Oleh :
Ari Ervansyah
Danisa Warni
Tenty Metilia
Reidha Mahaesti
Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya makhluk paling
cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif.
Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta dengan
diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang
ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding
makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam
ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.
Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan
dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam
membenahi konsep pendidikan, yaitu:
Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana setiap manusia membutuhkan bantuan
orang lain. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu manusia juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan
selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga
karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan
orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu,
kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang
berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi daya pikiran dan tindakan. Seperti kita
ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari hubungan satu dengan
yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi jika dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada
saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut Imitasi adalah suatu
proses peniruan atau meniru.
Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang
beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang
paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya
itulah manusia bisa berfikit, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan
benar. Disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka
yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah
menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang mempercayai
adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan dimuka bumi ini.
Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran
susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai
dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman
tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty)
dan rasa estetika (sense of estetics).
Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atauestetika lainnya.
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme.
2.3 Pengertian Pendidikan Menurut Pakar Luar Negeri dan Dalam Negeri
Kata pendidikan secara bahasa berasal dari kata “pedagogi” yakni “paid” yang berarti
anak dan “agogos” yang berarti membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing
anak. Sedangkan secara istilah definisi pendidikan ialah suatu proses pengubahan sikap dan
prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia atau peserta didik
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-
citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya.
3. M.J. Langeveld
4. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik.
Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu
memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
7. Carter V. Good
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun dengan akal
budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi.
Menurut kodratnya manusia selalu ingin tahu terhadap seluruh kehidupan yang
dilakoninya. Banyak mitos yang berkembang merupakan metode untuk memahami segala
sesuatu yang ada dan terjadi di alam jagat raya ini, berbagai pertanyaan atas ketidaktahuan
atau rasa penasaran manusia atas eksistensi jagat raya ini hanya dijawab dengan mitos.
Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk dikombinasikan dengan
pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi, selain untuk kepuasan manusia
juga keperluan praktis agar hidup manusia lebih mudah dan menyenangkan.Dalam sejarah
manusia dapat berfikir bagaimana sumber keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri
manusia sendiri ataupun keadaan sekelilingnya.
Manusia sejak lahir ke dunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia masuk ke
bangku sekolah. kata pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga, karena semua manusia yang
hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya tercapai dan dapat
menghilangkan kebodohan.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah yang kami susun tersebut.
Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberika kritik dan saran
yang tentunya membangun kepada kami, demi mencapainya kesempurnaan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada khususnya seluruh pembaca
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ask.com/web?q=jurnal
%2Cilmu+alamiah+dasar.alam+pikiran+manusia+dan+perkembangannya&qsrc=19&o=1017
86&l=dis
file:///E:/jingga%20senja%20%20MAKALAH%20TENTANG%20'HAKIKAT
%20MANUSIA%20DAN%20SIFAT%20KEINGINTAHUANNYA%E2%80%9D.htm