Anda di halaman 1dari 20

ffi

NARKOBA
DAN
PERMASALAHANNYA
NARKOBA
IIAH .

PERMASALAHANIIYA
SAMBUTAN
Kepala Badan Narkotika Nasional

Tim Pe,nyusun Berdasarkan hasil penelitian BNN bekerjasama dengan


Puslitkes Ul Tahun 2008 tentang Survei Nasionol
Perkembangon Penyolohgunoon Norkobo di lndonesio,
TIM BNN diproyeksikan tahun 2015 jumlah penyalahguna Narkoba
diproyeksikan ! 2,8Yo atau setara dengan t 5,1 - 5,6 juta jiwa
dari populasi penduduk lndonesia, sedangkan pada
penelitian terbaru pada tahun 2015 tercatat gngka prevalensi
hanya sekitar 2,2/o yang berarti terdapat adanya menahan
laju kenaikan sebanyak 0,6%. Hal ini menunjukkan, BNN
melakukan optimalisasi upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN)di seluruh lapisan masyarakat.

BNN terus melakukan penguatan di bidang pencegahan,


sebagai salah satu kunci yang bisa mengatasi kondisi
lndonesia Darurat Narkoba. Penguatan dalam bidang
pencegahan ini juga merupakan salah satu upaya untuk
membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan dan
kekebalan (imun) terhadap ancaman bahaya pbnyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba.

Upaya Pencegahan dilakukan dengan menyasar pada semua


usia, profesi, strata perididikan, termasuk melaJui
pendekatan agama sebagai upaya pengentasan
penyalahgunaan narkotika.
Kata PENGANTAR

Deputi Pencegahan BNN


Agama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Setiap agama mengatur tentang moral
penganutnya, maka peran agama dalam mencegah bahaya
penyalahgunaan narkoba sangatlah penting. Bekal iman dan Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
taqwa akan membentengi diri kita dalam menghadapi perkenanNya kepada kita untuk dapat menyelesaikan buku
ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap panduan "Narkoba dan Permasalahannya".
narkoba.Ancaman narkoba yang nyata dan dampaknya yang
kompleks dapat mengancam kerukunan umat beragama dan
Buku ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif
kedaulatan Bangsa lndonesia. Tentunya, sebagai umat
khususnya bagi pembangunan karakter pribadi yang kuat dan
beragama, kita tidak boleh membiarkan keadaan tersebut.
mampu menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba,
serta untuk mendukung upaya Pencegahan, Pemberantasan
Buku Narkoba dan Permasalahannya, serta Pandangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Agama tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba ini dibuat
untuk membahas secara khusus penanganan kondisi
ancaman narkoba untuk setiap umat beragama di lndonesia. Terima kasih kepada tim yang telah melakukan
penyempurnaan panduan ini dari yang sudah ada
Saya mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi sebelumnya dan kepada semua pihak yang telah
kepada semua pihak yang turut menyusun dan menerbitkan menyumbangkan ide, gagasan dan kreativitas.
buku ini.Semoga buku ini menjadi daya ungkit dalam upaya
kita bersama memerangi penyaPlahgnaan dan peredaran Harapan kami, panduan ini bisa menjadi pegangan bagi
gelap narkoba untuk mewujudkan Generasi Emas yang Sehat,
setiap umat beragama dan agar penyempurnaan terhadap
Kuat, dan Hebat.
isinya ke depan akan terus dilakukan sesuai dengan dinamika
dan perkembangan dalam penyalahgunaan narkoba yang
terjadi di negeri kita.
Jakarta, Februari 2017

ilt
NAKKOFAd""
W{uner TLKMASALAHANNYA

Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Narkoba di


lndonesia semakin mengkhawatirkan, berbagai macam
dampak buruknya dapat mengancam generasi muda
dan masa depan bangsa lndonesia." Tahun 20L5

diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba


mencapai 5,1 juta orang dan angka kematian akibat
penyalahgunaan narkoba. Setiap hari 49-50 generasi

muda lndonesia mati sia-sia karena narkoba. Kerugian


PE}ilYALAIIOU}ilAA}il material diperkirakan kurang lebih Rp63 triliun yang
mencakup kerugian akibat belanja narkoba, kerugian

IIAHKOBA ,,.,,
"!,!L!'
akibat barang-barang yang dicuri, kerugian akibat biaya
rehabilitasi dan biaya-biaya yang lainnya.

Kejahatan luar biasa ini sudah merengkuh berbagai


&-a lapisan masyarakat, anak TK dan SD sudah juga ada yang

terkena narkoba.Saat ini sasaran bukan hanya tempat-

.:;$;l
tempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke
hukum, namun semua lapisan masyarakat juga turut
daerah pemukiman, kampus, ke sekolah-sekolah,
waspada dan gigih menolak peredaran gelap dan
rumah kost, dan bahkan di lingkungan rumah tangga. penyalahgunaan narkoba.

Korban penyalahgunaan narkoba di lndonesia semakin ;!il


:tiif
bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok
masyarakat yang mampu, mengingat harga narkoba
Narkoba adalah Narkotika, Psikotropika dan Bahan
yang tinggi, tetapi juga sudah merambah kekalangan
Adiktif lainnya.
masyarakat ekonomi rendah. Tidak hanya di kota,

bahkan kampung dan hingga pelosok desa'


1. Narkotika

Para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan


e Pengertian Narkotika

chra-cara baru untuk mengelabui kita, mengelabui Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari

aparat hukum dan keamanan. Mereka memanfaatkan tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun

anak-anak dan wanita/perempuan untuk menjadi kurir


semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan

narkoba. Dan adanya modus baru dalam penyelundupan


atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
narkoba ke dalam kitab suci, mainan anak, dan yang mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

lain-lainnya.
dapat menimbulkan ketergantungan (UU No. 35l2OOg
tentang Narkotika).
Dibutuhkan semua pihak untuk" dapat memerangi
narkoba, tidak hanya pemerintah, aparat penegak
i Golongan Narkotika banyak digunakan dalam terapi dan/atau

Narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu : tujuan pengembangan ilmu pengetahuan


- Golongan I serta mempunyai potensi ringan

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk mengakibatkan ketergantungan. Contoh:

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan Codein, Etil Morfin, dll.

tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai


potensi sangat tinggi mengakibatkan 2. Psikotropika

ketergantungan. Contoh: Heroin/Putaw, Ganja, o Pengertian Psikotropika


a

Cocain, Opium, Amfetamin, Metamfetamin/ Psikotropika merupakan zat atau obat bukan

shabu, Mdma/extacy, dan lain sebagainya. narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki

- Golongan ll khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan

digunakan sebagai pilihan terakhir dan khas pada aktifitas normal dan perilaku. (UU No.

dapat digunakan dalam terapi dan/atau 3sl2OO9 tentang Narkotika)

untuk tujuan pengembangan illhu


pengetahuan serta mempunyai potensi o GolonganPsikotropika

tinggi mengakibatkan ketergantungan. Psikotropika dibagi ke dalam empat golongan, yaitu :

Contoh: Morfin, Pethidin,.Metadona, dll. - Golongan !

- Golongan lll Psikotropika yang hanya dapat digunakan


Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
digunakan dalam terapi, serta mempunyai
mempunyai potensi ringan mengakibatkan
potensi kuat mengakibatkan sindroma
sindroma ketergantungan. Contoh:
ketergantungan. Contoh: Ekstasi
Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).
- Golongan ll
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
3. Bahan Adiktif Lainnya
dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau
Bahan Adiktif lainnya adalah bahan/zat yang
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan
mempunyai potensi kuat mengakibatkan
Psikotropika dan dapat menyebabkjn kecanduan,
sindroma ketergantungan. Contoh:
meliputi:
Amphetamine
- Golongan lll - Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf

banyak digunakan dalam terapi dan/atau pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan

untuk tujuan ilmu pengetahuan serta manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika

mempunyai potensi sedang mengakibatkan digunakan bersamaan dengan narkotika atau


sindroma ketergantungan. Contoh: psikotropika akan memperkuat pengaruh obat/zat itu

amobarbital, pentobarbital dalam tubuh manusia.

- Golongan lV .
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan
Ada tiga golongan minuman beralkohol: o Dampak Narkoba

1.) Golongan A dengan kadar etanol t - 5% L, Depresan


(Bir). Merupakan jenis narkoba yang menghambat kerja otak

dan memperlambat aktivitas tubuh. Penggunanya


2.) Golongan B dengan kadar etanol 5 - 20 %

(Berbagaiminuman anggur)
menjadi mengantuk, terlalu tenang dan menjadi
lambat dalam merespon. Rasa nyeri dan stres hilang
3.) Golongan C dengan kadar etanol 20 - 45 %
sementara. Contoh: Morfin, heroin/putauw, alkohol
(Whisky,Vodca, Manson House, JohnY
1.) Morfin .
Walker).
Efek morfin:

- lnhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) o Euphorio atau rasa senang berlebihan
mudah menguap berupa senyawa organik, yang o Menimbulkan toleransi dan ketergantungan
terdapat pada berbagai barang keperluan rumah o Menimbulkan gejala putus zat, yaitu rasa nyeri,
tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang tubuh demam, berkeringat dan menggigil.
sering disalahgunakan adalah Lem, Tiner, Penghapus o Kematian akibat terhambatnya pernafasan
Cat Kuku, dan Bensin.

2.1 Heroin (Putauw)


- Ternbakau. Pemakaian tembakau yang mengandung
Elek heroin:
nikotin sangat luas di masyarakat. Rokok sering
menjadi pintu masuk penyalahgrrL.n narkotika.
o Badan menjadi kurus, pucat dan kurang gizi

o Bila menggunakan jarum suntik yang dipakai


- Dan lain-lain
ti:,trtiiiiii:ffiillii,1t:iliiltilllifi triiriililiillr,.l"il#iii,irilir::liiii tiliiilii;iillil,l
.r'i;,lrl -t ' ,, 1,,.:l ,1 ,1..t,',,,:' lt ',,,tiiiji
ri:irrj'ili1l:.,:,i#
, i .., ,,tl,
t-l
'. ,,, 1.:' : il.' l't ' :l 'i:'lilri;ill''rl'lJr:il:i rr,ir:r,il'rr:r:.t'-i

bergantian dapat tertular virus Hepatitis B, C

dan HIV/AIDS 2. Stimulan


o lmpotensi Merupakan jenis narkoba yang memacu kerja otak dan
o Menyebabkan sokauw (putus zat akibat meningkatkan aktivitas tubuh. Orang menjadi gembira
terhentinya suplai heroin/putouw) dengan dan waspada secara berlebihan karena meningkatnya
gejala mual, demam, nyeri pada tulang dan aktivitas tubuh. Contoh: kokain, Amphetamine Type
sendi, mata dan hidung berair badan Stimu la nts (ATS), Metha mpheta mine (Sa bu), ekstasy.
berkeringat berlebihan, dan badan menggigil. 1.) Kokain
3.) Alkohol
Elek Alkohol:

Alkohol diserap oleh tubuh dan masuk ke


dalam pembuluh darah.

Kesadaran menurun, mabuk, jalan


sempoyongan, bicara cadel, kekerasan, Memperkecil pembuluh darah sehingga mengurangi
kecelakaan karena mengendarai dalam aliran darah.
keadaan mabuk. Efek kokain:

Merusak hati, kelenjar getah bening, saraf o Euphorio (rasa gembira/senang yang

tepi otak, gangguan jantung, kanker dan bayi berlebihan);


lahir cacat dari ibu pecandu alkohol. E o Mengurangi jumlah dopamine atau reseptor
dalam otak;
l,r. rrli
'a::,'::
:1:lir t:: :1,|ri ,,-
::,..:: . , r. I t,, 'i_rl ,i :rt!'
i.i: jt l;1r ii l,.. li r.;
11;l1:i111''1;i1
, '
:.!,,!i:
j'tlNiiii .,:.,
l -,.:. ;-';
,
r, I i i ri:

Sel otak akan bergantung pada kokain agar o Menghilangkan rasa lapar & membuat

dapat berfungsi normal; ngantuk;

Muncul r:asa ketagihan karena tanpa kokain o Meningkatkan stamina atau kekuatan fisik;

mereka tidak dapat merasakan kenikmatan 'l o Waspada berlebihan sehingga menjadi
apapun; paronoid;
I

Menimbulkan gejala psikosis (gangguan o Gejala putus obat (nyeri, demam,

mental); berkeringat).

o Kokain yang digunakan bersama alkohol dapat 3.) Methamphetamine (Sabu)

menimbulkan perilaku8kekerasan.

2.) Amphetamine Type Stimulants (ATS)

Etek Methomphetomi ne atau Sabu :

ATS terdiri dari :8- Amphetamine8l Methomphetamine I


o Femakai merasa flv dengan perasaan enak
sementara, yang berangsur-angsur
(Sabu)E!- MDMS (Metilen dioksi metomphetomine atau
I
membangkitkan kegelisahan luar biasa;
Ekstacyl

EtekAmphetomine:
o Otak sulit berpikir dan berkonsentrasi;

o Memicu kerja susunan sistem saraf pusat;


r Memicu tubuh untuk bekerja melampaui batas
r+ .tl :

4.) Ecstasy (Designed Substance)


maksimum dari kekuatan fisik dan mental;

Perilaku menjurus pada kekerasan;

Berat badan menyusut, impotensi, halusinasi


(seolah olah mendengar atau melihat sesuatu),
paronoid (cuiiga berlebihan);

Kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat

berlanjut menjadi stroke atau pecahnya


Dikenal juga denga istilah lnex, XTC, atau koncing.
pembuluh darah di otak; t
Gejala dari penggunaan ecstosqi
Tetap merasa aktif walaupun tubuh sudah sangat
o Kehangatan emosi bertambah;
lelah;
o Keintiman bertambah;
Jika tubuh tidak dapat lagi menanggung beban,
o Nafsu makan berkurang;
bisa pingsan8dan mati karena8kelelahan;
o Banyak berkeringat;
Over Dosis;
o Gerak badan tidak terkendali;
mengakibatkan kerusakan lever dan paru-paru
o Tekanan darah naik;
bahkan kematian.
o Dgnyut jantung dan nadi bertambah cepat;

o Halusinasi (tripping) berupa perasaan melayang


yang menyeramkan, kejang, panik, mudah

tersinggung dan melakukan kekerasan yang tidak

masuk akal.
3. Halusinogen Elek gonja:
Merupakan jenis narkoba yang berasal dari tanaman o Daya ingat berkurang;
atau dibuat melalui formulasi kimiawi. Efek halusinasi
o Kehilangan kendali dan keseimbangan;
dapat mengubah dan menyebabkan distorsi tentang
persepsi, pikiran dan lingkungan. Mengakibatkan rasa o Perubahan emosi atau perasaan secara

teror dan kekacauan indera seperti "mendengar" mencolok;

warna atau "melihat" suara, poronoid, meningkatkan


o Gelisah, ketakutan dan halusinasi;
risiko gangguan mental. Contoh halusinogen yaitu :

tanaman ganja dan inhalan.


o Apatis dan depresi;

1.) Tanaman ganja o Kecemasan berlebihan dan timbul rasa panik;

o Keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk.

2.) tnhalan

Nama latinnya adalah Connabis Sativa. Bagian yang

digunakan adalah daun, bunga dan biji yang

dikeringkan. Nama lainnya yaitu ganja, morijuno,


pot, cimeng, Mory Jone, geli' ,gross, weed. Adalah zat yang mudah menguap, seperti lem otca

aibon ,thinner, bensin dan spritus.


Efek inhalon :
&ffiffiff\${$ffiftd&{_$ #.Bffii$ pffi&Jv&u_&*"t flfr1#m*&
o Rasa malu berkurang; Y&tuffi.,W.ffiWTbffi"

o Mengantuk; o Fisik
o Sakit kepala;
o Gelisah; mengantuk;

o Gangguanpengelihatan;
o Tidak sadar akan keadaan sekelilingnya;

o Kematian.

Seringkali pemakai jenis inhalan ini adalah anak suntuk, bong, pipet, alumunium foil)
otol minuman, dll).
jalanan seperti pengamen dan pengemis karena
jenis ini mudah ditemukan dan harganya murah.
o Tingkah laku

Mereka dengan mudahnya tidur nyenyak di


trotoar yang ramai karena pengaruh inhalan

tersebut.
mandi, menghindar bertemu keluarga;

didatangi orang tidak dikenal;


o Emosi

menurun;

disenangi.

Langkah yang dapat kita lakukan apabila menemukan

gejala indikasi yang mengarah pada tindak

penyalahguna narkoba segera lapor kepada pihak

berwajib atau pihak yang berwenang. Hal-hal di atas menunjukkan bahwa ancaman sindikat
narkoba sangat besar, berbagai cara mereka lakukan

.$s
untuk merusak dan memusnahkan generasi muda
"ffi.
-w' i\,1t $i)[,\ r][]h Hi\flcJ["]l rueffiffi#&$e
bangsa dan masa depan lndonesia. Kita sebagai manusia
Berbagai cara dilakukan oleh para sindikat narkoba yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia tentulah
untuk mengedarkan dan menyelundupkan narkoba, harus 'dapat mewaspadai dan mencegah berbagai
seperti :
macam bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba. Segera lapor kepada pihak berwajib apabila
ditemukan gejala indikasi yang mengarah pada tindak
peredaran gelap narkoba.
lii'$iiii+fi

d. Dititipi paket berupa kotak dus oleh


Cara Sindikat melakukan rekrutmen kepada TKI/TKW :

teman sendiri, ternyata isinya narkoba;


1. Direkrut secara langsung dan si calon kurir secara
e. Dipinjam alamat rumahnya untuk
sadar mau menjadi kurir dengan segala resikonya
menerima paket dari luar negeri, ternyata
(alasan ekonomi);
paketnya berisi narkoba.
2. Direkrut dengan berbagai cara atau pendekqtan
yang berupa tipu muslihat, diperdaya, dijebak,
3. Sebagian kurir direkrut berasal dari para
seperti:
TKW/TKI yang sedang bekerja di luar negeri dan
a. Dipacari dan diajak nikah di luar negeri,
akan pulang ke lndonesia. Ddn, bisa juga
tapi kemudian seolah-olah ditunda
TKWTKI yang akan pergi dari negara tempat dia
pernikahannya dan ketika pulang ke
bekerja ke negara lainnya.
lndopesia, dititipi koper berisi narkoba;

b. Diajak jalan-jalan gratis ke luar negeri,


tetapi ketika pulang dititipi koper berisi
narkoba. Sedangkan pihak Yang

mengajak, pulangnya tidak bersamaan;

c. Diajak kerja sama membangun bisnis di

luar negeri. Setelah hubungan terjalin


baik, kemudian ketika mau pulang dititipi
koper isinya narkoba;
ii Pasal 118 (Gol 2)

5-20th
Pasal 123 (Gol3)
Tertu4ng dalam Undang-Undang nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika, berikut ini kutipan pasal diantaranya: Pidana penjara 3 - 10 th/>Sgr : 5 - 15 th

o Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, . Menggunakan narkotika terhadap orang lain atau
menguasai, atau menyediakan
memberikannya untuk digunakan orang lain
Pasal 115 (Gol 1)
Pasal 111 (Gol 1; tanaman)

Pidana penjara 4 - !2 th/>Lkg>5batang pohon :


Pidana penjara 5 - 12 th.

Mengakibatkan kematian/cacat .permanen :


- 20 th
seumur hidup/5
o Memiliki, menyimpan, menguasai, mati/penjara seumur hidup/penjara 5 - 20 th.
atau
menyediakan Pasal 121(Gol 2)
Pasal 112 (Gol 1; bukan tanaman)
Pidana penjara 4-t2th
Pidana penjara 4 - 12th/>5gr : 5 - 15 th
Mengakibatkan kematian/cacat permanen :

Pasal 117 (Gol 2)


mati/penjara seumur hidup/penjara 5 - 20 th
Pidana penjara 3 - 10 tahun/>Sgr : 5 - 15 th
Pasal 126 (Gol 3)
PasalL22 (Gol3)
Pidana penjara 3 - 10 th.
Pidana penjara 2-7lhl>sgr: 3 - 10 th
Mengakibatkan kematian/cacat permanen : penjara
o Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan
5-15th
Pasal 113 (Gol2) a

Pidana penjara 5 - 15 thl>Lke/s batang pohon/


>5gr : mati/seumur hidup/S - 2- th

24 = ::;"i,,i
;tr:t,:r*i$.$
Menawarkan untuk diiual, meniual, membeli, Pasal 125 (Gol 3)
menerima, menjadi perantara, menukar, atau
menyerahkan Pidana penjara :2 s.d7 th
Pasal 114 (Gol 1) >5gr:3-10th
Penjara seumur hidup/peniara 5 - 20 th o Pengobatan dan Rehabilitasi
>1kg>5 batang pohon>S gr : mati/penjara seumur Pasal 54
hidup/penjara6-20th Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan
Pasal 119 (Gol 2) Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
Pidana penjara 4-LZth rehabilitasi sosial.
>5gr : mati/penjara seumur hidup/penjara 5 - 20 th
Pasal 55
Pasal124 (Go! 3) (1) Orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang
Pidana penjara 3 - 10 th belum cukup umur wajib melaporkan kepada
>5gr:5-15th pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit,
o Membawa, mengirim, mengangkut atau dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan
mentransito
Pasal 115 (Gol 1l rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah

4-LZth (2) Pecandu narkotika yang sudah cukup umur wajib


Pidana penjara

>Lkgl>S batang/>Sgr : mati/seumur hidup/penjara 5 melaporkan diri atau dilaporkan oleh


-20th keluarganya kepada pusat kesehatan
Pasal 120 (Gol 2l . masyarakat, rumah sakit, danlatau lembaga

Pidanapenjara:3-10th rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang


ditunjuk oleh Pemerintah
>5gr : 5th - 15 th
(3) Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
seba$aimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

diatur dengan Peraturan Pemerintah. o PasalL2T

Pasal 103 (1) Setiap Penyalah Guna:

(1) Hakim yang memeriksa pecandu Narkotika dapat: a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri : pidana

a. Memutuskan untuk memerintahkan ybi penjara paling lama 4 th;


'menj'alani pengobatan/perawatan melalui b. Narkotika Golongan ll bagi diri sendiri dipidana

rehabilitasi jika terbukti bersalah melakukan dengan pidana penjara paling lama 2 th; dan

tindak pidana Narkotika; c. Narkotika Golongan lll bagi diri sendiri dipidana
b. Menetapkan untuk memerintahkan ybs dengan pidana penjara paling lama 1th.

menjalani pengobatan/perawatan jika tidak (2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud
terbukti bbrsalah melakukan tindak pidana pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan
Narkotika ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54,
(2) Masa menjalani pengobatan/perawatan (pada Pasal 55, dan Pasal 103.

huruf a) diperhitungkan sebagai masa menjalani (3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud
hukuman pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti
Pasal 104 sebagai korban penyalahgunaan Narkotika,

Masyarakat mempunyai ke5empatan yang seluas- Penyalah Guna tersebut wajib menjalani

luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Pasal 128
i
(1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup

umur, sebagaima.na dimaksud dalam Pasal 55 ayat (L)


yang sehgaja tidak melapor, pidana kurungan paling

lama 6 (enam) bulan/ denda plg byk Rp1.000.000

(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah

dilaporRan oleh orang tua atau walinya sebagaimana

dimaksr;d dalam Pasal 55 ayat (1)tdk dituntut pidana


(3) Pecandtr Narkotika yang telah cukup umur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang

sedang menjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa

perawatan dokter di rumah sakit dan/atau lembaga

rehabiiitasi medis yg ditunjuk oleh pemerintah tdk


dituntut pidana.
(4) ffumal1 sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus

memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh


Menteri. .

Anda mungkin juga menyukai