Beberapa orang mungkin menggunakan istilah yang sedikit berbeda untuk pertanyaan pertama,
seperti “Apa yang menjadi kekhawatiran utama Anda ketika membeli produk ini?”
Anda dapat menyesuaikan pertanyaan ini untuk produk atau layanan khusus Anda, tetapi jangan
terlalu jauh dari bertanya tentang keberatan dan halangan ; sangat penting untuk belajar tentang
keberatan dan alasan mengapa pelanggan ini (dan lainnya) mungkin ragu-ragu untuk melakukan
pembelian.
Kita mengajukan pertanyaan ini karena adanya fakta bahwa tidak peduli seberapa siap pelanggan
untuk membeli, selalu ada hambatan, pelanggan tidak jadi membeli produk Anda.
Halangan itu bisa berupa uang, waktu, ketersediaan, atau hal terkait lainnya – atau sejumlah
besar masalah.
Ketika Anda mengajukan pertanyaan ini, pelanggan akan segera mengeluarkan masalah-masalah
yang mereka hadapi, dan biasanya mereka juga akan menyampaikan solusi terhadap masalah
tersebut, ini akan memberi masukan kepada Anda tentang masalah-masalah yang mungkin tidak
Anda pikirkan sebelumnya.
Pertanyaan ini penting karena meredakan hambatan itu. Ketika seorang konsumen menjawab
pertanyaan ini, dia berbicara tentang mengapa membeli produk Anda sepadan dengan harga yang
mereka keluarkan, meskipun ada hambatan yang jelas.
3. Fitur khusus apa yang paling Anda sukai dari produk ini?
Sekarang Anda menggali lebih dalam. Jika Anda meminta pelanggan untuk fokus pada seluruh
produk, tanggapannya mungkin menjadi tidak jelas.
Fokuslah pada 1 fitur atau manfaat yang paling disukai pelanggan. Metode ini akan membuat
pelanggan fokus pada manfaat utama dari sebuah fitur produk.
Karena Anda sudah mendapat informasi tentang 1 fitur penting, Anda sekarang bisa sedikit lebih
luas dan melihat apa lagi yang dianggap berguna oleh pelanggan.
Anda dapat mengganti angka “3” menjadi “2” atau tidak usah menentukan jumlah manfaat.
Namun, jumlah ini akan memudahkan pelanggan Anda untuk menjawab pertanyaan.
Ini memungkinkan pelanggan lebih fokus pada sejumlah faktor dan memberitahu Anda fungsi
yang paling berguna bagi mereka.
Anda mungkin tidak menganggap ini pertanyaan penting, tetapi secara psikologis itu sangat
penting.
Ketika pelanggan merekomendasikan sesuatu, bukan hanya integritas produk Anda yang
dipertaruhkan. Integritas pelanggan juga dipertaruhkan.
Pembeli tidak akan pernah mau merekomendasikan sebuah produk terkecuali jika memang
mereka sangat tertarik dengan produk tersebut.
Dan ketika mereka merekomendasikannya, mereka berkomunikasi dengan calon pembeli: “Hei,
saya merekomendasikan produk ini loh, ini alasannya!”
Pada titik ini, pelanggan telah mengatakan semua yang ingin dia katakan. Tetapi tidak ada
salahnya menanyakan pertanyaan ini.
Metode terperinci dalam membuat testimony ini membawa kita pada pengamatan yang sangat
menarik: testimony adalah jawaban atas halangan/rintangan/keberatan yang dirasakan calon
pembeli.
“Kendala” yang dibicarakan pelanggan itu benar-benar merupakan keberatan terbesar mereka.
Berdasarkan keterangan dari pelanggan ini, kita merencanakan testimony untuk menjawab
keberatan tersebut.
Mari kita ambil contoh, katakanlah Anda menjual paket perjalanan wisata untuk melihat satwa
liar di pulau komodo.
Perjalanan ini pastinya menarik bagi para pelancong yang mencari petualangan satwa liar,
meskipun mereka adalah petualang sejati, pasti ada 1 atau 2 hal yang menjadi
penghalang/keberatan bagi mereka.
Sebagai penyedia jasa, lakukan PR Anda, wawancarai calon pelanggan, Anda kemungkinan akan
mendengar keberatan seperti:
Memang, harga paket ini sedikit lebih mahal daripada……., tapi (inilah yang akan Anda
dapatkan).
Tujuan perjalanannya mungkin terlalu jauh, tetapi (inilah yang akan Anda dapatkan).
Sesekali, akan sangat menyenangkan mencoba untuk berbaur di alam bebas, (inilah yang akan
Anda dapatkan).
Ingat, setiap testimonial adalah bayangan cermin dari setiap keberatan. Anda bisa bandingkan
contoh testimoni berikut dengan testimoni ala kadarnya di barisan awal.
Wahh…awalnya sih males membayangkan perjalanan yang jauh ke pulau komodo, ngebayangin 2 jam
di perjalanan, pasti bakalan boring banget sepanjang jalan.
2 kali kita berhenti untuk istirahat, tempat istirahatnya adem banget, makanannya juga
enak tradisional tapi bumbunya wuihhh….asli bro…mungkin ambil dari hutan ya…
hahahah….
Pejalanan 2 jam ngak terasa karena sepanjang jalan banyak hal yang kita lihat. Masih di
perjalanan aja udah terasa banget suasana amazing…apalagi kalau nyampe di tujuan ya…
ngak nyesel memang ambil paket wisata alam liar ini.
–Andi Darwis–
Tempat campnya keren banget loh…terasa sekali suasana alam liarnya, memang ngak ada hotel atau
penginapan bintang 5 di sini, kita disediain tenda juga rumah pohon bagi yang ingin tinggal di rumah
pohon.
Awalnya takut, kan ini alam liar…tapi setelah lihat fasilitas dan kesiapan dari orang travel
akhirnya merasa nyaman juga, malah terasa lebih seru.
Tahun depan mau ajak teman lagi ahhh ke tempat wisata ini.
–Dian Utami–
Jauhkan bedanya ?
Bahkan jika Anda sudah membahas keberatan/rintangan sebelumnya dalam sales letter, Anda
dapat menambahkan testimony dari pelanggan (pihak ketiga) yang memiliki keberatan yang
sama dan sudah pernah mencoba jasa Anda, ini akan memperkuat testimony yang Anda buat
sebelumnya
Testimoni dari pihak ketiga (pelanggan) jauh lebih dapat dipercaya untuk calon pelanggan yang belum
membeli produk Anda. Dan jika setiap testimonial dibuat terkait dengan keberatan, akan secara
sistematis mengurangi risiko terjadinya penolakan.
Anda mungkin ingin pelanggan membicarakan masalah biaya, jarak, atau kenyamanan. Tetapi
pelanggan mungkin ingin berbicara tentang ketakutannya terhadap mabuk laut atau binatang
yang berbahaya.
Anda sedang bekerja untuk membangun struktur sebuah testimony. Anda mengajukan
pertanyaan yang memberi struktur kesaksian; Anda tidak perlu mengontrol prosesnya.
Tetapi itu tidak berarti Anda tidak dapat memengaruhi respons calon pembeli. Inilah cara untuk
mendapatkan sudut yang Anda inginkan.
Hubungi pelanggan. Tanyakan padanya apakah biaya, jarak, atau kenyamanan adalah salah satu
keberatan terbesarnya.
Jika dia mengatakan ya, tindak lanjuti untuk mengetahui secara spesifik mengapa biaya, jarak,
atau kenyamanan menjadi masalah.
Tetapi jika dia tidak setuju, dan menyebutkan masalah yang sama sekali berbeda, terus ikuti alur
pemikiran pelanggan tersebut.
Misalnya, dia mungkin berkata, “Saya pikir cuaca buruk akan mengganggu perjalanan.”
Jawaban ini mengungkapkan keberatan yang belum pernah Anda pikirkan sebelumnya, dan mungkin
itu adalah keberatan yang sah yang belum menarik perhatian Anda.
Namun, Anda juga dapat memutuskan apakah keberatan tersebut layak untuk dipertimbangan
untuk dibahas dalam sebuah testimonial.
Tidak masalah. Jika Anda memutuskan tidak perlu menggunakan testimonial untuk masalah
seperti itu, Anda dapat menghubungi calon pembeli lain untuk mendapatkan sudut pandang yang
Anda cari.
Dengan proses ini, Anda akan mendapatkan keberatan yang tepat dan kesaksian yang tepat yang
membantu meredakan keberatan utama. Yang berarti bahwa kesaksian akan melakukan beberapa
pekerjaannya untuk mengatasi keberatan.
Testimonial yang kuat adalah testimoni yang disampaikan dari pandangan pihak ketiga
(pembeli/pelanggan) dan bukan dari sudut pandang penjual.
Ketika seorang pelanggan memberikan kesaksian yang detail, lengkap dan dan emosional,
testimony ini menjadi kuat dan dapat dipercaya. Dan inilah tugas utama dari sebuah testimoni.
https://mbahwp.com/6-pertanyaan-cerdas-untuk-membuat-testimoni-yang-bagus/