CV. Kutai kumala Energy sebagai salah satu perusaahaan yang bergerak dibidang
pertambangan batubara berkomitmen dalam konsep good mining practice, yaitu salah
1.1
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
satunya adalah aspek keselamatan pertambangan. Hal tersebut diwujudkan dengan
melakukan kajian kesetabilan lereng atau geotek dalam perencanaan penambangan.
Kegiatan geotek ini dilakukan dengan cara pengambilan sample batuan penutup
batubara pada 6 titik lubang bor geotek, yaitu pada posisi low wall, high wall dan area
rencana timbunan.
Penentuan desain lereng bukaan tambang didasarkan atas hasil dari studi geoteknik,
yang difokuskan pada pemodelan dan analisis kesetabalian lereng (slope-stability) yang
didukung data memadai dan representatif, terutama data sifat fisik dan mekanik massa
batuan dari lapisan batuan paling atas (top) sampai dengan lapisan di bawah lapisan
batubara terbawah yang akan ditambang. Dalam studi geoteknik ini, kajian akan
difokuskan pada pemodelan dan analisis kemantapan lereng dengan berbagai variasi
sudut lereng dan kedalaman bukaan tambang.
Hasil akhir dari kegiatan geotek ini adalah rekomendasi desain tambang yang
aplikasikan dalam desain sudut dan kedalaman bukaan akhir tambang yang memenuhi
aspek keamanan dan keselamatan kerja. Selain memenuhi aspek faktor keamanan (FK)
tentunya desain tambang yang direncanakan oleh mineplane engineering juga harus
memenuhi aspek kelayakan ekonomi yang sesuai dengan faktor stripping ratio.
1.2 Perijinan
CV. Kutai Kumala Energy (CV. KKE) adalah perusahaan swasta yang bergerak
dibidang pertambangan batubara memiliki ijin yang telah dikeluarkan oleh Bupati
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur, Yaitu :
1. Izin Usaha Pertambangan (IUP) KP Eksplorasi No. 540/088/KP-Er/DPE-
IV/VII/2007 dengan kode wilayah KW.KTN 2007 088 Er seluas 97.31 Ha
2. Ijin Usaha Pertambangan Operasi produksi No. 540/038/IUP-OP/MB-
PBAT/XII/2013 dengan Kode Wilayah KW.KTN 2011 154 OP dan luas 97, 31 Ha.
1.2
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
1.3 Lokasi Kesampaian daerah
Secara Administratif Lokasi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi CV. KUTAI
KUMALA ENERGY termasuk ke dalam Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu,
Kabupaten Kutai Kartanegara. (Dapat dilihat pada Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan
CV. KUTAI KUMALA ENERGY).
Secara Geografis letak Daerah penyelidikan yaitu berada di bagian Selatan Kota
Tenggarong dan Samarinda dengan jarak sekitar 60 km. Untuk mencapai daerah
penyelidikan, perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan mobil 4
WD melalui jalan Tenggarong – Bakungan dengan menempuh jarak ± 22 km kemudian
perjalanan diteruskanke arah Barat Daya menuju lokasi dengan jarak ± 31 km.
Secara geografis wilayah IUP Operasi Produksi CV. Kutai Kumala Energy dinyatakan
dengan koordinat seperti yang terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Koordinat Wilayah IUP Operasi Produksi CV. Kutai Kumala Energy
1.3
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
1.4
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
1.5
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
d. Analisis kemantapan lereng terhadap model 2 pada berbagai rancangan lereng
dengan variasi sudut 35º, 40º, dan 45º dengan elevasi penambangan -40 s/d -
60m. Untuk Pit yang lain digunakan model sesuai dengan disain pit yang sudah
direncanakan. Faktor Keamanan (safety factor), SF _ 1,4 digunakan sebagai criteria
untuk menilai stabilitas model lereng keseluruhan (overall pit slope) yang dapat
diterima. Jika SF< 1,4 maka model lereng dianggap belum stabil. Kriteria ini juga
digunakan untuk analisis kemantapan lereng timbunan. Adapun untuk lereng
tunggal, kriteria stabilitas yang digunakan adalah SF _ 1,3.
e. Membuat rekomendasi hasil pemodelan dan analisis kemantapan lereng berupa
alternatif model-model bukaan tambang dengan kombinasi kemiringan dan
kedalaman bukaan tambang keseluruhan (overall), rekomendasi rancangan
lereng timbunan, dan rekomendasi lereng tunggal.
a. Penyusunan laporan studi geoteknik yang akan memuat hasil hasil-hasil
simulasi pemodelan dan analisis kemantapan lereng, serta rekomendasi
alternatif modelm odel optimal overall pit slope design, dan saran-saran berkaitan
dengan hal-hal operasional dan pengawasan.
1. Heterogen:
• Mineralogis :jenis mineral pembentuk batuan yg berbeda-beda.
• Butiran padatan :Ukuran&bentuk berbeda-beda.
• Void : ukuran,bentuk,&penyebaran berbeda-beda.
2. Anisotrop :
Mempunyai sifat yg berbeda-beda pd arah yg berbeda.
3. Diskontinu :
Massa batuan selalu mengandung unsur struktur geologi yg mengakibatkannya
1.6
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
tidak kontinu seperti karena kekar,sesar,retakan,fissure,bid perlapisan.Struktur
geologi ini cenderung “memperlemah”kondisi massa batuan.
Tabel 1.2 Kuat Tekan Uniaksial dan Kuat Tarik dari Beberapa Jenis Batuan, (Peters, 1978).
Batuan intrusif
Granit 1000 - 2800 140 - 250
Diorit 1800 - 3000 150 - 300
Gabro 1500 - 3000 150 - 300
Dolerit 2000 – 3500 150 - 350
Batuan ekstrusif
Riolit 1800 - 1600 150 - 190
Dasit 1800 - 1600 130 - 180
Andesit 1400 - 3200 150 - 110
Basal 1800 - 4200 160 - 300
Tufa vulkanik 1150 – 1600 115 - 145
Batuan sedimen
Batupasir 1200 - 1700 140 - 250
Batugamping 1300 - 2500 150 - 250
Dolomit 1800 - 2500 150 - 250
Serpih 1100 - 1000 120 - 100
Batubara 1150 – 1500 120 - 150
Batuan metamorfik
Kuarsit 1500 - 3000 100 - 300
Gneis 1500 - 2500 140 - 200
Marmer 1000 - 2500 170 - 200
Sabak 1000 – 2000 170 - 200
A. Lereng tunggal
Pendekatan analisis dalam perhitungan lereng tunggal adalah :
a. Dalam analisis lereng tunggal ini material dalam satu perlapisan dianggap
homogen dan mempunyai kekuatan geser (ρ).
1.8
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
b. Simulasi dengan asumsi lereng dalam kondisi kering, setengah jenuh dan
jenuh.
c. Nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (ρ) yang digunakan dalam analisis
kemantapan lereng diambil berdasarkan analisis statistik, yaitu dipilih
nilai nilai rata-rata / mediannya. Begitu juga dengan nilai berat jenis jenuh (ɣ
nat).
d. Untuk kondisi tertentu (hanya terdapat satu sampel atau tidak ada
sampel sama sekali) maka nilai-nilai sifat batuan didekati dengan
pendekatan tertentu. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan yaitu sebagai
berikut,
f. Tinggi muka air tanah pada kondisi jenuh adalah menyesuaikan bentuk
lereng, kondisi setengah jenuh tinggi muka air tanah dianggap setengah dari
tubuh lereng, dan kondisi kering muka air tanah dianggap tidak ada.
Dalam kajian ini, tolok ukur atau kriteria penilaian stabilitas lereng ditentukan FK
= 1,3. Artinya, lereng bukaan tambang dianggap cukup stabil jika nilai faktor
keamanan (safety factor) lereng mempunyai nilai minimum 1,30.
B. Lereng keseluruhan
a. Analisis dilakukan untuk mendapatkan dimensi lereng yang aman pada Blok
Pit High Wall, Pit Side Wall dan Pit Low Wall.
b. Dalam analisis lereng keseluruhan, tubuh lereng terdiri dari beberapa material
penyusun dan mempunyai sudut kelerengan stabil yang direkomendasikan
berdasarkan hasil analisis dan simulasi lereng tunggal.
c. Nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (ρ) yang digunakan dalam analisis
kemantapan lereng diambil berdasarkan analisis statistik, yaitu dipilih nilai
rata-rata / mediannya. Begitu juga dengan nilai berat jenis jenuh (ɣ sat).
d. Untuk kondisi tertentu (hanya terdapat satu sampel atau tidak ada sampel
sama sekali) maka nilai-nilai sifat batuan didekati dengan pendekatan
tertentu.
e. Material pada Weathering Zone dianggap sebagai material satuan batuan
dibawahnya.
f. Tinggi muka air tanah pada kondisi jenuh adalah menyesuaikan bentuk
lereng, kondisi setengah jenuh tinggi muka air tanah dianggap setengah dari
tubuh lereng, dan kondisi kering muka air tanah dianggap tidak ada.
g. Rekomendasi teknis adalah hasil dari analisis simulasi lereng jenuh.
1.11
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
h. Dalam melakukan perhitungan simulasi, tipe longsoran untuk lereng Pit
High Wall, Pit Side Wall dan Pit Low Wall adalah longsoran busur.
C. Lereng timbunan
r
timbunan adalah 50% dari nilai kohesi residual rata-rata (c ) dan sudut geser
r
dalam residual rata-rata (ρ ) serta 50% dari nilai saturated density rata-rata (ɣ
sat
).
2. Lereng diasumsikan dalam kondisi jenuh. Muka air tanah mengisi tubuh
lereng keseluruhan.
3. Dengan menganggap bahwa materialnya berasal dari hasil penambangan,
maka pendekatan yang dilakukan adalah :
Membuat analisis dan simulasi lereng tunggal dan keseluruhan.
Membuat kurva FK vs tinggi lereng (h) dari setiap material campuran.
Mengambil selubung terluar (yang paling tidak aman) dari kurva FK vs
tinggi lereng (h), material yang dijumpai untuk penentuan dimensi lereng
timbunan dan kurva material campuran untuk penentuan dimensi lereng
keseluruhan timbunan.
Analisis kemantapan lereng untuk tanah timbunan dilakukan dengan prinsip
metode keseimbangan batas dengan bantuan program "SLIDE 6.0". Perhitungan
tinggi dan sudut lereng untuk material timbunan dilakukan sama halnya dengan
lereng penambangan. Lereng keseluruhan disimulasikan dengan sudut 25°, 30° dan
35° dengan ketinggian bervariasi dari 10 m sampai dengan 20 m. Berdasarkan jenis
materialnya, maka bahan yang akan membentuk timbunan terdiri dari tiga jenis
1.12
LAPORAN GEOTEK KESETABILAN LERENG
CV.KUTAI KUMALA ENERGYBAB.1
material, yaitu batulempung, batulanau dan batupasir. Dari segi jumlah,
batulempung dan batulanau mempunyai jumlah paling banyak (dominan), namun
demikian batupasir, mempunyai jumlah yang juga tidak sedikit. Dengan demikian
pengambilan keputusan kurva FK didasarkan atas kombinasi material campuran.
Analisis lereng keselurahan pada area waste dump dibatasi dengan faktor simulasi
sebagai berikut :
Kemantapan lereng jenjang pada penambangan batubara yang akan dilaksanakan oleh
CV. Kutai Kumala Energy didasarkan pada penyelidikan dan pengamatan batuan yang
telah dilakukan. Dalam menganalisa lereng jenjang digunakan angka faktor keamanan
(FK) yang merupakan perbandingan daya permukaan dengan gaya pendorong.
Berdasarkan kriteria Bowlers (1983) dinyatakan bahwa :
Overal Slope
Single Slope
7m
Berm
50 meter
1.15