Anda di halaman 1dari 5

Fakultas Teknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”

Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio


Prodi : Pendd.Teknik Elektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal Lemah

A. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
1. Memahami konsep signal audio flow pada peralatan audio
2. Mengetahui dan mempelajari penguatan pada sinyal lemah yang dilakukan oleh
rangkaian dengan transistor dan operasional amplifier.
2. Mengetahui karakteristik penguatan yang dilakukan transistor dan IC 741
3. Mengetahui dan mempelajari cara resistansi input, resistansi output dan faktor
penguatan dari konfigurasi rangkaian penguat pada percobaan ini.

B. ALAT-ALAT
1. Power Supply 4. Multimeter 7. IC LM741 x 1 10. R100K x 2
2. AFG 5. Kabel – kabel 8. Elco 1uF/50V x2 11. R 1K x1
3. Osiloskop 6. Breadboard 9. Pot 100K x 1 .

C. Teori Singkat
Signal audio adalah signal suara yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz sampai dengan
20 KHz yang mampu direspon oleh alat pendengar manusia (telinga). Signal audio analog
yang mampu didengar oleh alat pendengar manusia ini dapat diolah melalui peralatan
elektronik yang dikenal dengan peralatan audio amplifier.

Peralatan audio merupakan peralatan elektronik analog yang sampai saat ini masih
digunakan. Sejak ditemukannya komponen elektronik penguat tabung hampa dan
kemudian ditemukannya transistor dengan bahan semi konduktor yang berfungsi sebagai
penguat sinyal listrik analog dan mampu melakukan penguatan hingga ribuan kali
penguatan, hingga sekarang ditemukannya peralatan elektronik terintegrasi (IC) yang
dapat melakukan penguatan seperti tabung hampa dengan berbagai kelebihan dan
kekurangnya.

Peralatan audio amplifier banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat
pemutar compact disk (CD) dan penguat suara, pengeras suara di masjid, sistem tata suara
penggung/band yang dikenal dengan sound system, bahkan sistem audio broadcasting
audio di studio radio dan televisi. Peralatan audio dapat dikategorikan menjadi beberapa
bagian antara lain:
1. Peralatan reproduksi audio yang berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara
seperti CD Player, Tape Player, Radio penerima, microphone, synthesizer, audio
simulator dan lain-lain.
2. Peralatan Preamplifier berfungsi sebagai penguat awal yang akan memperkuatkan
signal audio yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi sehingga level signal menjadi
besaran tertentu.
3. Peralatan Filter berfungsi sebagai pengaturan nada yang akan bekerja melewatkan atau
memotong frekuensi tertentu dengan konsep Low Band Filter atau High Band Filter
4. Peralatan Penguat daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan
menggerakkan pengeras suara (loudspeaker) dan merubah besaran listrik menjadi
besaran akustik yang dapat didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang akan
Fakultas Teknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio
Prodi : Pendd.Teknik Elektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal Lemah

didengar oleh telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker dan
kekuatan daya dari sistem penguat daya.

Secara umum dan sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Input Audio Filter,


Pre-Amp Penguat Daya
(Reproduksi Audio) Audio
(Penguat Awal) (Power Amplifier)
Mic/Tape/CD/MP3 Simulator

Gambar 1. Blok Rangkaian Audio Amplifier

Didalam jobsheet pertama ini kita akan coba mempraktekkan bagai mana penguat awal
bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan Pre-Amplifier (Pre-Amp) merupakan
bagian dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasilkan dari peralatan
reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi yang masih lemah akan
diperkuatkan ke dalam besaran tertentu sehingga didalam perjalanan signal ke bagian
berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan signal (nois). Penguat awal yang
biasa dan banyak digunakan adalah penguat awal yang menggunakan IC operasional
amplifier (Op-Amp) dikarenakan sistem ini lebih gampang didalam perakitan dan rendah
terhadap gangguan signal (nois).

Penguat operasional (opamp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan
dan satu keluaran. Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated
circuit-IC). Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian dasar penguat operasiaonal

IC 741 memiliki masukan tak membalik v+ (non-inverting), masukan membalik v-


(inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik
(v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan “berlawanan fase”
(berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya jika isyarat masukan dihubungkan
dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat keluaran akan “sefase”. Sebuah opamp
biasanya memerlukan catu daya 15 V. Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu
Fakultas Teknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio
Prodi : Pendd.Teknik Elektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal Lemah

daya ini biasanya dihilangkan. Data keadaan ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti
terlihat pada tabel berikut:

Gambar 3. Penguatan Op-Amp

Pada gambar 3 disajikan OP-Amp yang terangkai sebagai penguat inverting. Sinyal input
diumpankan ke input inverting (-) Op-Amp melalui R1, yang disebut elemen input.
Tahanan R2 adalah elemen umpan balik. Dalam penguat inverting, tegangan output
diberikan bersamaan:

Vo = -(R2/R1).V1

Penguatan dari rangkaian diatas adalah:

Acl = Vo/Vi atau - (R2/R1)


Fakultas Teknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio
Prodi : Pendd.Teknik Elektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal Lemah

D. Langkah Kerja :

1. Susun rangkaian pembalik op-amp DC seperti terlihat pada gambar 4. Gunakan sumber
DC variabel sebagai catu daya untuk A741.
VCC
R1 =1K
R2,3 = 100 K
R4 = Pot 100K
C1,2 = 1uF
Vi Vo

- VCC

Gambar 4. Gambar percobaan penguatan sinyal dengan Op-Amp

2. Berikan catu tegangan untuk rangkaian percobaan dengan catu tegangan 9 Volt DC.

3. Hidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu daya. Atur Potensio 100K pada
posisi tengah. Ukur Tegangan keluaran (dengan multimeter) pada kaki-kaki Vo dan
menunjukkan nilai sebesar ............................ V.
(dalam keadaan Vi terbuka)

4. Set AFG pada input dengan isyarat input 400 Hz. Atur keluaran sumber AC tersebut
pada harga yang terendah (mendekati 0).

5. Hubungkan osiloskop ke kaki-kaki Vo dan output AFG ke Vi.

6. Nyalakan pencatu daya AFG dan Osciloscope. Secara hati-hati atur besarnya isyarat
masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat keluaran tidak
mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya tegangan puncak-ke-puncak keluaran yang
terbaca di osiloskop adalah sebesar ................................Vp-p.
Dokumentasikan bentuk sinyal yang didapatkan.

7. Bagaimana polaritas keluaran dibandingkan dengan isyarat masukan ?


................................................................................................................................

8. Hitung besarnya penguatan tegangan dari penguat dengan menggunakan rumus yang
ada, dan tentu penguatan dalam satuan dB (Desibel).
Fakultas Teknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio
Prodi : Pendd.Teknik Elektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal Lemah

9. Aturlah 3 keadaan sinyal input 1) sinyal input maksimum hingga tidak terjadi distorsi
pada output (tampilan osciloscop); 2) sinyal minimum dan 3) sinya tengah-tengah.
Masukkan ke tabel pengamatan.

Bentuk Sinyal
Harga Terendah Harga Tengah Harga Maksimum

10. Kemudian aturlah Potensio R4 pada posisi seperti pada tabel pengamatan berikut:
Posisi
Bentuk Sinyal
Potensio
Min

Tengah

Max

E. Analisa :
1. Buatlah perbandingan antara sinyal input dan sinyal output pada pengamatan 9. Hitung
juga penguatan dalam satuan besaran dB
2. Lakukan perhitungan secara teori dari dan bandingan dengan hasil pengamatan pada
seperti langkah 9.
3. Lakukan analisa rangkaian praktek anda dengan software electronic simulator dan
bandingkan dengan pengamatan di atas.
3. Buatlah kesimpulan dari praktikum anda kali ini ?

Anda mungkin juga menyukai