Anda di halaman 1dari 31

MODUL

BAHAN AJAR

KONSEP TEORI SAP DALAM


KELAS IBU HAMIL & IBU
BALITA
Eva Susanti, SST, M.Keb
Wenny Indah PES, SST, M.Keb
Titin Verayensi,Amd. Keb, SKM

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI KEBIDANAN CURUP

1 Modul 1
VISI DAN MISI
PRODI KEBIDANAN CURUP

Visi

Menghasilkan Bidan yang Mandiri dan Kompetitif serta Terampil


sebagai Fasilitator Kelas Ibu Tahun 2020

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan pendekatan evidence based


sebagai fasilitator kelas ibu.
2. Melaksanakan penelitian dibidang kebidanan yang menunjang pelayanan
kebidanan serta memanfaatkan hasil penelitian bagi pengembangan kelas ibu
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam penerapan asuhan kebidanan
dalam pelaksanaan kelas ibu
4. Melaksanakan tata kelola yang baik (good governance)
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan kebidanan dalam pelaksanaan kelas ibu
6. Melakukan usaha berkelanjutan dan pengendalian mutu program studi melalui
kerjasama kemitraan dengan berbagai sektor dalam bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian masyarakat
Modul 1 Menyusun menu

KATAPENGANTAR

Modul Fasilitator kelas ibu ini membahas tentang konsep teori SAP dalam kelas
ibu hamil & ibu balita yang terdiri dari 4 Kegiatan Belajar sesuai dengan capaian
pembelajaran.
Setelah mempelajari Modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menguasai
pengertian SAP, manfaat SAP, Tujuan SAP dan langkah-langkah penyusunan SAP.
Dalam mempelajari Modul ini, mahasiswa diharapkan banyak membaca dan
berlatih berbagai materi yang disajikan, baik secara mandiri maupun berdiskusi bersama
kelompok untuk mendapat gambaran dan penguasaan yang lebih luas.
Materi dalam modul ini disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang ada dalam
Rencana Pembelajaran Semester sehingga diharapkan capaian pembelajaran dapat tercapai.

Penulis
Modul 1 Menyusun menu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................
VISI MISI PRODI KEBIDANAN CURUP........................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
KEGIATAN BELAJAR1: Konsep teori SAP dalam kelas ibu hamil & ibu balita
A. Pengertian........................................................................................................................
B. Manfaat............................................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
D. Langkah-Langkah penyusunan SAP............................................................................
Modul 1 Menyusun menu

Kegiatan Belajar

Konsep Teori SAP dalam kelas ibu hamil & ibu balita

Pendahuluan

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali

makan atau untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan ”hidangan”. Menu

seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan

proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna

pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan

dan perkembangan (Almatsier, 2005).

Capaian Pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu untuk melaksanakan

menyusun menu gizi dalam kesehatan reproduksi dengan didasari konsep, sikap

dan keterampilan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Menjelaskan pengertian menyusun menu

2. Menjelaskan tujuan menyusun menu

3. Menjelaskan memilih bahan makan

4. Menjelaskan syarat pengolahan menu

5. Menjelaskan faktor-faktor menyusun menu keluarga

6. Menjelaskan langkah-langkah menyusun menu


Modul 1 Menyusun menu

7. Menjelaskan manfaat perencanaan menu

Bahan Kajian

Pokok bahasan pada materi menyusun menu gizi galam kesehatan

reproduksi sebagai berikut :

1. Konsep dasar menyusun menu

2. Tujuan

3. Syarat menu yang baik

4. Memilih bahan makanan

5. Syarat pengolahan menu

6. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu keluarga

7. Langkah-langkah menyusun menu

8. Manfaat perencanaan menu


Modul 1 Menyusun menu

Uraian Materi

Konsep Dasar Menyusun Menu

A. Pengertian Menu Seimbang

1. Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk

sekali makan atau untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan

”hidangan”. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka

ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga

memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan

sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan

perkembangan (Almatsier, 2005).

2. Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan

tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan

pemberian menu seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu

pemberian menu seimbang dengan makanan yang beraneka ragam

sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi (Almatsier, 2005).

3. Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang memenuhi

kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang

(PUGS). (Depkes RI, 2006)

4. Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian

hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu

seimbang. Menu berasal dari kata ”menu” yang berarti suatu daftar yang

tertulis secara rinci. Sedangkan definisi menu adalah rangkaian beberapa

macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk

seseorang atau sekelompok untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa

hidangan pagi, siang, dan malam. Pola menu seimbang mulai


Modul 1 Menyusun menu

dikembangkan pada tahun 1950 dengan istilah ”Empat Sehat Lima

Sempurna” (Sulistyoningsih, 2011). Pola menu 4 sehat 5 sempurna

adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung

semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Almatsier, 2005).

B. Manfaat Perencanaan Menu

Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh

tubuh.

2. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat menghindari

kebosanan yang disebabkan pengulangan jenis bahan makanan dan cara

pengolahan.

3. Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atau biaya

yang tersedia.

4.  Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan*menu dapat disesuaikan

dengan kondisi, sehingga sudah dapat diperkirakan waktu dan tenaga yang

dibutuhkan.

5. Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi yang

baik, karena menu yang baik mengajarkan pola makan yang baik.
Modul 1 Menyusun menu

C. Syarat Menu yang Baik

1. Pola menu seimbang Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan gizi. Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi

kebutuhan gizi sesuai denganumur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang

dilakukan.

2. Aspek warna menu seimbang Warna menu seimbang makanan harus

menarik sehingga dapatmembangkitkan selera makan, namun penggunaan

pewarna ban bahantambahan makanan juga harus memperhatikan

keamanannya dan diutamakan menggunakan pewarna alami

3. Tekstur dan konsistensi Tekstur dan konsistensi makanan yang

dihidangkan disesuaikan dengankemampuan fisiologis dan juga umur.

Bentuk makanan bayi, lansia dan orangyang mengalami gangguan

kesehatan khususnya pencernaan akan berbedadengan orang dewasa pada

umumnya.

4. Rasa dan Aroma Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan

makanan yang tidak tajambaunya.

5. Ukuran dan bentuk potongan Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat

membangkitkan selera makan.

6. Suhu Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin

dengan menyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.

7. Popularitas Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan

selera makanketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang

popular dimasyarakat, yang memang disukai anggota keluarga.


Modul 1 Menyusun menu

8. Penyajian menarik Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu

disajikan dalamkeadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat

membahayakan kesehatan.

9. Tenaga dan waktu Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan

peralatan,kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.

D. Menyusun menu

Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:

1. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang

2. Bahan makanan sumber zat pembangunan:Protein hewani: telur, ikan,

daging, susu, keju,Protein nabati : tempe, tahu.

3. Bahan makanan sumber zat pengatur :Sayuran : bayam, buncis, wotel,

tomat,Buah : pisang, pepaya, jeruk, apel

4. Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun

dari ketiga golongan bahan makanan di atas, dan dapat ditambahkan jenis

makanan yang dapat memperkaya rasa menu misalnya; minyak, mentega,

gula.

5. Banyaknya kalori yang harus dikomsumsi dan jumlah kalorinya disesuaikan

dengan umur (Sulistyoningsih, 2010). Untuk anak usia 1-3 tahun takaran

makanannya.
Modul 1 Menyusun menu

Tujuan Menyusun Menu

Tujuan menyusun menu agar tersedianya siklus menu dan pedoman menu

untuk klien (Depkes RI, 2006). Sebelum proses penyelenggaraan makanan banyak

dilakukan, tentunya perlu perencanaan dan persiapan yang matang sehingga proses

penyelenggaraan makanan banyak dapat berjalan dengan baik. Menyusun menu

yang baik mempunyai tujuan yaitu:

1. Sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan pengolahan sehari-hari

2. Mengatur variasi dan kombinasi hidangan untuk menghindari kebosanan yang

disebabkan pemakaian jenis bahan makanan atau hidangan yang diulang-

ulang

3. Menyusun menu sesuai biaya yang tersedia, sehingga kekurangan anggaran

dapat dihindari atau harga makanan per unit dapat dikendalikan

4. Waktu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan sehemat mungkin

5. Menu yang terencana baik dapat menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang

baik.

Sedangkan persyaratan dalam perencanaan menu yang harus ada meliputi

anggaran yang tersedia, peraturan pemberian makanan, tipe atau macam menu,

pola menu serta frekuensi penggunaan bahan makanan. (Instalasi Gizi, 1997).

Secara garis besar langkah- langkah dalam perencanaan menu adalah sebagai

berikut:

1. Membentuk tim panitia kerja untuk menyusun menu. Tim tersebut terdiri dari

pihak penyelenggara, bagian kesejahteraan, ahli gizi dan karyawan.

2. Mengumpulkan data mengenai:

a. Standar zat gizi yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau rumah sakit
Modul 1 Menyusun menu

b. Macam dan jumlah konsumen

c. Hidangan yang digemari

d. Macam dan jumlah tenaga pemasak

e. Macam dan jumlah peralatan

f. Kemungkinan dana yang tersedia

3. Menentukan macam menu

4. Menentukan pola menu

5. Menentukan tipe menu yang diinginkan

6. Tipe menu yang diinginkan:

a. Menu standar adalah menu baku yang disusun sesuai dengan dana dalam

beberapa hari.

b. Menu pilihan memuat dua atau lebih pilihan hidangan di setiap macam

menu yang tersedia, berupa nomor-nomor variasi pilihan dan perbedaan

macam pelayanan makanannya, konsumen mempunyai pilihan sesuai

keinginannya.

7. Menetapkan siklus menu atau putaran menu yang akan direncanakan misalnya

siklus menu 5 hari, 7 hari dan 10 hari. Siklus menu yang lebih lama akan

mencegah terjadinya pengulangan penggunaan bahan makanan atau jenis

hidangan pada menu yang terlalu dekat.

8. Menetapkan waktu dan penggunaan siklus menu yang telah disusun apakah

akan digunakan untuk 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan (1 tahun).

9. Menentukan standar makanan berdasarkan kecukupan gizi yang ada.

Menetapkan pola menu dan standar porsi berdasarkan standar makanan yang

ada.
Modul 1 Menyusun menu

10. Menetapkan pedoman menu. Pedoman menu dibuat berdasarkan standar porsi

yang telah disusun. Pedoman berisi rincian dan jumlah berat bahan makanan

dalam berat kotor.

11. Menetapkan jenis bahan makanan yang akan digunakan dalam satu siklus

menu dan menetapkan penggunaan jenis bahan makanan.

12. Membuat master menu (format menu). Membuat master menu kasar berupa

daftar hidangan yang memuat bahan makanannya saja. Tujuannya agar

penyebaran penggunaan bahan makanan secara merata dan menghindari

terjadinya pengulangan bahan makanan yang akan menimbulkan kebosanan.

Membuat inventarisasi menu yaitu mengumpulkan nama- nama masakan dari

berbagai bahan makanan sehingga akan ada variasi hidangan dalam

penyusunan menu. (Instalasi Gizi, 1997).


Modul 1 Menyusun menu

Syarat Menyusun Menu yang Baik

Pada Waktu menyusun menu perlu diperhatikan beberapa hal, yakni : Nilai

gizi, biaya yang tersedia, mudah diselenggarakan dan dapat diterima oleh setiap

anggota keluarga.

1. Nilai gizi Makanan

Mutu Gizi Makanan setiap anggota keluarga harus dapat

dipenuhi.Untuk itu pada waktu menyusun menu perlu diperhatikan :

a. Penggunaan beranekaragam bahan makanan dalam menu sehari-hari.

b. Banyaknya bahan makanan harus dapat memenuhi kecukupan gizi anggota

keluarga.

c. Setiap anggota keluarga memperoleh makan sesuai kebutuhan gizinya.

Sebagai pedoman memilih bahan makanan dan menyusun menu dapat

digunakan padanan berbagai kelompok Bahan Makanan. Untuk menghitung

banyaknya bahan makanan yang dibutuhkan, dapat dilihat dalam uraian

selanjutnya.

2. Biaya yang tersedia.

Perencanaan menu yang tepat dan cermat dapat membantu

menghasilkan hidangan yang sesuai dengan biaya yang tersedia tanpa

mengabaikan mutu gizi makanan. Gunakanlah bahan makanan sesuai

musimnya, karena pada umumnya harga lebih murah.


Modul 1 Menyusun menu

3. Mudah diselenggarakan.

Perencanaan menu harus disesuaikan dengan tenaga, waktu dan

peralatan yang tersedia. Bagi ibu yang bekerja atau tidak mempunyai pembantu

rumah tangga, perlu mempertimbangkan keterbatasan waktu dalam

menyelenggarakan makanan. Untuk menghemat tenaga dan waktu janganlah

merencanakan menu yang terlalu banyak.

Menu yang terdiri dari nasi,1 macam lauk hewani, 1 macam lauk

nabati,1 macam sayuran dan 1 macam buah sudah cukup memenuhi keaneka

ragaman dalam hidangan sehari – hari.

4. Diterima anggota Keluarga

Menu yang memenuhi syarat gizi, terjangkau daya beli keluarga dan

mudah penyelenggaranya, harus dapat diterima seluruh anggota keluarga. Oleh

karena itu perlu dipertimbangkan:

a. Variasai penggunaan bahan makanan dan cara memasaknya, agar tidak

membosankan.

b. Kombinasi Rasa, bentuk dan warna masakan yang tepat serta cara penyajian

yang rapi,bersih dan menarik akan menimbulkan selera makan.

c. Perhatikan kesukaan dan ketidak sukaan (selera ) anggota keluarga terhadap

makanan/bahan makanan tertentu.

d. Makanan untuk bayi dan anak balita perlu dimasak tersendiri, karena

kemampuan menerima

e. berbagai macam makanan berbeda dengan orang dewasa.


Modul 1 Menyusun menu

f. Perhatikan kebutuhan makanan bagi anggota keluarga yang sedang sakit,

hamil atau menyusui.

Syarat Menu yang Baik

1. Pola menu seimbang

Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi.

Susunanmakanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai

denganumur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan.

2. Aspek warna menu seimbang

Warna menu seimbang makanan harus menarik sehingga

dapatmembangkitkan selera makan, namun penggunaan pewarna ban bahan

tambahan makanan juga harus memperhatikan keamanannya dan diutamakan

menggunakan pewarna alami.

3. Tekstur dan konsistensi

Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan

dengankemampuan fisiologis dan juga umur. Bentuk makanan bayi, lansia dan

orangyang mengalami gangguan kesehatan khususnya pencernaan akan

berbedadengan orang dewasa pada umumnya.

4. Rasa dan Aroma, Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan

yang tidak tajambaunya.

5. Ukuran dan bentuk potongan, Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat

membangkitkan selera makan.

6. Suhu, Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin

denganmenyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.


Modul 1 Menyusun menu

7. Popularitas, Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan

selera makanketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang

popular dimasyarakat, yang memang disukai anggota keluarga.

8. Penyajian menarik, Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu

disajikan dalamkeadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat

membahayakankesehatan.

9. Tenaga dan waktu, Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan

peralatan,kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.


Modul 1 Menyusun menu

Memilih Bahan Makanan

A. Bahan makanan mentah (segar) yaitu makanan yang perlu pengolahan sebelum

dihidangkan seperti :

1. Daging, susu, telor, ikan/udang, buahdan sayuran harus dalam keadaan baik,

segar dan tidak rusak atauberubah bentuk, warna dan rasa, sertasebaiknya

berasal dari tempat resmi yang diawasi.

2. Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak berubah warna,

tidak bernoda dan tidak berjamur.

3. Makanan fermentasi yaitu makanan yang diolah dengan bantuan

mikrobaseperti ragi atau cendawan, harus dalam keadaan baik, tercium

aroma fermentasi,tidak berubah warna, aroma, rasa serta tidak bernoda dan

tidak berjamur.

B. Bahan Tambahan Pangan (BTP )yang dipakai harus memenuhi persyaratan

sesuai peraturanyang berlaku.

C. Makanan olahan pabrik yaitu makanan yang dapat langsung dimakan tetapi

digunakan untuk proses pengolahan makanan lebih lanjut yaitu :

1. Makanan dikemas

a. Mempunyai label dan merk

b. Terdaftar dan mempunyai nomor daftar

c. Kemasan tidak rusak/pecah atau kembung

d. Kemasan digunakan hanya untuk satu kali penggunaan


Modul 1 Menyusun menu

2. Makanan tidak dikemas

a. Baru dan segar

b. Tidak basi, busuk, rusak atau berjamur

c. Tidak mengandung bahan berbahaya.


Modul 1 Menyusun menu

Syarat Pengolahan Menu

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah

menjadi makanan jadi/masakatau siap santap, dengan memperhatikan kaidah cara

pengolahan makanan yang baik yaitu:

1. Tempat pengolahan makananatau dapur harus memenuhi persyaratan teknis

higienesanitasi untuk mencegah risiko pencemaran terhadap makanandan

dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan lainnya.

2. Menu disusun dengan memperhatikan:

a. Pemesanan dari konsumen

b. Ketersediaan bahan, jenis dan jumlahnya

c. Keragaman variasi dari setiap menu

d. Proses dan lama waktu pengolahannya

e. Keahlian dalam mengolah makanandari menu terkait

3. Pemilihan bahan sortir untuk memisahkan/membuang bagian bahan yang

rusak/afkirdan untuk menjaga mutu dan keawetan makanan serta mengurangi

risiko pencemaran makanan.

4. Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan prioritas dalam

memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan harus higienisdan semua bahan

yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir.

5. Peralatan

a. Peralatan yang kontak dengan makananan


Modul 1 Menyusun menu

1) Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara

pangan (food grade)yaitu peralatan yangaman dan tidak berbahaya

bagi kesehatan.

2) Lapisan permukaanperalatantidak larut dalam suasana asam/basa atau

garam yang lazim terdapat dalam makanandan tidak mengeluarkan

bahan berbahaya dan logam berat beracun seperti :

a) Timah Hitam (Pb)

b) Arsenikum (As)

c) Tembaga (Cu)

d) Seng (Zn)

e) Cadmium (Cd)

f) Antimon (Stibium)

3) Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan

beracun.

4) Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas

angin harus bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi

sumber pencemaran dan tidak menyebabkan sumber bencana

(kecelakaan).

b. Wadah penyimpanan makananan

1) Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup

sempurnadan dapat mengeluarkan udara panas dari makanan untuk

mencegah pengembunan (kondensasi).

2) Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan jadi/masak serta

makanan basah dan kering.


Modul 1 Menyusun menu

c. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang dibagianyang

kontak langsung dengan makanan atau yang menempel di mulut.

d. Kebersihanperalatanharus tidak ada kuman Eschericia coli (dan kuman

lainnya.

e. Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal dan

mudah dibersihkan.

f. Persiapan pengolahan harus dilakukan dengan menyiapkan semua

peralatan yang akan digunakan dan bahan makanan yang akan diolah

sesuai urutan prioritas.

g. Pengaturan suhu dan waktu perlu diperhatikan karena setiap bahan

makanan mempunyai waktu kematangan yang berbeda. Suhu pengolahan

minimal 900C agar kuman patogen mati dan tidak boleh terlalu lama agar

kandungan zat gizi tidak hilang akibat penguapan.

h. Prioritas dalam memasak

1) Dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti goreng-

gorengan yang kering

2) Makanan rawan seperti makanan berkuah dimasak paling akhir

3) Simpan bahan makanan yang belum waktunya dimasak pada

kulkas/lemari es

4) Simpan makanan jadi/masak yang belum waktunya dihidangkan

dalam keadaan panas

5) Perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam makanan

karena akan menyebabkan kontaminasi ulang


Modul 1 Menyusun menu

6) Tidak menjamah makanan jadi/masak dengan tangan tetapi harus

menggunakan alat seperti penjepit atau sendok

7) Mencicipi makanan menggunakan sendok khusus yang selalu dicuci.

Higiene penanganan.

8) Memperlakukan makanan secara hati-hati dan seksama sesuai dengan

prinsip higiene.

9) Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan menghindari

penempatan makanan terbuka dengan tumpang tindih karena akan

mengotori makanan dalam wadah di bawahnya


Modul 1 Menyusun menu

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam Menyusun Menu Keluarga

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)

2. Sosial budaya (tidak bertentangan)

3. Kondisi kesehatan

4. Umur

5. Beratbadan

6. Aktivitas

7. Kebiasaan makan (like or dislike).

8. Ketersediaan pangan setempat.


Modul 1 Menyusun menu

Langkah-langkah Menyusun Menu

1. Buat suatu pola dan susunan menu untuk suatu jangka waktu yang

diinginkan ( misal 3 hari, 5 hari, 10 hari )

2. Mula-mula cantumkan makanan pokok dalam daftar menu tersebut, Buat

variasi untuk penganekaragaman.

3. Cantumkan lauk pauk, dipilih dari protein yang berasal dari hewani dan dari

tumbuh-tumbuhan (Nabati ). Buat bervariasi setiap hari.

4. Cantumkan Sayuran, usahakan setiap hari menggunakan sayuran yang

berwarna hijau.

5. Kemudian cantumkan buah. Penggunaan sayuran dan buah yang sedang

musim akan sangat membantu masalah biaya.

6. Terakhir cantumkan makanan selingan, usahakan menggunakan

beranekaragam bahan makanan. Misalnya pecel, bubur kacang hijau, kolak ubi

dan sebagainya.
Modul 1 Menyusun menu

Manfaat Perencanaan Menu

Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh

tubuh.

2. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat menghindari

kebosanan yang disebabkan pengulangan jenis bahan makanan dan cara

pengolahan.

3. Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atau biaya

yang tersedia.

4.  Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan*menu dapat disesuaikan

dengan kondisi, sehingga sudah dapat diperkirakan waktu dan tenaga yang

dibutuhkan.

5. Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi yang

baik, karena menu yang baik mengajarkan pola makan yang baik.
Modul 1 Menyusun menu

Rangkuman
Modul 1 Menyusun menu

Evaluasi

1. Apa pengertian dari perencanaan menyusun menu adalah


a. Suatu susunan beberapa macam hidangan makanan.
b. Beberapa macam hidangan makanan
c. Variasi hidangan makanan
d. Rasa makanan
2. Untuk menghemat waktu, tenaga dan uang adalah
a. Menyusun menu.
b. Rencana belanja
c. Menyusun daftar alat
d. Menyusun bahan
3. Syarat menyusun menu pada musim penghujan adalah
a. Bervariasi
b. Panas.
c. Berkuah
d. Dingin
4. Konsekuensi dalam pembelian makanan adalah
a. Bersifat ilegal
b. Bersifat resmi.
c. Tidak ada syarat dan peraturan
Modul 1 Menyusun menu

d. Tidak resmi
5. Apa saja pengendalian dalam perencanaan menu
a. Mengecek penggunaan bahan makanan yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
b. Menyajikan langsung kepada klien
c. Tidak dihitung kembali menu yang sesuai standar
d. Tidak disajikan langsung
6. Yang bukan manfaat menyusun menu adalah
a. Variasi dan kombinasi bahan makanan dapat diatur
b. Mengurangi keinginan untuk membeli makanan jadi.
c. Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia
d. Variasi makanan
7. Hal yang tidak perlu diperhatikan dalam menyusun menu adalah
a. Nilai gizi makanan
b. Biaya tersedia
c. Memantau makanan yang sedang digemari.
d. Gizi
8. Berikut ini yang bukan syarat bahan makanan dapat dimakan adalah
a. Layak
b. Sedap.
c. Dibutuhkan
d. Hambar
9. Cara yang dapat dilakukan dalam memilih makanan yang baik adalah
a. Kemasan baik.
b. Tanpa kadaluarsa
c. Kemasan bergelembung
d. Kemasan jelek
10. Syarat kemasan makanan yang baik adalah
a. Mudah terpengaruh udara
b. Mengubah warna dan rasa
c. Melindungi mutu dalam waktu lama.
d. Jangka pendek
Modul 1 Menyusun menu

Anda mungkin juga menyukai