Anda di halaman 1dari 8

PT. Maju Mandiri Utama ISOOOQ1 ;?

Q 15
ISO 14001 : 2015
ISO 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure

KESEHATAN KERJA
Work Health

1. TUJUAN
Prosedur ini merupakan suatu panduan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan karyawan yang optimal, sehingga mempunyai derajat kesehatan
yang prima, sejahtera dan memberikan produktifitas kerja yang tinggi.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diberlakukan untuk dokumen-dokumen sistem manajemen K3LL
di wilayah operasi PT.Maju Mandiri Utama.

3. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG


3.1 Direksi menyelenggarakan pembinaan kesehatan dan peningkatan kesehatan
kerja bagi semua karyawan.
3.2 Manager HRD memastikan pelayanan kesehatan terhadap seluruh karyawan
dapat diberikan.
3.3 Semua orang yang bekerja untuk perusahaan harus tunduk mengikuti
ketentuan yang berlaku dalam upaya menjaga kesehatan karyawan.

4. DEFINISI
4.1Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah setiap jenis penyakit yang
disebabkan atau mempunyai hubungan erat dengan pekerjaan atau
lingkungan kerja.
4.2 Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan dan
penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat,
produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap
antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja,
serta terlindungi dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja.
4.3 Pelayanan kesehatan kerja adalah upaya penerapan kesehatan /
kedokteran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative sebagai satu
dari dua pilar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
4.4 Pemeriksaan kesehatan tahunan adalah pemeriksaan dasar dan
menyeluruh diatur oleh aturan Pemeriksaan Kesehatan Perusahaan.

Doc. No : M M U -09/P R O C /H S E /K K /II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. Type : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page: 1 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO 9001 ; 2016
ISO 14001 ; 2016
ISO 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure

5. PROSEDUR
5.1 Kesehatan Keija
5.1.1 Surat Keterangan Kesehatan
5.1.1.1 Karyawan di darat
Seluruh karyawan di darat akan menjalani tes kesehatan
sebelum menjadi karyawan.
Pengendalian kesehatan yang selektif kemungkinan akan
diminta oleh PT. Maju Mandiri Utama
5.1.1.2 Karyawan di lepas pantai
Seperti yang dipersyaratkan dalam peraturan, seluruh
karyawan lepas pantai harus mempunyai surat keterangan
kesehatan sesuai dengan posisi kerjanya.
5.1.2 Organisasi Kesehatan Kerja
Konsultasi kesehatan dapat diperoleh langsung dari atau
melalui HSE Departemen, dari Petugas Kesehatan yang
dikontrak berkenan dengan masalah medis dan kesehatan
kerja secara umum.
5.1.3 Lingkungan Kerja
5.1.3.1 Kebijakan Larangan Merokok
Untuk kepentingan kesehatan pekerja, kebijakan PT. Maju
Mandiri Utama menentukan bahwa perusahaan harus
menyediakan lingkungan / suasana kerja yang sehat dan
bebas polusi di seluruh tempat kerja di PT. MMU. Oleh
karena itu merokok hanya akan diperbolehkan di area yang
ditentukan.
5.1.3.2 Tempat / Lingkungan Kerja
Tempat kerja tidak boleh yang memungkinkan akan dapat
membahayakan kesehatan karyawan, baik biologis, kimia,
kenyamanan produk / ergonomis, fisik atau kejiwaan.
5.1.4 Tindakan preventif / pencegahan prosedur untuk
pencegahan atau pengendalian bahaya kesehatan
Sebagai tambahan pada prosedur ini, 2 kategori dari bahaya
kesehatan harus diberikan perhatian khusus, yakni sebagai
berikut:

Doc. No : M M U -09/P R O C /H SE /K K/II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. T y p e : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page:2 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO 14001
ISO 46001
201S
2018

Health Safety Environment Procedure


• Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan melalui
pernafasan, penyerapan melalui kulit, atau proses
pencernaan makanan.
• Pengendalian biologis untuk mencegah bahaya biologis
yang tinggal pada makanan, persediaan air dan aspek
yang berhubungan dengan uap karena aktivitas
penyelaman dan ditujukan dalam prosedur khusus
pada di bawah ini.
5.1.5 Pemantauan kesehatan
Beberapa pengukuran yang termasuk dalam pemantauan
kesehatan adalah :
• HRD wajib melaksanakan pemeriksaan kesehatan
untuk setiap calon karyawan.
• Pengendalian kesehatan personil
• Pencatatan perawatan medis yang dilakukan di lepas
pantai
• Tindak lanjut medis harus dilakukan karena sakit yang
kambuh dan atau ketidakhadiran di tempat kerja dalam
waktu lama
5.1.6 Pemantauan lingkungan kerja
HSE Departemen bekerja sama dengan manajemen dan
karyawan harus melakukan pekerjaan mengarah pada
lingkungan kerja dan kepuasan kerja yang lebih baik, yakni
dengan cara :
• Mengidentifikasi potensi resiko kesehatan melalui
investigasi kondisi fisik, ergonomis, biologis, kimiawis
dan psikologis
• Laporan manajemen yang teratur setelah melakukan
investigasi
• Pengendalian dan jika memungkinkan, menghilangkan
sumber bahaya kesehatan yang teridentifikasi.

Doc. No : M M U -09/P R O C /H SE /K K/II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. Type : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
R e v is io n : 02 Page:3 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO OOQ1 : 2Q1S
ISO 14001 : 2015
180 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure


5.1.7 Identifikasi kesehatan
Penasehat bagian medis / HSE Departemen harus
memberikan saran kepada :
• Manajer ketika merencanakan proyek baru, peralatan
baru dan gedung
• Personil proyek dimungkinkan suatu pencegahan atau
pengurangan cedera / gangguan kesehatan pada
waktu merencanakan operasional
• Karyawan menjalankan diet, higienis / kebersihan dan
peraturan yang dapat membuat gaya hidup lebih sehat
dan pencegahan penyakit.
• Manajer dan karyawan menjalankan pencegahan di
tempat kerja.

5.1.8 Penanganan masalah medis


5.1.8.1 Perawatan medis individu dan pelaporan
Klinik proyek PT. Maju Mandiri Utama akan menyesuaikan
standar setempat. Persyaratan kontrak dan peraturan
nasional yang menghendaki perubahan lebih lanjut akan
dilakukan. Selanjutnya akan ada karyawan di proyek darat /
lepas pantai yang ditunjuk untuk menangani masalah
kesehatan dan perawatan medis. Menurut persyaratan boleh
seorang paramedis atau petugas berkualifikasi yang dilatih
untuk keperluan ini.
Semua perawatan cedera / sakit harus dicatat dan
dilaporkan kepada penasihat medis / HSE Departemen PT.
Maju Mandiri Utama sesuai dengan prosedur perawatan dan
pelaporan medis.
5.1.8.2 Tindakan lanjut medis dan rehabilitasi
Berkaitan dengan cedera di tempat kerja, sebagian kasus
karyawan mungkin memerlukan tindakan lanjut setelah
perawatan medis pertama. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh
dokter yang ditunjuk oleh PT. Maju Maju Utama, jika perlu.
Penasehat medis / HSE Departemen bekerjasama dengan
manajer yang bersangkutan dan departemen personalia,
harus membantu menyesuaikan kondisi pekerjaan atau
Doc. No : M M U -09/P R O C /H SE /K K/II-19 Prepared by : Purwanto
Doc. Type : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page : 4 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO 0Q01 ; 2015
ISO 14001 : 2 0 1 s
ISO 4SOQ1 : 2018

Health Safety Environment Procedure


pergantian karyawan yang beban kerjanya berkurang untuk
sementara waktu atau permanen.
5.1.8.3 Permasalahan kesehatan secara umum
Masalah gangguan kesehatan secara umum dapat terjadi
dengan tiba-tiba atau diidentifikasi ketika dilakukan
pemeriksaan, dari data statistic, dari pengamatan Komite
Lingkungan Kerja atau dari laporan karyawan / manajemen.
Penasehat Medis / HSE Departemen harus selalu diberitahu
dan akan bekerjasama dengan manajemen / karyawan
berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.
Selain sumber internal, sumber eksternal seperti rumah sakit
atau para ahli kesehatan dapat digunakan. Penasehat medis
dapat terlibat dan menjadi sumber yang relevan untuk
menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Dalam beberapa kasus masalah kesehatan utama,
penasehat medis harus menulis laporan ke manajemen PT.
MMU. Laporan harus berupa informasi rahasia pada individu,
tetapi menjelaskan bagaimana masalah tersebut
diselesaikan / ditangani dan saran tindakan untuk mencegah
masalah medis yang sama di masa yang akan datang.
5.2 Pengendalian kebisingan suara
5.2.1 Kebisingan suara
Penentuan parameter yang dirancang untuk menentukan
tingkat kebisingan suara dari fasilitas harus tidak lebih dari
85 dB(A) pada jarak 1 meter dari sumbernya.
Bilamana batasan minimal tingkat suara tidak bisa diperoleh,
maka daerah kebisingan tersebut ditentukan sebagai zona
proteksi kebisingan dan pelindung pendengaran harus
tersedia di daerah tersebut.
Daerah-daerah konstruksi dan daerah operasional lainnya
kemungkinan mempunyai paparan suara lebih dari batasan
minimum dimana alat pelindung pendengaran harus dipakai.

Doc. No : M M U -09/P R 0C /H S E /K K /II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. T y p e : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page:5 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO 9001 i.?Q1S_
ISO 14001 : 2016
ISO 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure


5.2.2 Batas tingkat kebisingan normal
Kriteria untuk menentukan pembatasan kebisingan dalam
berbagai macam tipe lingkungan tempat kerja adalah
seperti berikut:
Daerah Kerja Batasan Kebisingan Suara
1. Di dalam workshop dan 70 dB(A)
bangunan permesinan
dimana perlunya
komunikasi
2. Ruang kantor di 60 dB(A)
workshop, kantor dan
ruang-ruang pabrik
3. Ruang perkantoran dan 45 dB(A)
ruang rapat
4. Ruang kamar tidur 35-45 dB(A)
dekat dengan daerah
kerja

5.2.3 Penggunaan alat pelindung pendengaran


Sebagian orang menerima suara bising sebagai suatu
gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi, menjadi
lelah dan kemungkinan mengganggu komunikasi verbal.
Tempat operasional yang bising akan mengganggu
pekerjaan berbanding dengan tingkat suara yang rendah
adalah lingkungan kerja yang disukai.
Berikut ini adalah standar dimana PT. Maju Mandiri Utama
merekomendasikan untuk perhatian terhadap kebisingan
suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin dan peralatan
kerja dan untuk perhatian terhadap konservasi kebisingan.
• Tingkat maksimal kebisingan yang diperbolehkan
diterima lebih dari 8 jam bekerja (atau 40 jam
seminggu bekerja) tanpa perlindungan telinga harus
pada tingkat 85 dB(A) dengan penambahan 3 dB(A)
untuk setiap waktu paparan setiap hari, misal: 4 jam
pada 88 dB(A), 2 jam pada 91 dB(A).

Doc. No : M M U -09/P RO C/HSE /K K/II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. T y p e : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page : 6 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISOPOQ1 :2 0 1 ft.
ISO 14001 : 2016
ISO 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure


• Untuk paparan dengan tingkat kebisingan di atas 90
dB(A), para karyawan harus menggunakan alat
pelindung pendengaran.
• Bilamana paparan lebih dari 90 dB(A), maka dan alat
peralatan kerja untuk menjadi perhatian terhadap
konservasi kebisingan
• Tingkat maksimal kebisingan yang diperbolehkan
diterima lebih dari 8 jam bekerja (atau 40 jam
seminggu bekerja) tanpa perlindungan telinga harus
pada tingkat 85 dB(A) dengan penambahan 3 dB(A)
untuk setiap waktu paparan setiap hari, misal: 4 jam
pada 88 dB(A), 2 jam pada 91 dB(A).
• Untuk paparan dengan tingkat kebisingan di atas 90
dB(A), para karyawan harus menggunakan alat
pelindung pendengaran.
• Bilamana paparan lebih dari 90 dB(A), maka karyawan
harus menggunakan peralatan pencegah kebisingan.
• Tidak boleh adanya orang terpapar suara terus
menerus pada 140 dB(A) (rata) atau lebih, sekalipun
dengan alat pelindung pendengaran.
• Tidak boleh adanya orang terpapar suara terus
menerus pada 115 dB(A) (rata), tanpa alat pelindung
pendengaran yang sesuai.
5.2.4 Survei kebisingan suara dan pemasangan tanda-
tanda peringatan
Survey kebisingan suara di tempat-tempat kerja harus
dilakukan oleh orang yang berkompeten, minimal setiap 6
bulan. Hasil survey berikut peta kebisingan dibuat sebagai
acuan bagi lini Supervisi dan manajemen untuk penentuan
penyediaan perlindungan yang tepat.
Tanda-tanda peringatan harus terpasang di luar daerah
dimana alat pelindung pendengaran harus digunakan.
5.2.5 Pemasangan peralatan peredam suara
Perekayasaan untuk mengurangi tingkat kebisingan dari
semua fasilitas di pabrik dan sekitarnya harus dilakukan

Doc. No : M M U -09/P R O C /H SE /K K/II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. T y p e : Lim ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page : 7 o f 8
PT. Maju Mandiri Utama ISO POQ1 : 2015
ISO 14001 : 2016
ISO 46001 : 2018

Health Safety Environment Procedure


dengan benar pada tahap awal pemasangan mesin-mesin
dan peralatan kerja. Rekayasa untuk operator generator,
seperti dilakukan pemasangan dinding-dinding dan ceiling
menggunakan bahan-bahan peredam suara.

5.2.6 Pemilihan alat pelindung pendengaran


Adalah merupakan hal yang penting, bilamana alat
pelindung pendengaran harus dipakai karyawan, maka harus
diketahui tingkat kebisingan dan frekuensi suara masuk ke
telinga. Pemilihan alat pelindung pendengaran apakah
bentuk tutup telinga (ear muff) atau sumbat telinga (ear
plugs) harus berdasarkan dengan literature pabrik pembuat
dengan menentukan daya peredaman dan perlindungannya.

6. REFERENSI
6.1. ISO 45001:2018
6.2. ISO 14001:2015
6.3. Permenakertrans No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja

7. PENGESAHAN

Disahkan Oleh:

Doc. No : M M U -09 /P R O C /H S E /K K /II-19 Prepared b y : Purwanto


Doc. T y p e : L im ited Date Issued : Feb. 2019
Revision : 02 Page : 8 o f 8

Anda mungkin juga menyukai