Anda di halaman 1dari 30

BAB V

PEMBAHASAN
5.1 Timbulan Sampah
Data timbulan sampah dilaksanakan dengan metode sampling dan volume
dihitung berdasarkan metode load-count analysis (Tchobanoglous dkk,19943),
yaitu mengukur jumlah sampah yang ada pada sumber penghasil sampah. Hasil
sampling timbulan sampah pada sumber penghasil sampah (tiap los sampel 1
hingga sampel 10) selama 8 hari berturut-turut dapat dilihat pada lampiran 1. Data
timbulan sampah pada setiap los yang ada di Pasar Kepanjen dapat dilihat pada
tabel 5.1 Timbulan Sampah berdasarkan Sumber di Pasar Kepanjen yakni sebagai
berikut:

Tabel 5.1 Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber di Pasar Kepanjen


Hari Penelitian (Kg/hari)
No Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Los sayur 41,24 47,83 39,32 40,2 45,18 46,53 46,29 48,52
2 Los Daging 23,45 33,36 34,45 25,26 21,33 28,25 27,03 24,56
3 Los Ayam 23,56 19,38 24,78 21,81 21,37 23,61 19,51 19,48
4 Los Buah 19,50 14,72 16,98 18,43 15,86 15,64 16,88 12,49
5 Warung nasi 35,24 17,49 23,11 28,77 25,13 21,48 21,47 32,97
6 Pisang 32,72 15,17 18,19 26,19 29,32 30,31 23,02 30,81
7 Ikan 10,22 11,90 24,22 21,95 18,22 18,22 23,36 18,65
8 Telur 6,51 18,05 12,82 17,66 16,88 17,88 16,91 18,10
9 Konveksi 27,17 32,23 18,15 16,04 15,81 20,69 22,40 18,83
10 Gilingan
rempah 19,39 16,87 14,98 13,18 12,17 12,39 12,13 15,59
Total per hari 239 227 227 229 221 235 229 240
Rata-rata per hari 23,9 22,7 22,7 22,9 22,1 23,5 22,9 24,00
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

32
Hasil perhitungan volume sampah yang dihasilkan oleh pasar kepanjen dapat
dilihat pada tabel 5.2 yakni sebagai beriku:
Tabel 5.2 Volume Sampah Pasar Kepanjen
No Hari dan Tanggal Panjang Lebar Tinggi Volume
(m) (m) Sampah (m3 )
(m)
1 13/6/2019 1,35 0,8 0,98 1,06
2 14/6/2019 1,35 0,8 0,87 0,94
3 15/6/2019 1,35 0,8 0,90 0,97
4 16/6/2019 1,35 0,8 0,83 0,90
5 17/6/2019 1,35 0,8 0,82 0,89
6 18/6/2019 1,35 0,8 0,94 1,02
7 19/6/2019 1,35 0,8 0,91 0,98
8 20/6/2019 1,35 0,8 1,00 1,08
Total 7,83
Rata-rata 0,98
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

5.2 Komposisi
Penelitian komposisi sampah di pasar kepanjen dilakukan untuk mengetahui
komposisi apa saja yang ada di pasar tersebut. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode perempatan (ASTM D5231-92 (2011), yaitu mengaduk setara
mungkin sampah pasar kemudian sampah tersebut dibagi menjadi empat bagian,
begitu seterusnya sampai diperoleh 100 kg. Sampel tersebut dibagi menurut
jenisnya untuk memperoleh komponen dan kuantitas sampah tiap komponen.
Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa makanan, kertas,
karbon, kayu, kain tekstil, karet, kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca, dan lain-
lain (misalnya tanah, pasir, batu, keramik). Menurut Tchobanoglous (1997),
komponen sampah terdiri dari basah dan kering. Hasil sampling komposisi selama
8 hari berturut-turut seperti lampiran 2, Hasil rekapitulasi komposisi seperti pada
tabel 5.3.

33
Tabel 5.3 Rata-rata komposisi sampah 100 kg dipasar kepanjen
Komposisi Rata-rata (%)
Sampah basah Sisa makanan 28,68
Sampah sayuran 22,67
Plastik HDPE 5,17
LDPE 4,48
PET 3,29
Campuran 5,40
Kertas & Kardus Office paper 0,00
Koran 2,10
Majalah 0,00
Buku 0,45
Papan bahan kertas 0,00
Kertas campuran 3,27
Kardus 2,26
Diapers 0,00
Kabel 3,45
Kayu 1,10
B3 0,21
Kain/Tekstil 5,89
Kaca 3,92
Karet 1,37
Kaleng Aluminium 0,29
Baja 0,07
Logam 0,37
Kulit 0,04
Sterofoam/gabus 1,40
Batu/pasir 0,68
Tulang 2,66
Rambut 0,78
TOTAL 100,00
(Hasil Perhitungan, 2019).

34
Hasil analisis komposisi sampah tersebut akan mempengaruhi pengelolaan
sampah yang tepat untuk dilakukan di TPS. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai 2 besar komposisi sampah yang dianalisis:
1. Sampah yang dapat dikomposkan merupakan sampah yang terdiri dari sampah
sisa makanan dan sampah sayuran. Sampah ini memiliki prosentase paling
tinggi yakni sebesar 28,67 % untuk sampah sisa makanan dan 22,67 % sampah
sisa sayuran.
2. Plastik: sampah plastik yang terdiri dari beberapa jenis plastik yakni HDPE,
LDPE,PET. Plastik ini memiliki prosentase kedua terbesar yakni sebesar
18,34%. Diagram prosentase komposisi rata-rata sampah yang dihasilkan Pasar
Kepanjen Malang dapat dilihat pada gambar 5.1 yakni sebagai berikut:

Gambar 5.1 Prosentase Komposisi Rata-rata Sampah Pasar Kepanjen

5.3 Karakteristik Sampah


Pengukuran karakteristik sampah pada penelitian ini hanya secara fisik, yaitu
berat jenis sampah. Berat jenis sampah menyatakan berat sampah per volume.
Data berat jenis sampah di pasar kepanjen seperti lampiran 3, hasil rekapitulasi
pada tabel 5.4.

35
Tabel 5.4 Berat Sampah, Volume Sampah dan Berat Jenis di Kawasan Pasar
Kepannjen Malang
Berat Volume Sampah Berat Jenis Sampah
No Tanggal
Sampah (kg) (m3 /hari) (kg/m3 )
1 13/6/2019 239 1,06 225,81
2 14/6/2019 227 0,94 241,59
3 15/6/2019 227 0,97 233,54
4 16/6/2019 226 0,90 252,12
5 17/6/2019 225 0,89 254,07
6 18/6/2019 235 1,02 231,48
7 19/6/2019 229 0,98 233,01
8 20/6/2019 240 1,08 222,22
Total 1.848 7,830 1.893,84
Rata-rata 231 0,98 236,73
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

5.4 Potensi Reduksi Sampah


5.4.1 Kesetimbangan Material Sampah Pasar Kepanjen
Kesetimbangan massa sampah berdasarkan timbulan sampah dan komposisi
sampah di pasar kepanjen agar dapat diketahui jumlah sampah yang akan di
reduksi dengan dilakukan pengolahan maupun daur ulang dan jumlah sampah
yang menjadi reduksi untuk dibuang ke TPA.
Berat Timbulan rata-rata = Volume rata-rata x Berat jenis sampah rata-rata
= 0,98 m3 /hari x 236,73 Kg/ m3
= 231,669 Kg/hari
Sampah basah pasar = Presentase komposisi x timbulan rata-rata
sampah basah
= 51,35 % x 231,669 Kg/hari
= 118,97 Kg/hari
Sampah kering pasar = Presentase komposisi x timbulan rata-rata
Sampah kering
= 48,65 % x 231,669 Kg/hari
= 112,72 Kg/hari
Hasil perhitungan laju kesetimbangan material sampah dan kesetimbangan
material sampah dapat dilihat pada tabel 5.5 dan 5.6

36
Tabel 5.5 Kesetimbangan Material Sampah Pasar Kepanjen
Komposisi Rata-rata Sampah Recover Berat Berat
y Factor Recover Residu
y
% (Kg/hari) % (Kg/hari) (Kg/hari)
Sampah Sisa
basah makanan 28,68 66,44 100,00 66,44 0,00
Sampah 100,00
sayuran 22,67 52,53 52,53 0,00
Plastik HDPE 5,17 11,98 100,00 11,98 0,00
LDPE 4,48 10,37 100,00 10,37 0,00
PET 3,29 7,63 100,00 7,63 0,00
Campuran 5,40 12,50 100,00 12,50 0,00
Kertas & Office
Kardus paper 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Koran 2,10 4,86 100,00 4,86 0,00
Majalah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Buku 0,45 1,04 100,00 1,04 0,00
Papan
bahan
kertas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kertas
campuran 3,27 7,58 100,00 7,58 0,00
Kardus 2,26 5,25 100,00 5,25 0,00
Diapers 0,00 0,01 0,00 0,00 0,01
Kabel 3,45 8,00 0,00 0,00 8,00
Kayu 1,10 2,55 0,00 0,00 2,55
B3 0,21 0,49 0,00 0,00 0,49
Kain/tekstil 5,89 13,64 0,00 0,00 13,64
Kaca 3,92 9,09 100,00 9,09 0,00
Karet 1,37 3,17 0,00 0,00 3,17
Kaleng Aluminium 0,29 0,66 0,20 0,00 0,66
Baja 0,07 0,16 0,00 0,00 0,16
Logam 0,37 0,87 0,00 0,00 0,87
Kulit 0,04 0,10 0,00 0,00 0,10
Sterofoam/
gabus 1,40 3,24 0,00 0,00 3,24
Batu/pasir 0,68 1,57 0,00 0,00 1,57
Tulang 2,66 6,16 0,00 0,00 6,16
Rambut 0,78 1,81 0,00 0,00 1,81
TOTAL 100,00 231,699 1100,20 189,29 42,41
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
Tabel 5.5 Hasil rekapitulasi nilai Recovery Factor di Pasar Kepanjen pada
tahun 2019 menunjukkan bahwa presentase sampah yang dapat di daur ulang

37
sangat tinggi, dengan nilai mendekati 100 % sehingga residu yang dibuang ke
TPA semakin kecil.
Kesetimbangan material sampah menjelaskan bahwa total 100 % rata-rata
dari komposisi sampah sebesar 100 % dengan berat sampah sebesar 321,70
Kg/hari, total berat recovery factor sebesar 189,29 Kg/hari dan total residu sebesar
42,41 Kg/hari.

Tabel 5.6 Laju Kesetimbangan Material Sampah Pasar Kepanjen


KOMPOSISI POTENSI JUMLAH
Berat (Kg/hari) 231,669
Sampah basah (Kg/hari) 118,97
Bahan kompos (Kg/hari) 118,97
Produksikompos 59,49
(Kg/hari)
Residu (Kg/hari) 0
Sampah kering 112,72
(Kg/hari)
Daur ulang (Kg/hari) 70,31
Residu (Kg/hari) 42,41
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
Berdasarkan hasil perhitungan mass balance sampah pada tahun eksisting
2019 maka dapat menentukan potensi reduksi sampah sebagai berikut:

Sampah yang masuk ke TPS


231,669 Kg/hari

Sampah Basah Sampah Kering


118,97 Kg/hari 112,72 Kg/hari

Komposting Residu Residu Daur Ulang


118,97kg/hari 0 Kg/hari 42,41 Kg/hari 70,31Kg/hari

TPA 42,41 Kg/hari (Total Residu)

Gambar 5.2 Mass Balance Pengelolaan Sampah

38
5.5 Management Pengangkutan Sampah meliputi dari TPS ke TPA

Pool

TPA
Talangagung

TPS Pasar Kepanjen

Gambar 5.3 Managemen pengangkutan

Untuk kecepatan kendaraan dari TPS ke TPA kecepatan konstan, berarti h


=x
Diketahui hasil analisa lapangan:
 h (waktu dari TPS ke TPA = 0,5 jam (30 menit)
 t1 (waktu tempuh dari pool ke container) = 0,16 jam (10 menit)
 t2 (waktu dari TPS ke TPA kembali ke pool) = 0,6 (40 menit)
 w (waktu off ruote/ hambatan) = 1jam
 H (waktu kerja perhari) = 8 jam
 T hcs = Phcs + h + S
 P hcs = pc + uc + dbc
Dimana :
 Pc (waktu mengambil/mengangkat container) = 0,17 jam (10,2 menit)
 uc (waktu meletakan container) = 0,03 jam (2 menit)
 dbc (Jarak container ke TPA) = 0,5 km/jam
 S (waktu menunggu dan membongkar di TPA) = 0,04 jam (2,4menit)
 v (Kecepatan rata-rata) = 25 km/jam
sehingga dbc 5 km/jam = 0,2 jam
25 km/jam
 w = 60 menit = 60 menit = 0,12
8 x 60
Nd = { H(1-W) – (t1 + t2)}/ T hcs

39
Penyelesaian
P hcs = pc + uc + dbc
= (0,17 + 0,03 + 0,2)
= 0,7 jam/trip
T hcs = P hcs + h + s
= 0,7 + 0,4 + 0.04
= 1,14 jam/trip
Nd = {H (1-W) – (t2+t1)} / T hcs
= {8(1-0,12) – (0,6+0,16)} / 1,14
= {8 (0,12) – (0,76)}/ 1,14
= 8 x 0,64 / 1,14 = 4,48 jadi 5 trip
Hasil perhitungan pengangkutan sampah sebesar 7,830 m3 /hari dengan
kapasitas kendaraan angkut (arm rool truk) ukuran 6-10 m3 dapat di angkut cukup
dengan 1 kali trip meskipun dalam perhitungan bisa sebanyak 5 trip.

5.6 Rencana Pengelolaan Sampah di Kawasan Pasar Kepanjen Malang


Rencana pengelolaan sampah yang akan dibuat adalah dengan membuat
desain TPS 3R. Rencana pengelolaan sampah dibuat berdasarkan hasil survei
timbulan sampah di Kawasan Pasar Kepanjen. Proporsi penanganan sampah di
TPS 3R adalah minimum 4 - 6 m3 .
Selanjutnya dalam perencanaan pengelolaan sampah di kawasan Pasar
Kepanjen akan dihitung loading rate, luas lahan. Sampah yang masuk pada plant
TPS 3R akan dipilah berdasarkan jenisnya. Sampah basah akan diolah menjadi
kompos, sedangkan sampah kering di jual ke pengepul atau bandar dan juga
diolah yaitu sampah plastik diolah menjadi minyak dan sampah kertas dijual ke
pengepul.
Sarana dan prasarana yang dimiliki di dalam TPS 3R ini meliputi ruang
pengelolaan sampah basah, ruang pengelolaan sampah plastik, ruang pengelolaan
sampah kering, ruang sanitasi (kamar mandi dan tempat cuci), kantor, gudang,
garasi gerobak motor, garasi dump truck, dan pos penjaga.
Tahapan perencanaan pengelolaan sampah yakni berupa unit pengolahan
yang berada di TPS Pasar Kepanjen Malang dapat dilihat sebagai berikut:

40
5.7 Loading Rate
Loading Rate merupakan jumlah atau kapasitas sampah yang akan diolah di
TPS 3R adalah 8 jam, dimulai pukul 07.00 – 12.00 : 13.00 – 16.00 WIB. Jam
istirahat operasional TPS 3R Pasar Kepanjen Malang adalah 1 jam yakni pada
pukul 12.00 – 13.00 WIB. Berdasarkan data kapasitas sampah yang akan dikelola
di TPS 3R Pasar Kepanjen adalah sebagai berikut:

Loading rate =

=
= 0,12 m3 /jam

5.8 Ruang Pengelolaan Sampah Basah


Ruang pengelolaan sampah basah di TPS 3R Pasar Kepanjen memiliki
ruangan yang meliputi ruang pewadahan sampah basah, ruang pencacahan
sampah basah, ruang pengomposan, ruang pengayakan dan pengemasan kompos.
Beberapa ruangan yang ada di ruang pengelolaan sampah basah di TPS 3R di
Pasar Kepanjen seperti diatas yang dapat dilihat sebagai berikut:
A. Ruang Pewadahan Sampah Basah
Ruang penerimaan sampah basah merupakan salah satu ruang yang
berada di area TPS 3R Pasar Kepanjen Malang yang digunakan untuk
menurunkan muatan sampah basah dari kendaraan gerobak tarik. Perencanaan ini,
ruang pencacahan sampah harus mampu menampung timbulan sampah sesuai
dengan hasil proyeksi timbulan sampah dikawasan Pasar Kepanjen. Di dlam
ruangan ini sampah daun dari kegiatan domestik diturunkan dari kendaraan dan
dibongkar kemudian diolah menjadi kompos.
a) Volume sampah masuk per jam
Vs.basah = %s.basah x total sampah masuk
= 51,35 % x 0,12 m3 /jam
= 0,06 m3 /jam
= 1,44 m3 /hari

41
b) Berat sampah masuk per jam
Bs.basah = %s.basah x Ʃ penduduk terlayani x berat timbulan
sampah/org/hr
= 51,35 % x 1.317 jiwa x 0,175 kg/org/hr
= 118,34 kg/hari
= 4,930 kg/jam:
Perencanaan ini, sampah basah dimasukkan ke dalam kantong plastik
hitam besar atau trash bag. Dimensi ruangan pewadahan sampah basah dapat
dilihat pada tabel 5.7 spesifikasi ruang pewadahan sampah basah yakni sebagai
berikut:

Tabel 5.7 Spesifikasi Ruang Pewadahan Sampah Basah


No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi tumpukan 1m
2 Panjang : lebar 1,5 m : 2 m
Total Kebutuhan Lahan 3 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

B. Ruang PencacahanSampah Basah


Ruang pencacahan sampah basah merupakan salah satu ruang yang berada
di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk mencacah sampah basah
dan digunakan pula untuk pemilahan sampah basah yang sulit terurai seperti kayu
agar tidak ikut terkomposkan. Sampah basah dicacah untuk mempercepat proses
pengomposan menggunkaan mesin pencacah. Perencanaan ini, ruang pencacahan
sampah harus mampu menampung timbulan sampah sesuai dengan hasil survei di
kawasan Pasar Kepanjen. Berikut ini merupakan spesifikasi mesin atau alat
pencacah sampah basah yang dapat dilihat di bawah ini:
- Bahan material : Pelat Besi Plattezer.
- Dimensi mesin : 800 mm x 700 mm x 800 mm.
- Bahan material rangka : Besi Siku 40/40 mm.
- Diameter tabung (drum) : 30 cm.
- Tebal bahan material tabung (drum) : 2 mm.
- Penggerak : Motor Bensin.

42
- Daya (power) : 5,5 PK.
- Energi yang digunakan : Bensin.
- Bahan material pisau : Baja.
- Jumlah pisau gerak : 9 Buah.
- Jumlah pisau diam (statis) : 9 Buah.
- Kapasitas : 100 kg – 200 kg/jam
Dalam perencanaan ini, perkiraan sampah basah yang dikomposkan adalah
75 %, sehingga akan menghasilkan residu proses 25 %.
a) Kapasitas Sampah yang dikomposkan
= 1,44 m3 /jam x 75%
= 1,08 m3 /jam
= 25,92 m3 /hari
b) Berat sampah yang dikomposkan
= 4,930 kg/jam x 75%
= 3,69 kg/jam
= 88,56 kg/hari
c) Jumlah mesin pencacah yang diperlukan
= 3,69 kg/jam : 200 kg/jam
= 1 buah
Dimensi ruangan pencacahan sampah basah dapat dilihat pada tabel 5.8
spesifikasi ruang pencacahan sampah basah yakni sebagai berikut:
Tabel 5.8 Spesifikasi ruangan cacah
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Dimensi ruang pencacah 2,5 m x 2 m x 1 m
2 Panjang : lebar 1,2 m : 2 m
Total Kebutuhan Lahan 5,6 m2
(Sumber: Hasil Peritungan, 2019).
c. Ruang Pengomposan
Ruang pengomposan sampah basah merupakan salah satu ruang yang
berada di area TPS 3R di Pasar Kepanjen yang digunakan untuk mengomposkan
sampah basah menjadi kompos. Perencanaan ini, ruang pengomposan sampah
harus mampu menampung timbulan sampah sesuai dengan survei di kawasan

43
Pasar Kepanjen. Metode pengomposan yang akan digunakan adalah pengomposan
dengan menggunakan bantuan EM4. Metode pengomposan dengan menggunakan
bantuan EM4 dipilih karena waktu yang diperlukan untuk pengomposan adalah
sekitar 30 hari.
a) Total volume sampah yang dikomposkan

Vsampah kompos =

=
= 11,22 m2
b) Volume setiap aerator bambu
a) Volume setiap aerator bambu
- Lebar aerator bambu = 2,5 – 3,5 m.
- Ketinggian maks = 1,75 m.
- Panjang = bebas.
- Lebar bawah ventilasi = 0,6 – 0,9 m.
- Ukuran aerator bambu = Panjang 2,5 m;Lebar 0,6 m;Tinggi 0,52 m.
- Volume aerator bambu =(P x L x T/2)=(2,5 x 0,6 x 0,52)/2 = 0,39m3
- Ukuran timbunan kompos = Panjang 2,5 m; Lebar bawah 3 m; Lebar
atas 8 m; Tinggi 1,5 m.
- Luas melintang (trapesium) = ((3 + 1,8) x 1,5)/2 = 3,6 m2
- Volume timbunan kompos (tanpa aerator)
- Volume trapesium – volume aerator bambu = (3,6 x 2,5) – 0,39 = 8,61
m3 .
c) Jumlah aerator bambu yang akan dibuat

1,30 buah = 1 buah


d) Area aerator bambu
Area yang dibutuhkan untuk aerator bambu, akan menentukan
seberapa besar area TPS 3R yang akan dibangun. Area aerator bambu
akan dihitung dengan mengalikan jumlah aerator bambu yang telah

44
dihitung sebelumnya dengan area setiap aerator bambu yang akan
direncanakan dengan mempertimbangkan area tambahan untuk
pembalikan rutin. Maka, untuk sisi lebar aerator bambu dengan
perencanaan 3 m, ruang yang diperlukan untuk pembalikan pada sisi
kiri dan kanan aerator bambu masing-masing sebesar 0,25 m,
sementara untuk sisi panjang aerator bambu 2,5 m ruang pembalikan
masing-masing 0,5 m. Sehingga total lebar dan panjang yang
diperlukan masing-masing sebesar 3,5 m. Dengan demikian, maka
luas area 1 unit aerator bamboo menjadi 12,25 m2 dan luas area
pengomposan aerator bambu adalah sebagai berikut:
Luas area pengomposan = luas area 1 unit aerator x jumlah aerator
bambu
= 12,25 m2 x 1 buah
= 12,25 m2
Dimensi ruangan pengomposan sampah basah dapat dilihat pada tabel 5.9
spesifikasi ruang pengomposan sampah basah yakni sebagai berikut:
Tabel 5.9 Spesifikasi Ruang Pengomposan Sampah Basah
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume timbunan kompos 8,61 m3
2 Jumlah aerator bamboo 1 buah
3 Kebutuhan lahan 12,25 m2
Total Kebutuhan Lahan 12,25 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
D. Ruang Pengayakan Dan Pengemasan Kompos
Ruang pengayakan dan pengemasan kompos sampah basah merupakan
salah satu ruang yang berada di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan
untuk menyortir kompos dan mengemas kompos sehingga dapat dijual.
Perencanaan ini, ruang pengayakan dan pengemasan kompos harus mampu
menampung hasil dari pengomposan sampah basah yang telah siap pakai dan jual.
Alat yang digunakan untuk pengayakan kompos adalah menggunakan tipe cone.
Spesifikasi mesin atau alat pengayakan kompos yang dapat
- Dimensi : 2000 x 800 x 1000 mm.
- Panjang tabung : 1500 mm.

45
- Penggerak : Elekromotor 12 HP atau Engine Bensin 5,5 HP.
- Material : Mild Stell.
- Rangka : Siku Besi.
- Ayakan : Kasa Screen.
- Kapasitas : 200-300 kg/jam.
- Transmisi : Pulley dan V-Belt.
Penyusutan sampah basah saat diolah menjadi kompos adalah sekitar 40 –
50% (Harsono, 2007). Perencanaan ini, direncanakan presentase yang di ambil
adalah penyusutan 50%. Maka produk kompos yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
a) Kapasitas kompos = 50% x 25,92 m3 /hari
= 12,96 m3 /hari
= 0,54 m3 /jam
b) Berat kompos = 50% x 88,56 kg/hari
= 44,28 kg/hari
= 1,84 kg/jam
Kapasitas alat atau mesin pengayakan adalah 200 kg/jam, maka jumlah
alat atau mesin pengayakan yang dibutuhkan adalah 1 buah.
Dimensi ruangan pengayakan dan pengemasan kompos sampah basah
dapat dilihat pada tabel 5.10 spesifikasi ruang pengayakan dan pengemasan
kompos sampah basah yakni sebagai berikut:

Tabel 5.10 Spesifikasi Ruang Pengayakan dan Pengemasan Kompos


Sampah Basah
No Spesifikasi Kebutuhan

1 Jumlah alat pengayakan 1 buah

2 Dimensi ruang pengayakan dan pengemasan 6mx2mx1m

Total Kebutuhan Lahan 12 m2

(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

46
5.9 Ruang Pengelolaan Sampah Plastik
Ruang pengelolaan sampah plastik di TPS 3R Pasar Kepanjen memiliki
beberapa ruangan yang meliputi ruang penampung sampah plastik, ruang
penyortiran sampah plastik, ruang pencucian sampah plastik, ruang pengeringan
sampah plastik dan ruang penggilingan sampah plastik. Berikut ini merupakan
beberapa ruangan yang ada di ruang pengelolaan sampah plastik di TPS 3R Pasar
Kepanjen seperti diatas yang dapat dilihat di bawah ini:

A. Ruang Penampung Sampah Plastik


Ruang penampung sampah plastik merupakan salah satu ruang yang
berada di area TPS Pasar Kepanjen yang digunakan untuk menurunkan muatan
sampah plastik dari kendaraan gerobak tarik dan menampung sampah plastik
sebelum diolah. Perencanaan ini, ruang penampung sampah plastik harus mampu
menampung hasil dari survei timbulan sampah sesuai dengan hasil survei di
kawasan Pasar Kepanjen. Pada ruangan ini, sampah plastik diturunkan dan
dibongkar kemudian diolah kembali menjadi minyak. Perhitungan volume dan
berat sampah plastik yakni sebagai berikut:
a) Volume sampah plastik masuk per jam
Vs.plastik = %s.plastik x V sampah masuk
= 15,82 % x 0,12 m3 /jam
= 0,01 m3 /jam x
= 0,24 m3 /hari
b) Berat sampah plastik
Bs.plastik = %s.plastik x Ʃ penduduk terlayani x berat timbulan
sampah/org/hr
= 15,82 % x 1317 jiwa x 0,17 kg/org/hr
= 35,41 kg/hr :
= 1.475 kg/jam
Perencanaan ini, sampah plastik dimasukkan ke dalam kantong plastik
hitam besar atau trash bag. Dimensi ruangan penampungan sampah plastik dapat
dilihat pada tabel 5.11 spesifikasi ruang penampungan sampah plastik yakni
sebagai berikut:

47
Tabel. 5.11 Spesifikasi Ruang Penampungan Sampah Plasik
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi tumpukan 1m
2 Panjang : lebar 1,5 m : 2 m
Total Kebutuhan Lahan 3 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
B. Ruang Penyortiran Sampah Plastik
Ruang penyortiran sampah plastik merupakan salah satu ruang yang berada di
area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk menyortir sampah plastik
sesuai dengan warna dan jenisnya. Perencanaan ini ruang penyortiran sampah
plastik harus mampu memilah hasil dari survei timbulan sampah sesuai dengan
hasil survei di kawasan Pasar Kepanjen. Kapasitas sampah plastik yang akan
diolah adalah sebesar 75 %.
a) Volume sampah plastik
V = 75% x Vs.plastik
= 75% x 0,24 m3 /hari
= 0,18 m3 /hari
b) Berat sampah plastik
B = 70% x Bs.plastik
= 70% x 1.475 kg/hari
= 1.032 kg/hari
= 43 kg/jam
Dimensi ruangan penyortiran sampah plastik dapat dilihat pada tabel 5.12
spesifikasi ruang penyortiran sampah plastik yakni sebagai berikut:
Tabel 5.12 Spesifikasi Ruang Penyortiran Sampah Plastik
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume sampah 0,18 m3 /hari
2 Panjang : lebar 1,5 m : 1,5 m
Total Kebutuhan Lahan 2,25 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

48
C. Ruang Pencucian Sampah Plastik
Ruang pencucian sampah plastik merupakan salah satu ruang yang berada
di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk mencuci sampah plastik
yang telah dipilah sesuai dengan warna dan jenisnya. Pencucian sampah sendiri
bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau material lain agar tidak mengganggu
proses penggilingan plastik. Perencanaan ini, ruang pencucian sampah plastik
harus mampu menampung hasil dari survei timbulan sampah sesuai dengan hasil
survei di Kawasan Pasar Kepanjen.
Dimensi ruangan pencucian sampah plastik dapat dilihat pada tabel 5.13
spesifikasi ruang pencucian sampah plastik yakni sebagai berikut:
Tabel 5.13 Spesifik ruang pencucian sampah plastik
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume sampah 0,18 m3 /hari
2 Panjang : lebar 1,5 m : 1 m
Total Kebutuhan Lahan 1,5 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

D. Ruang Pengeringan Sampah Plastik


Ruang pengeringan sampah plastik merupakan salah satu ruang yang
berbeda di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk mengeringkan
sampah plastik yang telah dicuci bersih. Perencanaan ini, ruang pengeringan
sampah plastik harus mampu menampung hasil dari survei timbulan sampah
sesuai dengan hasil survei di kawasan Pasar Kepanjen.
Dimensi ruangan pengeringan sampah plastik dapat dilihat pada tabel 5.14
spesifikasi ruang pengeringan sampah plastik yakni sebagai berikut:
Tabel 5.14 Spesifikasi Ruang Pengeringan Sampah Plastik
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume sampah 0,18 m3 /hari
2 Tinggi tumpukan 0,1 m
3 Panjang : lebar 5m:3m
Total Kebutuhan Lahan 1,5 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

49
E. Ruang Penggilingan Sampah Plastik
Ruang penggilingan sampah plastik merupakan salah satu ruang yang
berada di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk mengolah sampah
plastik yang telah dikeringkan untuk diolah menjadi biji plastik (pellet). Pada
perencanaan ini, ruang penggilingan sampah plastik harus mampu menampung
hasil dari survei timbulan sampah sesuai dengan hasil survei di kawasan Pasar
Kepanjen. Proses penggilingan jenis mesin atau alat yang digunakan adalah merk
Agrowindo. Spesifikasi mesin atau alat penggilingan sampah plastik yang dapat
dilihat sebagai berikut:
- Tipe : PLT-300
- Merk : Agrowindo
- Kapasitas : 300 kg/jam
- Power : 28 HP
- Dimensi mesin : 125 cm x 100 cm x 150 cm
- Cutting size : 10 mm
- Bahan : Plat Mild Steel
Dimensi ruangan penggilingan sampah plastik dapat dilihat pada tabel
5.15 spesifikasi ruang penggilingan sampah plastik yakni sebagai berikut:
Tabel 5.15 Spesifikasi Ruang Penggilingan Sampah Plastik
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Dimensi mesin 1,25 x 1 x 1,5 m
2 Luas lahan untuk mesin 1,25 m x 1 m
3 Luas lahan penggilingan 2,5 m x 1,20 m
Total Kebutuhan Lahan 3 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
5.10 Ruang Pengelolaan Sampah Kering
Ruang pengelolaan sampah kering di TPS 3R Pasar Kepanjen memiliki
beberapa ruangan yang meliputi ruang penampungan sampah kering dan ruang
pemilahan sampah kering. Beberapa ruangan yang ada di ruang pengelolaan
sampah kering di TPS 3R Pasar Kepanjen seperti diatas yang dapat dilihat sebagai
berikut:

50
A. Ruang Penampungan Sampah Kering
Ruang penampungan sampah kering merupakan salah satu ruang yang
berada di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk menurunkan muatan
sampah kering dari kendaraan gerobak tarik dan menampung sampah kering
sebelum dipilah oleh petugas TPS 3R Pasar Kepanjen. Perencanaan ini, ruang
penampungan sampah kering harus mampu menampung hasil dari survei timbulan
sampah sesuai dengan hasil survei di kawasan pasar kepanjen Ruangan
penampungan, sampah kering diturunkan dan dibongkar kemudian di pilah sesuai
jenisnya.
Volume sampah masuk per jam
Vs.kering = %s.kering x total sampah masuk
= 48,65 % x 012 m3 /jam
= 0,058 m3 /jam
= 1,39 m3 /hari
Tabel 5.16 Spesifikasi Ruang Penampungan Sampah Kering
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume sampah 0,058 m3 /jam atau
1,39m3/hari
2 Tinggi tumpukan 0,80 m
3 Panjang : lebar 1,5 m : 1,5 m
Total Kebutuhan Lahan 3,05 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
B. Ruang Pemilihan Sampah Kering
Ruang pemilahan sampah kering merupakan salah satu ruang yang berada
di area TPS 3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk memilah sampah kering
sesuai dengan jenisnya yang layak untuk dijual kembali ke pengepul atau lapak.
Perencanaan ini, ruang pemilahan sampah kering harus mampu menampung hasil
dari survei timbulan sampah sesuai dengan hasil survei di kawasan pasar
kepanjen. Menurut Thoubanoglous, nilai recovery masing-masing sampah kering
adalah sebagai berikut:
a) Vs.kertas = 50% x (% komposisi kertas x volume sampah yang masuk)
= 50% x ( 7,58 % x 1,39 m3 /hari)

51
= 50% x 0,10 m3 /hari
= 0,05 m3 /hari
b) Vs.logam = 50% x (% komposisi logam x volume sampah yang masuk)
= 50% x ( 0,37 % x 1,39 m3 /hari)
= 50% x 0,005 m3 /hari
= 0,002 m3 /hari
c) Vs.kaca = 50% x (% komposisi kaca x volume sampah yang masuk)
= 50% x ( 9,09 % x 1,39 m3 /hari)
= 50% x 12,63 m3 /hari
= 6,315 m3 /hari
d) Vs.kain = 50% x (% komposisi kain x volume sampah yang masuk)
= 50% x ( 13,64 % x 1,39 m3 /hari)
= 50% x 0,18 m3 /hari
= 0,09 m3 /hari
Dimensi ruangan pemilahan sampah kering dapat dilihat pada tabel 5.17
spesifikasi ruang pemilahan sampah kering yakni sebagai berikut:
Tabel 5.17 Spsifikasi Ruang Pemilahan Sampah Kering
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Volume sampah 1,39 m3 /hari
2 Tinggi tumpukan 1m
3 Panjang : lebar 2,5 m : 2 m
Total Kebutuhan Lahan 5 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
5.11 Ruang Sanitasi
Ruang sanitasi di TPS 3R Pasar Kepanjen memiliki beberapa ruangan yang
meliputi ruang kamar mandi dan ruang tempat cuci. Berikut ini merupakan
beberapa ruangan yang ada di ruang sanitasi di TPS 3R Pasar Kepanjen seperti
diatas yang dapat dilihat di bawah ini:
A. Kamar Mandi
Ruang kamar mandi merupakan salah satu ruang yang berada di area TPS
3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk keperluan para pekerja dan pengunjung.

52
Dimensi ruangan kamar mandi dapat dilihat pada tabel 5.18 spesifikasi ruang
kamar mandi yakni sebagai berikut:
Tabel 5.18 Spesifikasi Ruang Kamar Mandi
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi 2m
2 Panjang : lebar 2 m : 1,5 m
3 Jumlah kamar mandi 2
Total Kebutuhan Lahan 4 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
B. Tempat Cuci
Ruang tempat cuci merupakan salah satu ruang yang berada di area TPS
3R Pasar Kepanjen yang digunakan untuk keperluan para pekerja dan pengunjung
mencuci tangan, kaki dan alat-alat yang telah digunakan.
Dimensi ruangan tempat cuci dapat dilihat pada tabel 5.19 spesifikasi
ruang tempat cuci yakni sebagai berikut:
Tabel 5.19 Spesifikasi Ruang Tempat Cuci
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi 2m
2 Panjang : lebar 2m:1m
Total Kebutuhan Lahan 2 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
5.12 Kantor
Ruang kantor di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan untuk tempat petugas
melakukan kegiatan administrasi, melakukan evaluasi kegiatan dan kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan unit pengolahan sampah.
Dimensi ruangan kantor dapat dilihat pada tabel 5.20 spesifikasi ruang kantor
yakni sebagai berikut:
Tabel 5.20 Spesifikasi Ruang Kantor
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi 5m
2 Panjang : lebar 5m:3m
Total Kebutuhan Lahan 15 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

53
5.13 Gudang
Ruang gudang di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan untuk penyimpanan
kompos, produk biji plastik, dan sampah kering lain yang layak untuk dijual
kembali ke pengepul atau lapak.
Dimensi ruangan gudang dapat dilihat pada tabel 5.21 spesifikasi ruang
gudang yakni sebagai berikut:
Tabel 5.21 Spesifikasi Ruang Gudang
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Tinggi 5m
2 Panjang : lebar 3m:2m
Total Kebutuhan Lahan 6 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
5.14 Garasi Gerobak Motor
Ruang garasi gerobak motor di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan untuk
menampung gerobak sampah setelah aktivitas TPS 3R yaitu pada sore hari.
Terdapat 2 buah gerobak di TPS 3R dan setiap gerobak sampah membutuhkan
luas lahan sebesar 1,5 m2 dengan panjang 1,5 m da lebar 1 m.
Dimensi ruangan garasi gerobak motor dapat dilihat pada tabel 5.22
spesifikasi ruang garasi gerobak motor yakni sebagai berikut:
Tabel 5.22 Spesifikasi ruang garasi gerobak motor
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Jumlah gerobak 2 buah
2 Panjang : lebar 1,5 m : 1 m
Total Kebutuhan Lahan 7 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

5.15 Garasi Dump Truck


Ruang garasi dump truck di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan untuk
menampung dump truck setelah aktivitas TPS 3R yaitu pengangkutan sampah
hasil residu sampah yang sudah tidak dapat diolah kembali. Terdapat 1 buah dump
truck di TPS 3R yang dibutuhkan untuk kegiatan di TPS 3R.
Dimensi ruangan garasi dump truck dapat dilihat pada tabel 5.23
spesifikasi ruang garasi dump truck yakni sebagai berikut:

54
Tabel 5.23 Spesifik Ruang Garasi Dump Truck
No Spesifikasi Kebutuhan
1 Jumlah dump truck 1 buah
2 Tinggi 4m
3 Panjang : lebar 6m:2m
Total Kebutuhan Lahan 12 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).
5.16 Area Parkir Petugas dan Pengunjung
Area parkir petugas dan pengunjung di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan
untuk menampung kendaraan nasabah, pengunjung dan petugas di TPS 3R Pasar
Kepanjen.
Dimensi area parkir petugas dan pengunjung dapat dilihat pada tabel 5.24
spesifikasi area parkir petugas dan pengunjung yakni sebagai berikut:
Tabel 5.24 Spesifikasi area parkir petugas dan pengunjung
No Spesifikasi Kebutuhan

1 Tinggi 3m
2 Panjang : lebar 4m:2m
Total Kebutuhan Lahan 8 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

5.17 Pos Penjaga


Ruang pos penjaga di TPS 3R Pasar Kepanjen digunakan untuk
mengontrol keluar masuknya kendaraan mengangkut sampah dan pengunjung
yang dating. Lokasi pos penjaga diletakkan di pintu masuk agar pengontrolan
mudah dilakukan.
Dimensi ruang pos penjaga dapat dilihat pada tabel 5.25 spesifikasi ruang
pos penjaga yakni sebagai berikut:
Tabel 5.25 Spesifikasi ruang pos penjaga
No Spesifikasi Kebutuhan

1 Tinggi 3m
2 Panjang : lebar 1,5 m : 2 m
Total Kebutuhan Lahan 3 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

55
Tabel 5.26 Total Kebutuhan Lahan Bangunan di TPS 3R Pasar
Kepanjen.
Unit Pengolahan TPS 3R Pasar Kebutuhan
No Jumlah
Kepanjen Lahan
1 Ruang Pengelolaan Sampah Basah
a. Ruang pewadahan sampah basah 3 m2
b. Ruang pencacah sampah basah 5,6 m2
2
32,85 m2
c. Ruang pengomposan 12,25 m
d. Ruang pengayakan dan 12 m2
pengemasan kompos
2 Ruang Pengelolaan Sampah Plastik
a. Ruang penampungan sampah 3 m2
plastik 2,25 m2
b. Ruang penyortiran sampah plastik 1,5 m2 11,25 m2
c. Ruang pencucian sampah plastik 1,5 m2
d. Ruang pengeringan sampah plastik 3 m2
e. Ruang penggilingan sampah plastik
3 Ruang Pengelolaan Sampah Kering
a. Ruang penampungan sampah 3,05 m2
2
8,05 m2
kering 5m
b. Ruang pemilahan sampah kering
4 Ruang Sanitasi
a. Kamar mandi 4 m2 6 m2
b. Tempat cuci 2 m2
5 Kantor 15 m2 15 m2
6 Gudang 6 m2 6 m2
7 Garasi Gerobak Motor 7 m2 7 m2
8 Garasi Dump Truck 12 m2 12 m2
9 Area Parkir Petugas dan Pengunjung 8 m2 8 m2
10 Pos Penjaga 3 m2 3 m2
TOTAL KESELURUHAN 109,15 m2
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2019).

56
Jadi untuk total kebutuhan lahan perencanaan TPS 3R Pasar kepanjen adalah
sebesar 109,15 m2 dengan ketersediaan lahan yang ada adalah sebesar 300 m2 .

5.18 Karakteristik Responden


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan total sampling dengan jumlah
responden sebanyak 100 pedagang yang berdagang di Pasar Kepanjen Malang dan
memiliki toko/kios.
Tabel 5.27 Distribusi Umur
Frequency Percent Cumulative Percent
17-25 tahun 8 8.0 8.0
26-45 tahun 42 42.0 50.0
46-65 tahun 48 48.0 98.0
>65 tahun 2 2.0 100.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan umur 17-25
tahun sebanyak 8 responden (8.0%), 26-45 tahun sebanyak 42 responden (42.0%),
46-65 tahun sebanyak 48 responden (48.0%), dan umur diatas 65 tahun sebanyak
2 responden (2,0%).

Tabel 5.28 Distribusi Jenis Kelamin


Frequency Percent Cumulative Percent
Perempuan 56 56.0 56.0
Laki-laki 44 44.0 100.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden dalam
penelitian yaitu perempuan sebanyak 56 responden (56.0%) dan laki-laki
sebanyak 44 responden (44.0%).

57
Tabel 5.29 Distribusi Lama Usaha
Frequency Percent Cumulative Percent
Tahunan 22 22.0 22.0
Puluhan tahun 78 78.0 100.0
Total 100 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa distribusi lama usaha di Pasar Kepanjen
Malang adalah 22 responden (22.0%) dengan lama usaha tahunan dan 78
responden (78.0%) dengan lama usaha puluhan tahun.

Tabel 5.30 Distribusi Pendidikan


Frequency Percent Cumulative Percent
SD 17 17.0 17.0
SMP 29 29.0 46.0
SMA 54 54.0 100.0
Total 100 100.0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pendidikan responden di Pasar Kepanjen
Malang terdiri dari 3 tingkatan yaitu SD sebanyak 17 responden (17.0%), SMP
sebanyak 29 responden (29.0%) dan SMA sebanyak 54 responden (54.0%).

5.19 Hasil Kuesioner Untuk Pedagang di Pasar Kepanjen Malang


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan dan
diisi oleh para pedagang di Pasar Kepanjen Malang dengan jumlah pernyataan
sebanyak 22 butir yang terdiri dari 2 jawaban yaitu setuju dan tidak setuju dengan
skore benar bernilai 1 dan salah bernilai 0.

Tabel 5.31 Tentang Pengertian Sampah (Pernyataan 1)


Benar Salah Total
Pernyataan 1 97 3 100
97.0% 3.0% 100.0%
Berdasarkan tabel diatas menggambarkan bahwa jawaban responden tentang
pengertian sampah dengan 97 responden (97%) adalah jawaban benar. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa sebagian besar responden mengerti tentang pengertian

58
sampah. Terdapat 3 responden (3%) yang jawabannya salah dengan pendidikan
sekolah dasar (SD). Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan rendah dan usia
lanjut mempengaruhi pengetahuan seseorang, dimana keinginan responden untuk
memperluas wawasannya menjadi lambat (Notoadmojo, 2010).

Tabel 5.32 Pemilahan Sampah (Pernyataan 2, 3, 16)


Benar Salah Total
Pernyataan 2 90 10 100
90.0 % 10.0% 100.0%
Pernyataan 3 88 12 100
88.0% 12.0% 100.0%
Pernyataan 16 97 3 100
97.0% 3.0% 100.0%
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden menjawab pernyataan dengan
jawaban benar yaitu 90 (90.0%), 88 (88.0%) dan 97 (97.0%). Tetapi ada 3
responden dengan jawaban salah pada penyataan pemisahan sampah basah dan
kering, hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan rendah dan usia lanjut
mempengaruhi pengetahuan seseorang, dimana keinginan responden untuk
memperluas wawasannya menjadi lambat (Notoadmojo, 2010).

Tabel 5.33 Pengumpulan Sampah ke TPS (Pernyataan 4, 5, 9, 13)


Benar Salah Total
Pernyataan 4 99 1 100
99.0 % 1.0% 100.0%
Pernyataan 5 99 1 100
99.0% 1.0% 100.0%
Pernyataan 9 96 4 100
96.0% 4.0% 100.0%
Pernyataan 13 95 5 100
95.0% 5.0% 100.0%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab dengan jawaban benar (diatas 90.0%). Terdapat 2 responden yang
menjawab salah pada pernyataan penyebab sampah busuk dan tempat
pembuangan sampah dengan nilai frekuensi 1.0%, Hal ini disebabkan karena

59
faktor sosial budaya dalam keluarga yang tidak membiasakan diri untuk
membuang sampah pada tempat sampah sejak dini (Notoadmojo, 2010).

Tabel 5.34 Pewadahan Sampah (Pernyataan 6, 7, 8)


Benar Salah Total
Pernyataa 6 94 6 100
94.0 % 6.0% 100.0%
Pernyataan 7 100 0 100
100.0% 0.0% 100.0%
Pernyataan 8 97 3 100
97.0% 3.0% 100.0%
Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab dengan jawaban
benar. Terdapat 3 responden (3.0%) dengan jawaban salah, hal ini disebabkan
karena usia lanjut mengakibatkan responden terlambat dalam mendapatkan
informasi tentang sampah dengan berbagai alatnya yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan sampah (Rahayu, 2010).

Tabel 5.35 Management Pengelolaan Sampah


(Pernyataan 10, 11, 14, 15, 18, 19, 21, 22)
Benar Salah Total
Pernyataan 10 66 34 100
66.0 % 34.0% 100.0%
Pernyataan 11 84 16 100
84.0% 16.0% 100.0%
Pernyataan 14 55 45 100
55.0% 45.0% 100.0%
Pernyataan 15 81 19 100
81.0% 19.0% 100.0%
Pernyataan 18 99 1 100
99.0% 1.0% 100.0%
Pernyataan 19 44 56 100
44.0% 56.0% 100.0%
Pernyataan 21 48 52 100
48.0% 52.0% 100.0%
Pernyataan 22 100 0 100
100.0% 0.0% 100.0%

60
Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan jawaban salah yaitu
pada pernyataan 19 (56.0%) dan pernyataan 21 (52.0%). Hal ini disebabkan
karena 56 responden menginginkan pengelola sampah yang harus menyediakan
tempat sampah dan 52 responden beranggapan bahwa tidak adanya orang yang
dapat mengawasi semua orang yang membuang sampah sembarangan di Pasar
Kepanjen secara bersamaan sehingga akan sulit dalam memberikan sanksi.

Tabel 5.36 Pengangkutan Sampah ke TPA (Pernyataan 12, 20)


Benar Salah Total
Pernyataan 12 97 3 100
97.0 % 3.0% 100.0%
Pernyataan 20 100 0 100
100.0% 0.0% 100.0%
Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab dengan jawaban
benar dan 3 responden (3.0%) menjawab dengan jawaban salah, hal ini
disebabkan karena responden tersebut membuang sampah dari kios ke TPS secara
mandiri setiap harinya.
Hasil kuesioner yang diisi oleh para pedagang yang ada di TPS Pasar
Kepanjen Malang dapat diketahui bahwa sebagian besar pedagang telah memiliki
pengetahuan tentang sampah sampai dengan manajemen pengelolaan sampah
yang sesuai dengan harapan pengelola sampah agar dapat bekerjasama dalam
pengelolaan sampah di TPS Pasar Kepanjen Malang.

Gambar 5.4 Diagram Pengetahuan Responden

61

Anda mungkin juga menyukai