Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI

Mata Kuliah : Kurikulum


Waktu : 11.00-12.00 WIB
Tim Penyaji : Kelompok 2
Materi : Landasan Pengembangan Kurikulum
Hasil Diskusi:
1. Anisa Mei Fadila Wati (19803241002)
Pertanyaan:
IPTEK dijadikan kolaborasi dalam pengembangan kurikulum. Bagaimana kurikulum
memahamkan kepada siswa tentang IPTEK?
Jawab:
Kita ambil contoh dalam pembelajaran akuntansi. Siswa tidak hanya diajarkan pencatatan
transaksi secara manual saja tetapi juga menggunakan software seperti MYOB dan
Accurate. Ini menjadi salah satu cara kurikulum memahamkan pada siswa. Dengan kata
lain, IPTEK menjadi isi kurikulum. Selain itu, IPTEK secara tidak langsung “memaksa”
peserta didik menggunakan teknologi. Walaupun sebenarnya tidak diwajibkan memiliki
smartphone atau laptop, tetapi jika peseta didik tidak memilikinya maka tidak dapat
mengikuti dan menyesuaikan pembelajaran.
2. Saya Zaqya Risda R (19803244005)
Pertanyaan:
Apakah kurikulum pada saat pandemi ini sudah mempertimbangkan landasan
pengembangan kurikulum dalam hal psikologinya? karena setelah saya lihat kurikulum
pada pada masa pandemi ini pemerintah seperti fokus pada ipteknya saja. Dan juga
terdapat banyak kasus yang terkait dengan bagaiamana psikologi siswa dalam
pembelajaan daring.
Jawab:
Tidak hanya pada masa pandemi saja diperhatikan, di masa selain pandemi juga
diperhatikan. Kurikulum pada masa pandemi ini sudah mempertimbangkan landasan
pengembangan kurikulum dalam hal psikologi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal,
contohnya di UNY sendiri waktu pembelajaran 1 SKS di masa biasa berkisar 50 menit,
sedangkan di masa pandemi ini menjadi 30 menit. materi yang dsampaikan juga hanya
materi substansial saja. Walaupun pada prakteknya dosen memberikan tugas yang bahkan
tidak dapat dikerjakan mahasiswa dalam satu hari. Ini berarti tergantung pribadi dosen
masing-masing.
3. Katharina Nevania A (19803244011)
Pertanyaan:
Kan tadi dijelaskan zaman sekarang buku bisa dicari di internet tetapi kebanyakan buku-
buku yang dijual di luar tidak ada di internet apalagi buku-buku sekolah yang banyak
dicari kemungkinan penulis tidak ingin bukunya disebarluaskan lewat internet karena
penerbit menerbitkan buku untuk dijual. Lalu bagaimana menurut kelompok anda
manakah yang lebih baik digunakan sehingga penulis dan pembaca saling
menguntungkan?
Jawab:
Penulis berhak menentukan harga jual dari buku tersebut sesuai dengan keinginannya.
Yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya buku-buku cetak pelajaran saja. Tetapi bisa
juga dengan jurnal-jurnal yang ada di internet, karena jurnal-jurnal yang ada di internet
juga sudah mengutip dari buku-buku yang dijual, misalnya mengutip buku IFRS Kieso.
Pembaca juga bisa menyesuaikan kemampuan. Misal pembaca tidak sanggup membeli
buku, maka masih banyak alternatif lain yang terbantu oleh teknologi seperti mencari
sumber belajar gratis melalui internet, seperti jurnal, e-book, YouTube, dan sebagainya
tergantung kebutuhan.
4. Saya Dida Pambayun
Pertanyaan:
Tadi kan sudah dijelaskan mengenai landasan filosofis ya, bahwa dalam pendidikan
terdapat interaksi antar manusia. Nah bagaimana peran kurikulum untuk meningkatkan
interaksi siswa semasa pandemi ini? Karena saat ini sangat kurang interaksi antar siswa
maupun dengan guru, contohnya saat pembelajaran dengan vicon tidak oncam, saat
ditanya diam, jadi guru tidak tau apakah siswa paham atau tidak.
Jawab:
Untuk kasus seperti ini bisa diatasi dengan guru memberikan tugas secara berkelompok.
Karena dengan tugas kelompok tersebut akan menjadi salah satu sarana interaksi peserta
didik dengan teman maupun guru. Guru juga harus terbuka jika ada siswa yang
mengalami kesulitan atau pertanyaan. Jadi, meskipun masa pandemi peserta didik tetap
dapat berinteraksi.
Selain itu dapat pula dilakukan dengan pemberikan skor bagi pesert didik yang bertanya,
menjawab pertanyaan maupun berpendapat selama pembelajaran guna memancing minat
peserta didik untuk salin berinteraksi.

Anda mungkin juga menyukai