OLEH :
NO. BP : 1701024030
2. Jelaskan secara baik dan terstruktur tentang Organisasi Proyek. Gambarkan bentuk struktur
Proyek tersebur
Secara keseluruhan, seorang kepala proyek hanyalah sebagai salah satu unsur
pelaksana saja, kepala proyek merupakan penanggung jawab secara keseluruhan
daripada mobilitas pelaksanaan proyek. Terdapat struktur organisasi untuk dipilih
pada pelaksanaan proyek sesuai jenis proyeknya. Pengelola proyek bertanggung
jawab untuk menyelesaikan suatu tujuan organisasi sesuai dengan batas menurut
spesifikasi sumber daya, dana, waktu, peralatan, teknologi, manusia dan material
untuk mencapai standar kualitas kesepakatan sehingga tercapai suatu keuntungan
bagi semua belah pihak. Oleh karena itulah maka diperlukan adanya manajemen,
perhitungan, perencanaan secara sistematis dan tersusun rapi dalam suatu wadah
berbentuk organisasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibuat suatu sistem hubungan kerja
sesuai dengan kondisi pekerjaan seperti berikut :
1. Tugas pokok dari organisasi.
2. Pengelompokan dalam satu sistematika tertentu.
3. Pekerjaan dari tiap-tiap petugas dari organisasi itu.
4. Tanggung jawab dari tiap-tiap petugas dalam rangka pelaksanaan tugas
yang dibebankan kepadanya.
5. Kekuasaan atau wewenang dari tiap-tiap petugas.
6. Pelimpahan tanggung jawab kepada bagian-bagian dalam organisasi
itu.
7. Ukuran-ukurannya yang diperlukan didalam menilai berhasil atau tidaknya
pelaksanaan tugas tiap tiap petugas dalam organisasi.
Gan tiP in is olato3r bh
LBS
SEI SARIAK
(NO)
134/TM1 133 / LBS 132/TM1 8
127/TM1
Ganti suspens io n isola tor
131/TM6 126/TM1
130/TM1 129/TM1 128/TM1
GD SIMP SEI
SARIAK
6 bh
8
RECLOSER SP BTSANGKAR
125/TM1 124/TM1 123/TM5 121/TM1
119/TM1 7
117/TM1 115 / PTS
122/TM1 120/TM1 118/TM1
GantiPin is olator3 bh
8 116/TM1
Gantisuspens io n isola tor
Gan tiP in is olato3r bh
114/TM1 113/TM1
112
7
PTS SP BTSANGKAR
6 bh
6 bh
SKALA : KETERANGAN
= JTM Ya ng Ada
: ST AF TEKNIK = JTR Yang Ada = Tiang Besi 9mVS = Ren c. JTM
DISURV EY
= Ren c. JTR
: STAF TEKNIK = Tiang B eto n Yan g Ada
DIGAMBA R = Towe r Mini
= Ren c. Tiang B esi
: SUPV. TEKNIK = Tiang Besi Yang Ada
DIPER IKSA
SUSPENSION ISOLATOR = 18 BH = Trafo cantol yang Ada = Trafo po rt al yang Ada = Renc. Trafo
PIN ISOLATOR = 15 BH DISETUJUI : MANA JER
Contoh Proyek Ketenagalistrikan Penggantian Isolator Feeder 1 Baso pada Line Utama di PT.
PLN (Persero) ULP Baso
2. Organisasi proyek dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai bagian
dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan dan tentunya harus selalu
berjalan pada peraturan-peratuaran/tata tertib yang telah ditentukan. Sedangkan manajemen
proyek dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola sumber daya dan dana suatu
proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan suatu metode dan sistematika tertentu
agar tercapai daya guna yang sebesarnya. Dengan adanya manajemen proyek yang baik dan
teratur di dalam suatu proyek diharapkan akan dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran
proyek hingga tujuan dari proyek akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Secara
garis besar unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah
sebagai berikut :
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah perseroan atau badan hukum yang bergerak pada jasa konstruksi
bidang perencanaan pekerjaan pembangunan.
Konsultan perencana menerima pendelegasian/penyerahan pekerjaan dari pemilik
proyek/owner dengaan dua tahapan, yaitu:
Konsep arsitektur
Pengevaluasian alternatif-alternatif proses teknologi
Keputusan-keputusan mengenai ukuran serta kapasitas
Tahapan konsep dan kelayakan
Aspek fungsional
Aspek teknis
Aspek kinerja bangunan (building performance)
Aspek ekonomis
b) Rekayasa dan design detail/perincian
Melibatkan suatu proses analisa dan perencanaan struktur serta komponennya secara
berurutan sehingga sesuai dengan standar konstruksi, keamanan maupun peraturan-
peraturannya. Kegiatan-kegiatan konsultan perencana dalam melaksanakan rancang
bangun meliputi : - Perencanaan anggaran dan biaya pekerjaan
- Gambar-gambar detail, maket design - Rencana kerja dan spesifikasi pelaksanaan
pekerjaan
Selain itu, divisi perencana mempunyai tugas dan wewenang adalah sebagai berikut :
a. Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek, pada tahap perencanaan
dan menyusun dokumen proyek.
b. Membuat gambar perencanaan proyek secara keseluruhan yang meliputi gambar struktur,
arsitektur serta mekanikal dan elektrikal sesuai dengan permintaan pemberi tugas dengan
mempertimbangkan segi kekuatan, keindahan dan ekonomis serta peraturan daerah setempat.
c. Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam bidang arsitektur
dan struktur.
d. Membuat estimasi/perhitungan biaya pembangunan secara garis besar yang akan menjadi
acuan dalam penentuan biaya selama pelaksanaan pekerjaan (bila terjadi perubahan rencana).
e. Bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan sehingga perencanaan tersebut
terlaksana.
f. Bertugas menghadapi kontraktor / pelaksana, dalam hal memberikan penjelasan/konsultasi
dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi serta mekanikal dan elektrikal.
g. Merencanakan setiap perubahan dari rencana semula.
h. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemilik proyek.
i. Mengadakan pengawasan secara berkala untuk melihat kemajuan pekerjaan maupun
membantu mengatasi permasalahan di lapangan yang terkait dengan perencanaan.
j. Berperan pula sebagai konsultan pengawas dan berhak menegur kontraktor/pelaksana
proyek secara langsung maupun tertulis apabila ternyata pelaksanaan tidak sesuai dengan
bestek.
k. Meminta pemeriksaan pekerjaan secara khusus apabila diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan sesuai dengan isi dokumen kontrak.
l. Menghadiri maupun menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi pengelolaan proyek.
Supaya mendapatkan hasil perencanaan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuannya maka
perencana harus mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dengan kemampuan dan
pengalaman yang cukup memadai dalam bidangnya masing-masing.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah perseroan atau badan hukum yang mewujudkan ide pemberi
tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai dengan gambar kerja rencana.
Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana proyek adalah sebagai berikut:
Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam dokumen
yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan.
Mengadakan konsultasi dengan divisi perencana serta mendapatkan bimbingan
maupun pengarahan dari divisi pengawas mengenai pelaksanaan pekerjaan.
Menyusun rencana kerja proyek.
Menyediakan tenaga kerja, barang peralatan dan prasarana kerja kerja yang
memadai.
Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir pekerjaan
(asbuilt drawing).
Menjamin keamanan dan keselamatan kerja.
Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan.
Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan terhadap segala
kesalahan selama masa pemeliharaan