Anda di halaman 1dari 4

JURNAL METODE ANALISIS PERENCANAAN T.

A 2018-2019

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kepadatan


Penduduk di Kecamatan Kiaracondong
Muhammad Luthfi Abdulwahid – 10070317031(1), Fadia Anzira Yasmin – 10070317037(2), Fiqri Yuda
Permana – 10070317046(3)

(1)
Lab PPSR/Kelompok 13 Kecamatan Kiaracondong/ Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota/Fakultas Teknik/Universitas
Islam Bandung.
(2)
Lab PPSR/Kelompok 13 Kecamatan Kiaracondong/ Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota/Fakultas Teknik/Universitas
Islam Bandung.
(3)
Lab PPSR/Kelompok 13 Kecamatan Kiaracondong/ Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota/Fakultas Teknik/Universitas
Islam Bandung.

Abstrak

Kepadatan penduduk menjadi salah satu permasalahan untuk berlangsungnya kampong kota di
Kecamatan Kiaracondong. Hal ini disebabkan dengan adanya kegiatan perekonomian, industri, dan
urbanisasi dari luar Kecamatan Kiaracondong. Urbanisasi dapat menjadi faktor utama terjadinya
kepadatan penduduk di Kecamatan Kiaracondong karena dengan bertambahnya jumlah migrasi in,
akan mempengaruhi kenaikannya atau meningkatkan pertambahan padan jumlah penduduk. Tidak
hanya jumlah migrasi, tetapi faktor kelahiran dan kematian juga dapat mempengaruhi
pertambahannya jumlah penduduk sehingga hal ini dapat menjadikan terjadinya kepadatan
penduduk di Kecamatan Kiaracondong. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya kepadatan penduduk
di Kecamatan Kiaracondong, maka perlu diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya
kepadatan penduduk di Kecamatan Kiaracondong sehingga nantinya faktor – faktor tersebut dapat
dikategorikan dengan aspek tertentu, sehingga hari kategori tersebut dapat diperoleh solusi atau
rekomendasi untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di Kecamatan Kiaracondong.

Kata-kunci : Kampung, Kiaracondong, faktor, kepadatan, penduduk

Pengantar mengharap kritik dan saran yang bersifat


membangun dari pembaca guna kesempurnaan
Penyusun mengucapkan terima kasih makalah ini. Penyusun berharap semoga
kepada berbagai pihak yang telah membantu makalah ini dapat bermanfaat serta menambah
penyusunan makalah ini, terima kasih kepada pengetahuan bagi pembaca.
Asisten Laboratorium Perencanaan dan
Perancangan Sistem Ruang, para staff Kantor Pendahuluan
Kecamatan Kiaracondong, warga masyarakat
yang telah membantu dalam penyusunan Kampung Kota merupakan suatu
makalah ini serta kepada teman-teman yang bentuk permukiman yang berada di wilayah
selalu mendukung. perkotaan. Penduduk kampung kota masih
memiliki sifat dan perilaku kehidupan perdesaan
Makalah ini ditulis berdasarkan hasil
yang memiliki ikatan keluarga yang erat. Kondisi
survey lapangan, wawancara, dan pengumpulan
bangunan dan lingkungan yang kurang baik
data sekunder mengenai profil Kecamatan serta tidak beraturan, tingkat kerapatan
Kiaracondong. Penyusun telah berupaya agar bangunan dan penduduk yang tinggi serta
mendapatkan hasil terbaik dalam penyusunan sarana pelayanan dasar juga kurang.
makalah ini. Penyusun menyadari bahwa Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat,
makalah ini tak lepas dari kesalahan dan Kota Bandung memiliki banyak potensi karena
kekurangan, oleh karena itu penyusun berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi wilayah
JURNAL METODE ANALISIS PERENCANAAN T.A 2018-2019 | 1
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kepadatan Penduduk di Kecamatan Kiaracondong

Jawa Barat, sehingga segala aktivitas a. Banyaknya faktor lebih sedikit


perekonomian, perdagangan, industri dan dibandingkan dengan banyaknya
pembangunan infrastruktur lengkap tersedia di variabel asal X.
Kota Bandung. Namun hal tersebut membuat b. Sebagian besar informasi (ragam)
banyak penduduk berdatangan ke Kota Bandung, variabel asal X, tersimpan dalam
sehingga terjadi pertambahan kepadatan
sejumlah faktor.
penduduk yang menimbulkan berbagai
permasalahan yang cukup kompleks. Contoh Analisis faktor digunakan untuk
wilayah kecamatan di Kota Bandung yang penelitian awal di mana faktor-faktor yang
mempunyai jumlah penduduk yang paling tinggi mempengaruhi suatu variabel belum
yaitu Kecamatan Kiaracondong. diidentifikasikan secara baik (explanatory
Kecamatan Kiaracondong merupakan research). Selain itu, analisis faktor juga
kecamatan dengan jumlah penduduk paling dapat digunakan untuk menguji validitas
tinggi di Kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh suatu rangkaian kuesioner. Salah satu tujuan
banyaknya kegiatan industri, perdagangan, dari analisis faktor adalah mereduksi jumlah
urbanisasi, dan sarana prasarana di kecamatan variabel dengan cara mirip seperti
ini, sehingga menyebabkan banyak orang pengelompokkan variabel. Di dalam analisis
tertarik bekerja di Kecamatan Kiaracondong dan faktor, variabel-variabel dikelompokkan
tinggal disana. Sehingga, kegiatan berdasarkan korelasinya. Variabel yang
perekonomian di Kecamatan Kiaracondong berkorelasi tinggi akan berada dalam
meningkat. Namun banyaknya penduduk di kelompok tertentu membentuk suatu faktor,
Kecamatan Kiaracondong juga menimbulkan sedangkan dengan variabel dalam kelompok
beberapa dampak negatif, seperti munculnya (faktor) lain mempunyai korelasi yang relatif
kawasan kumuh dibeberapa titik, dan sampah kecil.
yang masih berserakan di saluran air dan jalan.
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah Metode Pengumpulan Data
untuk mengetahui faktor – faktor yang
menyebabkan tingginya jumlah penduduk di Metode Pengumpulan data yang
Kecamatan Kiaracondong. Karena Dengan digunakan pada analisis ini yakni :
meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan a. Pengumpulan Data Primer
perekonomian, dapat mempengaruhi tingkat Yaitu dengan survey langsung ke
kepadatan penduduk di suatu wilayah sehingga lapangan dengan cara :
dapat menjadi kendala dalam keberlanjutannya o Wawancara
wilayah kampung kota ini. Dalam hal ini maka mula-mula
interviewer menanyakan serentetan
Metode pertanyaan yang sudah terstruktur,
kemudian satu per satu diperdalam
Analisis faktor adalah salah satu teknik dalam mengorek keterangan lebih
analisis yang digunakan untuk mereduksi faktor- lanjut. Wawancara dilakukan pada
faktor yang mempengaruhi suatu variabel narasumber dimana narasumber
menjadi beberapa faktor, tanpa menghilangkan tersebut adalah warga sekitar atau
informasi aslinya. Analisis ini merupakan salah masyarakat juga instansi – instansi
satu dari analisis peubah ganda (Multivariate seperti Kantor Kecamatan dan
Analysis). Analisis faktor juga merupakan salah Kelurahan di Kecamatan Kiaracondong.
satu dari analisis ketergantungan o Dokumentasi
(interdependensi) antar variabel. Prinsip dasar Bukti – bukti tambahan berupa
analisis faktor adalah mengekstraksi sejumlah foto lokasi studi, yang menggambarkan
faktor bersama (common factors) dari gugusan keadaan visual pada lokasi studi.
variabel asal sehingga: o Observasi
Observasi merupakan metode
dengan cara mencatat data observasi
2 | JURNAL METODE ANALISIS PERENCANAAN T.A 2018-2019
Muhammad Luthfi Abdulwahid, Fadia Anzira Yasmin, Fiqri Yuda Permana
dan mempertimbangkan kemudian
memberikan penilaian terhadap apa
yang diamati atau dianalisis.
b. Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu dengan cara studi pustaka serta
beberapa literatur serta pengumpulan data
tambahan yang berasal dari Kantor
Kecamatan dan Kantor Kelurahan yang ada
di Kecamatan Kiaracondong.

Metode Analisis Data

Metoda analisa yang digunakan adalah


metoda analisis faktor. Analisis faktor yaitu Gambar 1. Diagram Scree Plot
suatu metode yang digunakan untuk
menyederhanakan permasalahan (variabel) Berdasarkan hasil akhir di atas, maka
menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil setiap faktor dapat diberi nama sesuai dengan
(faktor) tanpa mengurangi kelengkapan
kriteria variabel yang ada di dalamnya :
informasi pada data aslinya. Singkatnya, analisis
faktor yaitu suatu metode yang digunakan untuk a. Faktor 1 = Kondisi Fisik Wilayah
mereduksi variabel ke dalam beberapa faktor. Karena terkait dengan kondisi dan
Dengan diketahuinya tingkat keadaan suatu wilayah
Kepadatan penduduk di Kecamatan berdasarkan ukuran atau visual
Kiaracondong, maka perlu diketahui terlebih wilayah tersebut sehingga luas
dahulu faktor-faktor pendorong yang wilayah baik terbangun maupun
mempengaruhi terjadinya kepadatan penduduk. non terbangun dinamakan dengan
Adapun variabel-variabel yang diteliti dalam Kondisi Fisik Wilayah.
penelitian ini adalah: b. Faktor 2 = Demografi
Kependudukan
Tabel 1. Variabel yang Mempengaruhi
Kepadatan Penduduk di Kecamata Berdasarkan penamaan hasil di
Kiaracondong. atas, demografi
kependudukan meliputi ukuran,
V1 Luas Wilayah (Ha) LW struktur, dan distribusi penduduk,
V2 Jumlah Penduduk (Jiwa) JP serta bagaimana
V3 Tingkat Kelahiran (Jiwa) TKL jumlah pendudukberubah setiap
V4 Tingkat Kematian (Jiwa) TKM waktu akibat kelahiran, kematian,
migrasi, serta penuaan
V5 Luas Wilayah Terbangun (Ha) LWT
V6 Luas Wilayah Non Terbangun LWN Tabel 2. Penamaan Hasil Akhir
(Ha) T Fakt Variabel Penamaan
V7 Migrasi In (Jiwa) MI or
V8 Migrasi Out (Jiwa) MO 1 Luas Wilayah Non Kondisi
Terbangun (0.998) Fisik
Luas Wilayah (0.987) Wilayah
Analisis dan Interpretasi
Luas Wilayah
Berdasarkan pengamatan diagram di Terbangun (0.987)
2 Jumlah Penduduk Demografi
atas, nilai eigenvalues > 1 ada sebanyak 2, yang
(0.817) Kependudu
berarti faktor yang terbentuk berjumlah 2 faktor
Tingkat Kelahiran kan
dan dari salah satu faktor tersebut terdapat
(0.720)
faktor yang mampu menyampaikan informasi Migrasi Out (0.706)
sebesar lebih dari 60% sehingga faktor tersebut
dapat dipercaya atau dapat diyakini.
JURNAL METODE ANALISIS PERENCANAAN T.A 2018-2019 | 3
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kepadatan Penduduk di Kecamatan Kiaracondong

Tim Laboratorium PPSR Unisba. 2019.


Fakt Variabel Penamaan
or Modul Metode Analisis Perencanaan. Universitas
Tingkat Kematian Islam Bandung: Bandung.
(0.641) Operator UPI. 2015. BAB III ANALISIS
Migrasi In (0.605) FAKTOR. Universitas Pendidikan Indonesia:
Bandung.
Kesimpulan Widayat. 2013. Bahan Pelatihan Statistika.
Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Dari hasil output yang telah diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa untuk Faktor 1 Penulisan daftar pustaka mengikuti APA style. Detail
mencakup kondisi fisik wilayah studi di penulisan APA style dapat dilihat di:
http://iplbi.or.id/jurnal/panduanpenulisan/
Kecamatan Kiaracondong yang tentunya
berkaitan dengan terjadinya kepadatan
penduduk. Seperti halnya luas wilayah
terbangun, dengan diketahuinya luas wilayah
terbangun di suatu wilayah dapat menunjukkan
terjadinya kepadatan penduduk atau tidak.
Untuk Faktor 2 ini mencakup demografi
kependudukan yang dimana dari faktor
demografi ini menjadi salah satu pendorong
terjadinya kepadatan penduduk di suatu wilayah.
Dengan Jumlah penduduk yang dapat berubah
setiap saat dengan adanya jumlah migrasi,
kelahiran, dan kematian, dapat mempengaruhi
pertumbuhan penduduk di wilayah studi
sehingga dengan pertumbuhan tersebut dapat
mendorong terjadinya kepadatan penduduk.
Dengan begitu, dari kedua faktor
tersebut yang lebih mempengaruhi terjadinya
kepadatan penduduk di Kecamatan
Kiaracondong ini adalah Faktor 2. Karena Faktor
2 sangat mempengaruhi terjadinya kepadatan
penduduk dibandingkan dengan Faktor 1
sehingga Faktor 2 menjadi Faktor utama yang
mempengaruhi terjadinya kepadatan penduduk
di Kecamatan Kiaracondong.
Pada bagian kesimpulan dituliskan temuan
penelitian secara ringkas, tanpa tambahan
intepretasi baru lagi. Pada bagian ini juga dapat
dituliskan kebaruan penelitian, kelebihan dan
kekurangan dari penelitian, serta rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya.

Daftar Pustaka

Buku Pedoman Mata Kuliah Studio 2 dan


3. 2018. Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah
dan Kota. Universitas Islam Bandung: Bandung.

4 | JURNAL METODE ANALISIS PERENCANAAN T.A 2018-2019

Anda mungkin juga menyukai