Anda di halaman 1dari 2

Menkeu: Bayar pajak kewajiban mutlak

warga negara

JAKARTA. Pemerintah menekankan kewajiban warga negara membayar pajak


mutlak dilakukan. Pasalnya, pajak adalah salah satu sumber penerimaan yang
penting bagi negara.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah terus melakukan


transaparansi dan akuntabilitas untuk mewujudkan pengelolaan negara yang lebih
baik. Transparansi itu juga terlihat dengan banyaknya penegakan hukum bagi
aparat pemerintah yang terbukti melakukan penyelewengan. "Jadi jangan
ditanggapi kita jadi tidak mendukung pembayaran pajak. Pajak itu mutlak, penting
bagi negara ini," ujarnya, Senin (17/9).

Ia menambahkan, peningkatan akuntabilitas pengelolaan pemerintah ini terbukti


dengan penindakan hukum bagi pejabat pemerintah baik di pusat maupun daerah
yang melakukan korupsi. Penegakan hukum juga dilakukan bagi pengusaha besar
yang selama ini tak tersentuh.

Menurut Agus, pemerintah juga terus mereformasi birokrasi dan menjalankan


transparansi kegiatan pemerintahan. Bahkan, dia mengusulkan sanksi berat bagi
pelaku korupsi. "Kalau dapat persetujuan undang-undang untuk memberi hukuman
mati, ya kita hukum mati. Tapi jangan kemudian kita berhenti bayar pajak,"
katanya.
Seperti diketahui, salah satu isu yang dibahas dalam musyawarah nasional dan
konferensi besar Nahdhatul Ulama adalah peninjauan ulang kewajiban membayar
pajak. NU berencana mengeluarkan fatwa boikot pembayaran pajak.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kismantoro


Petrus mengatakan pada prinsipnya Ditjen Pajak menghargai kebebasan
berpendapat yang disampaikan setiap warga negara. Hanya saja, dalam pasal 1 ayat
3 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.

Sehingga, setiap warga negara juga wajib mematuhi hukum yang berlaku.
Kismantoro bilang kewajiban membayar pajak diatur dalam pasal 23A UUD 1945
yaitu pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa. "Sehingga dapat dikatakan
kewajiban membayar pajak oleh warga negara Indonesia merupakan wujud
ketaatan terhadap hukum yang berlaku," ungkapnya seperti dikutip dalam siaran
pers Senin (17/9).

Kewajiban membayar pajak juga merupakan bentuk partisipasi warga negara


kepada negaranya. Bahkan, kata Kismantoro partisipasi ini setara dengan hak dan
kewajiban warga negara yang lain yaitu kewajiban bela negara. Sehingga, jika
setiap warga negara patuh membayar pajak, maka hak warga negara atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak juga tercukupi.

Komentar :

Membayar pajak adalah suatu perkara yang wajib. Sebagai warga negara kita pastinya
wajib dalam urusan bela negara, partisipasi membayar pajak juga merupakan upaya
bela negara. Apabila kita membayar pajak sesuai dengan yang ditetapkan, kehidupan
kita nantinya akan layak. Mengapa demikian? Karena pajak adalah sumber
penerimaan yang penting bagi negara. Pendapatan negara akan berkurang jika kita
mengingkari kewajiban dalam membayar pajak.

Nama : Savira A. Sintia Dewi

Kelas : XI MIPA 2

No. Absen : 27

Anda mungkin juga menyukai