Pengantar Perhitungan Teknik
Pengantar Perhitungan Teknik
PENGANTAR
PERHITUNGAN
TEKNIK
Dimensi adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
A. DIMENSI DASAR yaitu dimensi yang satuannya telah ditetapkan dahulu, sehingga
tidak diturunkan dr dimensi lain, contoh : massa, mol, temperature, panjang, waktu
B. DIMENSI TURUNAN yaitu dimensi yang diturunkan dari satu atau lebih dari
dimensi dasar, contoh : luas, densitas, kecepatan, dll
Satuan adalah ukuran tertentu dari dimensi, misalnya satuan massa adalah gram,
satuan panjang adalah meter.
SATUAN
DIMENSI SIMBOL SI INGGRIS CGS
Panjang Meter (m) Feet (ft) Centimeter (cm)
Massa Kilogram (kg) Pound (lb) Gram (gr)
Waktu Detik (s) Detik (s) Detik (s)
Gaya Newton (N) Pound force (lbf) Dyne
Mass (M)
Volume (L3)
Length (L)
Untuk mengkonversikan dari mol ke massa digunakan massa
molekul relative (MR) atau lazim disebut berat molekul (BM)
gram 𝑚 gr
𝑚 g = 𝑛 gmol × BM → 𝑛 gmol =
gmol gr
BM
gmol
lb m lb
𝑚 lb = 𝑛 lbmol × BM → 𝑛 lbmol =
lbmol lb
BM
lbmol
Basis perhitungan berupa : ✓ Periode waktu (jam, hari, menit, dan lain – lain)
✓ Sejumlah berat bahan
✓ Sejumlah volume bahan
✓ Sejumlah mol bahan
✓ Dan lain - lain
Contoh soal :
50 kg campuran gas yang mengandung 10% H2, 40% CH4, 30% CO
dan sisanya adalah CO2.
a) Berapakah berat molekul rata – rata campuran gas tersebut ?
b) Nyatakan komposisinya ke % massa !
Penyelesaian :
Karena tidak ada keterangan khusus mengenai komposisi gas campuran tersebut
maka berarti berlaku ketentuan umum yaitu komposisi gas dinyatakan dalam %
volume atau % mol. Bila diambil basis 50 kg, maka jumlah mol masing – masing
komponen gas tersebut tidak dapat dicari karena dimensinya berbeda (yang satu
dimensi berat sedangkan yang lain dimensi mol). Untuk dapat diselesaikan maka
harus menggunakan basis dengan dimensi yang sama, dalam hal ini adalah mol
karena yang diketahui data komposisi dalam dimensi mol.
Bagian a diselesaikan dengan rumus :
𝑚𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
BMrata −rata campuran =
𝑛𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
Bagian b diselesaikan dengan rumus :
massa komponen
% massa komponen = 𝑥100%
massa total
Basis : 100 mol campuran gas
Hasil perhitungan :
% mol 𝑛𝑖 = 𝑥𝑖 × 𝑛𝑡 BM 𝑚𝑖 = 𝐵𝑀𝑖 × 𝑛𝑖 % massa
Komponen (data) (mol) (g/mol) (g) 𝑚𝑖
× 100%
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
CO2 20 20 44 880 37,00
CO 30 30 28 840 35,30
CH4 40 40 16 640 26,90
H2 10 10 2 20 0,800
TOTAL 100 100 𝑚𝑡 = 2380 100
2380
a) BMrata −rata campuran = = 23,8 gram/mol
m 100
BM = b) % massa dapat dilihat di tabel atas
𝑛
Suhu merupakan dimensi yang menyatakan panas dinginnya
suatu benda, biasanya dinyatakan dalam oC atau oF
T = 180 T = 100
32 oF 492 oR titik beku air 273 oK 0 oC
pada 1 atm
-460 oF 0 oR 0 oK -273 oC
Hubungan satuan oC, oF, oK dan oR sebagai berikut :
∆𝑇 = 100𝑜 𝐶 = 180𝑜 𝐹
∆𝑇 = 1𝑂 𝐶 = 1,8𝑂 𝐹 = 1𝑂 𝐾 = 1,8𝑂 𝑅
Rumus konversi suhu dari x oC ke y oF :
𝑇 = 𝑦 𝑂 𝐹 = 1,8𝑥 𝑂 𝐶 + 32 𝑂 𝐹
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Specific Volume =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Fraksi massa dan % massa
Fraksi massa dari suatu zat A dalam campuran XA adalah massa A per massa total
campuran. massa A
% massa A = 𝑋𝐴 × 100% 𝑋𝐴 =
massacampuran
Fraksi volume dan % volume
Fraksi volume dari suatu zat A dalam campuran XA adalah volume A per volume total
campuran.
VA
Fraksi volume𝐴 =
Vcampuran
% volume A = fraksi volume𝐴 × 100%
Fraksi mol dan % mol
molA 𝑛A
Fraksi mol 𝐴 = =
molcampuran n campuran
% mol A = fraksi mol𝐴 × 100%
Molaritas
molA 𝑛A
Molaritas 𝐴 = =
volume larutan campuran V campuran
Molalitas (M)
molA 𝑛A
Molalitas 𝐴 = =
1000 gr pelarut 1000 gr pelarut
Normalitas (N)
gr ekuivalen A
Normalitas 𝐴 =
volume larutan
Part per milion A (ppm)
massa A × 106
ppm 𝐴 =
massa campuran
Ketentuan umum
Apabila tidak ada keterangan khusus mengenai komposisi campuran
dalam %, maka berlaku ketetuan umum sebagai berikut ini :
a. Komposisi gas dinyatakan dalam % volume atau % mol
b. Komposisi liquid dan padatan dinyatakan dalam % massa
Persamaan reaksi memberikan secara kualitatif dan kuantitatif dari
semua bahan – bahan yang terlibat dalam reaksi kimia.
0,642 kgmol
~ 0,642 kgmol ~ 0,642 kgmol
Selectivity merupakan istilah apabila dalam suatu proses terdapat lebih dari
satu macam reaksi untuk reaktan yang sama, yaitu perbandingan antara mol salah
satu produk (biasanya yang diinginkan) terhadap mol produk yang lain (biasanya
produk samping).
A + 2B → AB2 (diinginkan)
A + B → AB (tidak diinginkan)
mol AB2
Selectivity =
mol AB
Yield
mol atau massa produk yang terbentuk
Yield =
mol atau massa reaktan mula − mula
a. Jika ada satu macam reaktan dan satu macam produk maka yield adalah
massa atau mol produk akhir dibagi dengan massa atau mol reaktan.
7 mol NO2 mol NO2
Misal : N2O4 → 2 NO2 Yield =
5 mol N2 O4
= 1,4
mol N2 O4
Mula – mula ada 5 mol N2O4 dan terakhir terjadi 7 mol NO2
a. .
b. Jika ada lebih dari satu macam reaktan dan lebih dari satu macam produk
maka sebaiknya reaktan maupun produk untuk perhitungan yield ini
disebutkan lengkap dengan satuannya. 40 mol P 80 mol Q
Yield = atau
Misal : A+3B → P+2Q 50 mol A 50 mol A
Mula – mula terdapat 50 mol A dan terakhir terjadi 40 mol P dan 80 mol Q
Antimon (Sb) didapat dengan jalan memanaskan antimonit (Sb2S3) menurut persamaan
reaksi berikut :
Sb2S3(S) + 3 Fe(S) → 2 Sb(S) + 2 FeS(S)
Jika 0,6 kg antimonit dan 0,25 kg besi dipanaskan bersama – sama dan menghasilkan
0,2 kg logam Sb, carilah :
a.Limiting reaktan dan ekses reaktan
b.% ekses reaktan dari ekses reaktan
c. Derajat kesempurnaan reaksi
d.Yield
𝑚𝑖
Penyelesaian : Senyawa 𝑚𝑖 (gram) 𝐵𝑀
gram 𝑛𝑖 = 𝐵𝑀 (gmol)
𝑖
𝑖
gmol
Sb2S3 600 339,7 1,77
Fe 250 55,8 4,48
Sb 200 121,8 1,64
a. Untuk mencari limiting reaktan dan ekses reaktan
Misalkan Sb2S3 sebagai limiting reaktan, maka
Sb2S3(S) + 3 Fe(S) → 2 Sb(S) + 2 FeS(S)
1,77 gmol ~ 5,31 gmol
Kebutuhan Fe teoritis = 5,31 gmol sedangkan Fe yang disediakan = 4,48 gmol
artinya kurang dari kebutuhan teoritis, jadi pemisalan Sb2S3 sebagai limiting
reaktan adalah salah. Karena reaktan terdapat dua sehingga jika Sb2S3 bukan
limiting reaktan maka Fe sebagai limiting reaktan :
Sb2S3(S) + 3 Fe(S) → 2 Sb(S) + 2 FeS(S)
4,48
4,48 Limiting Reaktan
3
1
b. Kebutuhan Sb2S3 teoritis = × 4,48 = 1,48 gmol
3
mol kelebihan
% Ekses Reaktan = × 100%
mol teoritis
𝑛 Sb2 S3 mula−mula − 𝑛 Sb2 S3 teoritis
% Ekses Reaktan = × 100%
𝑛 Sb2 S3 teoritis
1,77 − 1,48
% Ekses Reaktan = × 100% = 18,8%
1,48
c. Dari soal diketahui dihasilkan 0,2 kg Sb atau 1,64 gmole, sehingga reaksi sebenarnya:
Sb2S3(S) + 3 Fe(S) → 2 Sb(S) + 2 FeS(S)
0,82 2,46 1,64
Derajat kesempurnaan sama dengan konversi limiting reaktan yaitu Fe. Besarnya
mol Fe yang sebenarnya adalah 2,46 gmol dan mol Fe mula – mula sebesar 4,48
gmol. Sehingga besarnya derajat kesempurnaan adalah :
mol Fe yang sebenarnya 2,46
= × 100% = 55%
mol Fe yang tersedia mula − mula 4,48
d. Yield merupakan perbandingan massa produk dengan massa reaktan.
Dimana diketahui besarnya massa dari soal adalah sebagai berikut :