Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahan Galian Industri ( BGI)
Dosen pengampu : Ir. Windhu Nugroho,S.T.,M.T.
Disusun Oleh :
Desron Irvantoni Simbolon
(1709055031)
SAMARINDA
2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, berkah, serta anugrah-Nya sehingga Saya bisa menyelesaikan pembuatan
paper ini yang berjudul tentang Bahan Galian Industri Andesit yang ada di Sumatra Utara.
Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya sebagai penyusun paper ini menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahan Galian Industri yang senantiasa
membimbing kami, bahkan ditengah pandemik seperti ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih banyak terdapat kekurangan, akan
tetapi saya berharap semoga apa yang tertulis dalam paper ini bisa bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Penyusun
NIM : 1709055031
ii
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................iii
I PENDAHULUAN.........................................................................................1
II PEMBAHASAN............................................................................................2
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Belerang atau Sulfur adalah unsure kimia dalam SPU yang memiliki lambing S dan nomor
atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai
Belerang di Indonesia banyak terdapat bebas di daerah gunung berapi. Selain terdapat
sebagai unsur bebas, juga terdapat dalam bentuk senyawa logam dalam bijih belerang.
Belerang digunakan terutama untuk membuat asam sulfat. Pada industri ban, belerang
digunakan untuk vulkanisasi karet yang bertujuan agar ban bertambah ketegangannya serta
Sebagai bagian dari ilmu kimia, kimia anorganik mempelajari berbagai macam kriteria dari
belerang itu sendiri, mulai dai pengertian,sumber, hingga siklus belerang. Dengan tujuan
agar kita tahu memanfaatkan belerang sesuai dengan sifatnya, sehingga tidak merugikan
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara terletak pada koordinat 1º20’00” - 2º41’00”
Lintang Utara (LU) dan 98º05’-99º16’ Bujur Timur (BT). Dengan luas wilayah yang
dimiliki ± 3.800,31 km², dengan distribusi luas daratan sebesar 3.793,71 km² dan luas
perairan Danau Toba sebesar 6,60 km². Dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten
Tapanuli Utara, Kecamatan Garoga merupakan Kecamatan yang memiliki areal terbesar
sekitar 567,58 km² dan Kecamatan yang memiliki luas areal terkecil adalah Kecamatan
Muara sekitar 79,75 km².
3
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau
dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar.
Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Dalam keadaan
bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk
senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida
(FeS2), gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas
2.3 Ganesa
Di alam belerang ditemulakan,baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang (hampir
murni) atau lumpur dengan kadar sekitar 40% - 60% maupun sebagai persenyawaan dengan
logam lain (golongan sulfida dan garam sulfo),seperti galena (Pbs),spalerit ((Zn,Fe)S),pirit
(FeS2),dan lain-lain.
Secara umum,tipe endapan belerang di alam terdiri atas endapan primer dan endapan
4
penggayaan supergen (hasil oksidasi,reduksi kimia dan bakteri) dan batuan penutup kubah
a. Endapan primer
Endapan sublimasi
Proses sublimasi belerang ini berasal dari gas vulkanik yang di sebut solfatara.endapan ini
Belerang akan melekat pada permukkan batuan di sekitar mulut solfatara atau akan mengisi
Aktifitas solfatara besar dan gas-gas vulkanik mengalir melalui saluran –saluran,kemudian
Endapan sedimentasi
tengelam dan terapung atau tertimbun sebagai suatu endapan di dasar kawah. Berdasarkan
suhu dasar kawah,belerang jenis ini dapat dibagi dua jenis yaitu :
- Bila suhu dasar kawah lebih renda 1 dari titik cair belerang,maka belerang akan
- Bila suhu dasar kawah lebih tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang
Endapan belerang ini bersitrat asam tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka
Proses endapan belerang penggatian terjadi karena tersarangnya batuan induk oleh larutan
metasomatis adalah :
- Adanya batuan induk yang serasi,misalnya batuan piroklastik,tufa dan aliran lava atau
breksi vulkanik.
b. Endapan sekunder
Mineral sulfida umumnya sangat peka dan mudah berubah komposisi (toralterasi dan
teroksidasi)menjadi sulfat yang sebagian besar larut dalam air.karena itu singkapan vein
sulfida biasanya bebas dari mineral sukfidis.misalnya gososn (limonit dan kuarsa)sebagai
penutup vein sulfida atau bog iron.syarat pengendapan sulfida supergen adalah :
6
Reduksi bakteri
Air yang merembes atau mengalir melalui batuan akan menjadikan reaksi kimia dan
biasanya mengandung bakteri-bakteri yang dapat mereduksi garam sulfat menjadi hidrogen
Endapan belerang batuan penutup terdapat di atas kubah – kubah garam,dan biasanya
berasosiasi dengan gamping ,gips,atau anhidrit.jenis ini terjadi akibat proses reduksi bakteria
dan bahan – bahan gips dan anhidritb dan membentuk sulfida kalsium yang kemudian
f. Kilap : damar
7
2.4 Pertambangan Belerang
Endapan tipe stratigarfi umumnya besar,berbentuk kubah serta dekat dengan permukaan
a. Tambang terbuka
Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana atau dapat pula
lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga manusia.
8
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara
penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu dengan pemboran
kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-
pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya
Penambangan dapat menggunakan metode room and pilar,cut and fill,gophering dan lain-
lain.
(±160ºC).air panas berfungsi berfungsi untuk melarutkan belerang dari endapan kubah
9
Metode ini dikerjakan dengan membuat lubang bor dilengkapi dengan empat macam pipa
- Pipa keempat atau (paling dalam) berfungsi memasukan udara bertegangan tinggi.
2.6 Pengolahan
tujuan untuk meninggikan kadar belerang dan menghilangkan senyawa besi sulfat dan
silika dari larutan. Dapat juga dilakukan dengan pelarutan dan penghabluran (solvent dan
hidrokarbon lainnya.
panas bertekanan 3 atmosfer selama 30 -60 menit. Pemisahan belerang dalam dapur
terjadi karena titik lebur belerang lebih rendah dari pada mineral penggotornya. Hasilnya
berupa belerang cair yang dialirkan melalui filter kemudian dicetak dalam bentuk balok –
balok. Untuk mendapatkan belerang yang berkadar murni tinggi dilakukan sublimasi dan
10
destilasi,proses pemurnian belerang ini sangat penting karena industri membutuhkan
Alur penambangan belerang di Tapanuli Utara yaitu masih menggunakan cara tradisional
Yaitu yang pertama pengambilan belerang menggunakan bantuan alat linggis kemudian
belerang yang sudah diambil menggunakan linggis , kemudian belerang tersebut diantar
ke tempat penumpukan, setelah itu belerang tersebut diangkut menggunakan dump truck
ke tempat pengolahan.
11
2.8 Potensi Cadangan
Untuk potensi cadangan belerang di Tarutung, Tapanuli Utara ada sekitar 704.487 ton.
Untuk saat ini masih dalam tahap penyelidikan , dan memililki potensi untuk di tambang
Belerang umumnya banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu pembuatan asam sulfat
Selain itu masih banyak lagi kegunaan dari pada belerang antara lain yaitu dalamm
industri cat, karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban luar dan
dalam, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi serta dalam
industri rayon film cellulosa, ebonit, cairan sulfida, CS2, bahan anti serangga, bahan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3. Industri hilir Belerang umumnya banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu
Selain itu masih banyak lagi kegunaan dari pada belerang antara lain yaitu dalamm
industri cat, karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban luar
dan dalam, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi serta
dalam industri rayon film cellulosa, ebonit, cairan sulfida, CS2, bahan anti serangga,
13
DAFTAR PUSTAKA
14