Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

Diajukan untuk Memenuhi Praktikum Real Setting Mata Kuliah Promosi


Kesehatan

Dosen Pembimbing:

Ari Kusmiwiyati, S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :

Larasati Gading Paninggar (P17310183054)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada
Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan ini dengan
sebaik-baiknya dengan judul "ASI Eksklusif”

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak karena


telah membantu dalam penyelesaian satuan acara penyuluhan ini, sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terlepas dari hal tersebut, saya menyadari bahwa penyusunan


satuan acara penyuluhan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka kritik dan
saran yang bersifat membangun diperlukan demi kesempurnaannya. Akhir
kata, saya berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi
pembaca semua, aamiin.

Senin, 7 Oktober 2019

Penyusun
Topik : ASI Eksklusif
Sub Pokok Bahasan : Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan pada Bayi
Sasaran : Ibu Nifas dan Menyusui
Hari / Tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : PMB Caecillia
Jl. Gadang IV No.13 -A, RT.03/RW.07, Gadang, Kec.
Sukun, Kota Malang.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. LATAR BELAKANG

Air susu ibu eksklusif (ASI eksklusif) merupakan pemberian air susu
ibu tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi. Di tahun 2001,
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik karena ASI merupakan
makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan
zat-zat gizi bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan syaraf dan otak, serta memberikan zat-zat kekebalan terhadap
beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.

Berdasarkan riset Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia


(SDKI) yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2012, menunjukkan jumlah
ibu yang menyusui bayinya selama enam bulan hanya mencapai 42%. Hal ini
menunjukkan masih banyak ibu yang menggunakan susu formula untuk
bayinya. Padahal seharusnya ASI ekslusif diberikan kepada bayi selama enam
bulan tanpa memberikan makanan maupun minuman tambahan lainnya.
Kemudian bayi bisa diberikan makanan pendamping, serta meneruskan
pemberian ASI hingga anak berumur dua tahun. Pada kenyataannya, selain
disebabkan oleh ibu yang harus bekerja paruh waktu danmeninggalkan
bayinya, menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Mia
Sutanto, pada saat di wawancara oleh Republika, mengatakan salah satu alasan
mengapa ibu enggan memberikan ASI adalah tertarik dengan iklan susu
formula. Iklan susu formula kerap menyebutkan bahwa produknya dapat
meningkatkan kecerdasan bayi, hal inilah yang membuat ibu lebih tertarik
untuk menggunakan susu formula.

Untuk mencapai kesuksesan dalam melakukan ASI eksklusif,


diperlukan orang lain di sekitar untuk membantu pencapaian tersebut. Disini
bidan maupun dokter kandungan memiliki peran penting dalam
keberlangsungan ASI eksklusif, karena merekalah yang pertama kali akan
membantu ibu bersalin untuk melakukan inisiasi menyusui dini.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Ibu nifas dapat mengetahui dan memahami pentingnya pemberian ASI


Eksklusif untuk buah hati.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu nifas mampu:

1. Mengetahui dan menjelaskan kembali pengertian dari ASI Eksklusif.


2. Mengetahui dan menjelaskan kembali kandungan yang terdapat pada
ASI.
3. Mengetahui dan menjelaskan kembali fungsi dan manfaat dari ASI
Eksklusif bagi bayi.
4. Mengetahui dan menjelaskan kembali fungsi dan manfaat dari ASI
Eksklusif bagi ibu.
5. Mengetahui dan menjelaskan kembali mengenai penyimpanan ASI.
6. Mengetahui dan menjelaskan kembali langkah menyusui yang benar.
7. Mengetahui dan menjelaskan kembali mengenai masalah seputar
menyusui dan penanganannya.
D. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara ekslusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja, tanpa ada tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh air putih dan tanpa tambahan makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit dan tim.

ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi
tanpa menambahkan, dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain yang dilakukan selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan.

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu


setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah
bayi berusia 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan
padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

Menurut WHO, lamanya menyusui adalah 4-6 bulan dari saat


kelahiran. Anak di Indonesia ada yang menyusu hingga mencapai umur
dua tahun. Pada PP No. 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif:
“setiap ibu melahirkan wajib menggunakan ASI Eksklusif selama 6 bulan
sesui Pasal 5 Ayat 1 dan 2.”

2. KANDUNGAN YANG TERDAPAT DALAM ASI

Susu yang pertama diproduksi kelenjar susu adalah kolostrum, 24-


36 jam sesudah kelahiran sang bayi sampai umur 5 hari. Kolostrum bukan
saja berfungsi sebagai nutrisi bagi sang bayi, tetapi juga berfungsi sebagai
memberikan imunitas tubuh. Fungsi kolostrum lainnya adalah sebaai
faktor pada pertumbuhan dan sebagai laksansia (obat pencahar untuk
memperlancar buang air besar).
 Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam
usus, laktosa akan diubah menjadi asam laktat yang berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen, merangsang
pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik
dan mensintesa menjadi beberapa jenis vitamin, memudahkan
pengendapan calsium-cassienat, memudahkan penyerapan berbagai
jenis mineral, sperti kalsium dan magnesium.
 Zat pelindung (antibodi), yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama.
 ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin, yang menyebabkan alergi
pada bayi.
 Protein, lemak, kalori, vitamin A, vitamin B1, vitamin C.

3. FUNGSI DAN MAFAAT ASI UNTUK BAYI


 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
 ASI sebagai nurtisi.
 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang.
 ASI mengupayakan pertumbuhan yang baik.

4. FUNGSI DAN MANFAAT ASI UNTUK IBU


 Mengurangi resiko kanker payudara.
 Mencegah perdarahan pasca persalinan.
 Mengurangi anemia.
 Dapat digunakan sebagai metode KB sementara.
 Mempercepat kembali ke berat semula.

5. PENYIMPANAN
ASI dapat bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruang.
ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es. Dan ASI
dapat bertahan selama 6 bulan jika fisimpan dalam freezer, beberap jam
sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan
dengan cara direndam dengan air hangat, tanpa harus dihangatkan secara
langsung dengan api, karena apabila dihangatkan dengan api secara
langsung, maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.

6. LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan


puting susu menjadi lecet dan asi tidak keluar secara optimal sehingga
mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Apabila bayi bayi telah menyusui dengan benar, maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :

1. Bayi langsung tidur karena ASI memicu produksi hormone endorfin.

2. Buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin tidak pekat
dan bau menyengat.

3. Bayi akan melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu ketika telah
puas.

4. Berat badan naik lebih dari 1 kg/bulan pada trimester pertama.

5. Bayi akan buang air besar 2x sehari dengan tinja berwarna kuning atau
gelap dan berwarna lebih cerah setelah hari ke-15.

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR

1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun

2. Peras sedikit ASI dan oleskan di sekitar puting.

3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. Jangan
hanya leher dan bahuna saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan
hadapkan bayi kepada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, biarkan bibir bayi menyentuh puting susu ibu dan tunggu
sampai terbuka lebar.
4. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak dibawah puting susu. Cara meletakkan mulut bayi
dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan bibir bayi membuka lebar.

5. Bayi disusui secara benar bergantian dari payudara sebelah kiri lalu
kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang

6. Setelah menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
lap bersih yang telah direndam air hangat.

7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang


terhisap bisa keluar

8. Bila kedua payudara masi ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain
supaya ASI berhenti keluar.

7. MASALAH SEPUTAR MENYUSUI DAN PENANGANANNYA


a) Asi kurang
Penanganan:
 Mengkonsumsi makanan bergizi.
 Menyusui secara bergantian pada kedua payudara.
 Meminimalkan penggunaan dot, karena membingungkan bayi
mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI.

b) Bayi bingung puting


Penanganan:
 Menyusui lebih lama dan sering.
 Menyusui dengan cara yang benar.
 Mengusahakan pemberian ASI eksklusif.

c) Payudara bengkak
Pencegahan:
 Susui segera bayi setelah bayi lahir.
 Susui menurut kehendah bayi, jangan di jadwalkan.
 Susui bayi dengan menggunakan teknik menyusui yang benar.
 Keluarkan sisa ASI dengan menggunakan tabgan atau pompa.
Penanganan:
 Bayi di susukan untuk menghindari pembengkakan.
 Berikan kompres dingin untuk mengurangi nyeri.
 Lakukan pengurutan atau masase payudara.

d) Puting payudara nyeri


Penanganan:
 Posisi menyusui sudah benar.
 Mulai menyusui pada puting susu yang tidak sakit, untuk
mengurangi rasa sakit pada puting susu yang sakit.
 Segera setelah minum keluarkan ASI sedikit. Dioleskan di puting
susu dan dibiarkan terbuka beberapa saat sampai mengering di
puting susu.

e) Puting payudara lecet


Penanganan:
 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau asi di sekitar puting susu sebelum
menyusui dan sesudah menyusui.
 Puting susu di istirahatkan setidaknya 1x24 jam.
 Selama puting susu di istirahatkan, sebaiknya asik tetap
dikeluarkan menggunakan tangan.
 Meminumkan ASI pada bayi menggunakan sendok bersih.
 Tidak mencuci/membersihkan darah dengan sabun payudara
menggunakan sabun.
f) Mastitis
Penanganan:
 Kompres air hangat.
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak bengkak.
 Cukup istirahat.
 Minum air putih minimal dua liter per hari.
 Minum antibiotik.
 Melakukan perawatan payudara.

E. METODE
Metode ceramah, tanya jawab

F. MEDIA
1. Media grafis : Pamflet (brosur lipat 3)

G. PROSES PELAKSANAAN

No Kegiatan / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan:  Memberi salam pembuka Menjawab salam
Selama 3 menit dan memperkenalkan diri dan
 Menjelaskan pokok memperhatikan
bahasan dan tujuan
penyuluhan.
2. Pelaksanaan:  Menjelaskan pengertian Memperhatikan
Selama 20 menit dari ASI Eksklusif. penjelasan dan
 Menjelaskan kandungan mencermati materi
yang terdapat pada ASI. yang diberikan.
 Menjelaskan fungsi dan
manfaat dari ASI
Eksklusif bagi bayi.
 Menjelaskan fungsi dan
manfaat dari ASI
Eksklusif bagi ibu.
 Menjelaskan mengenai
penyimpanan ASI.
 Menjelaskan langkah
menyusui yang benar.
 Menjelaskan mengenai
masalah seputar
menyusui dan
penanganannya.
3 Penutup: Menanyakan kembali kepada Menjawab
Evaluasi peserta mengenai materi yang pertanyaan
Selama 6 menit telah disampaikan
Terminasi:  Mengucapkan Mendengarkan
Selama 3 menit terimakasih Menjawab salam
 Mengucapkan salam
penutup
H. EVALUASI
a) Evaluasi struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan.
 Penyuluhan dengan jumlah peserta yang sesuai.
 Penyuluhan sudah tersusun dengan baik sebelumnya.

b) Evaluasi proses
 Peserta sangat memperhatikan dan bersemangat mengikuti
penyuluhan.
 Tidak ada peserta yang pergi sebelum penyuluhan selesai.
 Peserta mampu bertanya dan menjawab pertanyaan dengan
benar.

c) Evaluasi hasil
 Peserta mampu mengulang kembali materi yang sudah
disampaikan.
 Peserta mengetahui banyak informasi dari pentingnya ASI
Eksklusif.
I. REFERENSI/SUMBER
Sitepoe, Mangku. 2013. ASI Eksklusif: Arti Penting Bagi Kehidupan. Jakarta:
PT. Indeks

Bayu, Maharani. 2014. Pintar Asi dan Menyusui. Jakarta: Panda Media

Roesli, Utami. 2011. Mengenal ASI Eksklusif. Niaga Swadaya

Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai