untuk menghasilkan sebuah teori pada tataran konsep atau sebuah proses, kegiatan, atau
interaksi tentang sesuatu topik substantif. Teori adalah suatu penjelasan tentang proses yang
menjelaskan proses dari suatu peristiwa, kegiatan, perbuatan, dan interaksi yang terjadi pada
suatu waktu tertentu, melalui prosedur pengumpulan data yang sistematis, pengidentifikasian
kategori-kategori mengaitkan kategori-kategori ini, dan membangun teori yang menjelaskan
suatu proses. Teori Grounded digunakan jika :
a. Teori grounded ini digunakan apabila memerlukan suatu teori umum atau suatu penjelasan
tentang sebuah proses, yang bisa memberikan penjelasan yang lebih baik dari teori yang
diperoleh dari literatur, karena sesuai dengan situasi, praktek, sensitif terhadap individu-
individu pada sebuah seting, dan merepresentasikan semua kompleksitas di dalam proses.
b. Teori grounded digunakan apabila ingin meneliti sesuatu proses.
3. Rancangan Constructivist
a. Rancangan constructivist didengungkan oleh Kathy Charmaz sebagai suatu pandangan
filosofis yang berada antara dua posisi, yakni pandangan yang lebih positivist dengan
para peneliti postmodern (yakni mereka-mereka yang menantang pentingnya metoda).
b. Fokusnya adalah pada makna yang diberikan oleh para partisipan penelitian, peneliti
grounded menjelaskan perasaan-perasaan individu ketika ia mengalami sebuah
fenomena atau proses. Penelitian dengan rancangan konstruktivist ini mengungkapkan
keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang oleh si peneliti dan menghindarkan
diri dari penggunaan predetermined categories (kategori-kategori yag sudah ditentukan
sebelumnya), seperti yang ditemui dalam pengkodean aksial. Narasinya dituliskan lebih
eksplanatori, lebih discursive (berkesinambungan), dan lebih memancing banyak asumsi
dan makna dari sisi pandang individu-individu dalam penelitian.
Tipe-tipe Prosedur Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Teori Grounded
Analisis data –lihat paragraf 11 – 20
Interpretasi – lihat paragraf 56 – 57
Si peneliti melaporkan bahwa ia melakukan tiga bentuk pengkodean data: pengkodean
terbuka dalam rangka menghasilkan kategori-kategori awal, pengkodean aksial guna mencari
kaitan-kaitan antara kategori-kategori sesamanya, dan pengkodean selektif guna membantu
mengembangkan cerita yang mengaitkan kategori-kategori tersebut. Sejalan dengan prosedur-
prosedur penelitian teori grounded, ia mengidentifikasi kategori intinya (fenomena sentral)
setelah melakukan pengkodean awal. Secara khusus, dari keenam kategori yang diidentifikasi
seperti terlihat dalam Table 6.1, ia memilih “pengungkapan diri” dan “kesadaran diri” sebagai
tema pokok dan, dengan menggunakan kata-kata para partisipan dalam penelitian, ia sebuat
kategori inti ini dengan “enlightenment” (pencerahan). Ia kemudian mencari hubungan antara
kategori ini dengan kategori-kategri lainnya dan membuat diagram tentang proses tersebut
(lihat Diagram 6.1, pengkodean aksial). Ia jelaskan masing-masing kategori dalam diagram ini
dan menjadikan kaitan-kaitan tersebut eksplisit melalui enam buah hipotesis atau proposisi.
Tambahan lagi, guna membantu para pembaca memahami kategori inti, ia tampilkan kategri
inti tersebut dalam judul penelitian dan mencantumkannya dalam bahagian pendahuluan
(paragraf 01). Tabel pengkodean terbuka yang dibuat oleh Feen-Calligan dan diagram
pengkodean aksial merupakan model yang bermanfaat guna menyajikan temuan-temuan
penelitian teori grounded.
Intrpretasi terhadap temuan-temuan disajikan dalam bahagian terakhir, di mana Feen-
Calligan mengaitkan temuan-temuannya tentang pencerahan dengan nilai dari terapi kesenian
dan kesadaran diri dan refleksi diri yaang membantu individu-individu dalam penyembuhan
diri mereka.