Ilmu Kepelautan
Ilmu Kepelautan
Pertemuan ke-1
Setiap pelaut yang bekerja di kapal dengan ukuran GT 35 atau lebih yang digerakkan
dengan mesin dan ukuran GT 105 atau lebih yang tidak mempunyai tenaga penggerak
mesin harus disijil.
Bagi pelaut yang telah disijil diberikan Buku Pelaut yang merupakan identitas bagi Pelaut
dan berlaku sebagai dokumen perjalanan yang akan naik kapal di luar negeri atau menuju
Indonesia bagi yang turun dari kapal diluar negeri.
Untuk bekerja sebagai awak kapal wajib memenuhi persyaratan:
a. Memiliki setifikat keahlian pelaut dan /atau sertifikat ketrampilan pelaut.
b. Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang khusus
dilakukan untuk itu dirumah sakit yang ditunjuk.
d. Disijil dan masih memiliki Perjanjian Kerja Laut yang berlaku.
e. PKL harus memuat hak dan kewajiban dari masing masing pihak.
PERLINDUNGAN KERJA PELAUT
Jika awak kapal setelah dirawat akibat kecelakaan kerja,menderita cacat tetap yang
mempengaruhi kemampuan kerjanya besarnya santunan ditentukan:
Cacat tetap yang mengakibatkan kerjanya hilang 100% besarnya santunan minimal
Rp.150.000.000,00 .
Cacat yang mengakibatkan kemampuan kerja berkurang,besarnya santunan ditetapkan
sebesar persentase dari jumlah diatas sebagai berikut:
1.kehilangan satu tangan : 40%
2.kehilangan kedua tangan : 100%
3.kehilangan 1 telapak tangan : 30%
4.kehilangan kedua telapak tangan : 80%
5.kehilangan satu kaki dari paha : 40%
6.kehilangan kedua kaki dari paha : 100%
7.kehilangan satu telapak kaki : 30%
8.kehilangan kedua telapak kaki :80%
9.kehilangan satu mata :30%
10.kehilangan kedua mata :100%
11.kehilangan pendengaran 1 telinga :15%
12.kehulangan pendengaran 2 telinga :40%
13.kehilangan satu jari tangan :10%
14.kehilangan satu jari kaki : 5%
PERLINDUNGAN KERJA PELAUT
Jika awak kapal meninggal dunia diatas kapal perusahaan wajib menanggung biaya
pemulangan dan penguburan jenazahnya ketempat yang dikehendaki keluarganya
sepanjang keadaan memungkinkan.
Jika awak kapal meninggal dunia perusahaan wajib membayar santunan:
a. untuk meninggal dunia karena sakit minimal 100 juta rupiah.
b. untuk meninggal dunia akibat kecelakaan kerja minimal 150 juta rupiah
c.Santunan diberikan kepada ahli waris sesuai ketentuan yang berlaku.
AKOMODASI AWAK KAPAL
Akomodasi Awak Kapal harus memenuhi persyaratan keamanan dan kesejahteraan awak kapal.
Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruang makan baik untuk Perwira maupun rating yang dilengkapi dengan pantry, meja dan
kursi makan yang layak.
Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruangan untuk bersantai bagi awak kapal yang sedang tidak bertugas yang cukup luas
disesuaikan dengan ukuran kapal dan jumlah awak kapal.
Setiap kapal dgn ukuran GT3000 atau lebih harus mempunyai ruang rekreasi yang terpisah dari ruang makan utk Perwira dan
Rating,dilengkapidengan peralatan untuk rekreasi.Ruang tersebut harus dilengkapi dengan tenda untuk mencegsh sinar matahari.
Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup dan layak:
a. kapal lebih kecil dari GT 800 minimum 3 buah.
b. kapal ukuran GR 800 keatas minimum sebanyak 4 buah.
c. kapal ukuran GT 3000 ke atas minimum 6 buah
Penempatan tenaga pelaut di luar negeri dapat dilakukan oleh perusahaan pelayaran Nasional
atau perusahaan jasa penempatan tenaga kerja pelaut yang memenuhi syarat:
A. Berbentuk badan hukum Indonesia yang memiliki izin usaha penempatan tenaga kerja pelaut
B. Memiliki tenaga ahli pelaut.
Bagi pelaut yang bekerja di kapal asing diluar negeri tanpa melalui prosedur di atas berkewajiban:
A. Membuat PKL sesuai ketentuan yang berlaku.
B. PKL harus memuat hukum mana yang berlaku apabila terjadi perselisihan yang menyangkut
pelaksanaan PKL.
Bagi Pelaut yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana tersebut diatas menanggung sendiri
akibat yang timbul apabila terjadi perselisihan yang menyangkut pelaksanaan perjanjian kerja laut
SHIPBOARD ORGANISATION AND RESPONSIBILITIES
MASTER
Chief Chief
Engineer
Officer Engine Room
Bridgekeepers