresia

E. Diagnosis
- Hematemesis (perbaikan) DD/ Varises esofagus
Atresia bilier
- Kolestasis dd/ Alagelle Syndrome
Proses Kronik Hepar
- Ascites Permagna
- Hipoalbumin (2,7)
- Anemia Normositik normokromik (perbaikan)
- Pemanjangan studi koagulasi
- Hipokalemia (3,4)
F. Tatalaksana
- Inf KAEN 3B 480/20/5 tpm
- Inj. Furosemid 4 mg/12 jam
- Inj. Omeprazole 4 mg/24 jam

30
- Inj. Vit K 2 mg/24 jam
- Peroral : propanolol 4 mg/8 jam
- Diet: pregistimil 8 x 100 ml
Program:
- Evaluasi KU, TV, tanda perdarahan
- Pro kasai prosedur (program bedah anak)

6. Kolestasis (Kanaya Shanika Putri)

A. Identitas
Nama : KSP
Tanggal Lahir/Umur : 31 Mei 2017/ 1 bulan
No CM : C645728
Alamat : Pekalongan
MRS : 20 Juli 2017

B. Anamnesis (20 Juli 2017, 13.00)


Keluhan Utama
Kuning (Rujukan RS. Budi Rahayu)
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak usia 1 minggu mengeluh kuning pada seluruh tubuh, muntah (+), minum
ASI kurang, bayi dibawa ke RS Anugrah Pekalongan, dirawat inap selama 6 hari,
dilakukan pemeriksaan USG dan echo. Pasien dipulangkan dengan bilirubin total
6, sebelumnya bilirubin total 12. Bayi dirujuk ke RS Budi Rahayu saat kontrol ke
poli anugrah setelah 1 minggu rawat inap karena masih kuning. Anak rawat inap
dan mendapat terapi sinar 1x24 jam, kuning masih tetap, BAB warna dempul 
rujuk RSDK
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga sakit seperti ini

31
Riwayat Makan Minum
Susu : ASI
Sumber air : -

C. PemeriksaanFisik (20 Juli 2017, 13.15)


KU: sadar, ikterik
BB: 2.200 gr TB: 43 cm LK: 33 cm LILA: 9 cm WAZ: -5,14
HAZ: -6,44 HC: -3,93
TV: HR: 150 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 32 x/menit t: 36,7oC
Kepala : mesosefal, UUB datar, LK 33 cm (Mikrosefal)
Mata : cekung -, conjunctiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik +/+
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -, saddle nose (-)
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -, palatoschizis (palatum mole), palatum
lebih tinggi
Leher : pembesarann nll -/-
Thorax : simetris, retraksi epigastrial (+), pectus excavatus (+)
Cor : BJ I-II N, bising + continus murmur gr IV/6 PM di
infraclavicula kiri, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran +/+ +/+
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : cembung, venektasi (-)
A : BU + N
Pa : supel, H: 1 cm BAC L: S0
Genitalia: fimosis -
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

32
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 20/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 9,38
Hematokrit 36 – 44 % 27,3
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 3
MCH 23.00 – 31.00 Pg 31,3
MCV 77 – 101 fL 91
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 34,4
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 19,2
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 745
RDW 11.6 – 14.8 % 18,3
MPV 4.00 – 11.00 fL 6,74
Hitung jenis
Eosinofil 2–4 % 5
Basofil 0–4 % 0
Batang 2–5 % 4
Segmen 45 – 75 % 31
Limfosit 20 – 40 % 55
Monosit 3 – 12 % 5
Kimia klinik
Bilirubin total 0.3 – 1.2 mg/dL 14,57
Bilirubin direk 0.0 – 0.2 mg/dL 10,71
SGOT 15 – 34 U/L 267
SGPT 15 – 60 U/L 159
Alkali fosfatase 50 – 136 U/L 291
Gamma GT 5 – 85 U/L 115
LDH
Total Protein 6,4 – 8,2 g/dL 5,6
Albumin 3.4 – 5.0 g/dL 3,9
Globulin 2,3 – 3,5 g/dL 1,7
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 70

TSHs Hypo >7 uIU/mL 1,23


Euthyroid
0,25-5
Hyper <0,15
Free T4 10,6 – 19,4 pmol/L 23,11
Gambaran Darah Tepi (20/7/17)
Eritrosit : normositik, poikilositosis ringan (ovalosit, eliptosit, pear shape),
polikromasi +, eritrosit muda +
Trombosit : estimasi jumlah meningkat, bentuk besar +, giant +

33
Leukosit : estimasi jumlah meningkat, limfositosis +, limfosit atypical +

Echo (3/7/17) : PDA 3 mm


USG Abdomen (2 fase) 3/7/17 : suspek atresia bilier
IgG anti CMV (18/7/17) : 35 (+)

E. Diagnosis
- Obs. Kolestasis DD/ Intrahepatal DD/ infeksi CMV
Extrahepatal
- DE : PJB asianotik
- DA : PDA 3 mm
- DF : Tanpa gagal jantung
- Palatoschizis
- Mikrosefal
- Failure to thrive
F. Tatalaksana
- Inf D5 ½ NS 120/5/5 tpm
- Peroral: urdafalk 15 mg/12 jam
Vit. A 50000/24 jam
Vit. D 10 mcg/24 jam
Vit. E 7,5 mg/24 jam
Vit. K 7,5 mg/24 jam
- Diet: pregistimil 12 x 50 ml
Program:
- Evaluasi KU, TV, distress respirasi
- Konsul nutrisi dan penyakit metabolik, kardiologi, infeksi dan penyakit
tropis, endokrin
- Cek kultur urin, elektrolit, Ca
- USG ulang (2 fase)

7. DIARE (Satria Doni Saputra)

34
A. Identitas
Nama : SDN
Tanggal Lahir/Umur : 17 Maret 2017/ 4 bulan
No CM : C645399
Alamat : Semarang
MRS : 19 Juli 2017

B. Anamnesis (19 Juli 2017, jam 23.00)


Keluhan Utama
Diare
Riwayat Penyakit Sekarang
Anak datang dengan keluhan BAB cair >10x sejak tadi malam, ampas sedikit,
lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-), demam (+). Anal lemas (+), malas
minum (+), BAK terakhir pengasuh tidak tahu. Anak tampak lemah cenderung
mengantuk. Anak dibawa ke IGD RSDK, dilakukan resusitasi cairan tatalaksana
diare akut dehidrasi berat.
Saat ini diare sudah berkurang, ampas (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga sakit seperti ini

C. Pemeriksaan Fisik (19 Juli 2017, jam 23.15)


KU: sadar, kurang aktif,
BB: 7 kg
TV: HR: 150 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 36 x/menit t: 36,7oC
Kepala : mesosefal, UUB datar, turgor kulit cukup
Mata : cowong -, conjunctiva palpebra pucat -, sklera ikterik -
Telinga : sekret -/-

35
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar
A : BU + N
Pa : supel, H: tak teraba, L: S0
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

D. Pemeriksaan Penunjang
19/7/17 19/7/17
Pemeriksaan Rujukan Satuan 20/7/17
(11.39) (20.49)
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 13,4 11,6 10,2
Hematokrit 36 – 44 % 44,2 33,4 31,8
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL
MCH 23.00 – 31.00 Pg
MCV 77 – 101 fL
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 18,9 10,5 11,1
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 715 382 344
RDW 11.6 – 14.8 %
MPV 4.00 – 11.00 fL
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 117 101
Ureum 15 – 39 mg/dL
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL
Natrium 136 – 145 mmol/L 150 148 162

36
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 6,3 4,0 3,0
Chlorida 98 – 107 mmol/L 116 135 125
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,4 2,16

Feses Rutin (19/7/17) : kuning lembek berlendir, cacing (-), entamoeba (-), sisa
lemak (+), sisa protein (+), bakteri (+), eritrosit (-),
leukosit 0-1/LPB, epitel 0-1/LPK

E. Diagnosis
- Diare Akut tanpa tanda dehidrasi paska dehidrasi berat
- Imlabance Elektrolit (hipernatremia 162, hipokalemia 3, hioerchloremia 125)
- Gizi baik perawakan normal

F. Tatalaksana
- Infus KAEN 3B 480/20/5 tpm
- Peroral : zinc 10 mg/24 jam
Oralit 50 ml jika diare
Paracetamol drop 0,7 ml/4-6 jam jika t >38oC
Program:
- Tunggu hasil kultur feses
- Evaluasi KU, TV, tanda dehidrasi

8. VOMITUS dan DIARE (Arziki Satrio)

A. Identitas
Nama : AS
Tanggal Lahir/Umur : 4 Januari 2016/ 1 tahun 6 bulan
No CM : C566335
Alamat : Semarang
MRS : 15 Juli 2017

37
B. Anamnesis
Keluhan Utama
Muntah dan diare
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 3 hari SMRS anak dikeluhkan muntah > 5x/hari, muntah isi makanan, air dan
ludah. Muntah terutama pada pagi hari. Mencret > 10x/hari, ampas (+), lendir (+),
darah (-), batuk (+), pilek (+)  dibawa ke puskesmas.
+ 2 hari SMRS anak masih muntah > 5x/hari, muntah isi makanan, air dan ludah.
Mencret > 10x/hari, ampas (+), lendir (+), darah (-), batuk (+), pilek (+), demam
tinggi (+) suhu tidak diukur, kejang (-)  dibawa ke puskesmas.
+ 1 hari SMRS anak semakin lemas (+), masih muntah dan mencret (+) dibawa
ke puskesmas dirujuk ke RSDK
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat diare sebelumnya (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga sakit seperti ini

C. Pemeriksaan Fisik
KU: sadar, kurang aktif
BB: 9 kg
TV: HR: 110 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 24 x/menit t: 36,5oC
Kepala : mesosefal
Mata : conjunctiva palpebra pucat -, cowong -
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -, stomatitis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis -, faring hiperemis -
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -

38
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar
A : BU + N
Pa : supel, H/L ttb, turgor kembali cepat
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

D. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 14/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 12,3
Hematokrit 36 – 44 % 37,5
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 5,43
MCH 23.00 – 31.00 Pg 22,7
MCV 77 – 101 fL 69,1
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 32,8
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 7,7
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 488
RDW 11.6 – 14.8 % 14,5
MPV 4.00 – 11.00 fL 7,7
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 92
Ureum 15 – 39 mg/dL 24
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,5
Natrium 136 – 145 mmol/L 132
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 3,4
Chlorida 98 – 107 mmol/L 98

Pemeriksaan Feses Rutin (16/7/2017)


- Warna coklat, lembek, parasit (-), entamoeba (-), sisa lemak (+), sisa protein
(+), sisa karbohidrat (-), bakteri (++), sel (-).

39
E. Diagnosis
- Diare akut tanpa tanda dehidrasi paska dehidrasi tak berat
- Vomitus tanpa tanda dehidrasi paska dehidrasi tak berat
- Febris 3 hari DD/ispa,dehidrasi
- Hiponatremia (132)
F. Tatalaksana
- Inf. KAEN 3B 480/20/5tpm
- PO: zink 20 mg/24jam (H2)
Oralit 50-100ml/BAB cair atau muntah
Paracetamol syrup 1 cth//4-6jam (t>38C)
- Diet: 8x60ml susu LLM, 3x1/2 porsi lunak lauk saring
Program:
- Evaluasi KU, TV, tanda dehidrasi

9. Diare (Bara Aditya Pratama)

A. Identitas
Nama : BAP
Tanggal Lahir/Umur : 27 November 2016/ 7 bulan
No CM : C613006
Alamat : Semarang
MRS : 12 Juli 2017

B. Anamnesis
KeluhanUtama
Mencret
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 3 hari SMRS anak dikeluhkan demam tidak terlalu tinggi, tapi tidak diukur
suhunya, batuk (+), pilek (+), dibawa ke puskesmas. Diberi obat turun panas dan
obat batuk. Anak mengalami perbaikan.

40
+ 1 hari SMRS anak mulai muntah, tiap kali minum susu (susu diberi SGM 4x60
ml). Hari ini anak BAB cair 2x/hari, warna kuning (+), ampas (+), darah (-), lendir
(-), air mata saat menangis (-), anak terlihat lemas, masih mau minum air. Lalu
anak dbawa ke RSDK.
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga sakit seperti ini
Riwayat Makan Minum
Sumber air : air galon
C. Pemeriksaan Fisik
KU: sadar, kurang aktif
BB: 7,5 kg
TV: HR: 110 x/menit N: reg, i/t cukup
RR: 24 x/menit t: 37oC
Kepala : mesosefal, UUB datar
Mata : conjunctiva palpebra pucat -, sklera ikterik -, cowong -
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret –
Mulut : pucat +, sianosis -, stomatitis -
Leher : pembesarann nll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : I : datar
A : BU + N
Pa : supel, H: tak teraba L: S0
Extremitas : sianosis -/- -/-

41
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”
Turgor kulit kembali cepat (+)

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 12/7/17 13/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 10,9
Hematokrit 36 – 44 % 35,5
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 4,56
MCH 23.00 – 31.00 Pg 23,9
MCV 77 – 101 fL 77,9
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 30,7
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 11,2
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 420
RDW 11.6 – 14.8 % 14,5
MPV 4.00 – 11.00 fL 9,4
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 77
Ureum 15 – 39 mg/dL 25
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,3
Natrium 136 – 145 mmol/L 137 135
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 5,1 4,0
Chlorida 98 – 107 mmol/L 103 100
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,56 2,2

Urin Rutin (13/7/17)


Warna kuning muda, jernih, sedimen (-), sel (-), bakteri (+)
Feses Rutin (13/7/17)
Warna kuning, lembek, parasit (-), entamoeba (-), sisa lemak (+), sisa karbohidrat
(+), sisa protein (+), lekosit (+), epitel (+), bakteri (+), jamur (+).

E. Diagnosis
- Daire akut tanpa tanda dehidrasi
- Obs. Vomitus tanpa tanda dehidrasi
- Obs. Febris DD/ infeksi DD/ sindroma diare
- Anemia mikrositik hipokromik DD/ anemia def. Fe

42
- ISPA
- Trombositosis (420rb)

F. Tatalaksana
- Inf KAEN 3B 480/20/5 tpm
- PO : zinc 20 mg/24 jam
Oralit 50-100 ml/diare
Parasetamol 70 mg/4-6 jam
- Diet: 8 x 60 ml SGM, 2 x ½ nasi
Program:
- Evaluasi KU, TV, tanda dehidrasi

10. DIARE (Aininda Ramadani Huznaen)

A. Identitas
Nama : ARH
Tanggal Lahir/ Umur : 2 Juli 2016/ 1 tahun
No CM : C600633
Alamat : Temanggung
MRS : 25 Juli 2017

B. Anamnesis
Keluhan Utama
Diare
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 2 hari SMRS anak BAB cair (+) 5x/24 jam, lendir (+), darah (-), muntah (-).
+ 1 hari SMRS anak demam (+), BAB cair 6x/24 jam, lendir (+), darah (-),
muntah (+) 5x/24 jam  dibawa ke RS Ambarawa. Di RS Ambarawa anak
kejang 2x, selama 10 menit, kejang seluruh tubuh, kaki dan tangan kaku, setelah
kejang anak sadar  rujuk RSDK.

43
Di IGD RSDK, anak mendapat rehidrasi RL 75 cc/KgBB dalam 4 jam (jam
22.00-02.00). Saat ini sadar (+), muntah (-), BAB terakhir jam 23.00, BAK
terakhir jam 22.00, kejang (-).

Riwayat Penyakit Dahulu


Anak tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat penyakit Keluarga


- Tidak ada keluarga yang sakit serupa

C. Pemeriksaan Fisik
KU: sadar, kurang aktif, dehidrasi (-)
BB: 8,5 kg
WAZ: -2.89
HAZ: -2.06
BMI for age: -2.28

TV: HR: 120 x/menit N: reg, i/t cukup


RR: 24 x/menit t: 37oC
Mata : cekung -/-, conjunctiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/-, cowong -
Telinga : sekret -/-
Hidung : napas cuping -, sekret -
Mulut : pucat -, sianosis -
Tenggorok : T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Leher : pembesaran nnll -/-
Thorax : simetris, retraksi-
Cor : BJ I-II N, bising -, gallop -
Pulmo : SD: vesikuler +/+ +/+
ST: Hantaran -/- -/-
RBH -/- -/-
Wheezing -/- -/-

44
Abdomen : I : datar
A : BU + N
Pa : supel, H: ttb, L: S0, turgor kulit cukup
Extremitas : sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 25/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 10,4
Hematokrit 36 – 44 % 30,8
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL 3,9
MCH 23.00 – 31.00 Pg 26,7
MCV 77 – 101 fL 79
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL 33,8
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 9,8
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 130
RDW 11.6 – 14.8 % 12,6
MPV 4.00 – 11.00 fL 11,4
Hitung jenis
Eosinofil 2–4 % 0
Basofil 0–4 % 0
Batang 2–5 % 0
Segmen 45 – 75 % 55
Limfosit 20 – 40 % 41
Monosit 3 – 12 % 4
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 188
Ureum 15 – 39 mg/dL 18
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL 0,5
Natrium 136 – 145 mmol/L 118
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 3,3
Chlorida 98 – 107 mmol/L 93
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,26
CRP Kuantitatif 0 – 0,30 mg/L 0,34

E. Diagnosis
- Diare Akut dehidrasi tak berat

45
- Obs. Kejang tanpa demam DD/ imbalans elektrolit
- Imbalans elektrolit (hiponatremi 118)
- Febris 3 hari DD/ Dengue fever
Gastroenteritis
- Developmental delay DD/ ec. Riw. Hiperbilirubinemia
Hipotiroid
- Gizi baik perawakan normal, mikrosefal

F. Tatalaksana
- Infus NaCl 0,9% 75 159/40 tpm (07.30-11.30)
- Inj. Diazepam 2,5 mg IV pelan jika kejang
Per oral
- Zinc 20 mg/24 jam
- Paracetamol 120 mg/4-6 jam jika t ≥38oC
- Oralit 50-100 ml tiap muntah atau diare
Diet:
3 x ½ lunak lauk saring
8 x 100 ml susu LLM
Program:
- Balans cairan/diuresis tiap jam hingga tanda dehidrasi (-) dan diuresis 0,5-1
ml/KgBB/jam
- Evaluasi KU, TV, tanda dehidrasi, kejang
- Cek elektrolit ulang, feses rutin

11. KOLESTASIS (Giovanni Aqilla Lindiana Dewi)

A. IDENTITAS
Nama : GALD
Tanggal lahir/Umur : 15 Juni 2017/ 1 bulan
No. CM : C646445
Alamat : Grobogan

46
MRS : 26 Juli 2017

B. ANAMNESIS
Keluhan : Badan kuning
Riwayat Penyakit Sekarang
+ sejak usia 4 hari anak dikeluhkan kuning seluruh tubuh, makas minum, BAK
dan BAB jarang, demam (+)  dibawa ke klinik, diberikan obat  demam
hilang, masih kuning, malas menetek  dirawat di rumah
+ usia 9 hari bayi masih kuning, demam (-)  dibawa ke RS Grobogan, di rawat
inap dengan hiperbilirubinemia  dilakukan fototerapi, diberi antibiotik 
dikatakan menderita Sindroma Down dan kelainan bawaan lain  rujuk RSDK.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat transfusi sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini sebelumnya

C. Pemeriksaan Fisik
BB : 2245 gr WAZ : -2,85 HAZ : <-3 WHZ : -0,24
TB : 41 cm
Keadaan umum : sadar, tampak sakit
Tanda vital : HR : 149 x/mnt
RR : 42 x/menit
Nadi: reguler, isi dan tegangan cukup
T : 36,7°C
Kepala : UUB datar, LK: 33 cm
Wajah : dismorfik (+)
Mata : anemis (-), ikterik (-), upslanting eyes +/+, hipertelorisme
+/+
Hidung : Napas cuping (-)
Mulut : sianosis (+)
Telinga : low seat ear (+/+), discharge (-)

47
Thorax : simetris, retraksi (-)
Cor : Bunyi jantung I-II normal, bising pansistolik
grade IV/6 PM di LLSB, gallop (-)
Paru : Suara dasar : vesikuler +/+ +/+
Suara tambahan : hantaran -/- -/-
ronki -/- -/-
wheezing -/- -/-
Abdomen : cembung (+), supel (+), BU (+) N, hernia umbilicus (-)
Hepar : teraba 4 cm di bawah arcus costae
Lien : S0
Ekstremitas : akral hangat +/+ +/+
Sianosis +/+ +/+
Pucat -/- -/-
Ikterik +/+ +/+
cappilary refill time < 2” <2”

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rujukan Satuan 25/7/17
Hematologi
Hemoglobin 10.5 – 15 g/ dL 7,3
Hematokrit 36 – 44 % 22,9
Eritrosit 3 – 5.4 10^6/ uL
MCH 23.00 – 31.00 Pg
MCV 77 – 101 fL
MCHC 29.0 – 36.0 g/dL
Leukosit 5 – 13.5 10^3/uL 12,1
Trombosit 150 – 400 10^3/uL 222
RDW 11.6 – 14.8 %
MPV 4.00 – 11.00 fL
Hitung jenis
Eosinofil 2–4 % 5
Basofil 0–4 % 0
Batang 2–5 % 0
Segmen 45 – 75 % 31
Limfosit 20 – 40 % 57
Monosit 3 – 12 % 7
Kimia klinik

48
Bilirubin total 0.3 – 1.2 mg/dL 8,47
Bilirubin direk 0.0 – 0.2 mg/dL 5,08
SGOT 15 – 34 U/L 211
SGPT 15 – 60 U/L 428
Alkali fosfatase 50 – 136 U/L 625
Gamma GT 5 – 85 U/L 96
LDH
Total Protein 6,4 – 8,2 g/dL 4,5
Albumin 3.4 – 5.0 g/dL 38
Globulin 2,3 – 3,5 g/dL 0,7
Glukosa sewaktu 80 – 160 mg/dL 57
Ureum 15 – 39 mg/dL
Kreatinin 0.60 – 1.30 mg/dL
Natrium 136 – 145 mmol/L 138
Kalium 3.5 – 5.1 mmol/L 63
Chlorida 98 – 107 mmol/L 102
Calsium 2.12 – 2.52 mmol/L 2,42

USG Abdomen (12/7/17)


Kesan: Sonografi organ intraabdomen dbn
X-Foto Thorax (26/7/17)
Kesan: Kardiomegali
Echocardiographi (26/7/17)
Kesan: DA : PJB sianotik
DE : CAVSD dengan single ventricle, PS infundibular
DF : gagal jantung Ross II

E. Diagnosis
 Obs. Kolestasis
DD/ Intrahepatal DD/ Infeksi
Infeksi CMV
 DA : PJB sianotik
DE : CAVSD dengan single ventricle, PS infundibular
DF : gagal jantung Ross II
 Klinis Sindrom Down
 Hipotiroid konginetal

49
 Failure to thrive

F. Tatalaksana
- O2 nasal canul 1 lpm
- Inf. D5% ½ NS 72/3/3 tpm mikro
Per Oral
- Urdafalk 20 mg/12 jam
- Vit A 5000 IU/ 24 jam
- Vit D 10 mcg/24 jam
- Vit E 10 mcg/24 jam
- Vit K 5 mg/24 jam
- Euthyrax 20 mcg/ 24 jam
Diet : 8 x 40-50 ml progestimil

Program:
- Evaluasi KU, TV, tanda distress respirasi
- Konsul kardiologi anak, nutrisi dan penyakit metabolik, endokrin
- USG abdomen 2 fase
- Tranfusi PRC
- Cek IgG/M CMV

50
BAB V
KASUS RAWAT JALAN

DAFTAR PASIEN RAWAT JALAN JULI 2017


No Nama Tanggal L/ Usia Diagnosis Komorbid Terapi Program
Mauk P
1 Aysha 07/03/2017 P 6 bulan Obs. Ikterik dd/ atresia   Urdafalk 50 mg/12 jam skintigrafi, konsul
Adinda Putri bilier gizi baik perawakan bedah anak, cek
normal IgG/M CMV dan DR
2 Resti Sakira 07/03/2017 P 9 bulan Kolestasis dd/intrahepatal paska diare akut Urdafalk 60mg/12jam, konsul bedah anak
dd/cmv, dd/ekstrahepatal dengan dehidrasi Vit A 5000 IU/24 jam, dan radiologi nuklir
dd/ atresia bilier tak berat, severe Vit D 0,126mcg/24 (skintigrafi)
acute malnutrition jam, Vit E 15 mg/24
jam, Vit E 15 mg/24
jam, Vit K 15 mg/24
jam
3 Dafyansyah 07/03/2017 P 9 bulan Kolestasis (perbaikan) klinis DS, MAR Urdafalk 50 mg/12 jam, Rabu kontrol kalau
sakira post kolostomi, liprolac 1 sachet/12 jam belum bisa BAB
mikrosefal
4 Saefandi 07/03/2017 L 16 obs. Kolestasis DE: PJ didapat,   Rencana rawat inap
tahun dd/kongestif liver DA: AR-MR divisi kardiologi
severe, TR
moderate-
severe,PR
moderate, DF:
gagal jantung

51
NYHA III/IV
5 Muhammad 07/03/2017 P 8 tahun post laparoscopi et causa Gizi kurang   Kontrol Rabu 12
Jafar Jamil abses hepar perawakan normal Juni 2017
6 Adelia 07/03/2017 P 1 tahun Atresia Bilier Severe chronic Urdafalk 75 mg/12jam, Konsul Nutrisi
Azahra Afni 1 bulan Malnutrition, DA : Spironolacton 6,25 Metabolik, Cek LFT
PJB Asianotik, mg/12 jam, Propanolol INR
DE : ASD 3 mm, 2mg/12jam, Furosemid
DF : Tanpa gagal 5 mg/12jam, Vit K
jantung 2mg/24jam, N asetil
sistein 25 mg/8jam
7 Tiara Azmya 07/03/2017 P 2bulan GER   Cotrimoxazole syr 1,25  
Alifiana 6 bulan ml/12 jam
Mucosta 1 tab/8 jam
Sucralfat syr 5 ml/8 jam
8 Ayunda Sella 07/03/2017 P 5 bulan Kolestasis dd/   Urdafalk 60mg/12jam USG Abdomen 2
Wulandari ekstrahepatal dd/ kista fase, cek ulang LFT,
duktus bilier, dd/ Intra Ureum Creatinin
hepatal. Susp. Kista duktus
koledokus
9 Khansa Aqila 07/05/2017 P 4 bulan Kolestasis e.c Atresia   Urdafalk 40mg/12jam, Konsul Bedah
Rabbany Bilier Vit K 2,5mg/24 jam, Anak(setelah ada
Vit D 25 mcg/24 jam hasil skintigrafi),
skintigrafi, cek LFT
ulang, cek nutrisi
dan penyakit
metabolik

52
10 Abrisam 07/05/2017 L 3 bulan Kolestasis dd/ intrahepatal Infeksi CMV Urdafalk 30mg/24jam, Kontrol poli nutrisi
Akyo - Ekstrahepatal kongenital, growth Vit K 3 mg/24 jam, Vit metabolik,
Darmawan faltering A 5000IU/24 jam,Vit D Mata,THT
15mcg/24jam, Vit E
15mg/24jam,prednison
2,5mg-0,5mg-0
11 Rafli Adi 07/05/2017 L 13 TB Abdomen pengobatan   4RH --> 2tab FDC kontrol respirologi,
Saputro tahun 2 bulan ke 3 dewasa (RH), Vit usul : biopsi dengan
bulan B6/24jam, laparoskopi
11
bulan
12 Aysha 07/05/2017 P 6 bulan Kolestasis dd/atresia bilier Gizi baik   Tunggu Skintigrafi
Adinda Putri perawakan normal,
anemia (7,18),
Leukositosis
(30.800),
hipoalbuminemia
(2,6),
Trombositopenia
(119000)
13 M.Haidar 07/05/2017 P 4 tahun varises esofagus grade II- MDS, Gizi baik Propanolol 5mg/8jam
Pratama 5 bulan III perawakan normal
14 Airlangga 07/05/2017 L 7bulan Paska Hematemesis   Liprolac 1 sach/12jam  
rizki saputra melena (perbaikan )
15 Diandra 07/05/2017 P 3 Bulan Obs kolestasis dd/atresia Gizi kurang   Konsul bedah anak,
Aciva bilier perawakan normal skintigrafi,Cek IgG
Rizqiana CMV

53
16 Yudha Adi 07/05/2017 L 6 tahun Kista Hepar e.c infeksi   Urdafalk 100mg/12 Konsul infeksi
Pradana 5 bulan jamur jam, Prednison 2-1-0,
Albendazole
125mg/12jam, Lesichol
300mg/24jam
17 Ayunda sella 07/10/2017 P 4 bulan Obs. Kolestasis dd/ kista   Urdafalk 30mg/12jam Konsul bedah anak
Wulandari duktus koledokus dan bedah plastik

18 Yudha Adi 07/10/2017 L 6 tahun Kista Hepar e.c infeksi   Urdafalk 100mg/12  
Pradana 5 bulan jamur jam, Prednison 2-1-0,
Albendazole
125mg/12jam, Lesichol
300mg/24jam
19 Ufaira Nur 07/10/2017 P 2 tahun Kolestasis perbaikan e.c Batu multipel Urdafalk 100mg/12 jam Observasi USG
Asyiel 6 bulan kista duktus koledokus ductus abdomen +LFT tiap
pancreatic,Cholang 3 bulan, rencana
itis, Gizi baik ERCP 1 tahun lagi
perawakan normal (februari 2018) -->
dari bedah
20 El gibbor 07/10/2017 L 2 bulan        
artdelo
21 Muyassar 07/10/2017 L 2 tahun Varises esofagus e.c ISPA, DE : PJB Propanolol 4 mg/12  
Rohim 3 bulan proses kronik hepar Sianotik, DA : jam, Lactulosa 5 ml/12
Hidayah TOF, DF : Tanpa jam, liprolac 1
gagal jantung, sach/12jam, Nasetil
Malnutrisi kronis sistein 50 mg/12 jam

54
22 Tiara Azmya 07/10/2017 P 2 bulan GER dd/striktur esofagus      
Alifiana
23 Muhammad 07/10/2017 L 1 tahun Obs. Kholestasis dd/ Gizi baik Urdafalk 100mg/12jam,  
khalil al 4 bulan intrahepatal dd/infeksi,dd/ perawakan normal Vit A 5000IU/24 jam,
gibran ekstrahepatal dd/ atresia Vit D 90 mcg/24 jam,
bilier Vit E 25 mg/24 jam, Vit
K 5 mg/24 jam
24 Muhammad 07/12/2017 L 2 bulan Kolestasis dd/intrahepatal   Urdafalk 20mg/24jam Cek Darah Rutin,
Husein dd/ infeksi, alkali phosphatase,
Muzakki dd/ekstrahepatal SGOT, SGPT,
Gamma GT, IgG dan
IgM CMV,
gambaran darah tepi
dan kultur urin
25 Muhammad 07/12/2017 L 9 Post laparoskopi e.c abses Moderate acute   Cek Laborat
Jafar Jamil Tahun hepar naknutrition
1 bulan
26 Afif ulul 07/12/2017 L 6 bulan Kolestasis DE : PJB asianotik,    
albab dd/intrahepatal,ekstrahepat DA : ASD II kecil,
al DF : gagal jantung
ROSS 1, klinis
down sindrom,
Hipotiroid
kongenital, Global
Developmental
Delayed, gizi baik
perawakan normal
27 Adelia 07/12/2017 P 1 tahun Atresia Bilier Ascites Furosemid 5mg/12 jam Konsul bedah anak,

55
Azahra Afni 2 bulan (perbaikan), Spironolakton kontrol nutrisi dan
hepatopulmonary 6,25mg/12 jam penyakit metabolik
syndrome, DE : Urdafalk 50mg/12 jam
PJB Asianotik, Propanolol 2 mg/12
DA ; ASD I, DF: jam, Vit K 2 mg/24 jam
tanpa gagal
jantung,severe
chronic
malnutrition
28 Adifa 07/12/2017 P 8 bulan Infeksi CMV kongenital Kolestasis, severe Methylprednisolon Kontrol nutrisi
septiani (pengobatan minggu ke 3) chronic 1mg/8jam, metabolik
malnutrition, valgancyclovir 85
growth faltering, mg/12 jam (minggu ke
global III), urdafalk 30
developmental mg/12jam,Azithromyci
delayed, ISPA n 50 mg/24jam,
salbutamol 0,5mg/8jam
29 Heni Puji 17/7/2017 P 16 Kolestasis Susp. Sirosis Urdafalk 150 mg/12 Kontrol nutrisi
Lestari tahun 3 hepatis, susp. jam metabolik, kontrol
bulan Kelainan metabolik 17/7/17 --> kontrol
bawaan, puberty bedah anak --> rawat
delayed, severe inap untuk biopsi
chronic (fast track)
malnutrition
30 Fitriani 17/7/2017 P 4tahhun Obs. Massa Intrahepatal Gizi baik   MSCT Abdomen,
Mahesti 10 dd/abses, tumor perawakan normal DR, SGOT, SGPT,
bulan (organomegali) ALP, GGT, LDH,
Ureum, Creatinin,

56
Prot Total, Albumin
31 Muhammad 17/7/2017 L 1 tahun Obs kholestasis   Urdafalk 50 mg/24 Skintigrafi, konsul
khalil al 4 bulan dd/intrahepatal dd/infeksi jam,Vit A 5000 IU/24 ulit (dermatologi),
gibran dd/ekstrahepatal dd/atresia jam, Vit D 30 mcg/24 cek IgG IgM CMV,
bilier jam, Vit E 25 mg/24 toxoplasma,GGT,
jam, Vit K 50 mg/24 USG 2 fase
jam
32 El gibbor 17/7/2017 L 1 bulan Hiperbilirubinemia Normogrowth   cek bilirubin total
artdelo dd/breast milk jaundice, dan direk evaluasi
defisiensi G6PD
33 Muhammad 17/7/2017 L 2 bulan Obs. Kolestasis hepatitis Gizi baik Urdafalk 20mg/12jam, Konsul bedah anak,
Husein neonatal dd/ intrahepatal perawakan normal Methyl prednisolon menunggu hasil
Muzakki dd/infeksi 2mg-1mg-1mg alkali phosphatase,
hitung jenis, IgM
dan IgE CMV, kultur
urin
34 Ardana 17/7/2017 L 2 bulan Obs. Hiperbilirubinemia     Cek Darah Rutin,
Putera alkali phosphatase,
SGOT, SGPT,
Gamma GT,
gambaran darah tepi,
bilirubin total dan
bilirubin direk
35 Nazriel Rizqi 17/7/2017 L 1 tahun Infeksi CMV kongenital global   konsul tumbuh
M 4 bulan developmental kembang
delayed, gizi
kurang perawakan
pendek, mikrosefal

57
36 Yudha Adi 19/7/2017 L 6 tahun Kista hepar e.c infeksi Toxoplasmosis Urdafalk 100 mg/12 kontrol 1 minggu
Pradana 5 bulan jamur dd/entamoeba pengobatan bulan jam, prednison 2-1-0
ke Iin(sejak -->usul tapp off 1-1-0,
15/6/17) albendazole 125 g/12
jam, lesichol 300mg/24
jam

37 Tiara Azmya 19/7/2017 P 2 bulan GER dd/striktur esofagus     Relaktasi Ibu


Alifiana
38 Muhammad 19/7/2017 L 1 tahun Obs. Kholestasis dd/ Gizi baik Urdafalk 100mg/12jam, Skrining hepatitis
khalil al 4 bulan intrahepatal dd/infeksi,dd/ perawakan normal Vit A 5000IU/24 jam, (anti HAV, HbsAg,
gibran ekstrahepatal dd/ atresia Vit D 90 mcg/24 jam, HbeAg), konsul
bilier Vit E 25 mg/24 jam, Vit divisi infeksi untuk
K 5 mg/24 jam Infeksi CMV-->cek
IgM CMV dahulu
39 El gibbor 19/7/2017 L 1 bulan Hiperbilirubinemia Normogrowth   cek bilirubin total
artdelo dd/breast milk jaundice, dan direk evaluasi
defisiensi G6PD
40 Ahmad Dwi 19/7/2017 L 1 bulan Susp meteorismus Hiperbilirubinemia   Cek BT/BD
Ramadhan (perbaikan) indirek
41 Muhammad 19/7/2017 L 9 bulan Kolestasis Atresia bilier, Post Phenobarbital 2x20mg Rencana skintigrafi
Rafka Putra hematemesis (diminum 3 hari (31/7/17)
melena dd/varises sebelum
esophagus,Hipoalb skintigrafi),propanolol
umin, ascites 4 mg/8jam, Vit K
permagna 2mg/24 jam, Furosemid
4 mg/12 jam, urdafalk
50 mg/12 jam,

58
spironolacton 3,125
mg/12 jam
42 Ardana 19/7/2017 L 2 bulan Obs. Hiperbiliruinemia     Evaluasi Ikterik
Putera (perbaikan) dd/ breastmilk
jaundice
43 Dewo Bimo 31/7/2017 L Paska hematemesis melena DE : PJB Sianotik Propanolol dilanjutkan
(perbaikan)ec.ruptur DA : TOF selama 1 bulan
varises esofagus DF : Tanpa gagal kemudian dlakukan
jantung endoskopi evaluasi
Gizi baik
perawakan pendek
44 Heni Puji L 31/7/2017 P 17 Kolestasis Susp. Sirosis Urdafal 150 mg/12jam Kontrol poli
tahun hepatis OAT 2tab FDC/24jam respirologi
11 Susp. Kelainan Vit B6 10 mg/24jam
bulan metabolic bawaan
dd/metabolic liver
disease, kolestasis
syndrome
Delay puberty
dd/turner syndrome
Severe chronic
malnutrition
Short stature
dd/hormonal,
metabolic
TB paru
45 Felisio 31/7/2017 L 1tahun Obs Vomitus Moderate acute Domperidone Cek Hb, Ht,Leukosit,
Pratista 1 bulan malnutrition 2mg/8jam trombosit

59
Interlac 5gtt/24jam Pemeriksaan OMD
46 Alifa Khaira 31/7/2017 P 4 bulan Obs.Kolestasis Gizi buruk Urdafalk 30mg/12 jam Cek DR, Bilirubin
Wilda dd/intrahepatal dd/infeksi perawakan normal total, Bilirubun
Dd/ ekstrahepatal dd/ direk, SGOT,SGPT,
atresia bilier GGT,ALP,protein
total,albumin, cek
IgG IgM
Toxoplasma, IgG
IgM CMV, skrining
hepatitis, kultur urin

60
BAB VI
PERMASALAHAN DAN SARAN

A. PERMASALAHAN

Selama bertugas di bangsal Sub Bagian Gastroenterologi ada


permasalahan yang didapatkan, antara lain adalah sebagai berikut :
- Keluarga penderita terutama orang tua yang kurang kooperatif dengan
saran terapi maupun tindakan medis yang disampaikan, terdapat beberapa
orang tua pasien yang menunda dilakukannya tindakan medis dan
pemeriksaan yang dibutuhkan penderita sehingga memperberat kondisi
penderita.
- Keterbatasan biaya keluarga penderita sehingga terdapat penundaan
pemeriksaan dan terapi yang dibutuhkan penderita, ditambah penderita
tidak memiliki asuransi kesehatan yang dapat membantu pembiayaan
perawatan selama di rumah sakit.
- Keluarga penderita jarang membersihkan tangan setelah membersihkan
kotoran anak, sebelum memberi makan anak/membuat susu banyak yang
tidak membersihkan tangan terlebih dahulu.
- Ruang perawatan pasien diare belum terpisah dengan pasien lain, sehingga
memiliki resiko untuk penularan penyakit.

B. SARAN

Dari beberapa permasalahan di atas, kami mengajukan beberapa saran sebagai


berikut:
- Edukasi dan informed consent yang optimal terhadap pihak keluarga
terhadap setiap rencana tindakan medis serta komplikasi maupun resiko
yang mungkin terjadi.

61
- Pihak RSDK menyediakan layanan dan konsultasi perihal pembiayaan
perawatan dan tata cara menggunakan asuransi kesehatan JKN maupun
dengan bentuk penjaminan lainnya.
- Memberikan pengetahuan mengenai arti pentingnya menjaga kebersihan
kepada keluarga penderita untuk mencegah penularan dan berulangnya
diare pada penderita, serta kerjasama yang baik antara residen, perawat
dan mahasiswa dalam mengelola penderita dengan memanfaatkan sarana
sanitasi yang tersedia.\
- Memberikan edukasi untuk tetap menjaga hygiene, sanitasi, serta
pengolahan makanan secara bersih setelah penderita pulang untuk
mencegah terjadinya diare berulang.
- Edukasi perawat, dokter, dan paramedis lainnya untuk melakukan
kebiasaan cuci tangan sehingga meminimalisir penularan lewat kontak.

62
BAB VII
PENUTUP

Demikian telah kami sampaikan laporan kegiatan di Bangsal/Sub Bagian


Gastroenterologi selama 1 bulan yaitu dari tanggal 1- 31 Juli 2017.
Kami menyampaikan terima kasih kepada para Supervisor Sub Bagian
Gastroenterologi yang telah membimbing kami, khususnya dr. Ninung Rose DK,
MSi.Med, Sp.A(K), juga kami sampaikan terima kasih kepada teman sejawat,
paramedis dan keluaga penderita atas kerjasama yang telah terjalin selama kami
bertugas.
Akhirnya kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang
mungkin kami lakukan selama bertugas. Kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Kami mohon bimbingan dan
asupannya di masa yang akan datang. Semoga laporan kegiatan ini dapat
bermanfaat

Semarang, Juli 2017


Penyusun

Ika Rara Rosita

63

Anda mungkin juga menyukai