HAK UNTUK TIDAK

DIPERBUDAK ATAU
DIPERHAMBA
(PASAL 20)
Instrumen Hukum Internasional
q Temporary or serfdom 1905:
- Acquisition of girls by purchase disguised as payment of dowry, it
being understood that this does not refer to normal married
customs;
- Adoption of children with a view to their virtual enslavement, or
the ultimate disposaal of their persons;
- All forms of pledging or reducing to servitute of persons for debt
or other reason.
 1905
◦ Akuisisi anak perempuan dengan pembelian yang disamarkan
sebagai pembayaran mas kawin, dipahami bahwa ini tidak mengacu
pada kebiasaan menikah yang normal;
◦ Adopsi anak-anak dengan maksud untuk memperbudak (virtual)
mereka, atau disposal terakhir dari orang-orang mereka;
◦ Semua bentuk janji atau pengurangan untuk melayani orang untuk
hutang atau alasan lainnya.
 Instrumen hukum internasional
q Slavery convention of 1926:

- Slavery: “the status or condition of a person over whom any or all of the
powers attaching to the right of ownership are exercised.”
- Slave trade:”all acts involved in the capture, acquisition or disposal of a
person with intent to reduce him to slavery; all acts involved in the acquisition
of a slave with a view to selling or exchanging him; all acts of disposal by sale or
exchange of a slave acquired with a view to being sold or exchanged, and in
general every act of trade of transport in slaves’
- Forced labour: forced labour only be exacted for public purposes.

qSupplementary Convention on the Abolition of Slavery, the Slave trade, and

Institutions and Practices Similar to Slavery:
Includes debt bondage, seldom, the selling of women by their families for
marriage, certain forms of abuse of women and the buying and selling of children
for labour or prostitution
 Konvensi Anti Perbudakan 1926
◦ Perbudakan: "status atau kondisi seseorang yang menjadi salah
satu atau semua kekuatan yang melekat pada hak kepemilikan.”
◦ Perdagangan budak:
◦ "semua tindakan yang terlibat dalam penangkapan,
pengambilalihan atau pembuangan seseorang dengan niat
untuk menguranginya menjadi perbudakan;
◦ semua tindakan yang terlibat dalam akuisisi seorang budak
dengan maksud untuk menjual atau menukarnya;
◦ semua tindakan pembuangan dengan penjualan atau
pertukaran budak diperoleh dengan maksud untuk dijual
atau ditukar, dan secara umum setiap tindakan
perdagangan transportasi di budak
◦ Kerja paksa: kerja paksa hanya diperuntukkan untuk
kepentingan publik.
◦ Convention for the Suppression of the Traffics in Person and of the
Exploitation of the Prostitution of Others, 1951:
“punish any person who, to gratify the passions of another:
(1) procures, entices or leads away, for the purposes of
prostitution, another person, even with the consent of that
person;
(2) Exploits the prostitution of another person, even with the
consent of that person.
Bentuk Bentuk Perbudakan
- serfdom: penghambaan;
- Forced labour: pekerja paksa:
- Debt bondage: bonded labour: status or condition arising
from a pledge by a debtor of his personal service or those of
a person under is control as security of a debt if the value of
those services as reasonable assessed is not applied toward
liquidation of the debt, the length, and nature of those
services are not respectively limited and defined.
- Migrant workers
- Trafficking : an action: ‘recruitment, transportation, transfer,
harbouring or receipt of persons’. By means: threat or use of
force or other forms of coercion, abduction, of fraud, of
deception, or the abuse of power or of a position of
vulnerability or of the giving or receiving of payments or
benefits to achieve the consent of a person having control
over another person’. For the purpuse of exploitation.
◦Pasal 4 DUHAM
◦Pasal 8 ICCPR
◦Pasal 20 UU No. 39 tahun 1999
◦UU No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
◦KUHP (Pasal 324)
 Pasal 20 UU
No. 39 Tahun 1999

(1) Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhamba

(2) Perbudakan atau perhambaan, perdagangan budak, perdagangan wanita,
dan segala perbuatan apapun yang tujuannya serupa dilarang
 Inti Pasal 20
UU No. 39 tahun 1999
◦ Larangan :
üPerbudakan
üPerhambaan
üPerdagangan budak
üPerdagangan wanita
üPerbuatan-perbuatan yang tujuannya serupa dengan perbuatan-
perbuatan tsb. di atas
 Hak untuk tidak diperbudak atau
diperhamba

Instrumen yang mengatur, antara lain:

◦ Pasal 4 DUHAM
◦ Pasal 8 ICCPR
◦ Pasal 20 UU No. 39 tahun 1999
◦ UU No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
◦ KUHP (Pasal 324)
 Pasal 20 UU
No. 39 Tahun 1999

(1) Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhamba

(2) Perbudakan atau perhambaan, perdagangan budak, perdagangan wanita,
dan segala perbuatan apapun yang tujuannya serupa dilarang
 Inti Pasal 20
UU No. 39 tahun 1999
◦ Larangan :
üPerbudakan
üPerhambaan
üPerdagangan budak
üPerdagangan wanita
üPerbuatan-perbuatan yang tujuannya serupa dengan perbuatan-
perbuatan tsb. di atas
 Hak atas keutuhan pribadi
◦ Instrumen yang mengatur:
Pasal 7 ICCPR
Pasal 21 UU N0. 39 tahun 1999