Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN ANTENATAL CARE

No Dokumen : 01/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-3
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP

Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb


A. Pengertian Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan,
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukkan pemeriksaan Ante Natal, sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi sehat dan memperoleh
kesehatan yang optimal pada masa nifas dan dapat menyusui dengan baik
dan benar.
C. Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Bahan 1. Persiapan
a. Alat
- Laenec/monoaural
- Doopler
- Pengukur tinggi fundus(meteran kain)
- Meteran pengukur LILA
- Selimut
- Reflek hammer
- Jarum suntik Disposible 3 cc
- Air hangat
- Timbangan berat badan Dewasa
- Tensimeter digital
- Stetoscop
- Bed Obstetri
- Lampu Halogen/Senter
b. Bahan
- Sarung tangan/ handscoon
- Kapas steril
- Kassa steril
- Alkohol 70%
- Jelly
- Sabun antiseptic
- Wasteful dengan air yang mengalir
- Vaksin Td
E. Prosedur 1. Persiapan
 Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
 Mempersiapkan bumil dan dipersilahkan mengosongkan kandung
kemih
 Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan bilas dengan
air bersih
2. Pelaksanaan
a. Anamneses
 Riwayat Perkawinan
 Riwayat penyakit ibu dan keluarga
 Status riwayat haid/HPHT
 Status imunisasi ibu saat ini
 Kebiasaan ibu
 Riwayaat persalinan terdahulu
Dari anamnesa haid tersebut, tentukan usia kehamilan dan tafsiran persalinan
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
No Dokumen : 02/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-7
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP

Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb


A. Pengertian Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir secara spontan
dengan presentasi kepala dan tanpa komplikasi.
B. Tujuan Membantu persalinan supaya bersih, aman dan mencegah terjadinya
komplikasi persalinan
C. Referensi 1. Asuhan Persalinan Normal
2. Buku saku kesehatan ibu
D. Alat dan Bahan I. Persiapan alat dan bahan
1. Persiapan alat pelindung diri : Celemek, sepatu boot, masker,
kacamata, penutup kepala
2. Persiapan ibu dan bayi : pakaian ibu, alas bokong, selimut untuk
mengganti, kain sarung bersih dan kering, pakaian bayi dan topinya
3. Pencegah infeksi : 1 buah ember yang berisi air dan detergen, 2 buah
tempat sampah tertutup, 1 wadah untuk larutan DTT, 2 wadah untuk
larutan klorin 0,5%
4. 2 buah bak instrument :
a. Partus set : 2 buah klem koher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah
setengah koher, 1 buah kateter nelaton, 1 buah gunting pisiotomi,
kain kassa secukupnya dan pengikat tali pusat/ umbilical klem
b. Heacting set : 1 buah dook steril, 1 buah pingset sirugik, 1 buah
gunting benang, 1 buah nailpoder dengan jarumnya (jarum otot
dan kulit), kain kassa secukupnya.
5. Hanscoon steril 3 pasang
6. Kom berisi kapas dan air DTT 1 buah
7. Spuit 3 cc, spuit 1cc 1 buah, 1 buah spuit 5/10cc
8. Laenec
9. Korentang, bengkok
10. Alat pemeriksaan TTV: tensimeter, dan stetoskop, thermometer, jam
11. Set infus: cairan RL/ D 5 %, selang infus, abocat, plester
12. Obat-obatan: lidocain, oxitosin, ergometrin, Vit K, benang untuk
menjahit, betadine
13. Tempat plasenta
14. Alat resusitasi : meja resusitasi yang bersih, datar dank eras, 2 buah
kain untuk mengalas meja dan menganjal bahu bayi, 1 buah kain yang
digelar di atas perut ibu, lampu sorot, alat pengisap lender, balon
dengan sungkupnya.
15. Jam dinding
II. Persiapan Lingkungan : tutup sketsel/tirai, jendela dan pintu,
penerangan yang cukup, tempat tidur pasien yang memudahkan
memberikan pertolongan persalinan normal
III. Persiapan pasien : Memberikan penjelasan tentang prosedur,
tujuan dan manfaat memberitahu ibu bahwa bidan akan melakukkan
pertolongan persalinan, informed consent, dan bantu dalam posisi yang
nyaman
PELAYANAN NIFAS
No Dokumen : 03/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP

Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb


A. Pengertian Pelayanan perawatan masa nifas yang berlangsung sejak di lahirkannya
plasenta dan berakhir setelah Rahim kembali normal kira-kira 6 minggu
sejak kelahiran ( martenal health)
B. Tujuan Sebagai pedoman bidan dalam melakukkan pelayanan pada ibu nifas dan
agar ibu dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat
sehingga menurunkan AKI dan AKB
C. Referensi Buku Kesehatan Ibu dan anak
D. Alat dan Bahan Persiapan Alat
 Tensi
 Stetoskop
 Sarung tangan
 Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
 Bengkok
 Larutan klorin 0.5 %
 Sabun dan handuk tangan

E. Prosedur 1. Beri salam


2. Persilahkan pasien untuk tidur berbaring
3. Siapkan alat
4. Pemeriksaan tanda-tanda Vital (TD, Nadi, Suhu)
5. Jelaskan pada Ibu Pemeriksaan yang dilakukan
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan langkah cuci
tangan efektif kemudian pasang sarung tangan
7. Melakukkan pemeriksaan payudara, ibu terlentang dengan lengan kiri di
atas kepala secara sistematis lakukkan perabaan atau raba payudara
sampai axila bagian kiri/kanan, perhatikan apakah ada benjolan,
pembesaran kelenjar atau abses
8. Melakukkan pemeriksaan abdomen
a. Lihat apakah ada bekas operasi (jika baru)
b. Palpasi untuk mendeteksi apakah uterus di atas pubis atau tidak
c. Palpasi untuk mendeteksi apakah massa atau konsitensi/ otot perut
9. Memeriksa kaki untuk melihat apakah
a. Ada varises
b. Adakah warna kemerahan pada betis
c. Tulang kering/ kaki untuk melihat abdomen jika ada
10. Membantu mengatur posisi untuk pemeriksaan perineum
11. Mengenakan sarung tangan untuk pemeriksaan perenium
12. Menanyakan tanda-tanda bahaya :
a. Kelelahan, sulit tidur
b. Demam
c. Nyeri/ perasaan pada waktu buang air kecil
d. Sembelit, haemorroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri, bengkak
f. Nyeri abdomen
g. Loch
h. Lokhia yang berbau busuk
PENAGANAN BAYI BARU LAHIR
No Dokumen : 04/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP

Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb


A. Pengertian Asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran

B. Tujuan Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernapasan
spontan serta mencegah hypotermi, pencegahan infeksi tali pusat, IMD,
Pencegahan pendarahan, pemberian imunisasi, pemeriksaan bayi baru lahir
C. Referensi 1. Asuhan Persalinan Normal
2. Panduan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
D. Alat dan Bahan Persiapan Alat
1. Penghisap lender DeLee (Neonatus)
2. Klem 2 buah
3. Penjepit tali pusat
4. Kom steril
5. Handuk kering
6. Metline
7. Penimbang bayi
8. Kartu bayi
9. Pakaian bayi 1 set
10. Topi bayi
11. Vitamin K
12. Spuit 1 cc
13. HBO Injeksi
E. Prosedur 1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang bersih, kain
bersih dan kering untuk bayi
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
4. Segera setelah bayi baru lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi
tidak menangis cepat bersihkan jalan nafas, dengan delee, jika tetap tidak
menangis segera lakukkan tindakan sesuai standart penanganan asfiksia
pada bayi baru lahir.
5. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih, dan hangat.
Kemudian pakaikan kain kering yang hangat, berikan bayi kepada
ibunya untuk didekap didadanya melakukan IMD paling sedikit 1 jam
6. Jaga agar bayi tetap hangat untuk mencegah kehilangan panas tubuh
7. Memotong dan mengikat tali pusat
8. Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tidak ada
pendarahan
9. Lakukan penimbangan dan pengukuran bayi, dan beri vitamin K 1 1 mg
PELAYANAN KB
(PEMASANGAN AKBK)
No Dokumen : 05/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP

Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb


A. Pengertian Melakukan pemasangan alat kontrasepsi hormonal jangka panjang yang
dipasang di bawah kulit untuk mencegah kehamilan.
B. Tujuan Agar dapat melakukan pemsangan AKBK sesuai standar agar tidak terjadi
komplikasi
C. Referensi Buku Panduan Pelayanan Praktis Kontrasepsi
D. Alat dan Bahan Persiapan
A. Alat
 Tensimeter digital
 Stetoscop
 Tempat tidur periksa
 Perlak dan pengalas
 Bak instrument berisi : 1 pasang handscoen steril, kas steril/doek, kom kecil
 Batang implanon 2 buah dalam kantong atau implant set
 Kom berisi betadine
 Anastesi local konsentrasi 1 %
 Spuit 5 cc dan jarum no 22
 Trocar no 10
 Skapel no 11/15
 Plaster/ band aid
 Klem penjepit
 Pingset
 Bengkok larutan klorine 5 %
 Sabun dan handuk tangan
B. Persiapan pasien
 Pastikan pasien benar-benar memilih metode kontrasepsi impan sebagai
pilihannya (informant Consent)
 Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
 Mempersiapkan pasien untuk mengajukan pertanyaan bila kurang mengerti
 Sampaikan pada pasien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa
langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-
langkah tersebut
 Minta pasien untuk mencuci daerah yang akan di pasang implant

E. Prosedur 1. Mekanisme kerja


a. Memberikan salam kepada pasien dan sapa dengan ramah dan
hangat
b. Dekatkan alat-alat dekat pasien
- Alat-alat untuk pemeriksaan fisik dan pemasangan implant
- Siapakan ruangan dengan cahaya yang cukup
c. Pasang sampiran
d. Cuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun dan keringkan
dengan handuk
e. Timbang berat badan pasien
f. Ukur tekanan darah
g. Lakukan pemeriksaan payudara, ajari pasien cara memeriksa
payudara sendiri
h. Letakkan perlak dan alat perlak pada bagian bawah lengan.
PELAYANAN KB
(PENCABUTAN AKBK)
No Dokumen : 06/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP
Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb
A. Pengertian Melakukkan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit
B. Tujuan Agar dapat melakukan pencabutan AKBK sesuai standar agar tidak terjadi
komplikasi
C. Referensi Buku Panduan Pelayanan Praktis Kontrasepsi
D. Alat dan Bahan Persiapan
C. Alat
 Tensimeter digital
 Stetoscop
 Tempat tidur periksa
 Perlak dan pengalas
 Bak instrument berisi : 1 pasang handscoen steril, kas steril/doek, kom kecil
 Batang implanon 2 buah dalam kantong atau implant set
 Kom berisi betadine
 Anastesi local konsentrasi 1 %
 Spuit 5 cc dan jarum no 22
 Trocar no 10
 Skapel no 11/15
 Plaster/ band aid
 Klem penjepit
 Pingset
 Bengkok larutan klorine 5 %
 Sabun dan handuk tangan
D. Persiapan pasien
 Persilahkan pasien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan
air mengalir.
 Persilahkan pasien berbaring dengan lengan yang terpasang dengan implant
 Raba kapsul untuk menentukan lokasinya
 Pastikan posisi dai setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua ujung kapsul
dengan menggunakan spidol
 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya
E. Prosedur 1. Tindakan Sebelum Pencabutan Implant
a. Atur alat dan bahan sehingga mudah dicapai
b. Cuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun dan keringkan dengan
handuk
c. Pakai sarung tangan steril
d. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik. Gunakan klem steril
atau DTT untuk memegang kasa tersebut
e. Pasang doek bolong steril untuk menutupi lengan
f. Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya.
g. Pastikan pasien tidak alergi terhadap anastesi lakukkan anastesi local
h. Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat insisi yang mempunyai
jarak yang sama pada ujung bawah semua kapsul, kira-kira 5 mm dari ujung
bawah kapsul
i. Pastikan tidak masuk dalam pembuluh darah
j. Uji efek anastesinya
k. Buat insisi melintang yang kecil sekitar 4 mm dengan skapel
l. Mulai mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat luka
insisi
m. Masukkan klem lengkung melalui luka insisi lengkungan jepitan mengarah
ke kulit
PELAYANAN KB
(PEMASANGAN AKDR)
No Dokumen : 07/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-3
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP
Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb
A. Pengertian Melakukan pemasangan Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) yang di pasang
dalam Rahim
B. Tujuan Agar dapat melakukan Pemasangan AKDR sesuai standar agar tidak terjadi
komplikasi
C. Referensi Buku Panduan Pelayanan Praktis Kontrasepsi
D. Alat dan Bahan Persiapan
Alat
 Tensimeter digital
 Stetoscop
 Tempat tidur periksa
 Sabun dan handuk tangan
 Sarung tangan steril 2 pasang
 Speculum vagina
 Gunting benang
 Tenakulum
 Klem panjang
 Sonde uterus
 Kasa steril
 Kom kecil berisi air DTT
 Betadine
 Tempat sampah medis

E. Prosedur a. Konseling awal


b. Sapa klien dan perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan
kedatangannya
c. Berikan informasi umum tentang KB
d. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan, keterbatasan dan jenis-jenis kontrasepsi
e. Jelaskan efek samping yang umum sering di alami klien
f. Lakukan anamnesa klien secara lengkap dan cermat termasuk riwayat
kesehatan reproduksi untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan
untuk menggunakan AKDR
g. Pemeriksaan panggul
 Pastikan klien sudang mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genitalia dengan menggunakan sabun dan air
 Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan
dengan kain bersih
 Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
 Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya di daerah supra pubik
 Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
 Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
 Pakai sarung tangan DTT
 Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam wadah steril atau DTT
PELAYANAN KB
(PECABUTAN AKDR)
No Dokumen : 08/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP
Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb
A. Pengertian Megeluarkan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) dari seorang asaeptor
B. Tujuan Agar klien bias kembali hamil atau ingin menggantikan metode kontrasepsi
yang lain
C. Referensi Buku Panduan Pelayanan Praktis Kontrasepsi
D. Alat dan Bahan Persiapan
Alat
 Tensimeter digital
 Stetoscop
 Tempat tidur periksa
 Sabun dan handuk tangan
 Sarung tangan steril 2 pasang
 Speculum vagina
 Gunting benang
 Tenakulum
 Klem panjang
 Sonde uterus
 Kasa steril
 Kom kecil berisi air DTT
 Betadine
 Tempat sampah medis

E. Prosedur 1. Konseling Pra Pencabutan


a. Sapa klien dan perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan
kedatangannya
b. Tanyakan apa alas an mencabut AKDR tersebut dan jawab
pertanyaannya
c. Tanyakan tujuan reproduksi (KB) selanjutnya(apakah ingin mengatur
jarak kehamilan atau membatasi jumlah anak)
d. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang akan dirasakan pada
saat proses pencabutan dan setelah pencabutan
2. Tindakan Pra Pencabutan
 Pastikan klien sudang mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genitalia dengan menggunakan sabun dan air
 Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan
dengan kain bersih
 Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
 Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya di daerah supra pubik
 Pakai sarung tangan DTT
 Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam wadah steril atau DTT
3. Prosedur pencabutan
a. Lakukkan pemeriksaan bimanual
b. Bersihkan vagina dengan air DTT, kemudian pasang speculum
vagina untuk melihat serviks
c. Jepit benang yang dekat dengan serviks dengan klem
d. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR
e. Tunjukan AKDR tersebut kepada klien kemudian rendam dalam
PELAYANAN KB
(PEMBERIAN SUNTIK)
No Dokumen : 09/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP
Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb
A. Pengertian Melakukan penyuntikan secara intramuscular di bokong (otot glutea) untuk
mencegah kehamilan
B. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas dalam memberikan pelayanan KB suntik di
Praktek mandiri;
C. Referensi Buku Panduan Pelayanan Praktis Kontrasepsi
D. Alat dan Bahan Persiapan
Alat
 Tensimeter digital
 Stetoscop
 Spuit 3 cc/ 5 cc
 Alcohol kapas untuk injeksi
 Depo 3cc. 1 cc dan 0,5 cc
E. Prosedur a. Sapa klien dan perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan kedatangannya
b. Melakukan anamnesa klien pengkajian data klien dan pengisian kartu KB
dan register
c. Melakukan konseling/ penyuluhan tentang efek samping KB suntik
d. Melakukan pemeriksaan
a. Megukur berat badan
b. Megukur tekanan darah
c. Melakukan pemeriksaan khusus
 Mata : warna Sklera
 Payudara : ada benjolan
 Leher : kelainan thyroid
 Perut : pembesaran uterus
 Ekstermitas: varises
e. Memberi suntikan
 Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan dengan
kain bersih
 Menyiapkan alat dan obat suntuk
 Gunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan,
pastikan pembungkus alat suntik tersebut tidak robek atau rusak
 Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan lembut, gunakan jarum
steril tidak perlu mengusap dengan alcohol
 Sedot dari vial sampai habis, keluarkan udara
 Lakukan antiseptic dengan kapas alcohol pada lokasi yang disuntikan
 Tusukkan jarum steril ke bokong secara intramuskuler
 Jangan mengusap area suntikan dan minta klien untuk tidak mengurut
bekas tempat suntikan
 Buang alat suntikan dengan benar setelah menyuntik jangan
PENATALAKSANAAN RUJUKAN
No Dokumen : 10/SOP-PBM-BRB/III/2021
No Revisi :
Tanggal Terbit :10 Maret 2021
Halaman :1-2
Di Tetapkan Oleh
Pimpinan/ Penanggung jawab
Praktek Bidan Mandiri
SOP
Besti Rostiani Bate`e, AM. Keb
A. Pengertian Suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap satu/ lebih kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertical dari unit berkemampuan kurang kepada
unit yang lebih mampu, atau secara horizontal antara unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
B. Tujuan Sebagai acuan bidan dalam melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan yang di
tuju
C. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes dasar dan Rujukan 2014
D. Alat Alat
 Surat Rujukan
 Register Rujukan
 Informant Consent
 Kendaraan Untuk Merujuk
Prosedur 1. Bidan melakukan kajian terhadap pasien
2. Bidan memastikan pasien yang dirujuk sesuai dengan kriteria pasien-pasien
Yang perlu/ harus dirujuk
3. Bidan memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
alasan pasien dirujuk
4. Bidan menyiapkan surat rujukan
5. Bidan melengkapi surat rujukan berupa
a. Nama faskes yang di tuju serta lokasi tersebut
b. Identitas pasien
c. Resume klinis berupa
6. Bidan mempersilahkan pasien/keluarga menandatangani persetujuan
rujukan
7. Bidan memastikan pasien dalam keadaan stabil
8. Bidan memastikan alat-alat kesehatan yang terpasang pada pasien dalam keadaan
baik
9. Bidan menyiapkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang diperlukan dalam
proses rujukan
10. Bidan menyuerahkan surat rujukan kepada pasien atau keluarga pasien
11. Bidan mendampingi saat merujuk pasien
12. Apabila pasien menolak untuk dilakukan rujukan, pasien wajib mengisi dan
menandatangani surat penolakan tindakan medis yang berisi alasan penolakan
untuk dirujuk. Bidan memberikan informasi tentang alternative pengobatan,
resiko alternative pengobatan dan resiko tentang keputusan yang di ambil pasien.

Unit Terkait KIA dan Laboratorium Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai