Anda di halaman 1dari 3

Ada 2 macam jenis nyeri dada yaitu:

a. Nyeri dada pleuritik


Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan
seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila
menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada,
otot, iga, pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf
interkostalis. Nyeri dada pleuritik dapat disebakan oleh difusi pelura akibat infeksi
paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik.
b. Nyeri dada non pleuritik
Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat
menyebar ke tempat lain. Paling sering disebabkan oleh kelainan di luar paru. Jenis
nyeri dada non pleuritik:
1) Kardial
(a) Iskemik miokard.
Iskemik miokard terjadi bila kebutuhan O2 miokard tidak dapat dipenuhi
oleh aliran darah koroner. Pada penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung
akan berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
Ada 3 sindrom iskemik yaitu :
 Angina stabil (Angina klasik, Angina of Effort):
Serangan nyeri dada khas yang timbul waktu bekerja. Berlangsung
hanya beberapa menit dan menghilang dengan nitrogliserin atau istirahat.
Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara yang dingin, reaksi
simfatis yang berlebihan atau gangguan emosi.
 Angina tak stabil (Angina preinfark, Insufisiensi koroner akut):
Jenis angina ini dicurigai bila penderita telah sering berulang kali
mengeluh rasa nyeri di dada yang timbul waktu istirahat atau saat kerja ringan dan
berlangsung lebih lama.
 Infark miokard:
Iskemik miokard yang berlangsung lebih dari 20-30 menit dapat
menyebabkan infark miokard. Nyeri dada berlangsung lebih lama, menjalar ke
bahu kiri, lengan dan rahang. Berbeda dengan angina pektoris, timbulnya
nyeri dada tidak ada hubungannya dengan aktivitas fisik dan bila tidak diobati
berlangsung dalam beberapa jam. Disamping itu juga penderita mengeluh
dispea, palpitasi dan berkeringat. Diagnosa ditegakan berdasarkan serioal
EKG dan pemeriksa enzym jantung.
(b) Prolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau
substernal yang dapat berlangsung sebentar maupun lama.
(c) Stenosis aorta berat atau substenosis aorta hipertrofi yang idiopatik juga dapat
menimbulkan nyeri dada iskemik.
2) Perikardikal
Saraf sensoris untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas
diafragma. Nyeri perikardikal lokasinya di daerah sternal dan area preokordinal,
tetapi dapat menyebar ke epigastrium, leher, bahu dan punggung. Nyeri bisanya
seperti ditusuk dan timbul pada aktu menarik nafas dalam, menelan, miring atau
bergerak. Nyeri hilang bila penderita duduk dan berdandar ke depan. Gerakan
tertentu dapat menambah rasa nyeri yang membedakannya dengan rasa nyeri
angina. Radang perikardial diafragma lateral dapat menyebabkan nyeri epigastrum
dan punggung seperti pada pankreatitis atau kolesistesis.
3) Aortal
Penderita hipertensi, koartasio aorta, trauma dinding dada merupakan resiko
tinggi untuk pendesakan aorta. Diagnosa dicurigai bila rasa nyeri dada depan yang
hebat timbul tiba- tiba atau nyeri interskapuler. Nyeri dada dapat menyerupai infark
miokard akan tetapi lebih tajam dan lebih sering menjalar ke daerah interskapuler
serta turun ke bawah tergantung lokasi dan luasnya pendesakan.
Bunyi jantung abnormal

a. Thrill : merupakan getaran dinding thorax di daerah prekordial yang terjadi karena
adanyaaliran turbulensi, ditemukan pada penyempitan katup, dilatasi segmen arteri. Adanya
getaran seringkali menunjukkan adanya kelainan katub bawaan atau penyakit jantung
congenital
b. Gallop : merupakan bunyi kembar dari bunyi jantung yang terdengar berurutan seperti derap
kaki kuda, ditemukan pada bundle branche blok, dekompensasi cor dengan hipertrofi
venrticel sinister.
c. Ronchi : bunyi gaduh yang dalam, dapat terdengar selama ekspirasi maupun inspirasi.
 Ronchi kering : bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi akibat
adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena penyempitan dan dapat disertai
adanya mukus atau sekret pada bronkus.
 Ronchi basah : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu inspirasi
seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh sekret di dalam alveoli atau
bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan sedang dapat
disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki
kasar misalnya pada bronkiekstatis

Perhitungan CTR (Cardio Thoracis Ratio)

CTR= {(A+B)/(C1+C2)}x 100%


      A= Titik terjauh jantung kanan.
             B= Titik terjauh jantung kiri.
             C= Garis yang melalui kedua sudut costofrenicus yang melewati cardiofrenicus.
     Normal: 48-50%
CTR>50% = Cardiomegali.

Anda mungkin juga menyukai