DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Sinta Wijayanti,M.Kep.,Sp.Kep.MB
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “pemeriksn khusus pada mulut
,tenggorokan,thorax dan leher” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran keperawatan dasar. Saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dan saya juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns.Sinta Wijayanti,M.Kep.,Sp.Kep.MB sebagai dosen
pengampu yang telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeriksaan Khusus yaitu pemeriksaan yang dilakukan sehubungan adanya pengaduan masyarakat,
permintaan dari instansi lain maupun pemeriksaan lanjutan dari hasil pemeriksaan sebelumnya ( Pemeriksaan
Reguler ) yang dipandang perlu untuk dilakukan pendalaman, pelimpahan dari pusat maupun Provinsi dengan
sasaran pemeriksaan disesuaikan dengan pokok permasalahan yang ada.
1. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh Tim Pemeriksa atas dasar Surat Tugas Perintah Inspektur.
2. Tim Pemeriksa terdiri atas petugas yang kompenten di bidangnya.
3. Apabila dipandang perlu, Inspektur dapat :
1. Meminta bantuan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya untuk melaksanakan tugas
pemeriksaan.
2. Meminta bantuan tenaga ahli tertentu yang bekerja untuk dan atas nama Inspektorat guna
menjamin efektifitas pemeriksaan.
3. Menugasi tenaga penunjang kegiatan Tim Pemeriksa guna mendukung kelancaran
pemeriksaan.
2.1 PEMBAHASAN
TENGGOROKAN
Tenggorokan sebenarnya adalah organ yang cukup istimewa. Sebab, ia berperan di dua
mekanisme penting tubuh, yaitu pernapasan dan pencernaan. Kedua peran itu dimainkan secara
apik dengan kerjasama dari berbagai organ lain, seperti laring hingga esofagus atau
kerongkongan.
Gingivitis atau radang gusi adalah kondisi yang terjadi karena kurang terjaganya kebersihan
mulut, atau menumpuknya karang gigi. Infeksi akan terjadi di bagian gusi disebabkan oleh
banyaknya bakteri di bagian plak dan karang gigi. Kondisi akan semakin parah dan serius jika
gingivitis tidak segera ditangani dengan benar, sehingga bisa berkembang menjadi penyakit
lainnya.
2. Abses Gusi
Kondisi ini ditandai dengan keluarnya nanah dari gusi (gusi bernanah). Nanah yang keluar di
bagian gusi tampak cairan kental yang warnanya kuning, putih agak kuning, atau bisa juga
kuning agak cokelat. Nanah dapat muncul jika terjadi inflamasi atau peradangan pada gusi akibat
bakteri yang ada di dalam mulut.
Peradangan ini kemudian memicu pembentukan abses di gigi dan akhirnya muncul juga infeksi
dengan penyebarannya ke seluruh area gusi. Tak sampai di situ, sebagai efeknya akan ada
pengumpulan nanah yang terjadi pada gusi. Karenanya, abses ini tak akan sembuh jika
dibiarkan.
3. Glositis
Tak hanya gusi, lidah juga bisa mengalami peradangan. Radang pada lidah ini disebut glositis.
Pada beberapa kasus yang lebih parah, glositis mampu memicu penyumbatan pernapasan saat
lidah membengkak sangat parah.
Reaksi alergi terhadap iritan tertentu, termasuk juga makanan maupun pengobatan
tertentu.
Mulut kering.
Penyakit tertentu.
4. Gigi Hipersensitif
bisa saja muncul pada bagian gigi dan biasanya hal ini akan ditandai dengan ngilu pada gigi.
Kondisi yang bisa disebut juga dengan istilah hipersensitivitas dentin ini juga bisa dialami oleh
para orang tua secara alamiah dikarenakan memang resesi gingiva atau penurunan gusi. Tentu
kondisi gusi yang demikian juga didukung oleh adanya faktor pertambahan usia.
5. Sariawan
Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya sariawan atau stomatitis. Jamur Candida
albicans merupakan penyebab dari sariawan. Meski tak menular, kondisi ini dapat menyebabkan
rasa tidak nyaman pada pengidapnya. Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang
terjadi di selaput lendir mulut yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang warnanya agak
putih kekuningan dan bertekstur cekung.
6. Karies Gigi
Penyakit yang memiliki nama lain dental caries ini merupakan jenis infeksi yang dapat memicu
kerusakan struktur gigi. Adanya karies gigi juga akan mampu memicu gigi berlubang. Penyakit
satu ini jika dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan benar bisa menyebabkan rasa nyeri,
terjadinya infeksi, gigi tanggal, kasus bahaya lainnya dan bahkan membawa kematian.
Pemakaian tembakau;
Fermentasi karboh
7. Tumor Gigi
Tahukah kamu bahwa tumor juga bisa tumbuh pada gigi? Seperti tumor pada bagian tubuh
lainnya, tumor gigi juga merupakan kondisi yang cukup berbahaya, bahkan dapat menyebabkan
kematian jika tidak ditangani segera. Ketika mengalami tumor gigi, terdapat pertumbuhan daging
yang seperti parasit dan bisa membuat jaringan hidup area gigi dan mulut menjadi rusak.
Bakteri yang berkembang terlalu banyak dan cepat di jaringan sekitar gigi;
Nyeri pada tenggorokan yang biasanya disertai dengan rasa sakit saat menelan makanan dan
minuman, bisa menjadi tanda dari penyakit tertentu. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang
sering ditandai dengan tenggorokan sakit saat menelan:
1. Tonsillitis
Salah satu penyakit yang ditandai dengan sakit di tenggorokan dan kesulitan dalam menelan
adalah tonsillitis alias radang tenggorokan. Pada kondisi ini, amandel mengalami peradangan
atau inflamasi. Kondisi ini umum menyerang anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang
dewasa.
2. Faringitis
Faringitis atau radang tenggorokan juga bisa memicu tenggorokan sakit saat menelan makanan
dan minuman. Kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan pada saluran yang menghubungkan
hidung atau mulut dengan kerongkongan (esofagus) atau saluran pita suara (laring).
3. Laringitis
Laringitis merupakan penyakit yang terjadi karena adanya peradangan pada laring, yaitu kotak
pita suara di dalam tenggorokan. Penyakit ini memiliki gejala berupa sakit pada tenggorokan,
batuk, demam, serta suara serak, atau kehilangan suara sama sekali.
4. Infeksi Mononukleosis
Pada beberapa kondisi, sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius,
misalnya infeksi mononukleosis. Penyakit ini terjadi karena ada infeksi virus Epstein Barr.
Infeksi ini ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam dan sakit pada
tenggorokan serta kesulitan menelan makanan dan minuman.
5. Epiglotitis
Penyakit ini terjadi karena ada peradangan pada katup yang memisahkan saluran pernapasan dan
saluran pencernaan. Peradangan pada bagian ini sering ditandai dengan nyeri pada tenggorokan.
6. Abses Peritonsil
Sakit tenggorokan yang terjadi dalam jangka panjang sama sekali tidak boleh dianggap sepele.
Sebab, bisa jadi kondisi tersebut terjadi karena ada penyakit serius, seperti abses peritonsil.
Penyakit ini terjadi karena ada pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan
bagian belakang amandel.
Sakit tenggorokan yang semakin memburuk dan disertai dengan gejala lain, sebaiknya tidak
diabaikan. Jika mengalami hal tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Namun, tidak
semua sakit tenggorokan merupakan tanda dari penyakit serius. Pada nyeri tenggorokan yang
bersifat ringan dan biasanya terjadi karena virus, pengobatan bisa dilakukan dengan cara
sederhana di rumah. Sakit tenggorokan bisa diobati dengan banyak minum air putih dan cukup
beristirahat, serta hindari konsumsi makanan yang bisa memperparah kondisi.
Serangan jantung disebabkan oleh matinya sel-sel otot jantung karena adanya penurunan aliran darah
melalui pembuluh darah jantung. Ketika seseorang terserang serangan jantung, rasa nyeri pada dadanya
tidak mudah dihentikan begitu saja. Selain itu, sakit dada karena serangan jantung pun bisa disertai
dengan rasa mual, lemas, dan sesak napas.
2. Perikarditis
Sakit dada pun bisa disebabkan oleh peradangan pada perikardium yang dikenal dengan sebutan
perikarditis. Penyakit ini biasanya menyerang pria dan dapat terjadi pada segala usia. Meskipun begitu,
penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia 20-50 tahun.
Selain dada sakit, perikarditis juga bisa ditandai oleh beberapa gejala. Di antaranya adalah napas
pendek, jantung berdebar, lemah, lelah, bengkak pada kaki dan perut, batuk, dan demam ringan. Rasa
sakit pada dada yang diakibatkan oleh penyakit ini akan terasa bertambah kuat ketika batuk, menarik
napas yang dalam, atau berbaring. Sedangkan rasa sakit pada dada akan berkurang jika pengidap
berada dalam posisi duduk atau condong ke depan.
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan sakit dada. Kondisi
ini disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah ke jantung. Dalam kondisi tertentu, penyakit ini
dapat mengakibatkan serangan jantung atau pun stroke.
Selain rasa sakit pada dada, penyakit ini juga bisa ditandai dengan beberapa gejala. Di antaranya adalah
rasa sakit pada bahu, lengan, leher, dan rahang. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh olahraga yang
terlalu berat atau luapan emosi yang berlebihan.
Refluks asam lambung disebabkan karena adanya kenaikan asam lambung hingga ke kerongkongan.
Penyakit ini akan menimbulkan rasa sakit pada dada dikarenakan asam lambung yang naik hingga ke
kerongkongan akan menimbulkan sensasi terbakar. Selain dada sakit, penyakit ini juga bisa
menimbulkan rasa pahit pada mulut dan tenggorokan.
Jika kenaikan asam lambung terjadi seminggu sekali, kondisi tersebut masih tergolong aman.
Sedangkan, jika kenaikan asam lambung terjadi minimal dua kali seminggu, bisa jadi gastroesophageal
reflux (GERD) menyerang. GERD bisa dipicu oleh obesitas, kebiasaan merokok, kehamilan, atau
konsumsi makanan pedas dan berlemak yang berlebihan.
5. Pankreatitis
Pankreatitis dapat menyebabkan rasa sakit pada perut dan merambat pada dada dan punggung. Selain
itu, penyakit ini juga dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mual, muntah, demam, dan denyut nadi
bergerak cepat.
6. Otot Tegang
Ternyata otot tegang juga dapat menyebabkan rasa sakit pada dada. Biasanya, otot tegang terjadi
karena olahraga yang berlebihan. Jika kamu merasakan rasa sakit ketika menekan dinding dada,
kemungkinan kamu mengalami cedera muskuloskeletal. Dikarenakan otot tegang menyebabkan rasa
sakit pada dada, tidak sedikit yang menyalah artikannya sebagai serangan jantung.
7. Pneumonia
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit ini juga bisa menyebabkan rasa sakit
pada dada. Selain itu, pneumonia merupakan infeksi yang dapat memicu inflamasi pada kantong-kantong
udara di paru-paru, baik di salah satu bagian atau keduanya. Selain sakit dada, pneumonia juga ditandai
dengan batuk, demam, dan sesak napas.
4. Abses parafaring
Abses parafaring adalah benjolan berisi nanah yang terbentuk di sekitar tenggorokan. Selain
munculnya benjolan di leher, abses parafaring juga dapat menimbulkan gejala demam, sakit
tenggorokan, dan sulit menelan. Benjolan di leher akibat abses parafaring perlu diobati dengan
antibiotik dan tindakan operasi untuk mengeluarkan nanah.
6. Kista
Kista merupakan benjolan berisi cairan yang biasanya tidak berbahaya, kecuali jika terinfeksi.
Beberapa jenis kista ada yang bisa menimbulkan benjolan di leher, yaitu jerawat kista, kista
ateroma, dan kista celah brankial.
7. Keloid
Keloid adalah tumbuhnya jaringan parut di bawah kulit akibat luka atau cedera, misalnya luka
bakar, jerawat pecah, tato, tindik, atau operasi.Kondisi ini kadang muncul 3 bulan atau lebih
setelah kulit terluka dan terus tumbuh selama bertahun-tahun. Keloid bisa tumbuh di mana saja,
namun lebih umum terjadi di sekitar dada, bahu, kepala, dan leher.
8. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel dan jaringan tubuh
yang sehat, padahal tugasnya adalah untuk melawan kuman, virus, dan parasit penyebab infeksi
serta sel kanker.Beberapa penyakit autoimun yang menyebabkan benjolan di leher sebelah kanan
atau sisi lainnya, yaitu penyakit Graves, rheumatoid arthritis, dan lupus.
9. Sindrom kelelahan kronis
Kelainan ini menyebabkan penderitanya menjadi sangat lelah dan kurang bertenaga. Sindrom
kelelahan kronis belum diketahui dengan jelas penyebabnya, tapi diduga disebabkan oleh infeksi
virus tertentu, gangguan kekebalan tubuh, dan kelainan hormonal.
5. menciptakan udara yang nyaman sehingga tidak memicu iritasi pada tenggorokan
-Kompres leher
Kompres leher yang nyeri dengan es batu yang dibalut handuk selama 3 hari pertama.
Setelah itu, kompres dengan botol berisi air hangat untuk meredakan rasa nyeri pada
leher.
Hindari gerakan leher yang terlalu kencang
Hindari gerakan leher yang tiba-tiba dan terlalu kencang untuk mengurangi peradangan
dan meredakan rasa sakit di leher.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://sipp.menpan.go.id/pelayanan-publik/jawa-timur/kabupaten-magetan/pemeriksaan-
khusus#:~:text=Pemeriksaan%20Khusus%20yaitu%20pemeriksaan%20yang,pusat
%20maupun%20Provinsi%20dengan%20sasaran
https://pendidikan.co.id/pengertian-kerongkongan-esofagus-bagian-struktur-fungsi/
EMERIKSAAN%20THORAK%20DAN%20ABDOMEN%20(1).pdf
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-penyakit-yang-rawan-terjadi-di-mulut
https://www.halodoc.com/artikel/6-penyakit-ini-sebabkan-tenggorokan-sakit-saat-menelan
https://www.halodoc.com/artikel/ini-7-penyakit-penyebab-dada-sakit
https://www.alodokter.com/benjolan-di-leher-sebelah-kanan-ini-penyebabnya