Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN INSULIN

Pendahuluan

Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes. Obat harus diberikan melalui injeksi
karena obat tersebut merupakan protein dengan demikian akan dicerna dan dihancurkan dalam saluran
cerna , hormon tersebut disekresikan oleh sel – sel pulau langerhans.

Pada DM tipe I : tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin,dengan demikian insulin
eksogenus diberikan dalam jumlah tak terbatas.

Pada DM tipe II : insulin mungkin diperlukan untuk terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar
glukosa darah jika diet dan obat oral hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya.

Criteria Diagnostik WHO Untuk DM Pada Orang Dewasa Yang Tidak Hamil :

1. Glukosa plasma sewaktu/random > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)


2. Glukosa plasma puasa/nuchter > 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr
karbohidrat (2 jam postparandial [pp]) > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)

Nilai normal gula darah menurut pemeriksaan laboratorium RSSA Malang :

1. Gula darah puasa N = 60 – 110 mg/dl


2. Gula darah 2 jam pp N= < 130 mg/dl
3. Gula darah sesaat N= < 200 mg/dl

Insulin diklasifikasikan berdasarkan kecepatan kerjanya yang terdiri dari kerja cepat, sedang dan
lama.setiap tipe mempunyai awitan,puncak dan durasi kerja yang berbeda – beda. Seorang klien
penderita DM memerlukan lebih dari satu tipe insulin, misalnya insulin kerja cepat (regular) dan insulin
kerja sedang (ishohane [NPH insulin]).Kadar glukosa darah seseorang klien dikontrol secara
berkesinambungan selama priode 24 jam . Insulin regular yang tidak dimodifikasi merupakan larutan
jernih yang dapat diberikan secara subkutan atau intravena. Tipe lain insulinmerupakan larutan keruh
akibat adanya tambahan protein yang memperlambat absorobsi, kerja tipe insulin modifikasi yang lebih
lambat ini hanya dapat diberikan subkutan.

Insulin dapat disimpan selama sekitar satu bulan pada temperature ruangan,tetapi perlu didinginkan
selama jangka waktu yang lebih lama. Obat tidak boleh diberikan dalam keadaan dingin,harus dibiarkan
samapi suhunya sama dengan suhu ruangan. Sebelum mencampur tipe insulin yang berbeda –beda,
setiap vial harus digulir diantara kedua tangan selama sekurang – kurangnya satu menit. Hal ini akan
menangguhkan kembali pemberian insulin modifikasi dan membantu menghangatkan obat. Perawat
tidak boleh mengocok vial insulin, apabila dikocok akan terbentuk busa dan gelembung udara yang
membuat partikel insulin terperangkap dan mengubah dosis.

Insulin diprogramkan dalam dosis tertentu pada waktu yang telah ditetapkan atau berdasarkan sliding
scale (skala perhitungan dimana angka dapat digeser sesuai keadaan). (Hanya insulin regular yang
digunakan untuk sliding scale).

Contoh Program insulin sliding scale per SC :

20 unit untuk nilai glukosa 200 – 240

40 unit untuk nilai glukosa 241 – 250

60 unit untuk nilai glukosa 251 – 300


Untuk menyiapkan insulin dari dua vial , perawat atau klien mengikuti langkah berikut :

1. Dengan sebuah spuit dan jarum, injeksi udara yang setara dengan dosis insulin yang akan diisap
kedalam vial yang berisi insulin modifikasi (NPH) (vial yang keruh) .Jangan menyentuhkan ujung
jarum kelarutan.
2. Pindahkan spuit dari vial berisi insulin modifikasi
3. Dengan spuit yang sama, injeksi udara yang setara dengan dosis insulin yang akan diisap
kedalam vial yang berisi insulin regular (insulin jernih), kemudian isap dosis yang benar.
4. Pindahkan spuit dari insulin regular, buang gelembung udara dari spuit dengan hati – hati
5. Kembali ke vial berisi insulin modifikasi (NPH) kemudian isap dosis yang benar
6. Berikan campuran insulin dalam lima menit setelah diisapkan . insulin regular berikatan dengan
insulin yang dimodifikasi dan kerja insulin regular menurun.

Ada 4 daerah umum untuk penyuntikan insulin :

1. Abdomen
2. Lengan ( permukaan posterior)
3. Paha (permukaan anterior)
4. Bokong

Insulin diabsorbsi paling cepat didaerah abdomen dan menurun secara progresif didaerah
lengan, paha dan bokong.

Kategori Insulin :

Lama kerja Agens Awitan Puncak Durasi Indikasi


Short-acting Reguler(“R”) ½ - 1 Jam 2-3 jam 4-6 jam Biasanya diberikan (20-30
menit sebelum makan,
dapat diberikan
sendiri/bersamaan dengan
insulin long-acting)
Intermediet- NPH 3-4 jam 4-12 jam 16-20 jam Biasanya diberikan sesudah
acting (neutralprotamina makan
)
Long-acting Lente (“L”) 6-8 jam 12-16 jam 20-30 jam Digunakan terutama untuk
Ultralente(“UL”) mengendalikan kadar
glukosa darah puasa

Persiapan Penyuntikan

A. Insulin
1. Mengenali informasi yang ada pada label botol insulin
- Tipe (misalnya NPH, regular )
- Spesies (Human, sapi/babi)
- Pabrik pembuat (Lilly, Novo-Nordisk
- Konsentrasi
- Tanggal kadarwarsa
2. Memeriksa penampakan insulin
- Jernih atau putih susu
- Memeriksa flokulasi (penggumpalan,penampakan bekuan)
3. Mengenali tempat membeli dan menyimpan insulin
- Menunjukkan berapa lama insulin yang tersimpan dalam botol yang panjang akan habis terpakai)
- Menunjukkan berapa lama botol yang sudah dibuka masih dapat digunakan
B. Spuit
1. Mengidentifikasi tanda konsentrasi
2. Mengidentifikasi ukuran spuit (misalnya 100-unit, 50-unit dan 30-unit)
3. Menunjukkan cara yang tepat untuk membuang spuit yang sudah digunakan
C. Persiapan dan pemberian suntikan insulin
1. Aspirasi insulin dengan tipe dan jumlah insulin yang tepat
2. Campurkan dua tipe insulin dengan benar jika diperlukan
3. Jelaskan rotasi tempat penyuntikan
- Peragakan penyuntikan dengan menggunakan semua daerah anatomi
- Jelaskan pola rotasi seperti hanya menggunakan daerah abdomen atau menggunakan daerah
tubuh tertentu pada hari yang sama
- Menjelaskan system untuk mengingat lokasi tempat suntikan, misalnya membuat pola
horizontal yang melintangi daerah abdomen dengan garis putus-putus
D. Pengetahuan tentang kerja insulin
1. Membuat daftar resep
- Tipe dan takaran insulin
- Waktu penyuntikan insulin
2. Menjelaskan perjalanan waktu kerja insulin
- Mengidentifikasi insulin long- dan short-acting berdasarkan namanya
- Menjelaskan penundaan waktu sampai terjadinya awitan kerja insulin
- Mengenal pentingnya penundaan waktu makan 15 – 30 menit sesudah penyuntikan (diperlukan
jika penyuntikan regular insulin)
- Mengetahui bahwa penundaan waktu yang lebih lama merupakan hal yang aman bila kadar
glukosa darahnya tinggi,sedangkan waktu yang dipersingkat munkin diperlukan bila kadar
glukosa darahnya rendah
E. Pelibatan penyuntikan insulin dalam jadwal harian
1. Menceritakan kembali urutan aktivitas sebelum makan yang benar :
- Dapat menggunakan alat pengingat seperti kata “tie” yang membantu pasien mengingat urutan
kegiatan (“t”=tes kadar glikosa darah), “I”= injeksi insulin, “e” =eat atau makan)
- Menjelaskan jadual harian,seperti tes,insulin,makan
2. Menjelaskan informasi tentang hipoglikemia
3. Menjelaskan informasi mengenai pencegahan hipoglikemia
4. Mengikuti evaluasi tindak lanjut yang teratur terhadap pengendalian diabetes

Cara Meminimalkan Rasa Tidak Nyaman Dalam Pemberian Injeksi :


1. Gunakan jarum yang tajam dan memiliki bevel dan panjang serta ukurannya paling
kecil,tetapi sesuai
2. Beri klien posisi senyaman mungkin untuk mengurangi ketegangan otot
3. Pilih tempat injeksi yang tepat dengan menggunakan penanda anatomis tubuh
4. Kompres dengan es tempat injeksi untuk menciptakan anastesia local sebelum jarum
diinsersikan
5. Alihkan perhatian klien dari injeksi dengan mengajak klien bercakap – cakap
6. Insersi jarum dengan perlahan dan cepat untuk meminimalkan menarik jaringan
7. Pegang spuit yang mantap selama jarum berada dalam jaringan.
8. Pijat – pijat tempat injeksi dengan lembut selama beberapa detik, kecuali ada kontraindikasi
Pemberian Insulin Secara Ubcutan (SC) :

Injeksi subcutan merupakan cara pemberian atau memasukkan obat kedalam jaringan subcutan
dibawah kulit,umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah.

No Aspek Penilaian Nilai Keterangan


1 2 3 4
1 Tahap Pra intraksi
a. Cek dokumentasi klien
b. Persiapkan alat dan bahan
c. Cuci tangan
2 Tahap orientasi
a. Berikan salam,panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan,prosedur dan lama tindakan yang
akan dilakukan
3 Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
b. Tanyakan keluhan utama klien dan tanyakan apakah
klien sudah makan sesuai dengan jenis insulin yang
akan diberikan
c. Jaga privasi klien
d. Atur posisi klien senyaman mungkin dan tanyakan
pada klien apakah dia sudah terbiasa mendapatkan
injeksi insulin sehingga didapatkan posisi yang tepat
e. Lakukan tindakan dengan cara yang baik dan benar
- Pakai sarung tangan bersih
- Dekatkan bengkok
- Pilih area penusukan dengan benar
- Bersihkan area penusukan dengan menggunakan
kapasalkohol dengan gerakan sirkuler dari arah dalam
keluar dan tunggu sampai kering
- Lakukan penusukan dengan sudut yang benar sesuai
dengan ukuran jarum yang digunakan 45 derajat/ 90
derajat
- Saat penusukan angkat kulit pasien 2- 3 cm (bila
menggunakan spuit manual dapat dilakukan aspirasi)
- Apabila menggunakan spuit yang husus untuk
insulin putar kekanan sesuai dengan kebutuhan
- Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat
penusukan
- Tekan area penusukan dengan kapas alcohol kering
- Kembalikan posisi klien
f. Bereskan peralatan.
4 Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil yang dicapai
b. Berikan reincforcment positf pada klien
c. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik
e. Cuci tangan
f. Pendokumentasian

Keterangan : Mataram,……………………………..
- Berikan tanda v pada kolom nilai yang sesuai
- Nilai 1 : kurang Pembimbing,
- Nilai 2 : cukup
- Nilai 3 : baik
- Nilai 4 : Sangat baik
- Nilai lulus rata – rata 2,75 (………………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai