Anda di halaman 1dari 14

EFEKTIVITAS TERAPI PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN ALPUKAT

TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI : LITERATUR


REVIEW

Oleh :
Vethra Auliya Marsally
P1337420920087

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
PENGARUH REBUSAN DAUN ALPUKAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PASIEN HIPERTENSI

Vethra Auliya Marsally

Poltekkes Kemenkes
Semarang.
vethramarsally@gmail.c
om

Latar belakang : Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami


peningkatan dimana sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari 4 orang dewasa
menderita penyakit ini, bahkan diperkirakan jumlah hipertensi akan meningkat
menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Menurut data World Health
Organization (WHO), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26 ,4%
penderita hipertensi di dunia dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.
Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.
Tujuan : Secara sistematis meninjau studi yang berkaitan dengan pengaruh terapi
pemberian rebusan daun alpukat terhadap tekanan darah pasien Hipertensi
Metode : Kajian pustaka telah dilakukan melalui database jurnal Researchgate,
dan Google Scholar menggunakan kata kunci “ “Terapi Komplementer, Daun
Alpukat dan Hipertensi””. Kriteria inklusi meliputi tahun publikasi 2014-2020,
original research, full text. Kriteria eksklusi fitur selain aplikasi seperti pesan
teks, website, telepon.
Hasil : Data dianalisis berisi judul, penulis, tahun, metodologi, dan hasil. Peneliti
mengidentifikasi 177 judul artikel dan disaring menjadi 5 artikel yang membahas
pengaruh media audiovisual terhadap perubahan pengetahuan lansia. Hasil
penelitian menunjukkan efektif meningkatkan motivasi, pengetahuan, dan
perubahan perilaku kesehatan yang dapat dijadikan sebagai rutinitas kegiatan
harian. Media ini mudah diakses, murah, dan praktis.
Simpulan : Metode terapi rebusan air daun alpukat efektif dalam menurunkan
tekanan darah.

Kata Kunci : Terapi Komplementer, Daun Alpukat dan Hipertensi


EFFECT OF AVOCADO LEAF STEW ON
DECREASED BLOOD PRESSURE OF
HYPERTENSIVE PATIENTS

Abstract

Background: Hypertension disease year after year continues to increase where as


many as 1 billion people in the world or 1 in 4 adults suffer from this disease,
even it is estimated that the number of hypertension will increase to 1.6 billion by
2025. According to World Health Organization (WHO) data, worldwide, about
972 million people or 26 .4% of hypertension sufferers in the world compare to
26.6% of men and 26.1% of women. This figure is likely to increase to 29.2% by
2025.
Purpose : Systematically review studies related to the effect of avocado leaf
decoction therapy on hypertensive patients' blood pressure
Method: A library review has been conducted through researchgate's journal
database, and Google Scholar uses the keyword "Complementary Therapy,
Avocado Leaves and Hypertension". Inclusion criteria include publication year
2014-2020, original research, full text. Exclusion criteria features other than
applications such as text messaging, website, phone.
Result: Data analyzed contains title, author, year, methodology, and results.
Researchers identified 177 article titles and filtered into 5 articles discussing the
influence of audiovisual media on changes in elderly knowledge. The results
showed effectively improving motivation, knowledge, and changes in health
behaviors that can be used as daily activity routines. It is easily accessible,
inexpensive, and practical. Conclusion : Avocado leaf water decoction therapy
method is effective in lowering blood pressure.

Keywords : Complementary Therapy, Avocado Leaves and Hypertension


A. PENDAHULUAN

Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami peningkatan


dimana sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
penyakit ini, bahkan diperkirakan jumlah hipertensi akan meningkat menjadi
1,6 milyar menjelang tahun 2025. Kurang lebih 10-30% penduduk dewasa
dihampir semua negara mengalami penyakit hipertensi dan sekitar 50-60%
penduduk dewasa dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status
kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan darahnya
(Nur Siti Aisyah, 2018)
Menurut data World Health Organization (WHO), di seluruh dunia,
sekitar 972 juta orang atau 26 ,4% penderita hipertensi di dunia dengan
perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan
meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi,
333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang
berkembang, termasuk Indonesia (WHO, 2014 dalam(Yusri Viki, 2019)).
Indonesian Society of Hypertension (InaSH) melaporkan bahwa hipertensi
sudah menjadi penyakit global burden dan prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa (Suhadi, 2011). Menurut
Riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 9,5%.(Yusri
Viki, 2019).
Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama bagi
berkembangnya penyakit jantung dan berbagai penyakit vaskuler pada orang-
orang yang telah lanjut usia, hal ini disebabkan ketegangan yang lebih tinggi
dalam arteri sehingga menyebabkan hipertensi. Lansia sering terkena hipertensi
disebabkan oleh kekakuan pada arteri sehingga tekanan darah cenderung
meningkat. Selain itu penyebab hipertensi pada lansia juga disebabkan oleh
perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi kemungkinan terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi karena bertambahnya usia lebih besar pada
orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
(Ritu Jain, 2011 dalam (Awaluddin, 2020)
Pengobatan hipertensi dapat di bagi menjadi dua, yaitu secara
farmakologis dan non farmakologis telah banyak menyembuhkan penderita
hipertensi, tetapi pengobatan ini juga memiliki efek samping yang membuat
tidak nyaman penderitanya. Efek samping yang mungkin timbul antara lain
lemas, pusing, batuk, sering buang air kecil, bengkak pada kaki, disfungsi
seksual, detak jantung tidak normal dan relaksasi alergi. Efek samping inilah
yang menjadi salah satu penyebab penderita tidak patuh terhadap pengobatan
dan cendrung tidak mempedulikan hipertensinya. Melihat fenomena ini,
pengobatan non farmakologi merupakan pilihan yang dapat di lakukan dalam
terapi hipertensi. Pengobatan non farmakologis pada dasarnya adalah
modifikasi gaya hidup dan terapi diet, yang salah satunya dapat dilakukan
dengan cara manajemen terapi nutrisi meliputi pembatasan konsumsi garam
harian, meningkatkan porsi buah dan sayur segar terutama yang banyak
mengandung kalium dan magnesium (Martha, 2012 dalam(Awaluddin, 2020)).
Penggunaan terapi farmakologik dengan menggunakan obat kimia sering
menimbulkan efek samping, mahal dan penggunaan seumur hidup bagi
penderita hipertensi. Penatalaksanaan nonfarmakologis dilakukan dengan cara
mengatur pola hidup dan terapi non farmakologi pada penderita hipertensi
diantaranya dengan menggunakan terapi herbal yang diyakini rendah efek
samping, mudah dan murah yaitu menggunakan alpukat (Margowati dan
Wiharyani, 2016 dalam(Nur Siti Aisyah, 2018)
Daun alpukat mengandung zat alkaloid, Flavonoid, sterol, saponin.
Alkaloid dalam daun avokad berkhasiat sebagai diuretik. Diuretik adalah
senyawa yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine, fungsi utama
deuretik adalah untuk memobilisasi cairan udema yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel
kembali menjadi normal (Paramawati & Dumilah,2016 dalam (Nur Siti
Aisyah, 2018))
Hasil penelitian Kuncara (2016) menunjukkan adanya perbedaan
tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan pada pasien hipertensi dari
kelompok eksperimen setelah pemberian terapi rebusan daun alpukat.
Penelitian lain yang dilakukan Susilawati dkk (2015) di wilayah kerja
Puskesmas II Denpasar Selatan tentang pengaruh pemberian air rebusan daun
alpukat (Persea Americana Mill) terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi, juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah
sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun alpukat. (Nur Siti Aisyah,
2018) Berdasarkan penjabaran tersebut penulis tertarik untuk melakukan EBNP
(Evidance Based Nursing Practice) berupa pemberian air rebusan daun alpukat
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Magelang Selatan.

B. TUJUAN
Literatur review ini bertujuan untuk mengidentifikasi artikel-artikel
penelitian tentang pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media
elektronik dalam meningkatkan pengetahuan tentang berbagai macam
informasi mengenai kesehatan. Hasil kajian pustaka akan dijadikan sebagai
referensi pengembangan media elektronik sebagai media yang efektif dalam
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien hipertensi.

C. METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature review yaitu
sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang dilakukan
dengan cara penulis menganalisis, mengidentifikasi dan mensintesis artikel-
artikel dari penelitian sebelumnya menggunakan database jurnal Researchgate
dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu “Terapi Komplementer,
Daun Alpukat dan Hipertensi”
Data yang diperoleh disajikan dengan tabel yang meliputi judul, penulis,
tahun, metodologi, hasil dan rekomendasi yang kemudian di analisis oleh
peneliti. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah artikel yang dipublikasikan
dalam rentang 5 tahun terakhir, tipe artikel clinical trial, controlled clinical
trial, journal article, meta analysis, systematic review,tersedia full text, tipe file
pdf. Kriteria eksklusinya adalah artikel yang tidak menggunakan media sebagai
alat penyuluhan. Langkah dalam memilih artikel yang digunakan sebagai
bahan kajian pustaka adalah :

177 artikel

Researchgate: 38
Google Scholar: 139
Awal penyaringan
Dihilangkan : 100

Researchgate : 17, google scholar : 60 artikel


yang telah tersaring
Penyaringan lanjutan
Dihilangkan : 40

Researchgate : 10 , google scholar : 27


artikel yang telah tersaring
Penyaringan lanjutan
Dihilangkan : 15

Researchgate : 5, google scholar : 7 artikel dinilai


berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi Penyaringan berdasarka
inklusi lanjutan dan pen
kualitas
Dihilangkan : 7
Researchgate : 2 , google scholar : 3 artikel
termasuk ke dalam kriteria inklusi dan sesuai
dengan tujuan
D. HASIL
No. Judul Pengarang Tahun Metode Hasil Rekomendasi
1. Pengaruh Pemberian Viki Yusri dan 2019 Jenis penelitian : Jenis Hasil analisis univariat didapatkan Untuk puskesmas agar dapat secara
Rebusan Daun Febriyanti penelitian yang digunakan rata-rata tekanan darah pasien rutin melakukan penyuluhan kepada
Alpukat (Persea hipertensi sebelum diberikan pasien hipertensi tentang terapi
Americana Mill)
adalah pre-eksperimen dengan rebusan daun alpukat adalah komplementer ini
Terhadap Penurunan desain One Group pre-post. 164/94 mmHg dan sesudah
Tekanan Darah Pasien Sampel : teknik pengambilan diberikan rebusan daun alpukat
Hipertensi Primer Di sampel dalam penelitian ini (persea americana mill) adalah
Wilayah Kerja menggunakan Purposive 156,40/86,50 mmHg. Ada
Puskesmas Nanggalo pengaruh pemberian rebusan daun
Sampling berjumlah 10 orang. alpukat (persea americana mill)
Media : membawa air rebusan terhadap penurunan tekanan darah
daun alpukat kepada sampel pasien hipertensi. Disimpulkan
penelitian bahwa ada pengaruh pemberian
Analisa : analisa data rebusan daun alpukat (persea
americana mill) terhadap
menggunakan Paired Sample penurunan tekanan darah pasien
t-Test. hipertensi.

2. Pemberian Persea Awaluddin dan 2018 Jenis penelitian : Desain Hasil penelitian yang telah Untuk puskesmas agar dapat secara
Americana Mill Pada Aminah Gusri penelitian ini adalah pra- dilakukan pada 20 responden yang rutin melakukan penyuluhan kepada
Pasien Hipertensi di brerikanpemberian rebusan pasien hipertensi tentang terapi
eksperimen design dengan daun alpukat (persea Americana komplementer ini
rancangan one group pretest- mill)menunjukan bahwa hasil uji
postes statistik t dependent diperoleh nilai
Sampel : teknik pengambilan p value = 0,002 untuk sistol dan p
sampel dalam penelitian ini value = 0,000 untuk diastol
(<0,05). Hal ini menunjukan
menggunakan Purposive bahwa terjadi penurunan yang
Sampling berjumlah 20 orang. signifikan antara mean tekanan
Media : membawa air rebusan darah sebelum dan sesudah
daun alpukat kepada sampel pemberian rebusan daun alpukat
penelitian (persea Americana mill) sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa
Analisa : analisa data pemberian rebusan daun alpukat
menggunakan Paired Sample t- (persea Americana mill) efektif
Test dalam menurunkan tekanan darah.

3. Efektifitas Naomiyah, Tyas 2018 Jenis penelitian : Penelitian Hasil penelitian ini diperkuat Untuk puskesmas agar dapat
Pemberian Solit dkk ini menggunakan Quasy dengan hasil pengujian secara rutin melakukan
Rebusan Daun eksperimen one group pre test- statistik yang berfungsi penyuluhan kepada pasien
Alpukat Terhadap post test with control design untuk mengetahui ada atau hipertensi tentang terapi
Tekanan Darah dengan pendekatan kuantitatif. tidaknya penurunan tekanan komplementer ini
Penderita Sampel : Teknik sampling darah sebelum dan sesudah
Hipertensi Di menggunakan probability pemberian intervensi
Puskesmas sampling dengan simple rebusan daun alpukat yaitu
Siwalankerto random sampling didapat dengan uji Paired TTest di
Surabaya sampel sejumlah 30 responden peroleh nilai P Value sebesar
usia dewasa 26-45 tahun.15 0,000 (
responden kelompok rebusan
daun alpukat dan 15 responden
kelompok kontrol
Media : membawa air rebusan
daun alpukat kepada sampel
penelitian
Analisa : analisa data
menggunakan Paired Sample t-
Test

4. The Effect Of Nur, Siti Aisyah 2018 Jenis penelitian : Penelitain Analisa bivariat dilakukan Untuk puskesmas agar dapat
Giving Avocado dan Siska Sakti ini menggunakan rancangan untuk melihat pengaruh air secara rutin melakukan
Anggraini
Leaves To Quasi Exsperiment dengan rebusan daun alpukat (Persea penyuluhan kepada pasien
Hypertension rancangan Non Equivalent Americana Mill) terhadap hipertensi tentang terapi
Patients Blood Control Group. penurunan tekanan darah komplementer ini
Pressure In The Sampel : Populasi dalam pada penderita hipertensi
Working Areas Of penelitian ini sebanyak 302 dari hasil uji statistik dengan
Andalas Health orang dan pengambilan sampel uji independen t-test pada
Center, Padang di lakukan dengan teknik kelompok eksperimen
City In 2018 Quota Sampling yang sebelum pemberian air
berjumlah sebanyak 20 rebusan daun alpukat di
responden. dapatkan tekanan darah
Media : membawa air rebusan systole dengan nilai p value
daun alpukat kepada sampel sebesar 0,001(p< 0,05) yang
penelitian berarti Ha diterima yaitu
Analisa : analisa data terdapat pengaruh sesudah
menggunakan uji T- test pemberian air rebusan daun
independen. alpukat.

5. Effect of Liquid Mathew 2018 Jenis penelitian : Penelitain Hasil yang diperoleh Untuk puskesmas agar dapat
Extract of Pear Folaranmi ini menggunakan rancangan menunjukkan adanya efek secara rutin melakukan
Olaniyan
Avocado Leaf Quasi Exsperiment dengan penurunan ekstrak terhadap penyuluhan kepada pasien
(Persea rancangan Non Equivalent Total plasma dan Kolesterol hipertensi tentang terapi
Americana) on Control Group. LDL pada subjek hipertensi. komplementer ini
Plasma Levels of Sampel : Teknik pengambilan Hal ini dapat dikaitkan
Aminotransferases, sampel yaitu accindental dengan relevansi ekstrak
Cholesterol dan sampling dalam pengobatan hipertensi
Total Bile in Media : air rebusan daun akibat arteriosklerosis yang
Hypertensive alpukat kepada sampel disebabkan oleh peningkatan
Patients penelitian abnormal kolesterol Total
Analisa : analisa data dan LDL. Penurunan
menggunakan uji T- test biokimia kadar kolesterol
independen. Total dan LDL plasma pada
pasien hipertensi setelah
pemberian ekstrak daun pir
dapat disebabkan oleh
pengaruh kandungan
fitokimia daun yang
meliputi: Tanin, Saponin,
Glikosida Jantung, Alkaloid.
E. PEMBAHASAN

Hasil analisa tersebut diatas dapat dilihat bahwa pada pengukuran sesudah
pemberian air rebusan daun alpukat tekanan darah mengalami penurunan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa relaksasi yang dilakukan dapat menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi. Sesuai dengan hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika dkk (2014) tentang pengaruh
pemberian seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi di Dukuh Peniten dan Sinom Desa Karanganom, ditemukan
adanya pengaruh pemberian seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi dengan nilai p value = 0,000). Adanya
perbedaan hasil penelitian ini karena lama waktu penelitian, jumlah sampel diteliti
dan tempat penelitian. (Yusri Viki, 2019).
Menurut Arukwe (2012) kandungan zat aktif terbanyak pada daun alpukat
yaitu zat flavonoid sebanyak 8,11±0,14 mg. Flavonoid pada daun alpukat
memiliki fungsi menurunkan tekanan darah. Mekanisme kerja flavonoid dapat
melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh
darah, sehingga darah dapat mengalir dengan normal. Flavonoid juga mengurangi
kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding
pembuluh darah. Daun alpukat bekerja dengan mengeluarkan sejumlah cairan dan
elektrolit maupun zat-zat yang bersifat toksik. Jika jumlah air dan garam dalam
tubuh berkurang maka pembuluh darah akan longgar sehingga tekanan darah
perlahan-lahan mengalami penurunan.(Naomiyah Tyas Solit, Dya Sustrami, 2018)
Menurut analisa peneliti, terdapat pengaruh pemberian rebusan daun alpukat
(persea americana mill) terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi
primer karena daun alpukat mengandung polifenol, quersetin dan gula alkohol
persiit yang dapat menunurunkan viskositas darah, sehingga tekanan darah
menurun. Dari penelitian ini kandungan daun alpukat dapat menurunkan tekanan
darah dengan cara menurunkan kekentalan darah sehingga tekanan darah pasien
hipertensi yang diberi terapi rebusan daun alpukat mengalami penurunan tekan
darah. Tetapi terapi tersebut jika tidak sesuai dengan dosis yang tepat
kemungkinan besar efektifitasnya juga tidak akan terbukti karena segala sesuatu
jika tidak tepat maka hasilnya juga tidak akan maksimal.(Yusri Viki, 2019)
F. PENUTUP
1. SIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh antara rata-rata
tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian rebusan
daun alpukat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi komplementer dengan
menggunakan rebusan daun alpukat dapat menurunkan tekanan darah penderita
hipertensi pada beberapa jurnal yang telah dibahas diatas. Daun alpukat efektif
untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.

2. SARAN
Hasil review dari beberapa penelitian ini dapat dijadikan sebagai
tambahan imformasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang
manfaat rebusan daun alpukat terhadap kesehatan dengan jumlah sampel yang
lebih banyak dan teknik penelitian yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Awaluddin, A. G. (2020). Persea Americana Mill Administered To Hypertensive Patients.
8(2), 99–106.

Hakim, I. (2019). Gambaran Koping Terhadap Pasien Hipertensi Di Desa Dampit Malang
Tahun. 4–14.

Naomiyah Tyas Solit, Dya Sustrami, K. S. A. C. (2018). Efektifitas Pemberian Rebusan


Daun Alpukat Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Siwalankerto
Surabaya. 87–95.

Nur Siti Aisyah, S. S. A. (2018). The Effect Of Giving Avocado Leaves To Hypertension
Patients Blood Pressure In The Working Areas Of Andalas Health Center, Padang City In
2018. 1, 85–92.

Ramadhan, D. (2019). Efektivitas Pemberian Rebusan Daun Alpukat Dan Air Perasan Buah
Mengkudu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Gemarang
Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

Yusri Viki, F. (2019). Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Primer Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nanggalo. Xiii(5), 231–236.

Anda mungkin juga menyukai