PENDAHULUAN
Republik Indonesia. Status istimewa tersebut diraih karena kondisi sosial budaya
masyarakat Aceh yang khas, potensi kekayaan alam di provinsi Aceh, serta kiprah
beragama Islam dan di dukung pula oleh adat istiadat masyarakat Aceh yang
Perda dan Qanun sudah banyak yang dihasilkan pemerintah Aceh dalam
Nomor 3 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Majelis
2000 tentang pelaksanaan Syariat Islam, Perda Nomor 43 Tahun 2001 tentang
perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2000, Qanun Nomor 10 Tahun 2002
1
Abu Bakar Al Yasa, Syariat Islam di Provinsi NAD, Paradigma, Kebijakan, (Banda
Aceh: Dinas Syariat Islam Provinsi NAD, 2005), hal.62-63.
1
tentang Peradilan Syariat Islam, Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang
pelaksanaan syariat Islam bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam, Qanun Nomor
Tahun 2003 Tentang Khalwat (mesum), dan Qanun Nomor 7 Tahun 2004
memberikan masukan dan kritikan terhadap jalannya hukum Syariah, dan Polisi
Qanun serta menghukum pelaku yang melanggar Syariat, dan juga peraturan
bawah Mukim atau nama lain yang menempati wilayah tertentu, yang di
2
Misra A.Muchsin,etal,Buku panduan pelaksanaan Syariat Islam Bagi Birokyat,cet,Ke-2
(Banda Aceh: DinasSyari’at Islam Nanggroe Aceh Darussalam 2008), hal.2.
2
pimpin oleh Geuchik atau nama lain dan berhak menyelenggarakan urusan
rumah tangganya sendiri (Qanun No. 5 tahun 2003, pasal 1) oleh karena itu
Pageu berarti pagar dan gampong berarti desa. Jadi, pageu gampong
adalah pagar desa. Maksud dari istilah tersebut adalah usaha menjaga nama baik
(marwah) dan kredibilitas sebuah gampong dari hal-hal atau perbuatan tidak
baik yang dapat mencemari nama baik gampong. Pageu gampong bertujuan
untuk mengatasi muncul dan berkembangnya hal-hal yang tidak baik (negatif),
baik yang timbul dari dalam gampong sendiri maupun dari luar. 4
nilai adat dan budaya yang menjadi landasan hidup bagi masyarakat. Hal ini
disistematiskan pada masa pemerintahan sultan iskandar muda. Dari sisi historis,
pelaksanaan hukum adat ini tidak dapat dipisahkan dari hukum agama, kedua
masyarakat Aceh. Pada masa itu muncul istilah “adat bersendi syara’, syara’
bersendi adat” yaitu bahwa agama bersumber dari Al-qur’an dan hadist serta
adat dirumuskan melalui undang-undang dan reusam negeri yang disusun oleh
3
kuat maka kuat pula adatnya, begitu juga sebaliknya apabila adatnya kuat maka
lembaga Pageu Gampong. Dilihat dari beberapa aspek, baik dari aspek
proses yang berjalan seperti tidak adanya jam malam yang ditetapkan
tengah malam hanya untuk bermain game, hal ini terjadi tentulah disebabkan
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Peneltian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Penjelasan Istilah
ada pun batasan istilah yang di anggap perlu oleh penulis adalah:
1. Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online http : // kbbi.web.id/peran
5
tata kehidupan bersama yang bersifat protektif untuk mengantisipasi dan
dibagi kedalam dua pengertian yaitu: Dampak positif dan dampak negatif.8
berikut :
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online http : // kbbi.web.id/penegakkan
7
Arfin Hamid, Hukum Islam Persfektif Keindonesiaan, (Sebuah Pengantar dalam Memahami
Realitas Hukum Islam di Indonesia), (Makassar: Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, 2007),
hal. 180.
8
Suharno dan Ana Retno ningsinh, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya),
hal.243
6
Darussalam). Dalam penelitian ini Listiana Dwi Nusanti mencoba
belum menikah.11
9
Listiani Dwi Nusanti “Lembaga Kepolisian dalam Perspektif Hukum Islam (Kajian
Posisi Wilayatul Hisbah di Nanggroe Aceh Darussalam)” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta: 2009
10
Oriza Muhazirah, “Upaya Tokoh Masyarakat dalam Menerapkan Gampong Syariah di
Gampong Beurawe Kota Banda Aceh”Skripsi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2018
11
Khaidar Ikhsan, “Peran Aparatur Gampong dalam Pencegahan Khalwat (Studi di
Mukim Lambaroh Kecamatan Peukan Bada Kab. Aceh Besar), Skripsi, UIN Ar-Raniry Banda
Aceh 2019.
7
Tabel 1.1
Darussalam). Langsa”
2. Oriza Muhazirah “Upaya Tokoh Masyarakat Penelitian ini berisi
Langsa”
Langsa”
8
G. METODE PENELITIAN
2. Lokasi penelitian
yaitu:
a. Observasi
pelaksanaan pengumpulan data, maka metode observasi ini dibagi dalam dua
bagian, yaitu:13
9
b. Observasi non partisipan yakni observer tidak terlibat langsung.
Jadi, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non
partisipan, dimana peneliti tidak terlibat langsung hanya berfokus pada bagaimana
mengamati, mempelajari dan mencatat fenomena yang diteliti. Hal ini dilakukan
Kifayah.)
b. Wawancara
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis..., hal., 198.
15
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D..., hal., 233.
10
menemukan masalah lebih terbuka, dimana pihak yang di ajak diminta
terkait hal-hal yang dibutuhkan kemudian direkam dan dicatat untuk dijadikan
data dalam penulisan skripsi ini. Hasil wawancara itu berupa jawaban responden
penulisan skripsi. Wawancara akan ditujukan kepada informan yang terdiri dari
Pageu Gampong, Geuchik gampong, Tuha Peut, Tengku Imum sebagai tokoh
penelitian.
c. Dokumentasi
yang lebih lengkap dan akurat maka penulis menambahkan studi dokukmentasi.
Dokumentasi yaitu pencarian data mengenai hal-hal atau berupa catatan, transkip,
Heru Iranto dan Burhan Bugin, Pokok-Pokok Penting Tentang Wawancara dalam
16
11
buku, surat kabar, majalah dan agenda yang berkaitan dengan masalah
penelitian.17
Serta pencantuman rujukan dokumen atau buku yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian.
Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang disebut
sebagai sumber data primer dan yang dikumpulkan peneliti melalui pihak kedua
Sumber data primer adalah sumber data pertama dimana sebuah data
dihasilkan. Data primer disebut juga data asli atau data berupa data baru, dalam
penelitian ini data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi terkait Peran
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua, data ini diperoleh dari
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Renika
Cipta, 2010) hal. 274.
18
Suharsimi arikunto,Prosedurr Penelitian Suatu pendekatan Praktis..., hal. 117.
19
Burhan Bugin,Metodelogi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya:
Erlangga,2001), hal.,129.
12
5. Teknik Analisis Data
atau data sekunder, yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
fokus penelitian ini masih sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk
kelapangan.20
2. Analisis di lapangan
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat observasi dan
wawancara penulis sudah dapat menganalisis terhadap apa yang ditemukan dari
dalam analisis data kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction, data display, dan data conclusion
drawing/verification.
Data yang diperoleh di lapangan sangat banyak dan kompleks dan harus
dicatat semua oleh peneliti. Oleh karena itu adanya data reduksi untuk
13
memudahkan penulis dalam memperoleh hasil yang ingin dicapai.
dapat dilakukan dengan membuat pola, tabel atau sejenisnya dari fokus
masalah penulis, agar data yang disajikan tersusun rapi dan saling
berkaitan. Hal ini akan memudahkan penulis untuk memahami data yang
telah didapatkan.
pada awal bersifat valid dan konsisten setelah peneliti turun ke lapangan,
kredibel.21
3. Pedoman Penelitian
Adapun pedoman untuk cara penulisan dan cara penelitian ini bedasarkan
buku panduan penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh Falkutas Syariah Institut
H. Sistematika Pembahasan
Tim Fakultas Syariah IAIN Langsa, Panduan Penulisan Skripsi (Langsa : Fakultas Syariah, 2020)
22
hal 1-61
14
makapenulis menyusun sistematika pembahasan kedalam lima bab, yang
masing-masing terdiri dari beberapa pasal, yang ditulis secara sistematis agar
pembahasan.
menjadi dua perspektif yaitu 1.perspektif islam dan 2.perspektif qanun yang
penelitian, Sumber data, Teknik Analisis Data, Teknik pengumpulan data, dan
Lokasi penelitian.
tentang pandangan masyarakat Desa Serambi Indah tentang tugas, fungsi dan
kesimpulan dan saran-saran yang penulis anggap perlu bagi aparatur Gampong
di Kota Langsa.
BAB II
15
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PAGEU GAMPONG
A. Pageu Gampong
masyarakat aceh, tradisi ini merupakan warisan leluhur yang terus dijaga dan
hal negatif yang dapat merusak tatanan dan ketentraman serta ketertiban
kehidupan masyarakat gampong, dengan kata lain pageu gampong adalah upaya
baik dan marwah gampong, sehingga gampong mereka tetap di hormati dan
gampong lainnya. Dalam pageu gampong terdiri dari Geuchik, sekdes, tuha peut,
manusia lain, yang penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-
23
Muhammad Hakim Nyak Pha, Adat dan Penegakan disiplin Masyarakat, (Banda Aceh:
dalam Buletin Haba, No. 13 Th. III, Edisi Januari-Maret, 2000), hal.10
24
Ibid., hal. 13.
16
hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang menyebabkan bahwa tindakan seseorang
menjadi semakin luas. Hal ini terutama disebabkan oleh karena keinginannya
untuk menjadi satu dengan manusia lain yang berada disekelilingnya yaitu
sekelilingnya.
balik yang saling pengaruh mempengaruhi dan juga kesadaran untuk saling tolong
di dalam alam pikiran bagian terbesar warga masyarakat tentang apa yang
dianggap baik (sehingga harus diikuti), dan apa yang tidak baik (sehingga harus
25
Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh ( LAKA), (Banda Aceh: Pedoman Umum Adat
Aceh. Edisi I, 1990) , hal.50
26
Kaoy Syah, Muhammad, Keistimewaan Aceh Dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: PB.
Al-Jami‟iyatul Washliyah, 2000), hal.22
27
Ibid., hal. 23.
17
Untuk menjaga tetap berlangsungnya kedinamisan yang berupa ketertiban
atau lembaga kontrol sosial informal yang kuat semisal tradisi/lembaga pageu
lembaga kontrol sosial informal ini, membuat masyarakat desa tidak begitu
pihak lain. Oleh karena itu bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang masih
sendiri.28
dalam masyarakat dapat dikatakan sebagi hukum adat. Ini terlihat dari
Lembaga Adat 2003, Pemberdayaan Adat Aceh dan Berbagai Masalah, (Banda Aceh: Bahan
28
18
dengan perukunan, perdamaian dan kompromis.29
Kedua hal di atas, yaitu melakukan kontrol sosial dan usaha untuk
mempertahankan diri atau menjaga nama baik diri serta lingkungan secara
adat.30
Majelis Adat Aceh (MAA) melalui pemerintah kota Banda Aceh tentang
ketertiban warung kopi, yang berada dalam wilayah gampong untuk wajib
Lembaga Adat 2003, pemberdayaan Adat Aceh dan Berbagai Masalah, (Banda Aceh:
30
19
2. Memelihara dan membangun nilai-nilai adat dilingkungan yang hijau,
bersih dan makmur, salah satu pointnya adalah “untuk menghindari dosa
dan menjaga mutu / kualitas tidak di benarkan berkata bohong dalam jual
beli, seperti buah-buahan dan lain-lain, yaitu buahan yang muda dikatakan
gampong atau mukim untuk terwujudnya masyarakat aman dan damai, dan
penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam banyak hal sangat relevan
dan terkait dengan nilai-nilai keislaman, dengan adanya kondisi seperti itu maka
bukan saja menganggap bahwa dakwah dalam frame “amar ma’ruf nahi
20
objek dakwah secara tepat, menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya.
kekompakan masyarakat gampong, sudah ada sejak lama dan mendarah daging
dikatakan tradisi pageu gampong sudah menjadi Adat yang sulit untuk
hal negatif yang dapat merusak tatanan dan ketentraman serta ketertiban
kehidupan masyarakat gampong. Dengan kata lain, pageu gampong adalah upaya
baik dan marwah gampong, sehingga gampong mereka tetap dihormati dan
gampong lainnya.
Menjaga nama baik gampong menjadi tanggung jawab kolektif dari semua
dengan orang yang sudah tua.33Meskipun tradisi ini merupakan tanggung jawab
kolektif, namun pada hakekatnya pelaksanaan tradisi ini tetap dimulai dari
Alfian (ed), 1977, Segi-Segi Sosial Budaya Masyarakat Aceh,(Jakarta: LP3ES 1977), hal.90
32
Drs. Rusdi Sufi, Budaya Masyarakat Aceh. (Banda Aceh: Badan Perpustakaan Provinsi
33
21
karena setiap individu harus menjaga nama baiknya sendiri, dan juga nama
kedudukan harga diri martabat pada posisi yang sangat tinggi dan dihormati,
karena hal ini sejalan dengan ajaran islam dan adat budaya orang Aceh yang
Tetapi harga diri tetap diatas segalanya yang harus dipertahankan bagi orang
Aceh, baik harga diri sendiri maupun harga diri kawoem (golongan).34
a. Ketentuan Umum
oleh Camat.
5. Mukim atau nama lain, adalah kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi
34
Djojodiguno. M.M, 1958, Menyandera Hukum Adat, (Jogjakarta: Yayasan penerbit UGM,
1958), hal. 69.
35
www.bphn.go.id/data/documents/03pdaceh005
22
Nanggroe Aceh Darussalam.Yang terdiri atas gabungan beberapa
Mukim atau nama lain yang menempati wilayah tertentu, yang dipimpin
oleh Keuchik atau nama lain dan berhak menyelenggarakan urusan rumah
tangganya sendiri;
7. Tuha Peuet Gampong atau nama lain, adalah Badan Perwakilan Gampong
yang terdiri dari unsur ulama, tokoh adat, pemuka masyarakat dan cerdik
23
Nanggroe Aceh Darussalam.
mempunyai fungsi: 36
1. Penyelenggaraan pemerintahan,
Gampong;
2. Pembangunan,
36
Qanun Aceh no 10 tahun 2008 tentang lembaga Adat dan Qanun Aceh no 09 tahun 2008
37
Ibid..,
24
1. Bagian kesatu umum
Gampong.
penyelenggaraanPemerintahan Gampong.
masyarakat.
25
h. Mengajukan rancangan anggaran pendapatan belanja Gampong kepada
Pageu gampong sebagai suatu istilah terdiri dari dua kata yakni “Pageu”
dan “Gampong”. Pageu artinya pagar dan Gampong artinya Kampung sebagai
Gampong disini tidak berarti membuat pagar kampung atau menunjuk sejumlah
sebagai suatu sistem tata kehidupan bersama yang bersifat protektif untuk
diketahui bahwa ada dua konsep Pageu Gampong yaitu sebagai sistem preventif
26
membangun kebersamaan dan menciptakan rasa memiliki satu sama lain.
Dalam masyarakat Adat Aceh, sebagaimana masyarakat Adat lainnya, hal ini
yang terganggu.
anggota masyarakat secara Adat. Sistem penyelesaian perkara secara adat ini
lazim disebut dengan peradilan adat, yakni peradilan penyelesaian sengketa secara
damai.
Abdurrahman, SH.,M.HUM, Peradilan Adat di Aceh. (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh Cetakan
40
27
pada Adat-istiadatnya yang bersendikan syar’at islam seperti ungkapan “Adat bak
Poeteumeureuhom, Hukom bak Syiah kuala ,Qanun bak putroe Phang Reusam
bak Lakseumana”. Adat ngon hukom lagee zat ngon sifeut mandua nyan hanjeut
tapisah teuma” (Adat berada pada Raja/ Sultan, hukum berada pada Syiah kuala/
pertahanan dan keamanan berada pada laksamana. Adat dengan hukum seperti zat
masyarakat agamais dan religius sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan
budaya, sehingga dalam setiap kegiatan baik yang menyangkut dengan ekosistem
dengan larangan atau pantangan yang kalau dilanggar akan ada sanksinya.
pantangan atau larangan yang telah ditentukan dalam Adat-Istiadat. Hal ini
yang terus menerus dilakukan dalam tatanan perilaku masyarakat Aceh dan
H.Modh. Hamzah, S.H. Panduan Adat Istiadat, (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh Cetakan
41
28
berlaku tetap sepanjang waktu, disebut dengan “Adat”.42
Rabi’ul Awal, Rabi;ul Akhir, Jumadil Awal dan Jumadil Akhir. Adat khanduri
agama, misalnya upacara khitan sunnah rasul, hakikah, qurbeun, khatam Qur’an
dan lain-lain.
mengerti lagi terutama para pemuda bahkan sebahagian besar telah ditinggalkan
karena dianggap tidak sesuai dengan budaya yang berkembang saat ini.
berpengaruh bagi umat manusia dalam segala ruang lingkup kehidupannya, tidak
memandang perbedaan ras, suku, warna kulit maupun kebangsaan. Hal ini dapat
dilihat dalam historisitas islam itu sendiri bahwa proses syiar islam telah mampu
ruang dan waktu memiliki hubungan yang relevan antara ajaran islam terhadap
42
H.Badruzzaman ismail, SH, M.HUM, Panduan Adat dalam Masyarakat Aceh. (Banda Aceh:
Majelis Adat Aceh Cetakan Pertama : 2009), hal.150
43
Sayyid Muhammad Thantawi, Adab Al-Khiwar Fil Islam, dar al-nadhah, mesir, diterjemahkan
oleh suheri misrawi dan zamroni kamal, ( Jakarta : Azzam Cetakan Pertama 200), hal.5
29
segala segi kehidupan manusia hingga saat ini. Sebagaimana misi ajaran islam
١٠٤ . ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُح ْو َن ۤ ِ ولْت ُكن ِّم ْن ُكم اَُّمةٌ يَّ ْدعُو َن اِلَى الْ َخي ِر ويأْمرو َن بِالْمعرو
َ ف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر ۗ َواُو ٰل ِٕى ْ ُْ َ ْ ُُ َ َ ْ ْ ْ ْ ََ
terkandung nilai-nilai humanis bagi umat manusia yang bersifat universal, mampu
sebagai upaya menjadikan sumber konsep bagi manusia di dunia ini di dalam
menitikehidupannya.46
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2011), hal. 8
44
45
https://quran.kemenag.go.id/sura/3
46
Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung :
Pustaka Setia, 2003), hal.113
30
menjadi konsep-konsep operasional disegala aspek kehidupan
manusia.
yang menyangkut segala kehidupan, yakni politik, sosial, ekonomi, budaya serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang selalu berubah. Islam hadir
pedagang muslim atau perkawinan dengan masyarakat pribumi serta peranan para
ulama sebagai muballigh. Ajaran islam mampu memikat para penduduk pribumi
dalam berdagang membawa pengaruh besar dalam bidang ekonomi, konsep cuci
Keterkaitan dakwah islam dengan kultur sangat erat karena ajaran Islam telah
menjadi bagian budaya, sedangkan budaya diadopsi oleh islam untuk diluruskan
47
Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan al-Qur‟an dan Hadits,
(Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2000), hal.26
31
melalui pendekatan budaya telah menjadi bukti islam telah menjadi agama
1. Pengertian Peran
Peran adalah kumpulan dari perilaku yang secara relatif homogen dibatasi
secara normatif dan diharapkan dari seseorang yang menempati posisi sosial yang
individu, bagi mereka yang berhasil pasti ada imbalannya dan bagi mereka yang
gagal pasti ada hukumannya. Menurut Schneider sebagaimana yang dikutip oleh
Junidar Hasan et.al menjelaskan bahwa ada empat kategori untuk tujuan-tujuan
utama dari tujuan yang digeneralisasi yang disediakan oleh peran dan diharapkan
dapat deperankan oleh orang dan berfungsi untuk menarik orang dalam peran ini,
suatu peran maka ada kesempatan untuk mencapai tujuan lain. Misalnya
Dari segi lain tujuan ini merupakan satu bentuk paksaan dimana sipelaku
berpendidikan rendah digaji dengan upah yang rendah namun tetap bekerja
48
Marlin M. Friedman,et.al, Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik,
Edisi kelima, Alih Bahasa: Achir Yani S. Hamid.et. al (Jakata: EGC, 2014), hal. 298
49
Hasan et.al, Sosiologi Indonesia (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hal.24.
32
karena tanpa melakukan hal tersebut maka ia tidak bisa untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
perasaan dihormati, dinilai oleh orang lain sebagai yang penting. Orang
yang dianggap penting sangat berbeda antara individu yang satu dengan
yang lainnya atau kelompok yang satu dengan yang lainnya. Penghargaan
c. Rasa aman, tujuan yang dimasudkan dapat memberikan rasa aman secara
2. Peran Sosial
Peran adalah kata yang tidak asing lagi kita dengar dan diucapkan
kadang tidak dipahami oleh semua orang. Peranan terbagi menjadi dua
diantaranya:50
50
H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial Edisi Revisi(Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 106-107.
33
1. Peranan sosial adalah pengharapan-pengharapan kemasyarakatan (sosial)
tentang tingkah laku dan sikap yang dihubungkan dengan status tertentu
tingkah laku di dalam status tertentu yang berhubungan erat dengan sifat-
suatu bagan normal, dimana bagan ini sesuai dengan status individu di
perbedaan di dalamnya.
lainnya. Sebab yang menentukan peranan sosial adalah diri kita sendiri dengan
pemufakatan atau tradisi. Jadi orang-orang yang menjadi anggota kelompok itulah
BAB III
51
David G. Myers, Psikologi Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hal 292.
34
A. Lokasi Penelitian
oleh Bank Tabungan Negara atau BTN yang dikenal dengan Komplek BTN
Seuriget. Komplek BTN Seuriget ini terbagi dari beberapa blok dari A sampai
tunduk ke Gapong Seuriget terdiri dari 3 blok, Blok A, Blok B dan Blok C, yang
tunduk ke Gampong Paya Bujok Beuramoe blok D, E dan blok F sedangkan yang
Serambi Indah untuk pertama kalinya ditahun 2012 dan dimana Saudara TM.
Ridasha terpilih sebagai Gechik pertama di Gampong Serambi Indah. Pada tahun
2018 kemarin tepatnya bulan Pebriari 2018 dilakukan pemilihan kembali untuk
yang kedua maka terpilihlah Saudara Malikul Adil yang terpilih untuk
Letak Geografis Desa Serambi Indah dapat dilihat pada Gambar dibawah
52
Data Sekunder dari Desa Serambi Indah
35
ini:53
Gambar 3.1
36
Religius
tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama secara baik dan benar,
Amanah
Maju
Mandiri
masyarakat Desa.
Aman
37
Harmonis
pernyataan yang harus dilaksnakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.
Visi berada di atas misi. Pernyatan visi dijabarkan ke dalam misi agar dapat
dioperasionalkan/dikerjakan
gampong.
38
h. Meninghkatkan kapasitas dan koordinasi antar kelembagaan yang ada di
Jumlah penduduk Desa Serambi Indah berdasarkan Usia dapat dilihat pada
table berikut:55
Tabel 3.1
No 0-20 21-40 41-45 46-60 61-80 80-90
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Jumlah 886
Jumlah Penduduk berdasarkan usia
Berikut ini adalah data pelanggaran qanun Syariah di kota langsa pada
tahun 2017 s/d 2019 yang berdasarkan pada jumlah kasus yang berhasil di
55
Data Sekunder Desa Serambi Indah
56
Dinas Syariat Islam Kota Langsa Tahun 2019
39
2 Qanun Nomor : 06 0 orang 5 orang 1 orang 6 orang
Tahun 2014
Qanun Nomor : 06 8 orang 10 orang 12 orang 20 orang
Tahun 2014
3 Qanun Nomor : 06 53 orang 43 orang 29 orang 125 orang
Tahun 2014
Jumlah 577 350 322
orang orang Orang
Berdasarkan hasil data yang didapat dari Dinas Syariat Islam di Kota
tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariát Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syiár
Islam mencapai 1088 Orang, dan diikuti dengan qanun Nomor 06 Tahun 2014
Aqidah, Ibadah dan Syariát Islam. Dalam qanun ini terdapat beberapa jenis
pelanggran diantaranya:
keras
40
4. QANUN NOMOR : 06 TAHUN 2014 : Khalwat, Ikhtilath dan Zina.
Khalwat
Jamariah Khalwat
masyarakat aceh, tradisi ini merupakan warisan leluhur yang terus dijaga dan
ketentraman lingkungannya masing-masing. Maka dari itu tradisi yang telah lama
berjalan ini harus selalu dijalankan karena merupakan suatu kebiasaan yang sudah
lama dilakukan oleh masyarakat Aceh salah satunya yaitu di desa Serambi Indah
Kota langsa.
Kemudian juga dengan kata lain pageu gampong merupakan upaya yang
baik dan marwah gampong, sehingga gampong mereka tetap di hormati dan
41
manusia dan juga terbentuknya kelompok-kelompok sosial yang merupakan
kesatuan- kesatuan manusia yang hidup bersama. Makanya dari itu dengan
sesuatu yang sering dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan
yang berkelanjutan, sehingga harus dilihat baik atau tidaknya kebiasaan itu, begitu
juga dengan kebiasaan adat istiadat seperti pageu gampong yang telah menjadi
maka tradisi tersebut akan salalu berjalan namun sebaliknya apabila masyarakat
tidak menjalankan nya maka tradisi tersebut perlahan lahan akan menghilang
dengan sendirinya karena merasa tidak penting akan tradisi tersebut. Maka dari itu,
khususnya masyarakat Aceh harus selalu menjalankan tradisi adat salah satunya itu
pageu gampong untuk selalu menjaga keamanan dan kelestarian adat di dalam
masyarakat Aceh.
42
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Kota Langsa
tradisi budaya yang hidup dalam masyarakat aceh, tradisi ini merupakan warisan
leluhur yang terus dijaga dan dilaksankan secara turun-temurun hingga dewasa
ini. Pelaksanaan tradisi ini merupakan salah satu cerminan perilaku masyarakat
Kota Langsa yang telah menetapkan Peraturan Daerah atau Qanun yang wajib
dipatuhi oleh setiap masyarakat desa yang ada di Kota Langsa. Sebagaimana
“jadi ’istilah pageu gampong ini itu seperti aparat gampong atau petugas
gampong untuk menjaga kelestarian adat istiadat dan syariat islam yakan
terutama syariat islam”57
gampong sangat lah penting dalam menjaga kelestarian adat istiadat dan syariat
islam, namun berdasarkan hasil observasi peneliti masih ada terdapat desa yang
belum menjalankan pageu gampong yaitu di Desa Serambi Indah Kec langsa
57
Hasil wawancara dengan dengan BapakDrs.H. Mursyidin Budiman Selaku Ketua MAA
Kota Langsa pada tanggal 15 Oktober 2020
43
tersebut seperti anak muda yang berduaan disaat jam malam atau melakukan
mesum, seperti yang disampaikan oleh kepala Desa Serambi Indah Bapak Malikul
“jadi begini peneguran ada, seperti orang pacaran yang melewati batas
waktu malam tetap ada peneguran agar tidak terjadinya hal hal yang
tidak diinginkan, dan apabila itu terjadi, seperti pernah terjadi beberapa
tahun lalu, ya kita tangkap kita panggil geuchik nya geuchik mana kita
duduk dulu kita selesaikan masalahnya di gampong”.58
Tuha Peut Desa Serambi Indah, Bapak H. Abdul Djalil Jamal, beliau
mengatakan:
Pak Imam Desa Serambi Indah, Bapak Teuku Nazri Beliau mengatakan:
“Kita selesaikan dengan cara adat gampong itu dipanggil ditegur dikasih
pembinaan kalau memang berulang ulang nah ini baru nanti kita lapor ke
dinas syraiat islam dan ini memang harus kita selesaikan di gamong dulu
dan melibatkan perangkat desa imam tuhapeut kalau memangg terjadi
permasalahan”60
maka diselesaikan dulu di tingkat desa, dan untuk pengawasan itu sendiri sudah
ditetapkan oleh Desa terhadap masyarakat yang ditunjuk untuk menjalankan peran
58
Hasil wawancara dengan dengan Bapak Malikul Adil Selaku Kepala Desa Serambi
Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
59
Hasil wawancara dengan dengan Bapak H. Abdul Djalil Jamal Selaku Tuha Peut Desa
serambi Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
60
Hasil wawancara dengan Bapak Ust Muhammad Yusuf Selaku Pak Imam Desa
Serambi Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
44
Pageu Gampong. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Desa Serambi
“Yang menjalankan pangawasan itu ada, dari masyarakat kita juga yang
ditugaskan untuk menjaga keamanan, dan di gampong kita itu ada 3
orang dan itu juga ada plot dana dari desa untuk pengawasan
keamanan”.61
Seperti yang disampaikan bahwasanya untuk pengamanan Gampong itu
terdapat anggarannya yang sudah ditetapkan oleh desa untuk keamanan, dan di
desa serambi Indah terdapat 3 Orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk
peran keamanannya kurang efektif karena hanya terfokus pada penjagaan Kantor
Desa Serambi Indah, seperti yang disampaikan oleh Tuha Peut desa Serambi
dari Masyarakat gampong yang bertugas menjalankan pageu gampong juga, juga
oleh Dinas Syariat Islam Kota Langsa bidang Administrasi, Bapak Teuku Nazri,
beliau mengatakan:
61
Hasil wawancara dengan dengan Bapak Malikul Adil Selaku Kepala Desa Serambi
Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
62
Hasil wawancara dengan dengan Bapak H. Abdul Djalil Jamal Selaku Tuha Peut Desa
serambi Indah pada tanggal 7 Oktober 2020
45
“Sebagian dari gampong kadang ada pakai oleh orang kampung setempat
untuk pengawasan islam ada sebaian desa yang langsung dipakai anak
wh yang ada didesa itu, Pengawasan itu ada yang dari dinas juga 1 orang
yang dari gampong juga 1 orang tapi itu tidak semua desa ada yang ada
dan ada yang tidak ada, tapi kala yang dari kantor kami sudah semua ada
tiap desa sudah ada masing masing pengawas satu orang dari kantor dan
setiap pengawas yang ada didesa itu memang di gaji memang itu sudah
ada anggarannya sendiri, tapi di desa dibuat namanya ada tapi kerjanya
tidak ada’’.63
Dinas Syariat Islam Kota Langsa sedikit kecewa karena peran pageu
gampong di setiap desa itu kurang efektif, karena kurangnya koordinasi terhadap
kurangnya koordinasi antara petugas pageu gampong dengan pihak dinas syariat
islam, Karena terkadang banyak laporan bukan dari orang yang ditugaskan untuk
kejadian tersebut.
63
Hasil wawancara dengan dengan Bapak Teuku Nazri Selaku Dinas Syariat Islam bidang
Administrasi Kota Langsa pada tanggal 13 Oktober 2020
64
ibid
46
orang yang berperan atau bertugas untuk menjaga kemamanan syariat islam masih
koordinasi terhadap orang yang berperan sebagai pageu gampong di desa dengan
pihak Dinas Syariat Islam, karena kebanyakan laporan pelanggaran Syariat Islam
Kota Langsa.
ataupun perbuataan yang kita lakukan harus memberikan manfaat terhadap apa
Dibentuknya Pageu gampong sebagai sebuah tradisi budaya yang hidup dalam
menjalan kan Pageu gampong harus adanya qanun yang berlaku sebagai aturan
hukum, namun nyatanya yang terjadi masih belum ada aturan tersebut secara
“sampai hari ini kami belum dapat, kami sudah mencari kemana mana
istilahnya mencari tahu itu sebagai formatnya bagaimana dibuat, dengan
adanya format demikian mungkin bahasnya nanti akan kami rubah
rubah, dan sampai hari ini kami belum dapat”.65
65
Hasil wawancara dengan dengan Bapak H. Abdul Djalil Jamal Selaku Tuha Peut Desa
serambi Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
47
Administrasi, Bapak Teuku Nazri beliau mengatakan :
“semua desa itu dulu pernah dibuat resam gampong, resam gampong itu
kalau dilihat di semua desa belum tentu semua ada, padahal udah tahun
duaribu berapa sudah disuruh buat oleh Pak Wali untuk setiap desa,
resam gampong itu ya itu sebenanya untuk masalah mesum dan masalah
lain lainya”.66
Terlihat bahwasanya belum semua Desa yang ada di Kota Langsa ini
membentuk sebuah qanun Desa sebagai aturan yang berlaku didesa itu sendiri,
Padahal sudah ada arahan oleh pemerintah kota untuk membentuk sebuah qanun
Desa, namun Masih tetap ada yang belum membentuk qanun tersebut. Walapun
belum adanya qanun yang dibuat, pihak perangkat Desa juga masih berusaha
untuk membentuk qanun tersebut. Sebagaimana yang disampaikan tuha peut Desa
“Dan kami kepingin dan sudah ada program untuk membuat qanun
gampong khusus yang seperi ini tapi belum kami dapat, di kampong
kampong lain juga sudah kami cari baik di langsa barat maupun langsa
lama dan sampai hari ini belum dapat, dan pada waktu itu disini marak
maraknya mesum karena ada beberapa orang ditangkap Cuma
penyelusaiannya itu tidak sesuai dengan qanun, nah jadi diselesaikan
dengan begitu saja dengan beli kambing 1 ekor atau 2 ekor dipotong
makan dimasjid, nah ,saya secara pribadi tidak mau yang demiiikian nah
seharusnyakan dia harus ada qanun yang tertulis dan kita laksanakan
sesuai dengan qanun, dan kami tetap mengusahakan untuk dibuatnya
qanun gampong ini”. 67
masih kurang terfokus pada keamanan untuk penegakan Syariat Islam, seperti
yang disampaikan Oleh Tuha peut Desa Serambi Indah, beliau mengatakan:
66
Hasil wawancara dengan dengan Bapak Teuku Nazri Selaku Dinas Syariat Islam bidang
Administrasi Kota Langsa pada tanggal 13 Oktober 2020
67
Hasil wawancara dengan dengan Bapak H. Abdul Djalil Jamal Selaku Tuha Peut Desa
serambi Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
48
“cuman kadang kala seperti halnya keamanan, untuk pageu gampong
sendri terkadang kurang berjalan karena anak muda sini yang ditugaskan
untuk keamanan itu fokusnya ke keamanan kantor geuchik”68
Beliau menjelaskan bahwasannya petugas gampong yang bertugas untuk
menjalankan peran pageu gampong hanya terfokus pada keamanan Kantor Desa
seperti yang disampaikan oleh Ketua MAA Kota langsa, seharusnya dengan
“Jadi begini kita MAA tidak membuat hokum adat kita melestarikan adat
dan menjalankan hokum hokum adat yang ada, kalau menurut saya ini
pemerintah gampong juga harus lebih serius dalam memberdayakan
pageu gampong dan membentuk pageu gampong laku diikuti dengan
kesejahteraan dengan dana yang ada dan betul betul serius dan selektif
juga orangnya karena kita lihat petugas petugas kita disini hanya sekedar
taruk nama dan tidak menjalankan tugas dengan serius dan ini menjadi
kurang efektif”. Kalau seandainya memang dari segi kesejahteraan untuk
petugas pageu gampong juga bisa diambil dari petugas atau perangkat
gampong didesa itu sendiri dan memang harus diambil yang ada
kekuatan dari lembaga”.70
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwasanya
dampak dari Pageu Gampong dalam menjaga penegakan Syariat Islamdi Kota
68
Hasil wawancara dengan dengan Bapak H. Abdul Djalil Jamal Selaku Tuha Peut Desa
serambi Indah pada tanggal 5 Oktober 2020
69
Hasil wawancara dengan dengan BapakDrs.H. Mursyidin Budiman Selaku Ketua MAA
Kota Langsa pada tanggal 15 Oktober 2020
70
Ibid.,
49
adanya perhatian dari petugas pageu gampong yang telah ditunjuk untuk menjaga
penegakan Syariat Islam, karena petugas pageu gampong hanya terfokus untuk
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penegakan Syariat Islam di Kota Langsa mulai dari Bab I sampai Bab IV maka
50
pada bagian ini penulis menyimpulkan bahwasanya:
Langsa
Langsa sangatlah berperan penting dalam menjaga kelestarian adat dan syariat
orang orang yang berperan atau bertugas untuk menjaga kemamanan syariat
kurang nya koordinasi terhadap orang yang berperan sebagai pageu gampong di
desa dengan pihak Dinas Syariat Islam, karena kebanyakan laporan pelanggaran
Syariat Islam bukan dari petugas pageu Gampong melainkan masyarakat biasa
Kota Langsa
dikarenakan kurang adanya perhatian dari petugas pageu gampong yang telah
ditunjuk untuk menjaga penegakan Syariat Islam, karena petugas pageu gampong
B. Saran
51
Penulis, dalam bagian ini akan memberikan beberapa saran-saran baik
kepada pihak Perangkat Desa Serambi Indah Kecamatan Lagsa Barat sebagai
objek penelitian maupun kepada pihak Fakultas sebagai pengelola kampus untuk
bidang penelitian serta mahasiswa atau pihak lain yang ingin melakukan
penelitian
Syariat Islam
4. Bagi Pembaca
52