Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN PELAT DUA ARAH (METODE PORTAL EKIVALEN)

Kolom dianggap menyatu dengan balok-pelat transversal terhadap bentangan yang ditinjau
melalui aksi torsi. Balok pelat yang mengalami torsi ini membentang dari garis sumbu-garis
sumbu panel yang membatasi masing- masing sisi dari balok pelat yang ditinjau . Aksi torsi dari
balok-pelat transversal akan mengurangi kekakuan lentur efektif dari kolom aktual. Efek ini
diperhitungkan dalam analisis dalam bentuk Kolom Ekuivalen yang mempunyai kekakuan lentur
lebih kecil dari kolom aktualnya

Distribusi Momen terfaktor

Distribusi momen-momen terfaktor yang diperoleh dari hasil analisis struktur kemudian di-
distribusikan ke masing-masing lajur kolom dan lajur tengah seperti pada Metoda Disain
Langsung

ASUMSI 1

1. Struktur hrs dianggap terdiri dari rangka-rangka ekivalen pd garis-garis kolom yg diambil
dlm arah longitudinal & transversal bangunan
2. Masing-masing rangka terdiri dari sebaris kolom atau tumpuan & lajur pelat-balok,
dibatasi dalam arah lateral oleh garis tengah panel pada masing-masing sisi dari sumbu
kolom atau tumpuan
3. Kolom atau tumpuan dianggap dihubungkan pada lajur pelat-balok oleh komponen puntir
yg arahnya transversal terhadap arah bentang yg ditinjau momennya dan memanjang
hingga grs tengah panel-panel pada masing- masing sisi kolom

ASUMSI 2

1. Rangka yg berdekatan & sejajar thd suatu tepi dibatasi oleh tepi tsb dan grs tengah panel
yg berada di dekatnya

Setiap rangka ekuivalen dpt dianalisis sbg suatu kesatuan; Sebagai aternatif,untuk perhitungan
akibat beban gravitasi, masing lantai dan atap dpt dianalisis secara terpisah dgn menganggap
bahwa ujung jauh dari kolom adalah terjepit

Bila pelat-balok di-analisis secara terpisah, dalam menentukan momen pd suatu tumpuan, dpt
dianggap bhw tumpuan jauh pada dua bentang berikutnya adalah terjepit selama pelat-balok
adalah menerus melewati tumpuan jepit tersebut Nilai-nilai momen yg diperoleh, kemudian di-
distribusikan ke lajur kolom, lajur tengah dan balok dengan pendistribusian sebagaimana
”Metoda Disain Langsung “

Transfer Beban Lantai ke Kolom

 Beban maksimum yang bekerja pada pelat dua arah, harus mampu dipikul oleh kekuatan
dari pertemuan pelat dan kolom. Meskipun pelat yang ada mampu memikul beban lentur
yang disebabkan oleh momen akibat beban luar, kemungkinan besar pelat tersebut tidak
mampu memikul gaya geser yang bekerja.

 Transfer beban dari lantai ke kolom terjadi pada bagian daerah sekeliling kolom
(perimeter of the column). Jika pelat cukup tipis, luas daerah tersebut kecil dan tegangan
yang bekerja pada daerah tersebut cukup besar
 Pada kondisi tertentu, momen juga harus ditransfer dari pelat lantai ke kolom. Momen
yang ditransfer ini juga akan menyebabkan gaya geser dan dijumlahkan dengan gaya
geser yang ditimbulkan oleh beban vertikal. Tegangan-tegangan ini menjadi sangat besar
pada kolom luar (exterior column), dimana momen yang bekerja hanya pada satu sisi.

Pelat Tanpa Balok

 Beban vertikal dari pelat lantai akan diteruskan dalam bentuk tegangan geser ke kolom.
Beban pada pelat lantai akan menyebabkan keruntuhan apabila gaya geser yang bekerja
pada daerah sekeliling kolom melebihi kekuatan geser dari beton, dan juga akan
menyebabkan terjadi keretakan karena momen yang timbul di tumpuan (kolom)

Buka-an pada pelat

1. Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada sistem pelat bila dapat ditunjukkan
dengan analisis bahwa kuat rencana pelat ≥ kuat perlu, dan bahwa semua persyaratan
layan, termasuk besar lendutan harus dipenuhi.

2. Sebagai alternatif, dapat diizinkan adanya bukaan pada pelat tanpa balok dengan
beberapa ketentuan tambahan

3. Bila bukaan pada pelat terletak pada jarak kurang dari

10 kali tebal pelat diukur dari daerah beban terpusat atau reaksi, atau jika bukaan dalam
pelat datar terletak dalam lajur kolom, maka penampang pelat kritis untuk geser yang harus
disesuaikan

Ketentuan tambahan untuk point (2) diatas adalah:

a) Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada daerah pertemuan antara dua lajur
tengah selama jumlah total tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap
dipertahankan di sisi bukaan.

b) Pada daerah pertemuan antara dua lajur kolom, diizinkan adanya bukaan dengan ukuran
tidak lebih dari seperdelapan lebar lajur kolom pada masing-masing arah; jumlah total
tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap dipertahankan di sisi bukaan

c) Pada daerah pertemuan antara lajur kolom dan lajur tengah, diizinkan adanya bukaan
dengan ukuran tidak lebih dari seperempat lebar lajur pada masing-masing arah; jumlah
total tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap dipertahankan di sisi
bukaan.

d) Persyaratan geser pada harus tetap dipenuhi

Perkuatan dengan Shearhead

Pada konstruksi flat-slab, transfer beban lantai ke kolom ditentukan oleh tegangan geser
karena luas kontak yang terbatas dari penampang kolom dengan pelatnya. Luas kontak yang
kecil disebabkan oleh pelat yang tipis dan dimensi kolom minimum, akan menyebabkan
tegangan geser yang bekerja sangat besar dengan pola keruntuhan geser- pons.

Shearheads merupakan elemen seperti tanda tambah, yang dibuat dari batang baja profil
seperti balok C atau I yang kaku, dan diletakkan diatas penampang kolom.
Shearheads ini digunakan untuk memperbesar luas efektif penampang geser, dimana gaya
geser disalurkan ke kolom dengan pelat lantai disekelilingnya.

PERENCANAAN PELAT DUA ARAH (METODE PERENCANAAN LANGSUNG)

Metode Perencanaan Langsung boleh dipakai asalkan memenuhi syarat:

1) Minimal terdapat tiga bentang yg menerus dlm setiap arah

2) Panel pelat hrs berbentuk persegi dgn rasio bentang yg panjang thd benang yg pendek tdk
lebih dari 2; (Ly/Lx≤2)

3) Panjang bentang yg berurutan, diukur sb ke sb tumpuan dlm tiap arah tdk boleh berbeda
“lebih” dari 1/3 dari bentang yg terpanjang

4) Posisi klm boleh menyimpang maksimal 10% pjg btg (dlm arah penyimpangan) dari grs-grs
yg menghubungkan sumbu-sumbu kolom yg berdekatan

5) Hanya memikul beban gravitasi dgn rasio qL/qD≤2

6) Utk suatu panel pelat dgn balok diantara tumpuan pd semua sisinya, kekakuan relatif dari
blk dlm dua arah yg tgk lurus 2≤a1(L2)2/a2(L1)2≤5

Distribusi Momen arah Longitudinal

Untuk bentang dalam (interior), momen statis total terfaktor akibat Bbn Gravitasi M o hrs
didistribusikan sbb:

a) Momen terfakor negativ …… 0,65

b) Momen terfaktor positiv……0,35

c) Pada bentang ujung, momen total terfaktor akibat bbn gravitasi Mo didistribusikan sesuai
tabel 13 SNI psl 15.6.3

d) Balok tepi atau bagian tepi dari plat hrs direncanakan mampu memikul PUNTIR akibat
Momen negativ terfaktor luar yg bekerja padanya

Anda mungkin juga menyukai