Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

“MISI KURIKULUM”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


PadaMata KuliahKurikulum Issu

Dosen Mata Kuliah :


Drs. H.Sudirman., M.Pd., Ph.D

OLEH :

KELOMPOK 2

ANDI HALVINA
DARMAWATI
AFIA TASYA
MUH.FAISAL

95PIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
A. Misi Kurikulum
Diadakannya kurikulum adalah untuk mengatur penyelengaraan pendidikan suatu negara.Setiap
negara mengatur pendidikannya sendiri dengan berbagai pertimbangan.berikut adalah beberapa
misi kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia
1. Kurikulum 1947
Kurikulum 1947 merupakan kurikum formal yang pertama setelah Indonesia merdeka
tahun 1945. Kurikulum 1947 saat itu dikenal dengan nama rencana pelajaran atau Leer plan
( Bahasa Belanda . Isi kurikulumnya bersangkut paut dengan pembangunan manusia berakakter
sesuai nilai-nilai mempertahankan kemerdakaan. Dalam rencana pembelajaran, guru dituntu
agar mampu men-deleverisasi, menyampaikan misi pendidikan watak atau perilaku. Oleh karna
itu materinya terkait dengan kesadaran bernegara dan bermasyarakat, kehidupan sehari-hari,
dan perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Mata pelajarannya dikelompokkan ke
dalam lima bidang studi yanitu moral, kecerdasan, emosional, keterampialn, dan jasmaniah.
Memperhatikan bidang studi ini, maka secara lahiriah sangat menopang terwujudnya cita-cita
kurikulum 1947 tersebut.

2. Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 dikenal dengan sebuatn rencana peserta didikan terurai. Misi utamanya
ialah setiap rencana peserta didikan harus memperhatikan isi peserta didikan yang dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, kurikulum ini tidak jauh beda dengan kurikulum 1947
apabila ditinjau dari isi materinya. Ketika berlakunya kurikulum 1952 ini, juga dibentuk
sekolah masyarakat bagi anak-anak sekolah dasar. Di sekolah masyarakat tersebut diajarkan
pertanian, pertukangan, dan perikanan yang diharapkan dapat menjadi pengalaman kerja dalam
menjalani kehidupan kelak.

3. Kurikulum 1964
Kurikulum 1964 dikenal dengan sebutan kurikulum Rencana Pendidikan yang berisi
tentang agar anak mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD.
Misinya menitikberatkan pada pembangunan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral yang
kemudian dikenal dengan sebutan Pancawardhana. Kegiatan pembelajaran difokuskan kepada
pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak. Sesuai dengan kandungan materinya, kurikulum 1964 ini merupakan sarana untuk
membentuk manusia pancasilayang sosialis. Manusia Pancasila berarti manusia yang
memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

4. Kurikulum 1968
Misi Kurikulum 1968 tetap melanjutkan misi kurikulum 1952, namun muatannya
diperluas menjadi pembentukan manusia sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti dan keyakian beragama. Isi
pendidikan diarahkan kepada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat. Apabila dicermati secara seksama, misi kurikulum
1968 ini dapat dikelompokkan menajdi dua bagian yaitu pembentukan moral dan pembentukan
fisik. Pembangunan moral, budi pekerti harus diseimbangkan dengan pembangunan fisik
jasmani seorang peserta didik.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum ini menekankan pada sisi isi atau materi pelajaran yang bersumber dari
berbagai disiplin ilmu, namun orientasinya adalah pencapaian tujuan. Tujuan- tujuan yang
bersifat umum telah dirumuskan oleh pemerintah untuk dikuasai oleh perserta diddik. Tujuan –
tujuan tersebut kemudian disebut khierarki tujaun pendidikan, Khierarki tujaun pendidikan
tersebut meliputi TPN ( Tujuan Pendidikan Nasional), TI ( Tujuan Institusional ), TK ( Tujuan
Kurikuler ), TIU ( Tujuan Instruksional Umum ), dan TP ( Tujuan Pembelajaran ).
Dengan menjadikan tujuan sebagai pedoman, maka organisasi materi pelajaran dari setiap
disiplin ilmu harus berperan menunjang tercapainya tujan. Jadi, tujuan disini berfungsi sebagai
arah dari segala kegiatan pembelajaran. Sanjaya (2010) juga menyatakan bahwa komponen
tujuan dalam kurikulum berhubungan dengan arah dan hasil yang diharapkan. Bahkan, rumusan
tujaun tersebut menggambarkan kondisi masyarakat yang diinginkan.

6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini berorientasi kepada tujuan instruksional yang menyoroti tentang terbatasnya
waktu bagi peserta didik di sekolah untuk mendapatkan pengalaman belajar.Dengan demikian,
proses dan kegiatan pembelajaran harus benar-benar fungsional dan efisien serta berorientasi
pada teori-teori belajar, kurang memperhatikan isi pelajaran.Misi utama dari kurikulum 1984 ini
adalah penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) atau student active learning
(SAL). Pengaturan bahan dan metode pembelajaran diarahkan untuk mengaktifkan peserta
didik dengan konsep CBSA.

7. Kurikulum 1994
Tujuan utama kurikulum 1994 adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu
menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan yang dinamis melalui latihan bertindak atas
dasar pemikiran secara logis,rasional, kritis, jujur, cerat, efektif, dan efesien. Kurikulum 1994
ini merupakan kurikulum penyempurna kurikulum 1984 yang diimplementasikan berdasarkan
UU No.2 tahun 1989 tentang Sisdiknas.Pemberian materi pelajaran yang cukup banyak
dengan harapan pada waktu itu peserta didik akan mendapatkan cukup banyak pemahamn.
Dengan demikian, pembelajaran disekolah cukup padat yang berorientasi pada materi
pembelajaran .Singkatnya bahwa kurikulum 1994 ini menggunakan pendekatan isi atau materi.
Kurikulum ini bersifat populis, artinya memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua
peserta didik yang ada di seluruh indonesia.Karena bersifa t nasional, maka muatan materinya
sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakatnya.pada kurikulum ini proses
pembelajaran berpusat pada guru sehinggan komunikasi dalam pembelajaran berjalan satu arah
yaitu dari guru ke peserta didik.Target guru ketika mengajar adalah penguasaan peserta didik
terhadap sejumlah materi pelajaran akibat nya metode yang digunakan adalah metode ceramah
yang cenderum monoton.

8. Kurikulum berbasis kompetensi (2004)


Kurikulum ini mempunyai misi mengembangkan kompetensi peserta didik secara holistic
atau kemudian disebut dengan KBK ( kurikulum b erbasis Kompetensi). Kurikulum ini tidak
lagi mempersoalkan proses belajar, tetapi yang terpenting peserta didik dapat menguasai
kompetensi yang diharapkan.Pada KBK pembelajaran tidak hanya diarahkan untuk mengetahui
what to know dan how to know, tetapi lebih dari itu yakni harus bisa melakukan dan what to
do. Dari perspektif ini, proses pembelajaran berfokus pada bagaimana peserta didik diarahkan
untuk dapat memproses sesuatu dan menerapkan bagaimana konsep dan prinsip pemecahan
masalahnya.

9. Kurikulum 2006
Kurikulum ini merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi , karakteristik peserta didik, dan sosial budaya masyarakat. Misi utama KTSP adalah
meningkatkan kemandirian dan inisiatif satuan pendidikan dengan sumber daya yang
dimilikinya. KTSP ini muncul akibat adanya otonomi daerah yang berdampak pada
desentralisasi pendidikan. Satuan pendidikan diberi wewnan untuk mengatur dan
menyelengarakan pendidikan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia dan perangkat satuan
pendidikan yang dibutuhkan.Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi
pendidikan agar lulusan satuan pendidikan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan yang lebih baik.
Adapun misi dari KTSP ini yaitu meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekoalh dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber
daya yang tersedia, KTSP juga dapat meningkatkan kepedulian warga sekolah da masyarakat
dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama, dan Meningkatkan
kompetensi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
10. Kurikulum 2013
Salah satu misi kurikulum 2013 yaitu menyelengarakan pendidikan alternative yang
berkualitas untuk menyelengarakan pendidikan alternative yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten, andal dan memiliki daya saing yang tinggi. Dengan
penerapan kurikulum 2013, kualitas lulusan harus menjadi lebih baik pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan.
Kurikulum 2013 disusun dengan tujuan mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan kreatif serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat,berbangsa, dan bernegara,
dan peradaban dunia (Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Sekolah Menengah atas/Madrasa Aliyah). Kurikulum 2013 merupakan kurikulum oprasional
pendidikan yang disusun dan dilaksanakn oleh masing-masing satuan pendidikan dengan
implementasi pendidikan berbasis karakkter. Kurikulum ini menerapkan pendidikan karakter
yang mengutakan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Sumber Rujukan
Alhamuddin. (2014). Kurikulum di Indonesia. 1 (2): 48-58

Markus. (2019). Implikasi dalam Pengembangan Kurikulum. 2 (1):82-99

Sudirman. (2021). Kurikulum Isu Sebuah Bahan Ajar. Watampone : CV SYAHADA CREATIVE
MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai