Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATA KULIAH DDIP

Tentang : Hakekat Ilmu Pendidikan

Oleh :
 Ari Ervansyah
 Danisa Warni
 Tenty Metilia
 Reidha Mahaesti

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016/2017
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebelum  pola  pikir  manusia  berkembang  pesat, terutama pemahaman filosofis
terhadap kehidupan alamiah manusia serta berbagai pandangan tentang alam jagat raya ini.
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu terhadap seluruh
kehidupan yang dijalaninya. Manusia juga mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam,
mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi
hal itu sering tidak terjawab secara memuaskan. Sehingga dalam hal ini timbul pengetahuan
baru yang muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan.
Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu, manusia dan
berbagai hal dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Hampir semua
lemabaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya
sendiri, masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan
pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang
pengertian manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan untuk manusia,
misalnya homo sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang
kadangkala disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya.
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan Tuhan
yang lain. Yang menjadikan alasan manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara
makhluk lainnya karena manusia mempunyai akal dan pikiran. Itulah yang membedakan kita
sebagai manusia berbeda dengan makhluk penghuni bumi yang lain. Akan tetapi, manusia
juga mempunyai keterbatasan fisik seperti ukuran, kekuatan, kecepatan, dan pancaindera bila
dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Manusia memiliki naluri, nalari, dan nurani. Dengan adanya sifat nalari, manusia
dapat melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang bersifat logis dan analisis.
Berbeda halnya dengan binatang yang hanya mempunyai naluri seperti cara memperoleh
makanan, proses berkembang biak, dan upaya mempertahankan dirinya dari pemangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah hakekat manusia itu?
2. Bagaimanakah manusia sebagai makluk individu, sosial, etika dan agama?
3. Apakah pengertian pendidikan menurut pakar luar negeri dan dalam negeri?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui apakah hakekat manusia itu sendiri
2. Mengetahui manusia sebagai makluk individu, sosial, etika dan agama
3. Mengetahui arti pendidikan menurut pakar luar dan dalam negri
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakekat Manusia

Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna , ada  juga yang menyebutnya makhluk paling
cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif.
Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :

1. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat

Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia    dicipta dengan
diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang
ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding
makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak    dalam
ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.

2. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab

Sesungguhnya  hakikat  manusia  adalah mahluk yang bertanggung jawab atas


tindakannya dan manusia diberi naluri. Naluri adalah semacam dorongan alamiah dari dalam
diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan suatu tindakan.

3. Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya

Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan
dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam
membenahi konsep pendidikan, yaitu:

a. Kemampuan Menyadari Diri


b. Kemampuan Bereksistensi
c. Kata Hati
d. Moral
e. Tanggung Jawab
f. Rasa kebebasan
g. Kemampuan Menghayati Kebahagian
2.2 Hakekat Manusia sebagai makluk individu, sosial, etika dan agama

a. Manusia sebagai makluk individu

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda walaupun manusia tersebut


dilahirkan secara kembar. Karenanya setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini memiliki
sifat atau karakter, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda dengan manusia lainnya,
sehingga dapat dibedakan dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk individu
artinya manusia sebagai perseorangan atau pribadi yang terpisah dari pribadi lain. Manusia
secara individu adalah bebas, ia bisa menetukan sendiri apa yang dilakukan berdasarkan
kehendaknya.

Paham yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah


individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham individulaisme
menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan orang perorang. Paham
individualisme tumbuh dan berkembang di dunia barat oleh beberapa filsuf, diantaranya Jean
Jaques Rousseau. Dasar semangat individualisme adalah lahir secara bebas dan merdeka,
manusia boleh berbuat apa saja asalkan tidak mengganggu keamanan orang lain.

Semangat individulisme menimbulkan revolusi besar, yaitu Revolusi Prancis pada


tahun 1789. Dengan semboyan liberty, egality, fraternity (kebebasan, persamaan dan
persaudaraan) Revolusi Prancis menjadi sumber kekuatan bagi demokrasi barat.

b. Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana setiap manusia membutuhkan bantuan
orang lain. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu manusia juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan
selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga
karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan
orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena


beberapa alasan, yaitu:

 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


 Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
 Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu,
kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang
berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi daya pikiran dan tindakan. Seperti kita
ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari hubungan satu dengan
yang lain.

Interaksi sosial antar individu terjadi jika dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada
saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut Imitasi adalah suatu
proses peniruan atau meniru.

c. Manusia sebagai makhluk beragama

Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang
beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang
paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya
itulah manusia bisa berfikit, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan
benar. Disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka
yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah
menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang mempercayai
adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan dimuka bumi ini.

d. Manusia sebagai makhluk yang beretika

Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran
susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai
dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman
tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty)
dan rasa estetika (sense of estetics).

Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atauestetika lainnya.
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme.

2.3 Pengertian Pendidikan Menurut Pakar Luar Negeri dan Dalam Negeri

Manusia sejak lahir ke dunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia masuk ke


bangku sekolah. kata pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga, karena semua manusia yang
hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya tercapai dan dapat
menghilangkan kebodohan.  Menurut KBBI kata pendidikan secara berasal dari kata “didik”
dengan mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti cara, proses atau
perbuatan mendidik.

Kata pendidikan secara bahasa berasal dari kata “pedagogi” yakni “paid” yang berarti
anak dan “agogos” yang berarti membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing
anak. Sedangkan secara istilah definisi pendidikan ialah suatu proses pengubahan sikap dan
prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia atau peserta didik
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya


antara lain:

1. Prof. H. Mahmud Yunus

Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-
citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya.

2. Prof. Dr. John Dewey

Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan


pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi
oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah
kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

3. M.J. Langeveld

Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa


kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan
tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga
diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.

4. Ki Hajar Dewantara

Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.


Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta
didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

5. Stella van Petten Henderson

Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani


dengan warisan sosial.

6. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik.
Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu
memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.

7. Carter V. Good

Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seseorang


dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah
sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun dengan akal
budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi.
Menurut kodratnya manusia selalu ingin tahu terhadap seluruh kehidupan yang
dilakoninya. Banyak mitos yang berkembang merupakan metode untuk memahami segala
sesuatu yang ada dan terjadi di alam jagat raya ini, berbagai pertanyaan atas ketidaktahuan
atau rasa penasaran manusia atas eksistensi jagat raya ini hanya dijawab dengan mitos.
Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk dikombinasikan dengan
pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi, selain untuk kepuasan manusia
juga keperluan praktis agar hidup manusia lebih mudah dan menyenangkan.Dalam sejarah
manusia dapat berfikir bagaimana sumber keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri
manusia sendiri ataupun keadaan sekelilingnya.
Manusia sejak lahir ke dunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia masuk ke
bangku sekolah. kata pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga, karena semua manusia yang
hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya tercapai dan dapat
menghilangkan kebodohan.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan      kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah yang kami susun tersebut.
Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi  memberika kritik dan saran
yang tentunya membangun kepada kami, demi mencapainya kesempurnaan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada khususnya seluruh pembaca
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia: Bandung.

http://www.ask.com/web?q=jurnal
%2Cilmu+alamiah+dasar.alam+pikiran+manusia+dan+perkembangannya&qsrc=19&o=1017
86&l=dis

file:///E:/jingga%20senja%20%20MAKALAH%20TENTANG%20'HAKIKAT
%20MANUSIA%20DAN%20SIFAT%20KEINGINTAHUANNYA%E2%80%9D.htm

Anda mungkin juga menyukai