Oleh:
Universitas Warmadewa
Fakultas Ekonomi
Denpasar
2020
1. Perdagangan Internasional dan Transaksi dengan Valuta Asing
Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan dalam
mata uang fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi untuk
transaksi dalam mata uang asing diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan
tahun 2007 yaitu PSAK No.10 tentang transaksi dalam mata uang asing dan
PSAK No.11 tentang penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
yang meliputi penentuan kurs.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Beberapa kurs yang digunakan :
1) Kurs Spot (spot rate)
Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi.
2) Kurs Sekarang (current rate)
Kurs dimana 1 unit mata uang dapat dipertukarkan dengan mata uang lain
pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
3) Kurs Historis (historical rate)
Kurs yang berlaku pada tanggal tertentu terjadinya transaksi.
4) Forward Rate
Kurs tertentu yang disepakati dan digunakan dalam transaksi kontrak
berjangka.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing selain kontrak
berjangka adalah:
1. Pengakuan awal
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs
pada saat terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal
transaksi sering disebut kurs spot (spot rate). Suatu transaksi dalam mata
uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasi atau membutuhkan
penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul
ketika suatu perusahaan:
- Membeli atau menjual barang dan jasa yang harganya didenominasi
dalam suatu mata uang asing.
- Hutang atau Piutang dana yang harganya didenominasi dalam suatu
mata uang asing.
- Menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang
belum terlaksana, atau
- Memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi
kewajiban yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Contoh 1:
Pada tanggal 24 februari 2011, PT F melakukan penjualan ekspor dengan
nilai US$ 100.000, KTBI yang berlaku pada tanggal tersebut sebesar 1
US$ = Rp. 9.000
Jurnal
24 Feb Piutang Usaha 900.000.000
Penjualan
900.000.000
*) 100.000 x 9.000 = 900.000.000
Contoh 2:
Pada tanggal 25 Maret 2011, PT F melakukan impor mesin dari swedia
US$ 200.000, KTBI yang berlaku pada tanggal tersebut sebesar 1 US$ =
Rp. 9.500
Jurnal
25 Mar Mesin 1.900.000.000
Utang Usaha
1.900.000.000
*) 200.000 x 9.500 = 1.900.000.000
Contoh:
Dari dua contoh diatas, misanya KTBI pada 31 desember 2011 1 US$ =
Rp. 9.750
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun adalah
PT. F
Laporan Laba Rugi (Parsial)
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011
Penjualan Rp.900.000.000
..................................
Keuntungan atas Selisih Kurs Rp. 25.000.000
..................................
PT. F
Neraca (Parsial)
Per 31 Desember 2011
Aset Lancar
Piutang Usaha Rp. 975.000.000
……………….
Aset Tetap
Mesin Rp. 1.900.000.000
………………..
Kewajiban
Utang Usaha Rp. 1.950.000.000
………………..
Contoh Transaksi
Jurnal
26 Nov Bahan Baku 95.500.000
PPN Masukan 9.000.000
Piutang Pajak PPh Pasal 22 2.250.000
Kas/Bank
15.750.000
Utang Usaha
91.000.000
Jurnal
24 Feb Piutang Usaha Rp. 188.000.000
Utang
Usaha Rp. 188.000.000
Jurnal
25 Mar Kas/Bank Rp. 190.000.000
Keuntungan atas Selisih Kurs Rp. 2.000.000
Piutang Usaha
Rp. 188.000.000
Jurnal
26 Nov Bahan Baku Rp.95.500.000
PPN Masukan Rp. 9.000.000
Piutang Pajak PPh Pasal 22 Rp. 2.250.000
Kas/Bank
Rp.15.750.000
Utang Usaha
Rp.91.000.000
Pencatatan pada tanggal neraca
Nilai utang tercatat Rp.91.000.000
Nilai utang pada tanggal neraca US$ 10.000 x 9.200 Rp.92.000.000
Kerugian Selisih Kurs Rp. 1.000.000
Jurnal
31 Des Kerugian atas Selisih Kurs Rp.1.000.000
Utang Usaha
Rp. 1.000.000
Jurnal
26 Des Utang Usaha Rp.92.000.000
Keuntungan atas Selisih Kurs
Rp.2.000.000
Kas/Bank
Rp.90.000.000
Jurnal
24 Feb Piutang Usaha Rp.188.000.000
Utang Usaha
Rp.188.000.000
Jurnal
31 Des Piutang Usaha Rp.4.000.000
Keuntungan atas Selisih Kurs
Rp.4.000.00
Pencatatan pada saat pelunasan
Nilai piutang tercatat
Rp.184.000.000
Nilai piutang pada saat pelunasan US$ 20.000 x 9.300
Rp.186.000.000
Kerugian Selisih Kurs
Rp. 2.000.000
Jurnal
25 Mar Kas/Bank Rp.184.000.000
Kerugian atas Selisih Kurs Rp. 2.000.000
Piutang Usaha
Rp.186.000.000
Daftar Pustaka